Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau Scylla serrata dan S. tranquebarica di Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur

STUDI PERTUlMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI
KEPITING BAKAU Scylln serrntn DAN S. trrrtlquebarica
DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, GRESIK, JAWA TIMUR

Oleh :
AI-IDAR TUHUTERU
C02499907

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

Ahdar Tuhuteru. C02499907. Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduki

Kepiting Bakau Scylla sew& dan S. tranquebarica di Perairan Ujung Pangliah,
Gresik, Jawa Timur (dibawah binibingan Sulistiono dan Zairian).

RINGKASAN
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang laiu pertumbuhan dan
beberapa aspek reproduksi kepiting bakau Scylla spp. sebagaibaha pertimbangan dalam
pengelolaan dan perlindungan sumberdaya hayati kepiting
. - bakau di suatu ekosistem alami.
Diharapkan pemanfaatan kepiting bakau-sebabi sumber protein dan juga sumber devisa
dapat terus ditingkatkan dan bekelanjutan.
- Penelitan inidilaksanakan pada bulan Februari-Oktober 2002 di Perairan Ujung
Pandcah.
adalah bulan
. Kabu~atenGresik. Jawa Timur denmn rincian waktu ~enelitian
~ebruari-Marethigunakanuntuk identifikasi
bulan Mei-0k;ober digunakan untuk
pengambilan data. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara mendata langsung
hasil tangkapan nelayan yang menangkap kepiting bakau dengan menggunakan jaring dan
pancing yang dibantu dengan serok serta gentol. Pengambilan sampel setiap satu kali
dalam sebulan selama enam bulan (Mei-Oktober) dan bersifat acak dari semua kepiting
bakau yang dikumpulkan dari nelayan.
Penentuan peaumbuban kepiting bakau menggunakan persaman Von Bertalanflj.
Untuk menduga parameter pertumbuan kepiting bakau (K d m L)dilakukan dengan

men-gunakan program ELEFAN dan Bhattacharya di dalam paket program FiSAT (FAO,
2002). sedangkan pendugaan t, menggunakan persamaan Pauly. Analisa tingkat
kematangan gonad dilakukan dengan mengamati morfologi dan histologi gonad.
Jumlah kepiting bakau yang diperoleh dari hasil penelitian ini untuk ScyNa setrata
jantan dan betina masing-masing adalah 189 ekor dan 121 ekor serta untuk Sc,vlla
tranqzrebaricajantan dan betina masing-masing adalah 149 ekor dan 102 ekor. Kisaran
lebar dan berat Scylla serrata masingmasing adalab 30,4-128 mm dan 3,91-430 gram
sedangkan pada Scyl(o tranquebarica adalah 20.85-131.6 mm dan 1,3-33329 gram. Kilai
korelasi (R') dari Scplla serrata jantan dan betina masing-masing adalah 0,9255 dan
0,9423, sedangkan Sqvlla tranq~rebaricajantan dan betina masing-masing adalah 0,9298
dan 0,8645. Hubungan lebar karapas dengan berat tubuh menunjukau korelasi positif dan
bersifat allometerik. Pola pertumbuhan pada kepiting bakau Scylla serrala dan
S tranquebaricajantan bersifat allolnetrik positif sedangkan Scylla serrata dan
S. tranqzrebarica betina bersifat allometrik negatif. Nilai faktor kondisi pada S. serrata
jantan dan betina masing-masing berkisar antara 0,86-1,23 dengan rata-rata I ,80 dan
0,79-1,18 dengan rata-rata 1.09, sedangkan pada S. iranqrrebaricajantan dan betina masingmasing berkisarantara 0.66- 0,97dengan rata-rata 0,88 dan 0,39465 dengan rata-rata
0,48. Nilai faktor kondisi pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepitiug bakau
Scylla spp. rata-rata memiliki ci~buhkurang pipih. Pertumbuhan kepiting bakau dengan
1,10(1+0,12)
) untuk S. serrata jantan;

dua metode: (1). metode ELEFAN, L, = 123,38 (I-e1,m(t + o.09)
6.78(1 +U,l7)
L,= 131,25 (1-e
) untuk S. serrata betina; Lt = 115,50 (I-euntuk
S tranqtrebaricajantan; dan L,, = 131,25 (l-e4~y9('ffl.'4))
untuk S. tranqzrebarica betina.
(2). metode Bhattacharya, L, = 104,42 (1-eUs9'('i0.06) ) untuk S. serraia jantan; L, = 16232
[I -e4.45 (1 *,as) ) untuk S. serrata betina; L, = 92,72 (I-e-0.92 ( t i 0.06) ) unhk S. tranqtrebarica
jantan; dan L,= 118,05 (l-en~5'('+u~oS))
untuk S. tranquebarica betina.
Nisbi kelamin yang diperoleh melalui uji "Chi-Square" diperoleh sebesar 1:l. Jumlah
kepiting bakau yang matang gonad masing-masing adalah pada Scylla serrata jantan 1,Oj
% dan pada betina 4,13 %, sedmgkan pada S. tranquebarica jantan 2,68 % serta betina

dsl

1,96 %. Nilai IKG yang diperoleh hasil penelitian ini pada Sc);Na se.vatajantan dan betina
masingmasing berkisar antara 0,75-8,G6 % &an 1,83-16,08 %. Sedangkan pada
S. tranquebanca janran danbehna
. masing-rgasjng

,,
.. .
berkisar antara 0,51-9,03 % dan
1.27-16,54 %. Berat total dan lebar karapas'berpengaruli positif terhadap 1KG yang dapat
.. ... .
ditunjukan nilai R' (0,4-0.6).
Puncak musim p d i ~ a h a ntidak terjadi selama butan-bulan pengambilan sampel yang
ditunjukan dengan jumlali TKG.II.1 yang tidak mendominasi selama penelitian. Diduga
Puncak musim pemijahan teijadCpada bdan Febmari yang dapat ditunjukan Lama
pertumbuhan. F e ~ ~ d i i i i ' d a l a tubuh
i r i dapat dikatagorikan kecil. yaitu berkisar antara
964.875-2.744.175 butir dengan sebaran ukuran diameter telw 0,254-0,415 p.
Berdasarkan hasil pengamatan sebaran telur dengan mikroskop mikrometer okuler dengan
pembesaran 10 X 10 diperoleh sebaran yang sempit dan relatif merata sehingga tipe
pemijahan bersifat menyelumh "total spawner", yaitu telur dikeluarkan secara total selama
musim pemijahan.