JENIS STATISTIK MORTALITAS

B. JENIS STATISTIK MORTALITAS

Jenis-jenis statistik mortalitas di rumah sakit yang digunakan dapat terdiri dari :

1. Gross Death Rate (GDR) Gross death rate (GDR) atau angka kematian kasar menunjukkan proporsi seluruh pasien

rawat inap yang meninggal dalam periode waktu tertentu, termasuk bayi baru lahir (BBL) yang kemudian meninggal (Sudra,2010).

Pada perhitungan GDR adalah memperhitungkan seluruh kematian yang terjadi pada pasien rawat inap di rumah sakit.Kematian tersebut baik yang terjadi di ruangan rawat inap dewasa, kematian pada pasien anak, dan kematian di ruang intensif.Pada perhitungan GDR

 Sistem Informasi Kesehatan II 285  Sistem Informasi Kesehatan II 285

48 jam tidak termasuk dalam perhitungan NDR. Pada kondisi tertentu pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan terminal, rumah sakit tidak mempunyai cukup waktu untuk memberikan pertolongan kepada pasien tersebut. Dalam perjalanannya pasien meninggal sebelum 48 jam di rumah sakit. Maka penilaian mutu sebuah rumah sakit tidak dapat dikaitkan dengan seluruh kematian di rumah sakit tetapi lebih terkait pada angka kematian lebih dari 48 jam. Dapat disimpulkan bahwa angka NDR lebih dapat menunjukkan kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit.Kementerian Kesehatan menetapkan nilai NDR seyogyanya tidak lebih dari 25 per 1000 penderita keluar (Kemenkes , 2011).

3. Maternal Death Rate Dalam statistik mortalitas, salah satu angka kematian yang diperhitungkan adalah angka

kematian ibu hamil atau melahirkan.Indikator ini merupakan suatu indikator yang wajib dibuat oleh fasilitas pelayanan kesehatan baik untuk kebutuhan internal di rumah sakit maupun untuk data regional dan nasional.Sebagaimana kita ketahui bahwa angka kematian ibu yang tinggi di suatu negara mencerminkan bagaimana kualitas pelayanan kesehatan negara adalah buruk.

Maternal Death Rate merupakan angka kejadian kematian dari seorang wanita yang sedang hamil atau dalam kurun waktu 42 hari setelah penghentian kehamilan. Maternal death rate tidak melihat umur kehamilan dan lokasi kehamilan, serta berbagai sebab yang berkaitan dengan kehamilannya atau pengelolaan kehamilannya. Namun, maternal death rate mengecualikan hal-hal seperti kecelakaan atau penyebab insidental (Sudra, 2010).

Dalam perhitungan maternal death rate kematian ibu yang terjadi karena kecelakaan, trauma, dan jatuh tidak dihitung. Kematian karena kejadian insidental misalnya pembunuhan ataupun bunuh diri juga tidak dihitung. Contoh kematian akibat kecelakaan misalnya kecelakaan di jalan raya.

Sistem Informasi Kesehatan II  Sistem Informasi Kesehatan II 

b. Kematian ibu karena faktor obstetrik tidak secara langsung (indirect obstetric deaths) Indirect obstetric deaths adalah kematian ibu yang disebabkan oleh penyakit terdahulu

atau karena penyakit yang berkembang selama masa kehamilannya dan tidak secara langsung karena sebab obstetrik tapi berkaitan dengan efek fisiologis dari kehamilan. Misalnya pasien hamil dengan diabetes (WHO, 2010).

4. Kematian bayi baru lahir (Newborn Mortality Rate) Newborn mortality rate menunjukkan rasio kematian bayi baru lahir (BBL/newborn)

terhadap jumlah BBL yang keluar dari perawatan (termasuk yang keluar dalam keadaan mati) dalam periode waktu tertentu. Pengertian dari newborn mortality rate dapat dibagi lagi menjadi:

 Neonatal death Yaitu kematian dari bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu kurang dari 28 hari sejak kelahirannya (27 hari, 23 jam, dan 59 menit).  Postneonatal death Yaitu kematian dari bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu sejak hari ke-28 kelahirannya hingga akhir dari tahun pertama kehidupannya (tahun pertama diartikan sebagai 364 hari, 23 jam, 59 menit sejak dari kelahiran).  Infant death Yaitu kematian dari bayi yang lahir hidup dalam kurun waktu sejak dari kelahirannya hingga akhir dari tahun pertama kehidupannya (tahun pertama diartikan sebagai 364 hari, 23 jam, 59 menit sejak dari kelahiran).

5. Lahir mati (Fetal Death Rate) Fetal death (atau lahir mati) didefinisikan sebagai kematian yang terjadi (pada janin,

sebagai hasil dari proses konsepsi manusia sebelum dikeluarkan secara lengkap dari ibunya, tanpa memperhitungkan usia kehamilannya (Sudra, 2010). Kondisi kematian ini diketahui saat

 Sistem Informasi Kesehatan II 287

Jika usia kehamilan masih kurang dari 20 minggu dan/atau berat janin kurang dari atau sama dengan 500 gram.  Intermediate death Jika usia kehamilan telah lengkap 20 minggu hingga kurang dari 28 minggu dan/atau berat janin 501 hingga 1.000 gram.  Late death Jika usia kehamilan telah lengakp 28 minggu atau lebih dan/atau berat janin telah lebih dari 1.000 gram.

Kelompok intermediate dan late death secara bersama sering disebut juga sebagai stillbirth.Jumlah kelahiran yang dihitung adalah meliputi jumlah bayi yang lahir hidup dan lahir mati.

6. Post Operative Death Rate (PODR) Angka statistik ini menunjukkan jumlah pasien yang meninggal setelah mendapatkan

tindakan operasi.Postoperative death rate disebut juga surgical death rate yaitu angka statistik ini merupakan rasio “pasien yang meninggal dalam kurun waktu 10 hari setelah

tindakan operasi” terhadap jumlah total pasien yang dioperasi dalam periode tersebut (Sudra, 2010).

Pengertian dari tindakan bedah atau operasi yaitu satu atau lebih prosedur bedah yang dilakukan dalam satu watku terhadap seorang pasien melalui pendekatan yang umum atau untuk tujuan yang umum.

Pengertian dari prosedur bedah yaitusetiap satu tindakan tersendiri yang sistematik yang dilakukan terhadap atau di dalam tubuh. Tindakan ini normalnya dilakukan oleh seorang dokter/dokter gigi/atau tenaga kesehatan lain yang diakui yang dilakukan dengan maupun tanpa instrumen/alat. Tujuan tindakan in antara lain untuk mengembalikan bagian terpisah atau bagian yang kurang sempurna, menghilangkan penyakit atau jaringan yang terluka, mengeluarkan benda asing, bagian dari panduan persalinan, ataupun untuk menunjang penegakan diagnosis.

Sistem Informasi Kesehatan II 

Pertanyaan anesthesia death (kematian karena anestesi) hanya dapat dilakukan oleh dokter.