UU KUP.

36 UU KUP.

+ PNBP pada 30 KL

a. memperbaiki peraturan DJA

Pemerintah telah menerbitkan:

Pemerintah telah memperbaiki ketentuan

$!%!)-"#

Sebesar Rp384,98

PNBP

terkait

( Peraturan Menteri Keuangan Nomor: terkait penyetoran PNBP antara lain % ) %"$

Miliar dan

mekanisme penyetoran

melalui penetapan:

PNBP ke Kas negara;

3/PMK.02/2013 tentang Tata Cara

a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

L. 275 L. 275

3/PMK.02/2013 tentang Tata Cara disetor, kurang/tidak

Penyetoran Penerimaan Negara Bukan dipungut, berindikasi

Penerimaan;

Pajak oleh Bendahara Penerimaan; setoran fiktif, dan

( PMK Nomor: 32/PMK.05/2014 tentang

b. PMK Nomor: 32/PMK.05/2014 tentang digunakan langsung

Sistem Penerimaan Elektronik;

Sistem Penerimaan Negara secara di luar mekanisme

( Peraturan Dirjen Anggaran Nomor: 1

Tahun 2014 tentang Tata Cara

Elektronik; serta

APBN.

Pembayaran/Penyetoran Penerimaan

c. Peraturan Dirjen Anggaran Nomor: 1

Negara Bukan Pajak dan Penerimaan

Tahun 2014 tentang Tata Cara

Non Anggaran Secara Elektronik.

Pembayaran/Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Penerimaan Non Anggaran Secara Elektronik.

b. mempercepat

proses

Pengaturan tentang penyelesaian Revisi

$!%!)-"# DIPA PNBP telah disempurnakan dalam % ) %"$

penyelesaian

revisi

DIPA PNBP telah dimuat dalam PMK Pengaturan tentang penyelesaian Revisi

DIPA PNBP;

Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran yang antara lain telah PMK 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara mengatur bahwa perubahan anggaran Revisi Anggaran TA 2012 yang antara lain:

belanja yang bersumber dari PNBP

1. Perubahan anggaran belanja yang

sebagai akibat:

bersumber dari PNBP yang bersifat

( Kelebihan realisasi atas target yang

menambah pagu PNBP sebagai akibat:

( Kelebihan realisasi

atas target

APBNP.

PNBP fungsional (PNBP yang dapat

( Adanya PNBP yang berasal dari

kontrak/kerjasana/nota kesepahaman

direncanakan dalam APBN atau

atau dokumen yang dipersamakan.

APBN Perubahan

( Adanya satker PNBP baru

( Adanya PNBP yang berasal dari

kontrak/

kerjasama/nota

persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP.

( Adanya

Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis

PNBP baru

pengelolaan keuangan BLU pada satker.

( Adanya satker PNBP baru

L. 276

( Peningkatan

persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP berdasarkan

mengenai persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP

KMK

( Adanya

status pengelolaan keuangan BLU pada suatu satker

penetapan

2. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP yang bersifat mengurangi

akibat: ( Penurunan

yang direncanakan dalam APBN atau APBN Perubahan

kembali)

( Penurunan persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP berdasarkan KMK

persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP

keuangan BLU pada satker.

c. mengatur sanksi yang

Pengaturan sanksi yang tegas atas Pengaturan sanksi yang tegas atas Masih dalam

dan keterlambatan

penyetoran

dan proses

keterlambatan

penggunaan langsung PNBP akan diatur penggunaan langsung PNBP akan diatur

penyetoran

dan

dalam Revisi Undang(Undang No. 20 dalam Revisi Undang(Undang No. 20

penggunaan langsung;

Tahun 1997 Tentang PNBP.

Tahun 1997 Tentang PNBP

d. mengajukan revisi UU

a. Revisi UU Nomor 20 Tahun 1997 Revisi UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang Masih dalam

tentang PNBP, antara lain telah PNBP, antara lain telah mengatur:

( Perubahan penetapan tarif: “Dalam hal

L. 277 L. 277

( Perubahan penetapan tarif: “Dalam

tarif sering mengalami perubahan, tarif

jenis dan penyesuaian

atas rincian jenis PNBP yang telah

perubahan, tarif atas rincian jenis

ditetapkan Peraturan Pemerintah dapat

Peraturan Pemerintah dapat diubah

dengan Peraturan Menteri setelah

menteri/pimpinan lembaga terkait dan

berkoordinasi

dengan

menteri yang menyelenggarakan urusan

menteri/pimpinan lembaga terkait

pemerintahan di bidang hukum”.

urusan ( Sanksi terkait penyetoran PNBP.

pemerintahan di bidang hukum”. ( Sanksi terkait penyetoran PNBP.

e. melakukan

pendataan

Melakukan pendataan dan memproses Pemerintah telah melakukan:

Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan

1. Pendataan dan memproses Peraturan

potensi PNBP di seluruh

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara

KL; dan

Pemerintah tentang Jenis dan Tarif

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Kementerian/Lembaga, serta melakukan

Kementerian/Lembaga,

serta

menggunakan aplikasi SIMPONI sesuai

melakukan monitoring realisasi PNBP

Nomor: 1 Tahun 2014

SIMPONI sesuai dengan Peraturan Dirjen Anggaran Nomor: 1 Tahun 2014.

2. Revisi PP tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP yang berlaku pada KL, dengan progres sebagai berikut:

a) Telah ditetapkan − Kem.

Kesehatan (PP

No.21

Tahun 2013) − Kem. Dalam Negeri (PP No. 64

Tahun 2013) − Kem. Pertahanan (PP No. 57

L. 278

Tahun 2013 dan PP No. 17 Tahun 2014

− Kem. Perhubungan (PP No. 74

Tahun 2013) − Kem. Hukum dan HAM (PP No.

45 Tahun 2014) − Kem. Kehutanan (PP No. 12

Tahun 2014 dan PP No. 33 Tahun 2014)

b) Dalam

proses penetapan

oleh

Presiden − Kem. Hukum dan HAM

c) Dalam proses penuangan dalam naskah asli di Sekretariat Negara

− Kementerian Perhubungan − Kementerian Pariwisata

d) Dalam proses harmonisasi di Kem. Hukum dan HAM

e) Dalam proses pembahasan − Kem. Luar Negeri

− Kem. Pertanian − Kem.Perdagangan − Kem. ESDM − Kem. Pendidikan dan Kebudayaan

(telah selesai diharmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM, akan

Keuangan dikarenakan adanya perubahan

L. 279

Kementerian/ Lembaga di kabinet baru)

f. segera menyelesaikan

Pembangunan dan implementasi sistem Pembangunan dan implementasi sistem

selesai informasi PNBP telah selesai dilaksanakan % ) %"$

implementasi

sistem

dilaksanakan melalui SIMPONI.

melalui SIMPONI sebagaimana diatur

informasi PNBP.

dalam

PMK Nomor 32/PMK.05/2014

secara Elektronik.

.+ Terdapat

Masih dalam penggunaan

a. Memerintahkan Menteri

DJA

1. Akan menetapkan ketentuan yang Menteri Keuangan:

1. Pemerintah telah menetapkan PP langsung

peraturan yang tegas

Jasinonsi untuk LPP RRI

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Jenis Penerimaan

Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Jasinonsi pada LPP

atas

penggunaan

2. Akan menetapkan ketentuan yang

Negara Bukan Pajak Yang Berlaku RRI

Pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Rp27,28 Miliar dan

sebesar

Jasinonsi;

Jasinonsi untuk LPP TVRI;

3. Akan melakukan sosialiasi ketentuan

Republik Indonesia;

2. akan menetapkan ketentuan yang Rp162,66

LPP TVRI Sebesar

mengatur penggunaan PNBP Jasinonsi serta PNBP atas

Miliar

Jasinonsi untuk LPP RRI dan TVRI

untuk LPP TVRI;

Penggunaan

3. akan melakukan sosialiasi ketentuan Prasarana mengenai penggunaan PNBP Jasinonsi Perkeretaapian/TAC

untuk LPP RRI dan TVRI.

pada PT Kereta Api Indonesia (PT KAI)

sosialisasi Sebesar

4. telah

melakukan

Rp1,71 pengelolaan PNBP bagi RRI tanggal 22 Mei 2014.

Triliun belum didukung Peraturan

koordinasi Pemerintah.

5. Telah

melakukan

penyusunan RPP jenis dan tarif PNBP pada TVRI pada tanggal 19 Juni 2014.

Saat ini, draft RPP masih dalam pembahasan internal TVRI.

b. Memerintahkan

setiap 1. LPP

Menteri Keuangan c.q.

DJA

akan

1. Dalam rapat koordinasi yang dilakukan Masih dalam

memerintahkan agar setiap Kepala Satker

pada tanggal 4 September 2014, TVRI proses.

L. 280

Kepala Satker LPP RRI

RRI

LPP RRI dan LPP TVRI meningkatkan

menyatakan akan segera membuat

dan LPP TVRI untuk

2. LPP

pengawasan dan pengendalian PNBP

surat perintah kepada seluruh Kepala

Satker LPP TVRI untuk meningkatkan

pengawasan

dan

pengawasan dan pengendalian PNBP Jasinonsi.

2. TVRI dan RRI akan meningkatkan koordinasi

Kementerian Keuangan untuk segera menerbitkan

dengan

aturan hukum pengelolaan penerimaan Jasinonsi.

c. Melakukan evaluasi dan

1. LPP

Telah disampaikan surat Direktur PNBP

1. Telah disampaikan surat Direktur PNBP Masih dalam

a.n. Direktur Jenderal Anggaran Nomor:

Anggaran proses.

pengelolaan keuangan

2. LPP

S(856/AG/2014 pada tanggal 14 Mei

Nomor: S(856/AG/2014 pada tanggal

LPP TVRI dan LPP RRI

TVRI

2014 hal Permintaan Penyampaian RPP

Penyampaian RPP tentang Jenis dan

menggunakan

pola

tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP

Tarif atas Jenis PNBP yang Berlaku

Badan Layanan Umum

yang Berlaku pada LPP TVRI sebagai

pada LPP TVRI sebagai tindak lanjut

tanpa merubah status

tindak lanjut dari surat Menteri Keuangan

dari surat Menteri Keuangan Nomor: S(

kelembagaan LPP dan

Nomor: S(221/MK.02/2013 tanggal 19

221/MK.02/2013 tanggal 19 Maret 2013

tanpa

mengganggu

Maret 2013 hal Penjelasan Penggunaan

hal Penjelasan Penggunaan Dana Non(

Non(APBN

TVRI

untuk

APBN TVRI untuk menyampaikan Jenis

menyampaikan Jenis dan Tarif atas

dan Tarif atas PNBP yang Berlaku

dalam

melaksanakan

PNBP yang Berlaku pada TVRI.

pada TVRI.

fungsinya; dan

2. Pemerintah telah menetapkan PP Nomor 5 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia;

d. Menetapkan tarif PNBP DJA

1. Revisi PP No. 6 Tahun 2009 dalam

1. Revisi PP No. 6 Tahun 2009 dalam Masih dalam

TAC

dan

tidak Kemhub

rangka penetapan tarif PNBP Track

rangka penetapan tarif PNBP Track proses.

menerapkan pola set(off

Access Charge (TAC) telah selesai

Access Charge (TAC) dalam proses

IMO(TAC sebelum tarif

proses harmonisasidi Kementerian

penetapan oleh Presiden.

L. 281

PNBP disahkan.

Hukum dan HAM. Selanjutnya, revisi

2. Alokasi IMO dimasukkan dalam output

cadangan sehingga tidak dapat

dicairkan sebelum ditetapkannya revisi

mendapatkan penetapan.

PP No. 6 Tahun 2009.

2. Alokasi IMO dimasukkan dalam output cadangan

dicairkan sebelum ditetapkannya revisi PP No. 6 Tahun 2009.

/+ Penganggaran

Memerintahkan

para DJA

Kementerian Lembaga akan melakukan Inventarisasi dan pencatatan seluruh aset

$!%!)-"#

Belanja Barang dan Menteri/Kepala

Lembaga

inventarisasi dan pencatatan seluruh tetap yang diperoleh selain dari Belanja % ) %"$+

Belanja Modal di 38 agar:

Aset Tetap yang diperoleh dari belanja Modal telah dilakukan dan dimasukan KL

K/L

sebesar selain Belanja Modal. Beberapa K/L yang dalam SIMAK BMN. Proses memasukan Rp310,78

ditargetkan Tidak

Miliar

a. menginventarisasi dan

telah melakukan pencatatan aset tetap dalam

SIMAK

BMN

dimaksud melalui koreksi atas LKKL terselesaikan pada dalam tahun 2014 Ketentuan

Sesuai

mencatat seluruh Aset

serta

Tetap yang diperoleh

Belanja pada 55 KL

Belanja Modal;

Sebesar Rp750,58

b. melakukan pengenaan K/L

Pemerintah akan mengirimkan surat

1. K/L telah memberikan teguran dan

$!%!)-"#

Miliar Tidak Sesuai

dan penagihan denda

kepada K/L agar mengambil tindakan

sanksi terhadap Pejabat/Pegawai yang % ) %"$+

Ketentuan.

atas kerugian negara

melakukan pelanggaran. Selain itu

pelanggaran atau penyimpangan atas

pengembalian kepada negara juga

pelaksanaan belanja :

tetap dilaksanakan oleh K/L dengan

bertanggung jawab dan

melakukan setoran kepada kas negara

memberikan sanksi dan

1) Mengenakan hukuman disiplin secara

sebesar kerugian maupun denda yang

melakukan

upaya

tegas kepada para pejabat/pegawai yang melakukan atau terlibat dalam

harus disetorkan.

hukum terkait indikasi

pelanggaran ketentuan;

2. Terhadap kekurangan pengembalian

tindakan

melawan

yang masih terjadi tetap akan diproses

hukum dan merugikan

2) Mengupayakan

pengembalian

selambat(lambatnya akhir Desember

Negara;

kerugian negara secara maksimal dengan cara pengenaan TGR kepada

pelaku

penyimpangan

atau

L. 282 L. 282

3) Melakukan upaya

hukum sesuai

penyimpangan yang terjadi untuk menimbulkan efek jera.

4) Mengambil langkah(langkah strategis untuk

meningkatkan dalam pengelolaan keuangan negara dan

dalam pengelolaan anggaran.

c. mengoptimalkan

mengoptimalkan PMK Nomor 136/PMK.02/2014 tentang

verifikasi dalam penyusunan anggaran Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan

2. DJPB

penyusunan anggaran

KL dan penetapan jenis belanja sesuai RKA(K/L

telah

mengakomodasi

KL dan penetapan jenis

3. K/L

dengan jenis kegiatan yang akan rekomendasi BPK dimaksud. Penyusunan dibiayai;

RKA(K/L melalui 3 lapis/tahap verifikasi,

belanja sesuai dengan

yakni Biro Keuangan, APIP, dan DJA.

2) Melaksanakan sosialisasi PP Nomor Dengan demikian, mekanisme tersebut

45 Tahun 2013 tentang Tata Cara lebih menjamin jenis belanja sesuai Pelaksanaan APBN serta ketentuan

melaksanakan

dengan jenis kegiatan yang akan dibiayai

pelaksanaannya.

sosialisasi PP Nomor 45

dengan APBN.

Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN serta ketentuan pelaksanaannya; dan

d. meningkatkan

peran K/L

Pemerintah akan meningkatkan peran Peran APIP dalam reviu RKA(K/L telah

$!%!)-"#

APIP dalam mereviu

APIP dalam mereviu Rencana Kerja dan ditingkatkan

Anggaran KL. (Telah diterbitkan PMK No. 136/PMK.02/2014

tentang

Petunjuk

Anggaran KL.

194/PMK.02/2013 Tgl 17 Desember 2013 Penyusunan dan Penelaahan RKA(K/L. perubahan atas PMK No. 94)

+ Pengeluaran

Pemerintah agar:

1. Kem.

Pemerintah akan berupaya mempercepat

1. Pemerintah

akan

berupaya Masih dalam

proses revisi UU Migas. Revisi dimaksud

mempercepat proses revisi UU Migas.

L. 283

Pemerintah untuk

Revisi dimaksud bergantung pada proses. membiayai kegiatan

a. Mempercepat

ESDM

bergantung pada kecepatan penyiapan

konsep/draft SKK Migas tidak

penyusunan/ perubahan

2. SKK

konsep/draft revisi UU Migas oleh DPR(

kecepatan

penyiapan

revisi UU Migas oleh DPR(RI. Di dalam dilakukan

RI. Di dalam revisi UU Migas tersebut

revisi UU Migas tersebut antara lain mekanisme

melalui

yang mengatur mengenai

antara lain memuat ketentuan mengenai

APBN

status kelembagaan SKK

pengelolaan keuangan SKK Migas serta

Migas;

termasuk penetapan status pengelolaan

status jawaban keuangan

pertanggung

aset SKK Migas. Biaya operasional SKK

pengelolaan aset SKK Migas.

dan operasional

dialokasikan di dalam RAPBN 2015.

SKK Migas tidak

2. Biaya operasional SKK Migas untuk dilaporkan

Sampai dengan diterbitkannya UU Migas

tahun 2015 telah dialokasikan di dalam LKPP.

dalam

yang baru, biaya operasional SKK Migas

akan didanai dari APBN.

RAPBN

dengan diterbitkannya UU Migas yang baru,

biaya operasional SKK Migas akan didanai dari APBN.

b. menetapkan

pola

1. Kem.

Status pengelolaan keuangan SKK Migas Pemerintah telah mengalokasikan biaya

ESDM akan ditetapkan di dalam UU Migas yang operasional SKK Migas dalam RAPBN % ) %"$+

baru. Saat ini, revisi UU Nomor 22 Tahun tahun 2015 melalui surat DJA yanga

mekanisme APBN; dan

2. SKK Migas

2001 tentang Minyak dan Gas Bumi antara lain ditujukan kepada Kepala SKK sedang disusun oleh DPR karena revisi Migas

UU Migas tersebut merupakan hak inisiatif 1470/AG/2014 tanggal 13 Agustus 2014 DPR. Target waktu penyelesaian revisi perihal pemberitahuan Pagu Anggaran

UU Migas tersebut tidak dapat dipastikan BUN 999.08 untuk Anggaran Operasional mengingat

tergantung Kegiatan OJK dan SKK Migas TA 2015. percepatan penyusunan revisi UU Migas Anggaran biaya operasional SKK Migas oleh DPR.

hal

tersebut

tersebut telah memperoleh persetujuan dari Komisi VII DPR.

c. menetapkan

1. Pelaporan keuangan dan operasional

kegiatan hulu migas telah dimasukkan % ) %"$+

pelaporan keuangan SKK

mekanisme pelaporan keuangan SKK

sebagai bagian dari LKPP Tahun 2013

Migas dan operasional

2. SKK Migas

Migas dan operasional kegiatan hulu

dan 2014.

kegiatan hulu migas ke

migas ke dalam LKPP sehingga menjadi

2. Khusus pelaporan keuangan SKK

dalam LKPP sehingga

3. DJA

lebih transparan dan akuntabel.

menjadi lebih transparan

Migas Tahun 2014 tetap seperti yang berlaku selama ini dengan mengikuti

L. 284 L. 284

standar dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh SKK Migas. Sedangkan untuk tahun 2015, biaya operasional yang bersumber dari APBN melalui BA 999.08 akan dilaporkan juga melalui BA 999.08.

+ Pemeriksaan ulang Menteri

Keuangan

agar DJP

Pemerintah dalam hal ini Direktorat Telah dilakukan pembinaan oleh Direktur

$!%!)-"#

atas PT B.1.1 tidak memerintahkan

melakukan Jenderal Pajak melalui surat nomor S( % ) %"$+

sesuai dengan Jenderal

pembinaan melalui instruksi Dirjen Pajak 217/PJ/2014 tanggal 4 Agustus 2014 hal ketentuan

Pajak

untuk

kepada pemeriksa dan pejabat terkait Pembinaan dan Peningkatan Disiplin perpajakan

memberikan

pembinaan

Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal berlaku

yang sesuai

sehingga berlaku kepada Pemeriksa Pajak Dalam Rangka Perwujudan Nilai( DJP

tidak dapat

dan pejabat lainnya yang

Nilai Kementerian Keuangan.

menagih SKPKB terkait. sebesar

Rp554,52 Miliar

dan tidak dapat mengeksekusi barang

sitaan sebesar

Rp259,06 Miliar.

+ Alokasi Laba BUMN Pemerintah

1) Telah menerbitkan Peraturan Menteri Pemerintah saat ini sedang menyusun Masih dalam untuk Dana Program menetapkan

agar Kem.

BUMN yang mengatur pengalihan Rancangan Peraturan Menteri BUMN proses. Kemitraan dan Bina mengenai

ketentuan BUMN

pengolahan PKBL ke masing(masing tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (PKBL) pengelolaan dana PKBL

status

dan

BUMN, sehingga Kementerian BUMN Lingkungan yang di dalamnya juga yang dikelola secara dengan memperhatikan UU

tidak terlibat lagi dalam pengelolaan mengatur tentang pelaksanaan Program ekstrakomptable

Kemitraan dan Bina Lingkungan. RPermen

tersebut saat ini dalam proses finalisasi. mengurangi

yang berlaku;

negara atas

serta melakukan langkah(

kekayaan BUMN

memastikan PKBL merupakan bagian

minimal sebesar pelaksanaan PKBL untuk

dari keuangan negara atau tidak.

L. 285

Rp9,13 triliun dan menjamin

keberlanjutan

3) Mengalihkan pengelolaan PKBL dan

berpotensi terjadi

program tersebut dan tidak

mengembalikan sisa dana yang masih

ada kepada masing(masing BUMN.

dana PKBL.

negara.

!"# ",!#

3&") -3 #("%$ ",!#

1/

-3 #("%$

$!%!)-"# % ) %"$

1 -3 #("%$

"%$, (")" 5*3% % 1

-3 #("%$

L. 286