I PELAKSANAAN KONSTRUKSI , OPERASI DAN PEMELI HARAAN

20 Pasal 6 2 1 Penyusunan rencana pengel olaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat 3 pada setiap wilayah sungai dilaksanakan secara terkoordinasi oleh instansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya dengan mengikutsertakan para pemilik kepentingan dalam bidang sumber daya air. 2 I nstansi yang berwenang sesuai dengan bidang tugasnya mengumumkan secara terbuka rancangan rencana pengelolaan sumber daya air kepada masyarakat. 3 Masyarakat berhak menyatakan keberatan terhadap rancangan rencana pengelolaan sumber daya air yang sudah diumumkan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kondisi set empat . 4 I nstansi yang berwenang dapat melakukan peninjauan kembali terhadap rancangan rencana pengelolaan sumber daya air at as keberat an masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 3. 5 Rancangan rencana pengelolaan sumber daya air ditetapkan oleh instansi yang berwenang untuk menjadi rencana pengelolaan sumber daya air. 6 Rencana pengelolaan sumber daya air pada setiap wilayah sungai dirinci ke dalam program yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air oleh instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat. 7 Ketentuan mengenai perencanaan pengelolaan sumber daya air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

BAB VI I PELAKSANAAN KONSTRUKSI , OPERASI DAN PEMELI HARAAN

Pasal 6 3 1 Pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air dilakukan berdasarkan norma, standar, pedoman, dan manual dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya lokal serta mengutamakan keselamatan, keamanan kerja, dan keberlanjutan fungsi ekologis sesuai dengan perat uran perundang-undangan. 2 Setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air yang tidak didasarkan pada norma, standar, pedoman, dan manual sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3 Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi pada sumber air wajib memperoleh izin dari Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. 4 Pelaksanaan konstruksi prasarana dan sarana sumber daya air di atas tanah pihak lain dilaksanakan setelah proses ganti kerugian dan atau kompensasi kepada pihak yang berhak diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. . 5 Ketentuan izin sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 21 Pasa l 6 4 1 Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air terdiri atas pemeliharaan sumber air serta operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air. 2 Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pengaturan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi untuk menjamin kelestarian fungsi dan manfaat sumber daya air. 3 Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau pengelola sumber daya air sesuai dengan kewenangannya. 4 Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air yang dibangun oleh badan usaha, kelompok masyarakat, atau perseorangan menjadi tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang membangun. 5 Masyarakat ikut berperan dalam pelaksanaan operasi dan pemeli haraan sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 6 Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi ditetapkan: a. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi primer dan sekunder menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya, b. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab masyarakat petani pemakai air. 7 Setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya prasarana sumber daya air. 8 Ket ent uan mengenai operasi dan pemeliharaan sumber daya air diat ur lebih lanj ut dengan peraturan pemerintah.

BAB VI I I SI STEM I NFORMASI SUMBER DAYA AI R