Kriteria penilaian tingkat kesehatan rasio NPL Non Performing Loan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 2.2 Kriteria Penilaian NPL
Rasio Peringkat
NPL ≤ 2
Sangat sehat 2 NPL
≤ 3 Sehat
3 NPL ≤ 6
Cukup sehat 6 NPL
≤ 9 Kurang sehat
NPL 9 Tidak sehat
Sumber : Bank Indonesia 2004 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa suatu bank dikatakan
sehat apabila memiliki nilai NPL sebesar kurang dari 6 dan apabila NPL bank memiliki NPL melebihi 6 maka bank tersebut dikategorikan sebagai bank tidak
sehat.
2.1.6.3. Return on Assets ROA
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manjemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Dengan
demikian semakin tinggi aset bank dialokasikan pada pinjaman dan semakin rendah rasio permodalan, maka kemungkinan bank untuk gagal akan semakin
meningkat. Sedangkan semakin tinggi ROA maka kemungkinan bank akan gagal akan semakin kecil Haryati, 2001.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 :
Kriteria penilaian tingkat kesehatan rasio ROA Return on Assets dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 2.3 Kriteria Penilaian ROA
Rasio Peringkat
ROA 1,5 Sangat sehat
1,25 ROA ≤ 1,5
Sehat 0,5 ROA
≤ 1,25 Cukup sehat
0 ROA ≤ 0,5
Kurang sehat ROA
≤ 0 Tidak sehat
Sumber : bank Indonesia 2004 Tabel di atas menunjukkan bahwa bank dikatakan sehat apabila ROA lebih
dari 0,5. Sebaliknya, apabila maksimal 0,5, maka bank tersebut dinyatakan tidak sehat.
2.1.6.4. Return on Equity ROE
ROE merupakan perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. ROE digunakan untuk mengetahui tingkat laba setelah pajak dalam 12
bulan terakhir apabila dibandingkan dengan tingkat ekuitas yang dimiliki bank .ROE digunakan oleh para pemegang saham untuk mengetahui kemampuan bank
dalam memperoleh laba bersih dalam kaitannya dengan pendapatan deviden. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan laba bersih bank yang semakin meningkat,
yang berakibat pada meningkatnya harga saham bank Dendawijaya, 2009.
=
−
× 100
=
ℎ ℎ
−
× 100
Secara sistematis ROE perbankan dapat dirumuskan sebagai berikut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001:
Kriteria penilaian tingkat kesehatan rasio ROE Return on Equity dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 2.4 Kriteria Penilaian ROE
Rasio Peringkat
ROE 15 Sangat sehat
12,5 ROE ≤ 15
Sehat 5 ROE
≤ 12,5 Cukup sehat
0 ROE ≤ 5
Kurang sehat ROE
≤ 0 Tidak sehat
Sumber : Bank Indonesia 2004 Suatu bank dinyatakan sehat apabila ROE lebih dari 5. Sedangkan
apabila kurang dari 5, bank tersebut termasuk bank tidak sehat.
2.1.6.5. Loan to Deposit Ratio LDR