To or from whom dalam Konsep Komunikasi mencari hukum syariah dan tidak di-istinbâth-kan (di- Islam

To or from whom dalam Konsep Komunikasi mencari hukum syariah dan tidak di-istinbâth-kan (di- Islam

gali) dari nash (dalil) syariah, yakni tidak dari al-Quran Mengenai siapa penerima atau kepada siapa ko- dan as-Sunnah.

munikasi tersebut dari siapa kepada siapa komunikasi itu ditujukan, dalam konsep Islam hal itu bisa terjadi

komunikasi antara Allah dengan Malaikat seperti dalam Media komunikasi adalah wadah atau sarana pembahasan komunikator diatas, atau Allah langsung didalam bidang komunikasi. Media komunikasi juga dengan manusia, atau manusia dengan Allah, manusia suatu benda atau alat yang digunakan sebagai perantara dengan manusia yang lainnya atau antara diri dengan untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Media dengan dirinya sendiri. komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi pe-

Channel dalam Konsep Komunikasi Islam

Bentuk komunikasi antara manusia dengan Tu- rubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh hannya sering diistilahkan dengan komunikasi transen- menjadi paling sukses menjadi pendorong perubahan.

detal, tetapi jenis komunikasi ini tidak terlalu banyak di Dalam islam, media komunikasi (teknologi) san- bahas dalam dunia ilmu komunikasi bahwa di masuk- gat penting untuk membangun peradaban yang kuat kan kedalam jenis pembahasan agama. dan tangguh. Sebagaimana halnya dahulu para khalifah

Komunikasi manusia dengan Tuhan biasanya mendorong kaum muslim untuk mencipatakan teknolo- dalam bentuk doa’ dan kuat tidaknya komunikasi ini gi dan membuat karya ilmiah guna mengembangkan tergantung antara intensitas hubungan manusia itu dan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada. sendiri dengan Tuhan. Seperti kita ketahui para ilmuwan islam seperti al-

Bagi umat muslim cara mendekatkan diri dengan Khawarizmi ahli matematika, Ibnu Firnas konseptor Allah itu bisa melalui berbagai cara diantaranya dengan pesawat terbang, Jabir bin Haiyan bapak kimia, dan rukun Iman yang enam yaitu mempercayai adanya Al- masih banyak lagi. Mereka semuanya mengerahkan se- lah yang dalam artian ini bukan sematata manusia per- genap upaya dan berkarya untuk umat. Jadi, Islam tidak caya keberadaan Allah tetapi senantiasa merasa diawasi pernah melarang media komunikasi (teknologi), tetapi oleh Allah sehingga mudah untuk menjalankan segala justru Islam selalu terdepan dalam sains dan teknologi perintah-Nya dan menjuahi segala larangan-Nya. Be- sejak 13 abad yang lalu. Dalam sebuah hadits Rasu- gitu juga dengan rukun iman yang ke dua yaitu iman lullah SAW bersabda: “Kalian lebih tahu urusan dunia kepada malaikat-malaikat Allah, manusia bukan hanya kalian” Hadits ini menunjukkan kebolehan mengenai sekedar percaya bahwa malaikat itu ada tetapi senantia- sains dan teknologi karena pada saat itu Rasulullah sa merasa diawasi bahwa malaikat itu mencatat setaip SAW ditanya oleh seseorang tentang pertanian, tapi Ra- perbuatan kerjaan yang dilakukan manusia, rukun Is- sulullah tidak memberikan jawaban yang benar karena lam yang ketiga beriman kepada rasul juga bukan han- Rasulullah tidak ahli dalam pertanian. Maka dari itu, ya sekedar mempercayai adanya nabi dan rasul tetapi sains dan teknologi merupakan madaniyah ‘am yaitu senantiasa meniru setiap tingkah laku nabi, sedangkan

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

yang keempat yaitu iman kepada kitab-kitab Allah, ma- syarakat yang tidak mencapai kemakmuran secara nusia senantiasa mengamalkan apa-apa yang terdapat otomatis sulit menjalankan agamanya secara kaffaah dalam kitab-kitab tersebut dan rukun Islam yang ke (totalitas) termasuk dalam hal ibadahnya kepada Allah lima meyakini adanya qodo dan qadar sebagai keteta- SWT. Sehingga oleh sebab itulah Islam sangat mengan- pan Allah SWT dan rukun Iman yang keenam iman ke- jurkan agar umat manusia mau mencapai kehidupan pada hari akhir senantiasa merasa bahwa perbuatan di dunia yang lebih baik(hasanat fid duniya) karena hal itu dunia akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari berkorelasi dengan upaya mencapai hasanat fil akhirat. akhir. Dapat pula dengan cara melakukan rukun Islam

Ibnu Taimiyah sangat menolak sikap hidup yang yang lima, syahadat, sholat, puasa, zakat dan pergi haji menjauhi keduniaan sebagaimana dianuti oleh kalangan bagi yang mampu.

sufi ortodok. Bahkan beliau berpendapat bahwa kedu- Semua itu adalah bentuk-bentuk ibadah yang niaan harus diraih oleh umat Islam sebagai sarana un- dapat dilakukan manusia muslim untuk mencari kerid- tuk mencapai kemampuan dalam memenuhi kewajiban haan Allah SWT seperti terdapat dalam surat al-Baqa- dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Oleh sebab itu rah : 177

pula Ibnu Taimiyah berkesimpulan bahwa syarat mut- “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah lak untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar- timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi sesung- benarnya ialah harus dicapai lebih dulu kemakmuran guhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, Hari umat. Kemiskinan justru akan menghambat umat Islam Kemudian, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi, untuk menjadi kaaffah. Dan kemiskinan merupakan dan memberikan harta yang dicintainya kepada kera- penghalang utama bagi mewujudkan masyarakat Islam batnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang utama dan yang sebenar-benarnya. (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang

Dalam pandangan Ibnu Taimiyah, kemakmuran meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, jauh berbeda dengan kekayaan semata. Kemakmuran menegakkan Shalat, dan menunaikan Zakat, dan orang- lebih tinggi kedudukannya daripada kekayaan, keduan- orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan ya (antara kemakmuran dan kekayaan) saling berinter- orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderita- aksi dan membutuhkan. Kekayaan akan meningkatkan an dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang hak, sementara kemakmuran mengarahkan kepada upa- yang benar (beriman) dan mereka itulah orang-orang ya pencapaian kewajiban. Dan oleh sebab itulah Islam yang bertaqwa”.

berpandangan bahwa orang kaya adalah mitra potensial bagi orang miskin, orang miskin sangat diperlukan oleh

Effect dalam Konsep Komunikasi Islam

orang kaya.

Effeck yang dituju dari komunikasi Islam adalah Sampai sini jika dikelompokkan pola komuni- adanya perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Men- kasi Islam dengan pendekatan teori Lasswell terdapat gubah kondisi sosial budaya masyarakat dari kezaliman lima pola komunikasi. Pola pertama Allah sebagai ko- menuju keadilan, dari kebodohan menuju kecerdasan, munikator dengan komunikan adalah nabi, rasul dan dari keterbelakangan menuju kemajuan, dari kemiski- seluruh umat manusia dengan media atau perantara nan menuju kemakmuran dari kesesatan menuju hi- malaikat jibril massage atau pesan yang disampaikan dayah dan dari kegelapan menuju cahaya. Oleh karena berupa berupa syariah Islam dengan tujuan atau target itu komunikasi Islam harus mengandung unsur peruba- keselamatan manusia. Pola yang kedua manusia seb- han, peningkatan dan pengembangan dalam masyara- agai komunikator dengan komunikan Allah dengan me- kat sehingga Terwujudnya amal shaleh yaitu perbuatan dia do’a dan sholat dengan message atau pesan berupa yang selaras dengan al-qur’an dan sunnah

permintaan manusia dan pengakuan atas perbuatannya Salah satu ulama’ Islam yang membahas lebih dengan target terkabulnya doa. Pola ketiga nabi dan ra- dalam tentang kemakmuran yaitu Syaikhul Islam Ibnu sul sebagai komunikator dengan seluruh manusia se- Taimiyah, sebagaimana yang dikupas oleh Prof. DR. bagai komunikannya dengan media masjid, khalaqoh,

A.A. Ishlahi dalam buku berjudul Centre for Research qur’an hadits dan media lain yang ada pada masa den- in Islamic Economics

gan target pengenalan dan pengamalan syariah. Pola Menurut Ibnu Taimiyah, kemakmuran dalam yang keempat ulama atau pemuka agama sebagai ko- persepsi Islam bertujuan untuk mencapai moral ke- munikator dengan manusia muslim khususnya dan se- hidupan yang baik. Beliau juga menambahkan bahwa luruh manusia pada umumnya sebagai sasaran komuni- akan banyak sekali kewajiban agama yang tidak dapat kan dengan media sekolah, masjid atau yang sejenisnya dijalankan jika kemakmuran belum dicapai. Dan ma- dengan pesan/massage al-Qur’an, sunnah dan ijma para

Fizzy Andriani, Fenomena ‘Courtessy Of Youtube’ ..

ulama dengan target pengenalan dan pengalaman syari- dia do’a dan sholat dengan message atau pesan berupa

ah. Pola yang kelima seluruh anggota masyarakat men- permintaan manusia dan pengakuan atas perbuatannya jadi komunikator lebih dikhususkan kepada individu dengan target terkabulnya doa. Pola ketiga nabi dan ra- muslim dengan komunikan seluruh anggota masyara- sul sebagai komunikator dengan seluruh manusia se- kat lebih dikhususkan kepada individu muslim dengan bagai komunikannya dengan media masjid, khalaqoh, media yang digunakan adalah bahasa lisan, tulisan, qur’an hadits dan media lain yang ada pada masa den- buku-buku dan media lain yang mendukung pada za- gan target pengenalan dan pengamalan syariah. Pola mannya dengan massage atau pesan al-qur’an sunnah yang keempat ulama atau pemuka agama sebagai ko- dan interpretasi ulama dengan target nasihat, kritik dan munikator dengan manusia muslim khususnya dan se- persaudaraan.

luruh manusia pada umumnya sebagai sasaran komuni- kan dengan media sekolah, masjid atau yang sejenisnya

dengan pesan/massage al-Qur’an, sunnah dan ijma para Bahwa komunikasi Islam merupakan proses ulama dengan target pengenalan dan pengalaman syari- penyampaian pesan-pesan dengan mengunakan prin-

Penutup

ah. Pola yang kelima seluruh anggota masyarakat men- sip-prinsip komunikasi dalam Islam. Prinsip-prinsip jadi komunikator lebih dikhususkan kepada individu komunikasi Islam terdapat di dalam Al-qur’an dan ha- muslim dengan komunikan seluruh anggota masyara- dits. Peran serta ulama yang menaruh perhatian dengan kat lebih dikhususkan kepada individu muslim dengan komunikasi Islam sehingga pemahaman tentang Islam media yang digunakan adalah bahasa lisan, tulisan, bisa menyebar ke balahan bumi yang luas ini.

buku-buku dan media lain yang mendukung pada za- Dalam perspektif Islam, komunikasi dapat ter- mannya dengan massage atau pesan al-qur’an sunnah wujud antara Allah dengan nabi atau manusia melalui dan interpretasi ulama dengan target nasihat, kritik dan perantara malaikat atau hubungan manusia secara ver- persaudaraan. tical dengan Allah melalui perantara do’a, sholat dan ibadah-badah lainnya, dan juga untuk menegakkan ko-

DAFTAR PUSTAKA

munikasi secara horizontal terhadap sesama manusia __________, al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, baik antar ulama dengan masyarakat umum dan mus-

(Kudus : Menara Kudus,tt) lim atau antara seluruh angota masyarakat dengan ma- Abd al-Baqi, Fu’ad, 2000, Mu'jam Mufahras Li Alfaz syarakat lainny terwujud melalui penekanan hubungan

al-Qur’an al-Karim, Beiruth: Dar al-Fikr. sosial yang disebut muamalah, yang tercermin dalam Al-Ishfahani, al-Mufradat fi Gharib al-Qur'an, (Beirut: semua aspek kehidupan manusia, seperti sosial, buda-

Dar al-ma'rifah, tt.), ditahqiq oleh Muhammad ya, politik, ekonomi, seni dan sebagainya.

Sayyid Kailani,, dalam term balagha Bisa dikatakan bahwa dakwah adalah bentuk Ali Aziz, Moh, 2004, Ilmu Dakwah, Ed. I, Jakarta: komunikasi itu sendiri, tetapi bukan komunikasi se-

Kencana, cet. ke-1

mata, dakwah adalah komunikasi yang khas, yang Afandi, Bisri, 1984, Beberapa Percikan Jalan Dakwah, membedakan komunikasi secara umum adalah cara

Surabaya: Fakultas Dakwah Surabaya. dan tujuan yang akan dicapai. Jika tujuan komunikasi Al-Ghazali, Muhammad, 1981. Ma’a Allah. Beirut: adalah mengharapkan adanya partisipan, ide-ide atau

Dar Ihya’ al-Turath al-Arabi. pesan-pesan dari komunikan sehingga pesan-pesan Ahmad, Amrullah, 1983, Dakwah Islam dan Perubahan yang disampaikan dapat merubah tingkah laku dan pola

Sosial, Yogyakarta: Primaduta. fikir komunikan seperti yang diharapkan komunikator, Ahmad Abnas , Paradigma Dakwah Kontemporer, dalam dakwah juga demikian seorang da’i berharap

(Semarang : Pustaka Rizki Putera, 2006) agar komunikan bersikap seperti isi pesan yang di sam- Al-Jamsi, Muhammad Hasan, al Du’at wa al Da’wat paikannya.

al Islamiyyah al-Mu’asirah, Damaskus: Dar al Pola komunikasi Islam berdasarkan teori lass-

Rasyid, ttn.

well terdapat lima pola, pola pertama Allah sebagai Al-Khalidi Shalah, Hafdzul Qur’an Darul Manar, komunikator dengan komunikan adalah nabi, rasul dan

Oman, 1993

seluruh umat manusia dengan media atau perantara al-Khatib Ajaj Muhammad, Ushul al-Hadits, (Beirut : malaikat jibril massage atau pesan yang disampaikan

Dar al-Fikri, 1789)

berupa berupa syariah Islam dengan tujuan atau target Al-Maraghi Mustafa, Tafsir Al-Maraghi, diterjemahkan keselamatan manusia. Pola yang kedua manusia seb-

oleh Herry Noer Aly, Bahrun Abu Bakar, (Sema- agai komunikator dengan komunikan Allah dengan me-

rang : CV. Toha Putra, 1986)

Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

al Razi Fakhr al-Din, al-Tafsir al-Kabir, (Beirut: Dar Mulyana Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, al-Fikr, t.t)

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), cet.II al-Qathan Mana, Mabahis fi Ulumi al-Qur’an (Mansy- Manzur Ibnu, Lisan al-Arab, Jilis 12 Cet. I urat al-Ashri al Hadits, tanpa tahun)

Muhammad Al-‘Alimi Ahmad, Tharaiqu al-Nabiy al-Qurtuby Ibnu Ahmad Al-Ansori, Al-Jami’ul Ahkam

SAW fi Ta’Limi ‘Ashabihi Ridlwanallahi ‘Alai- Al-Qur’an (Darul Hud ) juz V 159

him, (Beirut : Dar Ibn Hajm, 2001), cet ke1 Amin Ahmad, Fajru al-Islam, (Beirut : Dar al-Maktab, Muhammad Al-Shabun, “Ali, al-Tibyan fi ‘Ulum al- 1975), cet 11

Qur’an, (Jakarta : Dinamika Berkah Utama, Bahtiar Amin, Adz-Dzikro, terjemah dan tafsir juz 11-

1985)

15, (Bandung : Angkasa, tt) Rahmat Jalaluddin, islam Aktual,Mizan,1996 Bakti Andi Faisal, Communication and Family Plan- Rasyid Ridha, al-Manār, jilid 4, h. 327 ning in Islam in Indonesia : South Sulawesi Rodani, Dakwah dan komunikasi Menuju Kemandirian Muslim Perceptions af a Global Development

Ilmu, dalam adzikra Vol 1, No. 1 (Januari-Juni) Program, (Jakarta : INIS, 2004)

2010

Bungin Burhan, Porno Media Kontruksi Sosial Shahrur Muhammad, al-Kitab wa-l-Qur’an: Qiraah Teknologi Telematika dan Perayaan Seks di Me-

Mu’ashirah

dia Massa, (Bogor: Kencana, 2003). Cet.1 Colin Chery, http://rizalalsam.blogspot. Shihab Quraish, Tafsir al-Mishbah, (Jakarta: Penerbit

com,komunikasi-dalam-proses-dakwah.html. Di

Lentera Hati, 2000), jilid 2

akses tanggal 28 Januari 2013 ___________, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Daud Marwah, Teknologi Informasi dan Tradensi,

Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta : Lentera Hati, (Bandung : Mizan, 1995), Cet ke 2

2000) Cet. I

Djamalul Abidin, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, Sholeh Shonhaji, Model Komunikasi Transendental, (Jakarta : Gema Insani Press, 1996)

http://ejournal.sunan-ampel.ac.id/ di unduh 28 Djuarsa Sasa, Pengantar Komunikasi, (Jakarta : Uni-

Januari 2013

versitas Terbuka, 1999) Stanley Baran J , Jerilyn S Mclntyre P Meyer, Self Efendi, Onong Uchyana, Dinamika Komunikasi,

Symbol and Society: An Introduction To Mass (Bandung:PT Remaja Rosda Karya 2002), cet V,

Communication, (London: Addition-Wesley

h. 3 Publishing Company, Inc, 1984) ________, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Band- Surin Bahtiar, Tafsir Adz-Dzikro, Terjemah dan Tafsir, ung : PT. Citya Aditya Bakti, 2003)

(Bandung : Angkasa Bandung, 1991) ________, Effendy Onong Uchana, Ilmu Komunikasi Taufik M. Tata, Logika (Tindakan) Islami, Tsaqofah, : Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosda-

vol.3. No.1. 1427 H

karya, 1999), h. 18 Taufiq Yusuuf al-Wa’i, Al-Da’wah ‘Ila Allah, al-Ri- Gunadi YS, Himpunan Istilah Komunikasi, (Jakarta :

salah-alwasiilah-al-hadp (Daar al-Yaqin, Jamiah GRASINDO, 1998)

Kuwait, tt)

Hamka, Tafsir Al-Azhaar, (Surabaya : Yayasan Latimo- Tjandrasasmita Uka dalam Moh. Ardani, Memahami jong, juz XV)

Fiqh Dakwah, (PT. Mitra Cahaya Utama, 2006) Ilahi Wahyu, Komunikasi Dakwah, (Bandung : PT Reja Tasmara Toto, Komunikasi Dakwah. http://rizalalsam. Rosda Karya, 2010)

blogspot.com,komunikasi-dalam-proses-dak- Katsir Ibnu, Terjemah Singkat Tafsir Ibu Katsir, diter-

wah.html. Di akses tanggal 28 Januari 2013 jemahkan oleh Salim Bahreisy & H. Said Bahre- Quthb Sayyid, Fi Zhilal al-Qur'an, juz 13 isy, (PT. Bina Ilmu, 1984)

Widjaja, H.A.W., Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Mahmud Hijazi, Tafsir Al-Wadhih, Beirut : Darul Jabal

(Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 13

66