K unci Jawaban Test Formatif

1.3.4. K unci Jawaban Test Formatif

P engertian Karbohidrat

A. Jawaban Benar / Salah

1. Jawab:. Salah

2. Jawab:. Benar

3. Jawab:. Benar

4. Jawab:. Salah

B. Jawaban singkat

1. Jawab: Rumus kimia karbohidrat: C n (H 2 O) m

2. Jawab: Karbohidrat didefinisikan sebagai suatu senyawa yang mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan ke dua elemen terakhir (yaitu H dan O) terdapat pada suatu perbandingan sebagaimana dalam air.

3. Jawab: Sisik

4. Jawab: tepung gandum, tepung ketela, bekatul, tepung jagung, gula.

5. Jawab:

a. Weende

b. Karena penghitungannya berdasarkan pada perkiraaan atau estimasi atau konversi dari komponen tertentu (misalnya untuk penentuan kadar protein dan lemak) atau kalkulasi berdasarkan pada bahan penyusun pakan lainnya (misalnya pada penentuan kadar karbohidrat BETN)

C. Uraian

1. Jawab: Perbedaan karbohidrat dengan dengan ikatan α dan dan ikatan β terletak pada: a) perbedaan sifat secara kimiawi sebagaimana terdapat pada rumus kimia α -D–glukosa dan β -D–glukosa; dan b) perbedaan sifat secara biologis yang ditunjukkan oleh jenis ikatannya. Polisakarida starch dan glikogen yang tersusun atas rantai bercabang atau helikal dari unit-unit glukosa- α secara biologis lebih reaktif, sedangkan polisakarida selulosa yang tersusun atas unit-unit glukosa- β dari rantai-rantai zig-zag cenderung tidak mudah larut.

2. Jawab: FEED Æ air dry

WATER CONTENT DRY MATTER

MOI STURE

Essential minerals

Toxic minerals ORGANI C MATTER

ASH

CRUDE PROTEI N EAAs NON-NI TROGENOUS

NI TROGEN

Fat-soluble vits. CARBOHYDRATE

Celluloses

CRUDE FI BRE

Lignin

NI TROGEN-FREE EXTRACT (NFE)

EFAs

SUGARS

Water-soluble vits. STARCH

P eran dan Kebutuhan Karbohidrat

A. Jawaban Benar / Salah

1. Jawab: Benar

2. Jawab: Salah

3. Jawab: Benar

4. Jawab: Benar

5. Jawab: Salah

6. Jawab: Benar

B. Jawaban singkat

1. Jawab: Peran penting karbohidrat secara biologis adalah: a) sebagai makanan cadangan, yang tersimpan sebagai polisakarida; b) sebagai polisakarida struktural; dan c) sebagai sumber energi metabolik, dalam bentuk adenosin trifsofat (ATP).

2. Jawab: Kemampuan spesies ikan karnivora dalam menghidrolisis atau mencerna karbohidrat kompleks adalah terbatas dikarenakan lemahnya aktivitas enzim amilotik dalam saluran pencernaan ikan karnivora.

3. Jawab: Pada saat tidak ada makanan (fasting state condition) mamalia mendapatkan energi terutama berasal dari perombakan cadangan glikogen yang terdapat dalam tubuh melalui proses glikogenolisis. Sedangkan untuk ikan, cadangan glikogen yang tersimpan dalam hati tidak dengan cepat dihidrolisis. Lemak dan protein cenderung dirombak menjadi energi terlebih dahulu (disebut glukoneogenesis).

4. Jawab: Proses metabolisme glukosa secara anaerobik menjadi asam piruvat dan asetil coenzim A (asetil CoA), dan menghasilkan sejumlah energi (ATP).

5. Jawab: Sumber energi utama untuk otak dan jaringan syaraf diperoleh dari glukosa.

6. Jawab: Kebutuhan yang pasti dari ikan akan karbohidrat tidak diketahui dikarenakan terkait dengan: a) kebiasaan makan (feeding habit) dari 6. Jawab: Kebutuhan yang pasti dari ikan akan karbohidrat tidak diketahui dikarenakan terkait dengan: a) kebiasaan makan (feeding habit) dari

C. Uraian

1. Jawab:

a. Proses perjalanan karbohidrat, termasuk untuk jenis nutrien lainnya, digambarkan sebagai berikut:

RONGGA

KARBOHI DRAT PROTEI N

LEMAK

SAL. PENC. DI NDI NG

SAL. PENC.

Gula2an

Asam Amino Asam Lemak

ALI RAN DARAH

ENERGI

PERTUMBUHAN

Å PERJALANAN NUTRI EN Æ

b. Nutrien yang dikonsumsi oleh ikan dicerna di dalam saluran pencernaan (gut), diserap oleh dinding saluran pencernaan, dan muncul dalam aliran darah (bloodstream) sebagai molekul-molekul komponennya. Karbohidrat akan dihidrolisis menjadi berbagai jenis gula-gulaan yang sederhana, protein dihidrolisis menjadi berbagai jenis asam amino, dan lemak akan diurai menjadi berbagai jenis asam lemak dan berbagai komponen penyusun lainnya. Molekul-molekul tersebut mengalir dalam tubuh dan diambil oleh berbagai jenis jaringan untuk selanjutnya mengalami berbagai reaksi kimia, baik pemecahan molekul atau katabolisme maupun sintesis molekul atau anabolisme. Hasil akhir dari reaksi tersebut adalah degradasi untuk melepaskan energi bermanfaat yang terkandung di dalam molekul tersebut (yaitu ATP) atau pertumbuhan dari organisme sebagaimana ditunjukkan oleh produksi jaringan.

2. Jawab: Reaksi metabolik pembentukan ATP dari glukosa digambarkan sebagai berikut: C 6 H 12 O 6 +6O 2 Æ 6 CO 2 +6H 2 O + 38 ATP. Jadi, setiap pembakaran 1 mol glukosa menghasilkan 38 mol ATP. Sebanyak 2 ATP dihasilkan pada proses glikolisis, dan 36 ATP lainnya diproduksi pada proses selanjutnya melalui siklus Krebs, yaitu pada proses fosforilasi oksidatif NADPH. NADPH tersebut dihasilkan selama proses siklus Krebs.

3. Jawab: Peran, pengaruh, atau pemanfaatan karbohidrat pakan pada

berbagai jenis ikan yang berbeda juga berbeda, misalnya pada kasus:

a. spesies ikan karnivora (misalnya jenis salmonid) menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan tingkat karbohidrat pakan yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama dapat menekan pertumbuhan, meningkatkan kadar glikogen liver, dan akhirnya menyebabkan kematian;

b. spesies ikan herbivora atau omnivora perairan tropis (warmwater) seperti carp (C. carpio), channel catfish (I. punctatus), tilapia (O. niloticus), dan ell (A. japonica) lebih toleran terhadap tingkat karbohidrat pakan yang tinggi. Dalam hal ini, karbohidrat pakan dapat digunakan dengan lebih efektif sebagai sumber energi dan kelebihannya disimpan dalam bentuk lipid tubuh;

c. spesies ikan perairan panas (warmwater fish) secara umum mampu mencerna karbohidrat dalam pakan secara lebih baik daripada ikan perairan dingin (coldwater fish) ataupun ikan laut (marine fish). Kemampuan untuk menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi bervariasi diantara spesies ikan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

ANALISIS KONSEP KEANEKARAGAMAN HEWAN PADA BUKU TEKS BIOLOGI SLTP KELAS I

1 76 13

ENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIIIE SMP NEGERI 1 BALUNG SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

0 63 18

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60