Keseimbangan (Balance)

D. Keseimbangan (Balance)

Rasa yang diwakili dari diri pribadi manusia untuk mera-

sakan keseimbangan dalam suatu bidang. Kekuatan diri

pribadi manusia dalam mera- sakan keseimbangan karya

desain dapat ditentukan oleh

pengalaman pribadi dalam kehidupan seharihari.

Manusia dalam kehidupannya selalu memperhatikan adanya

keseimbangan, mulai dari Gambar 6.6: Obyek yang menarik tidak harus bangun tidur yang selalau

besar, obyek kecilpun bisa menarik perhatian karena adanya irama pengulangan

menata tempat tidunya.

Desain Grafis Komunikasi

Gambar 6.7: Keseimbangan formal, tanpa keseimbangan,

dan keseimbangan informal

Mengenakan busana antara Tujuan utama sebuah karya paduan pakaian atas dengan grafis komunikasi ada-lah pakaian bawah, dan semua menarik untuk dilihatnya. aktifitas kehidupan. Bila yang

Bentuk keseimbangan yang dijalankannya kurang / tidak sederhana adalah keseim- seimbang mengakibatkan pe- bangan simetris yang terkesan nampilan kurang memuaskan tidak resmi atau formal, se- bagi yang melihatnya, atau dangkan keseimbangan asi- kurang percaya diri atau tidak metris terkesan informal dan tenang pikirannya.

lebih dinamis

Untuk mencapai kepuasan,

secara fakta manusia membu- tuhkan dan menikmati kompo- sisi yang seimbang. Bila manusia merasa kurang adanya keseimbangan tentu akan merasakan adanya ke- janggalan atau menolak keha-

diran elemen yang dilihatnya. Seperti lukisan yang terpajang

miring di dinding ruang tamu

tentu sangat mengganggu Gambar 6.8: Keseimbangan akan pikiran dan emosi kita untuk

tercapai dengan maksimal bila

menata yang seimbang antara memperhatikan ruang dan bidang kanan-kiri dan atas-bawah.

Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain

Grafis komunikasi sebagai me- faktor tempat posisi suatu dia komunikasi yang bertujuan

elemen, perpaduan antar ele- untuk mentransfer informasi men, besar kecilnya elemen, secara jelas dan estetika di- dan kehadiran lemen pada

perlukan rasa keseimbangan. luasnya bidang.

Desain Grafis Komunikasi

Menurut Rudolph Arnheim, bila suatu obyek dihadirkan akan melibatkan penempatan ele- men secara keseluruhan. Se- tiap elemen yang diletakkan pada suatu bidang, akan memberikan pengaruh terha- dap bidang tersebut, seba-

liknya bidang tersebut akan

memberikan pengaruh terha-

dap elemen tersebut.

Keseimbangan akan terjadi Gambar 6.10: Hasil karya desain yang mengarah bila elemen-elemen ditempat- keseimbangan formal kan dan disusun dengan rasa

serasi atau sepadan. Dengan

2. Keseimbangan informal

kata lain bila bobot elemen- Pencapaian susunan unsur- elemen itu setelah disusun unsur yang tidak sama bobot memberi kesan mantap dan visualnya disekitar suatu titik tepat pada tempatnya.

pusat. Keseimbangan informal ini memberi kesan berat/ ring-

an tergantung pada ukuran,

warna, dan tektur pada unsur Keseimbangan dicapai de- yang ditampilkan. ngan meletakkan unsur yang

1. Keseimbangan formal

mempunyai bobot visual yang sama atau hampir sama pada

jarak titik pusat imajener. Keseimbangan formal ini memberi kesan tenang, me-

gah, statis, dan resmi. Contoh

yang paling sederhana adalah menyusun benda yang sama

dengan jarak yang sama pula, maka terbentuklah keseim- bangan simetris.

Gambar 6.11: Keseimbangan informal yang Gambar 6.9: Keseimbangan formal

dihadirkan tanpa terasa mata tertuju pada ujung anak yang diilhami(ide) kepiting

panah yang seakan mempunyai kekuatan berat Desain Grafis Komunikasi

Gambar 6.12: Hasil karya desain pada sebuah film yang mengarah keseimbangan informal Seperti dalam sebuah film

Apabila garis, warna, atau dimunculkan pemeran utama, obyek punya kekuatan ber- pe-meran pembantu, maupun beda yang ditata tidak me- pemeran pendamping. Begitu ngikuti aturan simetris, maka juga seseorang akan tertarik susunan tersebut dikatakan lawan jenis pertama kali pada asimetri. wajahnya, bodinya, gaya bica-

ranya, dan lain-lain.