UKURAN-UKURAN PERHITUNGAN/RUMUSSTATISTIK MORTALITAS

A. UKURAN-UKURAN PERHITUNGAN/RUMUSSTATISTIK MORTALITAS

1. Gross Death Rate (GDR)

Untuk menghitung GDR digunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah pasien rawat inap yang meninggal termasuk bayi baru lahir dalam suatu periode waktu tertentu

X 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑅𝑆 (𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐵𝐿 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙)𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

Contoh: Pada suatu periode disuatu RS tercatat ada 500 pasien keluar dan 6 di antaranya keluar dalam keadaan meninggal, maka GDR untuk periode tersebut adalah:

Contoh lain: Catatan statistik RS X untuk bulan Januari 2018 adalah sebagai berikut:  Jumlah total pasien keluar (dewasa dan anak) : 10  Jumlah pasien meninggal (dewasa dan anak) :5  Jumlah total pasien keluar (BBL)

 Jumlah pasien meninggal (BBL)

Untuk menghitung GDR periode Januari 2018 adalah sebagai berikut:

Interpretasi GDR Misalnya dilaporkan bahwa GDR periode tahun 2017 adalah 1,75% berarti selama

periode tersebut dari setiap 1.000 pasien yang keluar dari perawatan, 17 orang di antaranya keluar dalam keadaan meninggal.

Sistem Informasi Kesehatan II 

IMR = (1/170) X 100% = 0,59%

2. Net Death Rate (NDR)

Untuk menghitung NDR dalam suatu periode digunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah pasien (termasuk BBL) meninggal ≥ 48 jam setelah perawatan

X 100% Jumlah pasien keluar (termasuk yang meninggal dan BBL meninggal) - pasien meninggal

< 48 jam perawatan

Contoh perhitungan: Net Death Rate (NDR) Misalnya, sebuah RS melaporkan statistik rawat inap sbb:

 Jumlah total pasien meninggal

 Jumlah pasien meninggal < 48 jam

 Jumlah pasien pulang/keluar

Maka NDR untuk periode tersebut adalah:

Interpretasi NDR Misalnya dilaporkan bahwa NDR periode tahun 2017 adalah 0,85% berarti selama periode tersebut dari setiap 1.000 pasien yang keluar dari perawatan, 8,5 orang di antara nya keluar dalam keadaan meninggal setelah mendapat perawatan lebih dari 48 jam.

3. Maternal Death Rate (MDR)

Untuk menghitung maternal death rate digunakan rumus sebagai berikut:

 Sistem Informasi Kesehatan II 293  Sistem Informasi Kesehatan II 293

 Contoh penghitungan: Selama tahun 2017, sebuah Puskesmas melaporkan bahwa jumlah pasien yang keluar ada 900. Di antara pasien yang keluar tersebut terdapat yang keluar dalam keadaan meninggal, yaitu:

 orang meninggal setelah setelah melahirkan karena perdarahan  orang meninggal dengan perdarahan karena epiduralakibat tabrakan motor  orang meninggal karena eklampsia yang dipicu oleh kehamilan.

Dari data tersebut di atas dapat dihitung maternal death rate-nya sebagai berikut:

X 100% = 0,22% 900

Dalam penghitungan di atas:  Angka 2 menunjukkan jumlah pasien meninggal melahirkan karena perdarahan dan meninggal karena eklampsia yang dipicu oleh kehamilan  Pasien yang meninggal dengan karena perdarahan epidural tidak ikut dihitung karena termasuk kecelakaan.

4. Newborn Mortality Rate (NDR) Untuk menghitung newborn mortality rate digunakan cara sebagai berikut:

Jumlah kematian BBL dalam suatu periode

X 100

Jumlah seluruh BBL yang keluar perawatan (termasuk yang meninggal) dalam periode tersebut)

Contoh: Newborn Mortality Rate

Sistem Informasi Kesehatan II 

Untuk menghitung fetal death rate digunakan cara sebagai berikut:

Jumlah kelahiran dalam periode tersebut 𝑋 100%

Contoh:

Fetal Mortality Rate Jika pada suatu periode laporan tercatat 100 bayi lahir hidup dan 2 lahir mati, maka fetal death rate-nya adalah:

X 100%=1,96% 102

Contoh: Jika pada suatu periode laporan tercatat 125 kelahiran dan 2 di antara nya lahir mati, maka fetal death rate-nya adalah:

X 100% = 1,60% 125

Rumus lain yang juga sering dipakai adalah:

(Jumlah intermediate+late death dalam suatu periode)

X 100%

(Jumlah bayi lahir hidup)+(Jumlah intermediate + late death) dalam periode yang sama

6. Post Operative Death Rate

Rumus:

Jumlah pasien yang meninggal dalam kurun waktu 10 hari pasca operasi dalam suatu periode

X 100%

Jumlah pasien yang dioperawsii dalam periode tersebut

Contoh:

 Sistem Informasi Kesehatan II 295

Untuk menghitung anesthesia death rate digunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah kematian karena anestesi dalam suatu periode

X 100% Jumlah pasien yang mendapat tindakan anestesi dalam periode tersebut

Contoh: Anaesthesia Death Rate

D ata statistik RS periode “x” mencatat bahwa di antara 10 pasien yang mendapat tindakan anestesi terdapat 1 pasien yang meninggal, maka anesthesia death rate-nya adalah :

1 x 100%=0,09% 100