I I PENYELESAI AN SENGKETA V GUGATAN MASYARAKAT DAN ORGANI SASI
27
2 Pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui koordinasi dengan mengintegrasikan kepentingan berbagai sektor, wilayah, dan para pemilik
kepentingan dalam bidang sumber daya air.
Pasal 8 6
1 Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat 2 dilakukan oleh suat u wadah koordinasi yang bernama dewan sumber daya air atau dengan nama lain.
2 Wadah koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mempunyai tugas pokok menyusun dan merumuskan kebijakan serta strategi pengelolaan sumber daya air.
3 Wadah koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 beranggotakan unsur pemerintah dan unsur nonpemerintah dalam jumlah yang seimbang atas dasar prinsip
keterwakilan. 4 Susunan organisasi dan tata kerja wadah koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diatur lebih lanjut dengan keputusan presiden.
Pasal 8 7
1 Koordinasi pada tingkat nasional dilakukan oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional yang dibentuk oleh Pemerintah, dan pada tingkat provinsi dilakukan oleh wadah koordinasi
dengan nama dewan sumber daya air provinsi atau dengan nama lain yang dibentuk oleh pemerintah provinsi.
2 Untuk pelaksanaan koordinasi pada tingkat kabupaten kota dapat dibentuk wadah koordinasi dengan nama dewan sumber daya air kabupaten kota atau dengan nama lain oleh
pemerintah kabupaten kota. 3
Wadah koordinasi pada wilayah sungai dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan.
4 Hubungan kerja antarwadah koordinasi tingkat nasional, provinsi, kabupaten kota, dan wilayah sungai bersifat konsultatif dan koordinatif.
5 Pedoman mengenai pembentukan wadah koordinasi pada tingkat provinsi, kabupaten kota, dan wilayah sungai diatur lebih lanjut dengan keputusan menteri yang membidangi sumber
daya air.