Page 6
MISI TUJUAN
SASARAN
Misi 4 : Memelihara kualitas lingkungan Kabupaten
Dharmasraya untuk mendukung pembangunan
yang berkelanjutan.
1. Pengelolaan dan pemanfaatan hutan melalui
perhutanan sosial. Terwujudnya pemanfaatan
perhutanan sosial
2. Peningkatan kinerja penataan ruang daerah.
1. Tersedianya pedoman pemanfaatan dan
pengendalian ruang kabupaten;
2. Aparatur pemerintah daerah yang semakin kompeten
dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah.
3. Penghijauan lahan kritis Berkurangnya lahan kritis
4. Pelestarian keanekaragaman hayati
Tertanganinya flora dan fauna yang terancam kepunahan
5.Pengendalian pencemaran lingkungan
Berkurangnya dampak pencemaran pada DAS
Batang Hari
6. Penanggulangan bencana Peningkatan tanggap bencana
Page 7
• Mengembangkan kawasan Smart Environment sebagai bagian yang
mendukung konsep Smart City;
• Meningkatkan pengelolaan limbah sampah organik menjadi penghasil
pupuk organik terbesar di sumatera;
• Pemanfaatan limbah dan sampah menjadi pendukung perekonomian
masyarakat;
• Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
meliputi air, udara dan tanah;
• Mengembangkan wawasan cinta lingkungan sebagai bagian karakter
masyarakat dan mengembangkan Ecotourism berbasis masyarakat dalam perlindungan Lingkungan Hidup;
• Memanfaatkan lahan tidur menjadi ketahanan ekonomi berbasis ekonomi
hijau;
• Mengembangkan data dan informasi lingkungan hidup yang mendukung
pembangunan daerah yang berkelanjutan;
• Mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan secara optimal;
• Mengembangkan ruang publik hijau untuk tempat rekreasi dan interaksi
Masyarakat.
Page 8
Kabupaten Dharmasraya 7 tujuh Program DLH
Kabupaten Dharmasraya
1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
2 Program Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup;
3 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
4 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam;
5 Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam;
6 Program Peningkatan Pengendalian Polusi; 7 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau RTH.
Page 9
Sumber: Olahan Buku Data SLHD Kabupaten Dharmasraya 2015
Page 10
Sumber: Olahan Buku Data SLHD Kabupaten Dharmasraya 2015
Page 11
No. Lapangan Usaha
Jumlah
1 Pertanian
60.58 2
Industri Pengolahan 2.28
3 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 11.83
4 Jasa-jasa
12.09 5
Lainnya 13.22
Jumlah 100
Persentase Penduduk menurut Lapangan Usaha
Sumber : BPS Kab.Dharmasraya, Dharmasraya Dalam Angka, Tahun 2015
Page 12
Luas Areal Pertambangan di Kab.Dharmasraya
Luas Areal Pertambangan di Kab.Dharmasraya
Luas areal pertambangan
Tahun 2015 yang berizin seluas
696,55 Ha
No Jenis Bahan Galian Luas Areal
Ha Produksi
TonTahun
1 Batu Bara 197.33
75,457.43
2 Batu Bara 481.22
55,035.46
3 Batuan Sirtukil 18.00
15.181.00
Total 696.55
145,673.89
Sumber : Olahan Data SLHD 2015: Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian.
Page 13
Pertambangan Rakyat Pertambangan Rakyat
Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan
usaha
pertambangan dalam
wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah
dan investasi terbatas.
Banyak pertambangan rakyat namun tidak berizin
Banyak pertambangan rakyat namun tidak berizin
PETI
Pertambangan Tanpa Izin
PETI
Pertambangan Tanpa Izin
Fakta yang terjadi Fakta yang terjadi
Emas alluvial, pasir dan batuan secara illegal di
sungai dan sempadan sungai serta
lahan produktif
masyarakat Emas alluvial, pasir dan
batuan secara illegal di sungai dan sempadan sungai
serta
lahan produktif
masyarakat Mekanis excavator, pompa
semprot dan pompa hisap, sluice box dan manual
dulang. Mekanis excavator, pompa
semprot dan pompa hisap, sluice box dan manual
dulang.
RTRW RTRW
Page 14
MINDAWA = Minang Sunda Jawa
Gagal Panen
Ilegal Mining di Sub-DAS
Batang Hari
Banjir Pendangkalan
TSS TINGGI
Page 15 KONDISI SUNGAI AKIBAT ILLEGAL MINING Observasi Lapangan 15 Mei 2014
Ilegal Mining di Sekitar DAS Sungai Nyunyo dan Sungai Palangko sepanjang ±10 km dan lebar ±500m merusak sempadan sungai di Jorong Bukit Mindawa dan Padang Sari di Nagari Tebing
Tinggi.
Page 16
Kondisi akses jalan, sebagian
sudah ada pengerasan jalan.
Page 17
Observasi Lapangan 2 September 2014 di DAS Batangahari
Page 18
Sungai Rotan
Aur Jaya
Bukit Gading Mindawa
Page 19
Hasil Pemantauan
Penggunaan Merkuri
pada Kegiatan
Pertambangan Emas Skala Kecil DAS Batanghari Kabupaten Dharmasraya
Provinsi Sumatera
Barat Asisten
Deputi Pengelolaan LB3, Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan
Sampah, KLH, Tahun 2012
Konvensi Minamata Peninjauan lapangan Tim BLH 15 Mei 2014 di Bukit Mindawa dan 2
September 2014 di DAS Batangahari.
Informasi PETI diperoleh melalui observasi dan bincang-bincang informal antara PEMDA dan warga masyarakat.
Pemantauan citra satelit google map. Peninjauan lapangan DAS Batanghari Bukit Mindawa
TIM BLH, TIM BAPEDALDA PROVINSI dan Tim KLHK Tahun 2016
Pemantauan Drone dan Pengambilan Sample Air dan Tanah
Proposal 2016 Rencana Pemulihan Lahan Akses Terbuka 2017
A
B
C
D
E F
G
Page 20
Hasil Pemantauan Penggunaan Merkuri KLH-RI, Tahun 2012
Hasil Pemantauan Penggunaan Merkuri KLH-RI, Tahun 2012
Pemantauan Kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil DAS Batanghari Kab.Dharmasraya Provinsi SUMBAR Asdep
Pengelolaan LB3, Deputi Pengelolaan B3, Limbah B3 dan Sampah, KLHK RI Tahun 2012.
Pemantauan 14-17 Mei 2012
pengambilan contoh-contoh
uji geokimia uji air permukaanair sungai, tanah, ikan dan udara ambien di bagian hulu, tengah dan hilir Sungai
Batanghari.
Pemantauan dampak kesehatan masyarakat dengan
mengambil sampel rambut pada pengelola dan penduduk sekitar, di Jorong Koto Baru, jorong Bukit Barangan, Pasar
Pulau Punjung, dan Jorong Sitiung.
Page 21
Pemeriksaan kadar merkuri rambut 30 orang responden dan wawancara dengan kuisoner 13
pengelola emas dan 17 bukan pengelola emas.
Hasil 53,33 Hg ≥10 ppm dan 46,67 Hg ≤
10 ppm.
Hg tertinggi pada rambut pengelola emas di Pasar Pulau Punjung 1032 ppm.
Pembanding Populasi umum tidak terpapar
merkuri di Jepang Hg 1 – 5 ppm dan 10 ppm.
Page 22
Mindawa TIM BLH – TIM BAPEDALDA PROV – TIM KLHK Tahun 2016
Mindawa TIM BLH – TIM BAPEDALDA PROV – TIM KLHK Tahun 2016
Page 23
TINGGI KEC. PULAU PUNJUNG LAT BUKIT MINDAWA NAGARI TEBING
TINGGI KEC. PULAU PUNJUNG
• Lokasi Jorong
Padang Sari, Nagari Tebing Tinggi, Kec.
Pulau Punjung
• Latitude 1
o
4’ 11,39” •
Longtitude 101
o
32’ 55,12”
• Altitude 206,315
• Luas ±300Ha
Page 24
• Latitude 1
o
1’ 42,23” •
Longtitude 101
o
33’ 43,75” •
Altitude 140,314
Page 25
Page 26
Page 27
KAB.DHARMASRAYA LAT BUKIT GADING KEC. KOTO BARU
KAB.DHARMASRAYA
• Sungai Koto Balai, Jorong Aur Jaya,
Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru
• Latitude 1
o
6’ 55,26” •
Longtitude 101
o
35’ 59,84” •
Altitude 118,056 •
Panjang ±17.747 m atau seluas ±532,41 Ha
Page 28
TANJUNG NAGARI GUNUNG MEDAN KEC. SITIUNG
TANJUNG NAGARI GUNUNG MEDAN KEC. SITIUNG
• Sungai Rotan, Jorong Bunga Tanjung, Nagari Gunung Medan, Kec.
Sitiung
• Latitude 1
o
4’ 3,89”, Longtitude 101
o
37’ 2,51” •
Altitude 103,585 •
Panjang ±9.444 m atau seluas ±283,32 Ha
Page 29
KEC. KOTO BARU LAT AUR JAYA NAGARI KOTO PADANG
KEC. KOTO BARU
• Jorong Aur Jaya, Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru
• Latitude 1
o
4’ 55,96”, Longtitude 101
o
37’ 54,03” •
Altitude 172,569 •
Panjang ±4.823 m atau seluas ±144,69 Ha
Page 30
Page 31
RUANG LINGKUP KEGIATAN RUANG LINGKUP KEGIATAN
1 Persiapan, 2 Studi literatur dan pengumpulan data sekunder,
3 Identifikasi kondisi fisik dan kepemilikan lahan, 4 Survai Topografi dan Pengambilan Sampel
kualitas tanah, kualitas air serta kondisi sarana, prasarana dan sosial masyarakat,
5 Pengolahan data, 6 Penyusunan program-program pemulihan
lahan, 7 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya,
8 Penyusunan Laporan-Laporan.
Page 32
LAHAN AKSES TERBUKA PEMULIHAN KERUSAKAN
LAHAN AKSES TERBUKA
Page 33
• Perubahan bentang alam sebagai
akibat kegiatan penambangan dapat berpengaruh terhadap tata air air
permukaan dan air tanah.
• Penggunaan bahan berbahaya dan beracun merkuri atau sianida
dalam kegiatan penambangan emas, beresiko terkontaminasi
terhadap air dan tanah.
• Kandungan merkuri yang terdapat pada sedimen jauh lebih besar
dibanding yang terpantau di air.
• Sawah di Kabupaten Dharmasraya
seluas 7.996 Ha, berpotensi terkena dampak kontaminasi merkuri.
Dharmasraya merupakan kawasan hulu dari DAS
Batanghari. Apabila dari hulu sudah
tercemar, manfaatnya menjadi berkurang.
Dharmasraya
Jambi
Page 34
• Keberhasilan pelaksanaan pemulihan ditunjukkan
dengan peningkatan tutupan vegetasi dan kualitas air
sungai.
• Keberhasilan pelaksanaan pemulihan dipengaruhi oleh
daerah tangkapan air. Apabila daerah tangkapan air
semakin rusak, berpengaruh terhadap kondisi air dan
tanah di lokasi pemulihan.
• Kegiatan penambangan yang ada disekitarnya yang
semakin marak dapat mempengaruhi keberlanjutan
kegiatan pemulihan.
Sungai Batanghari
Daerah Tangkapan Air
Daerah Tangkapan Air
Lokasi Pemulihan
Lokasi Penambangan
Page 35
RESTORASI POLA ALIRAN AIR
PERMUKAAN RESTORASI POLA ALIRAN AIR
PERMUKAAN
Hasil pemantauan menggunakan drone dapat digunakan untuk
menata kolong dan aliran air permukaan. Ada beberapa kolong
yang dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan kualitas air permukaan.
Page 36
• Konsep Pemuihan diharapkan dapat menarik berbagai pihak
untuk berpartisipasi atau berkunjung agrowisata.
• Contoh pertimbangan:
Lahan bekas tambang EMAS.
Berada di kanan-kiri anak
SUNGAI • “NAGA EMAS”
• Masing-masing poligon dengan tema dan perlakuan tertentu,
sehingga air yang keluar dari lokasi pemulihan semakin
membaik.
1 2
3 4
5 6
8 7
9
10
Page 37
Konsep agrowisata: • Penggunaan tanaman yang tidak dikonsumsi.
• Kolong yang tidak ditimbun belum bisa digunakan
untuk budidaya ikan.
Air dan Tanah Kondisi Terkontaminasi Merkuri
Kandungan mercury: • pada Sungai
berkisar 0,002- 0,0024 mgL
standar ambang batas 0,0001
mgL.
• pada tanah berkisar 0,48-1,49
mgL.
Page 38
STRATEGI RENCANA
PENGEMBANGAN LAT 300
Ha STRATEGI RENCANA
PENGEMBANGAN LAT 300
Ha
Page 39
RENCANA PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN
Kawasan 300 Ha
ZONASI dari Hulu ke Hilir
Page 40
Alur Sungai
Area Reklamasi Tipikal Penampang sungai
Tampak Samping Tipikal Penampang
Detail Pondasi
1. DED RENCANA NORMALISASI SUNGAI 1. DED RENCANA NORMALISASI SUNGAI