Variabel dan Indikatornya
Tabel 4 Variabel dan Indikatornya
Nomor Variabel
Variabel Indikator
Pertanyaan
Sikap Keinginan membayar pajak sesuai Sumber: Mustikasari
dengan yang seharusnya.
(2007) Perasaan pemanfaatan pajak yang transparan. Perasaan diuntungkan oleh sistem
1 dan 2
pajak. Biaya suap ke fiskus lebih besar dibandingkan dengan pajak yang bsia dihemat.
Norma Subjektif
Pengaruh teman.
Sumber: Mustikasari
3 dan 4 (2007)
Pengaruh konsultan pajak.
Pengaruh petugas pajak.
Kontrol Keperilakuan Kemungkinan diperiksa pihak fiskus. Yang Dipersepsikan
Kemungkinan dikenai sanksi.
5 dan 6 Sumber: Mustikasari Kemungkinan pelaporan pihak ketiga. (2007)
Kewajiban Moral
7 Sumber: Mustikasari
Pelanggaran etika.
Perasaan bersalah.
9 Niat untuk Patuh
Prinsip hidup.
melakukan 10 Sumber: Mustikasari
Kecenderungan
untuk
kepatuhan pajak.
(2007) Keputusan untuk melakukan kepatuhan 11
pajak.
Tax Compliance Kepatuhan penyerahan SPT (filling (kepatuhan pajak)
compliance).
Sumber: Mustikasari
(payment 12 - 15 (2007)
Kepatuhan
pembayaran
compliance). Kepatuhan
Sumber: Data sekunder (diolah)
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 12, No. 2, Oktober 2014
Metode Analisis Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali 2005). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Suatu konstruk atau varibel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnaly 1967 dalam Ghozali 2005:42).
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total konstruk atau variabel menggunakan Korelasi Pearson Product Moment (Ghozali 2005:45). Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali 2005:45).
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali 2005:110) Salah satu cara untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non- parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S). Apabila K-S > dari 0,05 (taraf signifikansi 5%) artinya data terdistribusi normal (Ghozali 2005:114).
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali 2005:91). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali 2005:91).
Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali 2005:105). Dalam penelitian ini untuk menguji apakah terjadi heterokedastisitas atau tidak dilakukan dengan uji glejser.
Analisis Regresi
Dalam penelitian ini akan dilakukan dua kali uji regresi dimana pertama dilakukan uji regresi berganda untuk menguji pengaruh variabel sikap, norma subjektif dan kontrol keperilakuan terhadap niat untuk patuh. Kemudian dilakukan uji regresi untuk menguji pengaruh niat untuk patuh terhadap Tax Compliance (kepatuhan pajak). Model regresi yang yang digunakan adalah sebagai berikut: Model 1 untuk menguji hipotesis 1:
52 Desak Made Santika Dewi, Rr. Sri Pancawati Martiningsih, Lalu Takdir Jumaidi
NUP = α + β 1a SKP + β 1b NS + β 1c KKyD + β 1d KM + e .................... (1)
Model 2 untuk menguji hipotesis 2:
TC = α + β 2 NUP +β 3 SKP + β 4 NS + β 5 KKyD + β 6 KM + e ............ (2)
Keterangan: NUP
: niat untuk patuh TC
: Tax Compliance (kepatuhan pajak) SKP
: sikap NS
: norma subjektif KKyD : kontrol keperilakuan yang dipersepsikan KM
: kewajiban moral α
: konstanta β 1 ... β n : koefisien regresi
e : error
Koefisien Determinasi (R 2 )
Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali 2005:83).
Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya apabila t hitung < dari t tabel artinya Ha ditolak dan H0 diterima (Ghozali 2005:84-85)
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen(Ghozali 2005:84). Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan besaran probabilitas value (p value) dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian:
a. Jika p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak
b. Jika p value ≥ 0,05 maka H0 diterima.
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 12, No. 2, Oktober 2014
HASIL DAN PEMBAHASAN Koefisien Determinasi