Analisa Konsep Komunikasi Islam Pendeka- harapkan memperoleh penjelasan,menaruh minat ,dan tan Teori Laswell

Analisa Konsep Komunikasi Islam Pendeka- harapkan memperoleh penjelasan,menaruh minat ,dan tan Teori Laswell

memiliki pengertian tentang persoalan yang dibicara- Dalam ilmu komunikasi dikenal dengan istilah kan.

komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpersonal Mempengaruhi (persuasif). Tunjukan agar orang dan komunikasi isyarat. Sedangkan komunikasi yang yg mempercayai sesuatu, melakukannya, atau terbakar dilakukan antara manusia dengan Tuhannya, dalam semnagatdan antusiasmenya. Keyakinan, tindakan, dan ilmu komunikasi disebut dengan komunikasi transen- semangat adalah bentuk reaksi yang diharapkan.

dental. Atau keempat bentuk komunikasi tersebut biasa Menghibur (rekreatif). Bahasa yang disampaikan disebut dengan istilah hablum minnallah dan hablumi- enteeng, segar ,dan mudah dicerna. Diperlukan otak nannas. yang baik untuk membuat humor yang baik. Perhatian,

Bentuk komunikasi transendental ini merupakan kesenangan, dan humor adalah reaksi pendengar yang bentuk komunikasi yang jarang dibicarakan oleh manu- diharapkan disini.

sia tetapi bentuk komunikasi inilah yang paling terpent- Setelah mengetahui tujuan dari komunikasi da- ing bagi manusia, karena berhubungan dengan nasib kwah ,selanjutnya kita juga mengetahui tentang peran manusia ketika melakukan suatu tindakan dan tindakan komunikasi dalam dakwah . setidaknya ada beberapa tersebut akan dikembalikan kepada manusia baik di du- peran komunikasi dalam dakwah diantaranya adalah : nia atau di akhirat.

1) Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi peruba- Dalam komunikasi transendental, tanda-tanda han dengan memasukan nilai-nilai persuasif Islam, si- atau lambang-lambang Allah sering disebut dengan kap mental Islam, dan bentuk prilaku Islam.2) Komu- ayat-ayat Allah. Dan ayat-ayat Allah terbagi atas dua nikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan bagian ayat kauniyah dan ayat qauliyah. Kedua ayat pendidikan Islam.3)Media Masa dapat bertindak seb- tersebut saling berhubungan mengisi dan menjelaskan. agai pengganda sumber-sumber daya pengetahuan. 4)

Apabila seseorang ingin dikatakan melakukan Media Masa dapat mengantarkan pengalaman-pengal- komunikasi transendental yang baik yaitu dengan cara aman yang dialami diri sendiri sehingga mengurangi melakukan perintah-Nya dengan baik dan menjauhi biaya psikis dan ekonomi untuk menciptakan kepriba- larangan-Nya. Dan hal ini akan terlihat efek dari ko- dian islam (amar ma’ruf nahi munkar)5) Komunikasi munikasi transental yang baik adalah hati manusia jadi dapat meningkatkan paresasi yang merangsang unntuk mudah tersentuh melihat fenomena ciptaan Allah sep- bertindak secara riil.6) Komunikasi dapat membantu erti gunung, lautan, bulan dan bintang karena itu bukan masyarakat menemukan Islam dan tentanag pengeta- hanya fenomena alam semata tetapi merupakan bukti huan islam dalam mengatasi perubahan.7) Komunikasi kekuasaan Allah swt. dapat membuat orang lebih condong untuk berpatisi-

Model komunikasi transendetal sebagai sebuah pasi dalam membuat keputusan di tengah kehidupan model komunikasi yang diberlakukan dalam struktur masyarakat.8) Komunikasi dapat mengubah struktur dan aturan proses komunikasi dalam al-Qur’an. Dalam kekuasaan masyarakat pada masyarakat awam kema- al-qur’an terdapat dua model komunikasi transendental syarakatan yang memiliki pengetahuan dan wawasan yakni Dalam model komunikasi vertikal, istilah yang kepada massa 9) Komunikasi dapat menciptakan umat digunakan adalah penurunan (inzal dan tanzil). Sedan- menjadi loyal terhadap Islam.10) Komunikasi memu- gkan dalam model komunikasi horisontal, istilah yang dahkan perencanaan dan implementasi program dan digunakan adalah penyampaian (balagh, iblagh dan strategi dakwah. 11)Komunikasi dapat membuat dak- tabligh) bukan pengomunikasian itu sendiri, dengan wah menjadi proses yang berlangsung secara mandiri asumsi bahwa: (1) Proses inzal dan tanzil itu berlang-

Fizzy Andriani, Fenomena ‘Courtessy Of Youtube’ ..

sung dari posisi yang lebih tinggi ke posisi lebih rendah (min al a’la ila al-adna). Istilah penurunan dapat berko- notasi pada upaya pemindahan sebuah benda atau ber- kas dari atas ke bawah. Dalam konteks ini, penurunan al-Qur’an ini bisa diartikan sebagai penurunan pesan (message) atau informasi tetapi juga bisa berarti penu- runan benda atau berkas. Karena penekanan pada posisi yang lebih tinggi pada pihak komunikator begitu kuat, maka pilihan istilah lebih menggunakan penurunan dari pada pengomunikasian. (2) Proses balagh, adalah pros- es pemindahan objek informasi dari seseorang kepada orang lain tanpa usaha pemastian bahwa sasaran yang menerima objek informasi benar-benar telah meneri- manya. Kemudian penyampaian informasi (balagh) beralih menjadi iblagh, ketika informasi ini telah sam- pai pada sasarannya dan masuk dalam wilayah kesada- ran dan pengetahuan mereka. Sedangkan tabligh adalah penyampaian informasi dengan anggapan upaya itu merupakan tugas yang harus dilaksanakan

Adapun Mengenai bukti bahawa Al-Quran itu datang dari Allah, dapat dilihat dari kenyataan bahawa Al-Quran adalah sebuah kitab berbahasa Arab yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Dalam menentukan dari mana asal Al-Quran, akan kita dapatkan tiga kemungkinan. Kemungkinan Pertama, kitab itu merupakan karangan orang Arab. Kemung- kinan Kedua, karangan Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. dan kemungkinan Ketiga, berasal dari Al- lah subhanahu wa ta'ala saja.Tidak ada lagi kemung- kinan selain dari yang tiga ini. Sebab Al-Quran adalah khas Arab, baik dari segi bahasa maupun gayanya. Ke- mungkinan pertama yang mengatakan bahwa Al-Quran adalah karangan orang Arab merupakan kemungkinan yang tertolak. Dalam hal ini Al-Quran sendiri telah me- nentang mereka untuk membuat karya yang serupa. Se- bagaimana tertera dalam ayat

“Katakanlah: ‘Maka datangkanlah sepuluh surat yang (dapat) menyamainya” (Surah Hud 13). Di dalam ayat lain : “Katakanlah: (‘Kalau benar apa yang kamu

katakan), maka cobalah datangkan sebuah surat yang menyerupainya” (Surah Yunus 38).

Orang-orang Arab telah berusaha keras men- cobanya, akan tetapi tidak berhasil. Ini membuktikan bahwa Al-Quran bukan berasal dari perkataan mereka. Mereka tidak mampu menghasilkan karya yang serupa, ada tentangan dari Al-Quran dan usaha dari mereka un- tuk menjawab tentangan itu. Kemungkinan kedua yang mengatakan bahwa Al-Quran itu karangan Nabi Mu- hammad Shallallahu'alaihi Wasallam., adalah kemung- kinan yang juga tidak dapat diterima oleh akal. Sebab,

Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. adalah orang Arab juga. Bagaimanapun cerdiknya, tetaplah ia sebagai seorang manusia yang menjadi salah satu ang- gota dari masyarakat atau bangsanya. Selama seluruh bangsa Arab tidak mampu menghasilkan karya yang serupa, maka masuk akal pula apabila Nabi Muham- mad Shallallahu'alaihi Wasallam. yang juga termasuk salah seorang dari bangsa Arab tidak mampu meng- hasilkan karya yang serupa. Oleh kerana itu, jelas bahwa Al-Quran itu bukan karangan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam.. Terlebih lagi dengan ban- yaknya hadis shahih yang berasal dari Nabi Muham- mad Shallallahu'alaihi Wasallam. yang sebagian malah diriwayatkan lewat cara yang tawatur, yang kebenaran- nya tidak diragukan lagi. Apabila setiap hadis diband- ingkan dengan ayat manapun dalam Al-Quran, maka tidak akan dijumpai adanya kemiripan dari segi gaya bahasanya. Padahal Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam., disamping selalu membacakan setiap ayat- ayat yang diterimanya, dalam waktu yang bersamaan juga mengeluarkan hadis. Namun, ternyata keduanya tetap berbeda dari segi gaya sasteranya. Bagaimanapun kerasnya usaha seseorang untuk menciptakan berbagai macam gaya bahasa dalam pembicaraannya, tetap saja akan terdapat kemiripan antara gaya yang satu dengan yang lain. Kerana semua itu merupakan bagian dari ciri khasnya dalam berbicara. Oleh kerana memang ti- dak ada kemiripan antara gaya bahasa Al-Quran den- gan gaya bahasa hadis, bererti Al-Quran itu bukan perkataan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasal- lam. Sebab, pada masing-masing keduanya terdapat perbezaan yang tegas dan jelas. Itulah sebabnya tidak seorang pun dari bangsa Arab, orang-orang yang pal- ing tahu gaya dan sastera bahasa arab, pernah menuduh bahwa Al-Quran itu perkataan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. atau mirip dengan gaya bi- caranya. Satu-satunya tuduhan yang mereka lontarkan adalah bahawa Al-Quran itu dicipta Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. dari seorang pemuda Nas- rani yang bernama Jabr. Tuduhan ini pun telah ditolak keras oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam firman-Nya : “(Dan) Sesungguhnya Kami mengetahui mereka ber- kata: ‘Bahwasanya Al-Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad). Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad be- lajar kepadanya (adalah) bahasa ‘ajami (bukan-Arab), sedangkan Al-Quran itu dalam bahasa arab yang jelas” (Surah An-Nahl 103).

Jibril

Malaikat merupakan bentuk jama dari malak yang berarti kekuatan. Malaikat termasuk makhluk

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

Allah yang selalu patuh dan taat, tidak pernah berbuat bahwa junjungan kita adalah seorang komunikator maksiat senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT. ulung. Terbukti ia memiliki dua faktor penting yang ha-

Diantara sepuluh malaikat yang di ketahui nama- rus ada pada komunikator yakni kepercayaan audiens namanya ada malaikat Jibril yang berperan menyam- (komunikan) kepada komunikator (source credibility) paikan wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad dan daya tarik komunikator (source attraction). SAW, dalam hal ini jibril mempunyai peran ganda yaitu

Jauh sebelum pakar-pakar komunikasi menemu- sebagai komunikan karena menerima wahyu dari Allah kan kenyataan bahwa bahasa merupakan faktor domi- SWT lebih dahulu, setelah itu kedudukannya berubah nan dalam menjalin komunikasi, Al Quran telah men- menjadi komunikator ketika menyampaikan wahyu gutarakannya antara lain dalam Surah Ibrahim ayat 41: tersebut kepada Nabi Muhammad SAW.

"Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar di- dengan bahasa kaumnya, supaya dia dapat memberi turunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun penjelasan yang terang kepada mereka..." Faktor kesa- oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Mu- maan bahasa itu, yakni Nabi SAW yang menggunakan hammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara bahasa Arab, mendukung lebih tercapainya komunikasi orang-orang yang memberi peringatan, dengan baha- yang efektif dengan kaumnya. Meskipun ada hambatan sa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu mendasar lain, misalnya tentang kadar berfikir komuni- benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang kan dan lingkup pengalamannya. dahulu (QS. As syu`ara` 192)

Wilbur Schramm menyebutnya sebagai frame Dan ingatlah ketika Malaikat berkata : “hai Mar- of reference (kerangka dasar ilmu pengetahuan) dan iam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (den- field of experience (lingkup pengalaman) sang komu- gan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan nikan. Jauh sebelumnya, yakni berabad yang lalu, Nabi kalimat (yang datang) dari pada-Nya, namanya Al- Muhammad SAW menganjurkan kepada para sahabat Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia tentang pentingnya kedua faktor itu dalam menjalin dan akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan komunikasi yang efektif. Sebuah hadis yang diriwayat- (kepada Allah). (QS. Ali Imran : 45)

kan Al-Bukhari mengungkapkan Nabi SAW bersabda: Pada ayat tersebut peran malaikat Jibril seb- Hadditsunnasa bima ya’rifun, ajaklah mereka berbicara agai komunikator yang menyampaikan pesan terhadap sesuai dengan apa yang mereka ketahui (field of expe- Maryam akan kelahiran Isa al-Masih.

rience). Pada sebuah hadis lain yang diriwayatkan Ad- Dailami Nabi SAW bersabda: Umirtu an ukhathiban-

nasa ‘ala qadri ‘uqulihim, aku diperintahkan untuk Dari sudut pandang komunikasi pada umumnya berbicara dengan manusia sesuai dengan kadar kemam- manusia sebagai komunikan ialah manusia sebagai puan berfikir mereka (field of reference). penerima pesan yang baik. Dalam proses komunikasi

Manusia

Untuk menghindari terjadinya distorsi atau salah komunikan merupakan sasaran komunikasi dan tujuan pengertian yang merupakan hambatan komunikasi, manusia berkomunikasi adalah membangun atau men- Nabi SAW selalu berbicara dengan tenang dan jelas. ciptakan pemahamam atau pengertian bersama. Saling Kana kalamuhu kalaman fashlan yafhamuhu kullu man memahami atau mengerti bukan berarti harus meny- sami’ahu (HR Abu Daud). Pembicaraan Nabi SAW itu etujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu "bertitik koma", sehingga jelas dan dapat dimengerti perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun peruba- para pendengarnya (scanning and revelling). Dalam han. Dalam kajian ini secara garis besar indtinya adalah hadis lain diriwayatkan Al-Bukhari dan Abu Daud dise- manusia sebagai komunikan yang dapat menangkap butkan bila kurang jelas ia akan mengulanginya sampai pesan dengan baik yang di sampaikan oleh manusia tiga kali (affirmation and repetition). lain(komunikator) karna itu manusia adalah komunika-

”Hai manusia, sesungguhnya Kami mencip- tor tebaik daripada mahluk yang lain makadari itu ob- takan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang jek kajian komunikasi adalah manusia.

perempuan serta menjadikan kamu sekalian berbangsa- Adapun manusia sebagai pelaku komunikasi bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling menge- dalam Islam dibedakan menjadi beberapa kelompok :

nal, sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah adalah yang paling takwa

Nabi

diantara kamu sekalian”.

Sebagai seorang komunikator, sepanjang yang Artinya Allah menyuruh kita untuk saling men- kita ikuti dari sejumlah hadis Nabi SAW tergambar genal, mesipun berbeda suku, bangsa, budaya, warna

Fizzy Andriani, Fenomena ‘Courtessy Of Youtube’ ..

kulit, dan sebagai manusia kita harus menjalin komu-

Pesan (Message) dalam Konsep Komunikasi nikasi yang baik. Allah juga menegaskan bahwa yang Islam

paling mulia di sisi Allah bukanlah yang paling kaya, Pesan (message) yang disampaikan dalam komu- yang paling cantik, yang paling pintar, dsbnya, namun nikasi Islam selalu merujuk pada al-Qur’an (wahyu), yang paling mulia di sisi Allah adalah manusia yang Hadits sebagai perkataan, perbuaatn dan taqrir (perbua- paling bertakwa kepada Allah SWT.

tan sahabat) Nabi Muhammad SAW dan interpretasi “Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan ajaran Islam oleh para ulama (ijtihad) kadar akal (intelektualitas) mereka” (H.R. Muslim). Aktifitas dakwah tidak terlepas dari proses ko-

Al-Qur’an (Wahyu)

munikasi dan untuk mencapai keberhasilan komunikasi Keberadaan al-qur’an sebagai wujud komunika- salah satunya ditentukan oleh komunikator (da’i). Se- si teologis antara Tuhan dengan mahluknya ditegaskan hingga untuk mencapai keberhasilan komunikasi terse- dalam QS. 4 : 166 yang menyatakan bahwa Allah dan but diperlukan komunikator yang kompeten dan Islami. para malaikat menjadi saksi atas kebenaran bahwa ia Tulisan ini membahas bagaimana menjadi komunikator wahyu dari Tuhan “(mereka tidak mau mengikuti yang yang Islami.

diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui al- Komunikator yang Islami adalah komunika- Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menu- tor yang bisa berkomunikasi dengan nilai-nilai yang runkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat islami, tidak sombong, hingga lisan tidak sampai me- pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang men- nyakiti orang lain, bahkan sebaliknya setiap kata yang gakuinya.” (QS. 4:166) diucapkan dapat menyejukkan hati. Sehingga untuk

Penegasan-penegasan seperti ini perlu diberikan menjadi komunikator yang islami seorang komunikator oleh al-Qur’an sebab berbagai “penolakan” yang di- tersebut harus menjalankan nilai-nilai yang islami, ti- hadapi oleh Rasul dalam penyampaian wahyu tersebut dak sombong dan memperhatikan lisan agar tidak sam- demikian kuat, berbagai tekanan secara manusiawi bisa pai menyakiti orang lain, namun sebaliknya setiap kata mengakibatkan pertanyaan-pertanyaan batin dalam diri yang diucapkan dapat menyejukkan hati. Nilai-nilai Nabi sendiri, apakah yang dibawanya itu benar wahyu? islami dalam berkomunikasi tersebut sudah tertuang Kalau ia apakah wahyu itu dari Tuhan? Kalau memang dalam Al Qur’an.

benar dari Tuhan mengapa mereka tidak mau percaya? Mengapa mereka menganggapnya “kebohongan” dan

Jin & Syaitan

seterusnya.

Jin, syaitan adalah makhluk ciptaan Allah dari Pada berbagai kalimat ujaran yang berupa wahyu unsur api, jin terbagi menjadi dua golongan yaitu itu kemudian menjadi teks dapat terlihat pola komuni- golongan yang beriman dan golongan yang kafir, jin kasi yang terus menerus selama hayat rasulullah SAW yang kafir ini lebih dikenal dengan syaitan sedangkan dengan Tuhannya. Bermula dari perintah membaca iblis dikenal dengan golongan jin yang melakukan ke- dalam Qs. 96 ayat 1, kemudian turunnya wahyu setelah durkaan kepada Allah, karena kengganannya bersujud berhenti sejenak (Qs. 93 :3) sampai pada akhirnya tu- kepada Ada AS, dan iblis yang membuat perjanjian run wahyu beberapa hari menjelang wafatnya. (Qs. dengan Allah akan menyesatkan manusia sampai hari 2:281). Selain itu dalam bentuk kalimat teks al-Qur’an kiamat.

seperti penggunaan kata perintah Qul (katakanlah), Pengganggu komunikasi yang dalam bahasa ko- kata tanya A’lam? (apakah kamu belum tahu?) araa’ita munikasi dikenal dengan noise sedangkan dalam baha- (bagaimana pendapatmu?) menunjuk pada komuni- sa komunikasi teologisnya disebut dengan waswasatu kasi timbal balik atara Tuhan dengan Nabi. Banyak al-syaitan (bisikan-bisikan syaitan), dimana kerjaan bentuk kalimat-kalimat lain yang menggunakan shigat syaitan adalah make noise dengan mencoba mencuri i’stifham (kalimat tanya) dan juga kalimat berita yang informasi dari Tuhan atau memberi informasi palsu se- mencerminkan praktek komunikasi seperti bentuk kali- bagaimana dalam Qs 37:8

mat berita yas’alunaka mengindikasi “sifat responsif” “setan-setan itu dapat mendengarkan (pembi- Tuhan terhadap persoalan yang di hadapi Rasul-Nya. caraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala

Teori cara penurunan wahyu yang dikemukakan penjuru” dalam Qs. 15:18

oleh ulama ada dua cara : melalui perantara malaikat “kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang jibril, dan tanpa perantara (kalam Allah langsung) dan dapat di dengar (dari malaikat) lalau dia dikjar olwh melalui mimpi yang jadi kenyataan. Kemudian proses semburan api yang terang”.

penurunnya melalui beberapa tahapan dari Tuhan ke

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

Lauhilmahfudz ke Baitul ‘Izah di langit bumi dalam hidayah yang diminta itu kemudian diilhamkan ke- satu malam di bulan ramadhan (Lailatul Qadar) dari pada pemintanya oleh Jibril sehingga bagi yang aktif langit bumi ke duni (hati Nabi Muhammad SAW) be- melakukan shalat dengan serius dan benar serta tidak rangsur-angsur 23 tahun.

terganggu oleh noise akan mendapatkan ide-ide segar Penemuan elektro magnetik (radio wave) oleh dan i’tikad kebaikan yang memungkinkannya selalu J.C Maxwell 1873 ilmuan Inggris dan dikembangkan menyeru kepada kebaikan dan menjaga diri dari tinda- oleh Hertz dari Jerman membuat perubahan besar di bi- kan kemungkaran. dang komunikasi, saat manusia satu sama lainnya bisa

Sebagaimana halnya dengan komunikasi inter- saling berkomunikasi tanpa berhadap-hadapan, melalui personal antara sesama manusia, dibutuhkan juga be- radio, telephone, televisi dan lainnya mempermudah berapa syarat pencapaiannya, seperti kebersihan pener- pemahaman atas teori wahyu dan pewahyuan.

ima, tidak adanya noise dan tersedianya energi (listrik) Penemuan teknologi tersebut menunjukkan yang dibutuhkan, demikian juga komunikasi Illahiyah. kemampuan manusia berkomunikasi dua arah dan Teori kebersihan jiwa yang akan melahirkan kedekatan seringkali temannya tidak mendengar adanya praktek (memperpendek-jarak) sehingga berhasil komunikasi komunikasi tersebut. Maka tidak terlalu sulit mema- tanpa noiseأَ hami wahyu sebagai komunikasi Illahiyah, saat Tuhan memilih sekian hamba-Nya karena kebersihan diri dan

Hadits

fitrahnya untuk siap menerima pancaran Tuhan serta Hadits dapat diartikan sama dengan sunah segala wahyu dan kemampuan berhubungan dengan Zat Yang sesuatu yang datang dari rasulullah baik sebelum men- Maha Tinggi, berisikan pesan-pesan yang dibutuhkan jadi rasul atau ketika menjadi rasul, kan tetapi kalau umat manusia guna memperbaiki sistem kehidupan dan kita memandang lafadz hadits secara umum adalah se- akhlaknya.

gala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad Pada abad 20 dan awal abad 21 pemahaman saw. setelah diangkat menjadi nabi, yang berupa uca- komunikasi teologis ini menjadi lebih bisa dipahami pan, perbuatan, dan taqrir beliau. Oleh sebab itu, sunah dengan mengasumsikan bahwa Baitul ‘Izzah di lan- lebih umum daripada hadits. git dianalogikan dengan satellite komunikasi yang

Berkenaan dengan pemakaian media komuni- mengelilingi bumi, berguna untuk memotret dan men- kasi dalam al-Sunah, Muhammad ‘Ajaj al-Khatib me- trasmit data (mengirim signal elektrik), dipancarkan ke nyatakan bahwa Rasulullah SAW menggunakan ber- berbagai receiver yang menerima sesuai permintaan bagai cara dan metode komunikasi dan penyampaian request. Bandingkan teori komunikasi ini dengan teori pesan yang ada pada masa itu, maka ia mengirim del- penurunan wahyu dari Baitul ‘Izzah ke bumi selama egasi, melayangkan surat mengarahkan para pemimpin

23 tahun secara berangsur-angsur sesuai kebutuhan dan qadli. Dari ungkapan ini bisa dipahami bahwa dan harapan Rasulullah SAW saat menghadapi realitas, dalam tradisi arab pada waktu itu media komunikasi

Rasulullah berharap dan berdoa, kemudian harapan itu berupa surat dan delegasi yang menyampaikan pesan. memancar ke langit, dari langit-karena ada request tu-

Media yang digunakan Nabi Muhammad SAW runlah pesan (informasi) yang diterima oleh Nabi Mu- dalam rangka mendidik para sahabatnya suka meman- hammad yang karena kedudukannya dan kesiapannya faatkan gambar di tanah sebagai alat bantu komuni- memiliki kemampuan me-receive informasi Ilahiyah kasinya. Hasits yang diriwayatkan Abdullah berikut tersebut untuk kemudian dikomunikasikan kepada ma- mengisahkan bagaimana Nabi melukis di tanah untuk nusia lain dalam hal ini berfungsi semacam service pro- menerapkan posisi manusia-ajal dan cita-citanya. vider yang juga akan menerima berbagai request dari

Dan dari Ibn Mas’ud semoga Allah meridhoinya, pesan komunikasi yang mengaksesnya.

ia berkata : Nabi SAW menggambar segi empat, lalu Pendekatan mekanis ini bisa menjelaskan proses membuat garis ditengahnya yang keluar dari segi empat pewahyuan (bagi Nabi) atau proses Ilham bagi manusia itu, lalu membuat garis kecil-kecil menuju pada kotak biasa, dengan asumsi bahwa Jibril (sebagai pengawal segi empat tersebut dari pinggir-pinggirnya seraya ber- wahyu) tidak pensiun dari tugasnya sampai sekarang, kata : “ini manusia, ini ajal mengelilinginya dan yang ia akan mengirimkan ilham kepada manusia sesuai diluar ini adalah cita-citanya, dan garis-garis kecil ini permintaan. Sebagai ilustrasi kata i’hdina al-shirath al- merupakan berbagai kemungkinan yang bisa mengenai mustaqim dari surat al-fatihah yang senantiasa dibaca manusia (al-A’Radl) jika yang ini salah maka yang lain pada setiap shalat min 17 kali per hari analog dengan akan mempengaruhinya, dan jika yang lain salah maka request yang selalu dikirimkan oleh setiap muslim, dan yang lain akan mempengaruhinya (HR. Bukhori)

Fizzy Andriani, Fenomena ‘Courtessy Of Youtube’ ..

Ijtihad Ulama

benda yang tidak ada sangkut pautnya dengan hadlarah. Ijtihad menurut istilah ahli ushul fikih adalah Sebagaimana Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam

mengerahkan segenap kemampuan dalam rangka men- kitabnya Nizhamul Islam menyebutkan bahwa “Sedan- cari dugaan kuat terhadap hukum syariah sehingga gkan bentuk-bentuk madaniyah yang menjadi produk seorang mujtahid merasa tidak mampu lagi untuk ber- kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri buat lebih dari yang telah diusahakannya.

tergolong madaniyah yang bersifat umum, milik selu- Dengan demikian, berdasarkan definisi di atas, ruh umat manusia”. Madaniyah itu sendiri merupakan ijtihad dapat dikatakan sebagai ijtihad yang syar’i jika merupakan bentu-bentuk fisik berupa benda-benda telah memenuhi tiga hal: Pertama, mengerahkan sege- yang terindera dan digunakan dalam kehidupan yang nap kemampuan sehingga seorang mujtahid merasa ti- meliputi seluruh aktivitas kehidupan. dak mampu lagi untuk berbuat lebih dari yang telah di-

Maka dengan hal ini jelaslah sudah bahwa usahakannya. Kedua, usaha keras itu dilakukan dalam produk dari media komunikasi dalam pandangan Islam rangka mencari dugaan kuat terhadap hukum syariah. boleh/mubah sepanjang digunakan untuk hal-hal yang Ketiga, dugaan kuat itu harus berasal dari nash sya- tidak melanggar syariat Islam. Sehingga Channel atau riah. Artinya, seseorang tidak diangap sebagai mujta- media dalam komunikasi Islam semua media yang me- hid, yakni orang melakukan ijtihad, jika dalam mencari mungkinkan dapat digunakan. dugaan kuat (ghalabah azh-zhann) itu tidak mengerah- kan segenap kemampuan dan kekuatannya, tidak untuk