Buku SMK Seni dan Pariwisata - Tata Kecantikan Rambut - Jilid 2.pdf

TATA KECANTIKAN RAMBUT

JILID 2

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

TATA KECANTIKAN RAMBUT

JILID 2

U nt uk SM K

Penulis

: Rostamailis

Hayatunnufus Merita Yanita

Perancang Kulit

: TIM

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

ROS ROSTAMAILIS t

Tata Kecantikan Rambut Jilid 2 untuk SMK /oleh Rostamailis, Hayatunnufus, Merita Yanita ---- Jakarta : Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

xii, 178 hlm Daftar Pustaka : Lampiran. A Daftar Istilah

: Lampiran. B

Daftar Gambar : Lampiran. C ISBN

: 978-979-060-043-0

ISBN

: 978-979-060-045-4

Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak

cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh

masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun

sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, di dalam penyusunan buku ini dengan judul “Tata Kecantikan Rambut”. Dalam buku ini penulis mencoba membahas tentang “Kecantikan Secara Umum Dan Tata Kecantikan Rambut”.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan dunia kecantikan dewasa ini sangat pesat, sejalan dengan kemajuan teknologi yang menghendaki kita selalu berperan aktif untuk mengikuti perkembangan baik melalui peningkatan pengetahuan maupun keterampilan. Untuk itulah penulis mencoba menyusun buku ini guna membantu para siswa SMK yang belajar dalam bidang kecantikan rambut.

Harapan penulis semoga buku ini bermanfaat dan dapat membantu proses pembelajaran pada SMK.

Penulis

SINOPSIS

Memberikan pengetahuan tentang kecantikan, anatomi dan fisiologi rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut, mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan rambut, etika konsultasi dan komunikasi. Trampil mencuci rambut, creambath, mengeringkan rambut, merawat hair piece, merawat kulit kepala dan rambut, pratata, penataan dan menata sanggul (up-style dan daerah). Memangkas rambut, mewarnai rambut, mengeriting dan meluruskan rambut. Mampu mengaplikasikan penjualan produk dan jasa kecantikan rambut.

DESKRIPSI KONSEP PENULISAN

Buku Tata Kecantikan Rambut ini memberikan pengetahuan tentang konsep dasar tata kecantikan rambut yang meliputi pengertian kecantikan secara umum dan kecantikan rambut khususnya.

Pengetahuan anatomi dan fisiologi rambut beserta penerapannya terhadap pencapaian kesehatan kulit kepala dan rambut, kosmetika rambut dan efek sampingnya, yang dilengkapi dengan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja di bidang tata kecantikan rambut.

Trampil melakukan perawatan kulit kepala dan rambut (mencuci rambut dan creambath secara tepat dan benar), merawat kulit kepala dan rambut secara kering, merawat dan membentuk hair piece, melakukan pratata dan penataan, pemangkasan, pengeritingan dan meluruskan rambut, pewarnaan sesuai dengan perkembangan trend/mode dan permintaan pelanggan. Menjaga etika konsultasi dan komunikasi serta mengikuti etika jabatan pada usaha salon kecantikan. Mampu mengaplikasikannya dalam bentuk produk dan jasa kecantikan rambut.

PETA KOMPETENSI

BAB I

A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut PENDAHULUAN

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut

C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut BAB II

Kode : WRBCS 408 A

Anatomi Dan Fisiologi Rambut

BAB III Kode : KEC. TK. 01.001.01 Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Bidang Tata Kecantikan Rambut

BAB IV Kode : WRBCS 412 A Kosmetika Rambut Dan Efek Sampingnya BAB V

Kode : KEC. TR. 02.002.01 Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut Kode : KEC. TR. 02.001.01

Mencuci Rambut Kode : KEC. TR. 02.003.01 Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering Kode : KEC. TR. 02.008.01 Merawat Dan Membentuk Hair Piece BAB VI

Kode : KEC. TR. 02.005.01

Pratata Kode : KEC. TR. 02.006.01

Penataan Rambut (Styling)

BAB VII Kode : KEC. TR. 02.009.01

Menata Sanggul (Up-style) Kode : KEC. TR. 02.010.01

Menata Sanggul Daerah

BAB VIII Kode : KEC. TR. 02.004.01

Memangkas Rambut Kode : KEC. TR. 02.011.01 Memangkas Rambut Teknik Barber BAB IX

Kode : KEC. TR. 02.007.01

Pengeritingan Kode : KEC. TR. 02.013.01 Meluruskan Rambut (Smoothing) Kode : KEC. TR. 02.014.01 Meluruskan Rambut (Rebonding) BAB X

Kode : KEC. TR. 02.012.01

Pewarnaan Rambut

BAB XI Kode : KEC. TR. 02.001.01 Menjual Produk Dan Jasa Kecantikan Rambut

Kode : KEC. TR. 02.007.01 Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Di Industri/Usaha Salon

Kode : KEC. TR. 02.008.01 Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Di Industri/Usaha Salon

Kode : KEC. TR. 02.006.01

Mengelola Keuangan Kode : KEC. TR. 02.012.01

Merekrut Dan Memilih Staf

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar Direktur Pembinaan SMK

i Kata Pengantar Penulis

ii Daftar Isi

iii Sinopsis

iv Deskripsi Konsep Penulisan

v Peta Kompetensi

vi

BAB I PENDAHULUAN

1 A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut

2 1. Kecantikan Secara Umum

2 2. Tata Kecantikan Rambut

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut 3

1. Faktor-Faktor Umum 3

2. Faktor-Faktor Khusus 10

C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut 14

BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT

A. Struktur Rambut 17

B. Susunan Rambut 17

C. Fungsi Rambut 22

D. Kelainan-Kelainan Kulit Kepala Dan Rambut 25

E. Penerapan Anatomi Kulit Kepala Dan Rambut Terhadap Pencapaian 34

Kesehatan F. Uji Kompetensi/Soal

BAB III PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

DI BIDANG TATA KECANTIKAN RAMBUT

A. Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja 37

B. Menyediakan Lingkungan Tenang Dan Nyaman Bagi Pelanggan 40

C. Profesionalisme Penata Rambut (Hair Dresser) 41

D. Menyiapkan Dan Memelihara Area Kerja 53

E. Pemeliharaan Peralatan Dan Perlengkapan Kerja 54

F. Mematuhi Prosedur-Prosedur Keadaan Darurat 59

G. Uji Kompetensi/Soal 58

BAB IV KOSMETIKA RAMBUT DAN EFEK SAMPINGNYA

A . Sejarah Kosmetika 60

B. Definisi Kosmetika 62

C. Cosmetics Medicated 63

D. Tujuan, Fungsi Dan Manfaat Kosmetika Rambut 64

E. Sediaan Kosmetika Rambut Berdasarkan Bahan Dan Cara 66 Pembuatan

1. Kosmetika Tradisional

2. Kosmetika Modern

F. Pengetahuan Kimia Kosmetika 102

G. Efek Kosmetika Terhadap Kulit Kepala Dan Rambut 110

H. Uji Kompetensi/Soal 111

BAB V PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT

A . Mencuci Rambut 112

1. Jenis Air 113

2. Diagnosa Kulit Kepala Dan Rambut 116

3. Penyampoan 118

4. Melaksanakan Penyampoan 119

5. Melaksanakan Pembilasan 121

6. Merapikan Area Kerja, Alat Dan Kosmetika 121

7. Etika Konsulatasi Dan Komunikasi 122

B. Creambath

1. Manfaat Creambath

2. Langkah-langkah Creambath

C. Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering

136 1. Persiapan Pekerja Untuk Proses Pengeringan Rambut

2. Teknik Pengeringan Rambut

D. Merawat Kulit Kepala Dan Rambut Secara Kering

E. Merawat Dan Membentuk Hair Piece

1. Sejarah Hair Piece Dan Wig 140

2. Bahan Pembuatan Hair Piece Dan Wig 142

3. Manfaat Hair Piece Dan Wig 143

4. Memilih Hair Piece Dan Wig 143

5. Cara Memakai Hair Piece Dan Wig 144

6. Mencuci Hair Piece 147

7. Membentuk Hair Piece Dan Full Wig 148

F. Uji Kompetensi/Soal

BAB VI PRATATA DAN PENATAAN RAMBUT

A. Pratata

1. Tujuan Dan Prinsip Pratata 151

2. Alat, Lenan Dan Kosmetika Pratata 153

3. Melakukan Pratata Sesuai Dengan Penataan Yang Akan Dibuat 157

(Proses Pratata)

4. Tenik Pratata

B. Penataan Rambut

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan 179

2. Pola Penataan 181

3. Tipe Penataan Rambut 185

4. Penataan Dan Kepribadian 189

5. Teknik Penataan Rambut 190

C. Uji Kompetensi/Soal

BAB VII MENATA SANGGUL

A. Menata Sanggul (Up-Style)

1. Peralatan, Lenan Dan Kosmetika

212 2. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style

Tanpa Sasakan)

3. Melakukan Penataan Sanggul (Penataan Rambut/Up-Style 218

Dengan Sasakan)

4. Penataan Rambut Artistik

B. Menata Sanggul Daerah

1. Desain Sanggul Daerah 229

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah 229

3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-Macam 230

Sanggul Daerah)

C. Uji Kompetensi/Soal

BAB VIII PEMANGKASAN RAMBUT

A. Dasar Ilmu Pemangkasan

1. Pengetahuan Alam

B. Alat Pemangkasan Dan Fungsinya 303

C. Cara Memegang Gunting 306

D. Pola Garis Pemangkasan 307

1. Pola Datar 307

2. Pola Turun 311

3. Pola Naik 315

4. Pola Lingkar 317

E. Teknik Pemangkasan 318

F. Teknik Pemangkasan Barber 323

G. Uji Kompetensi/Soal 327

BAB IX PENGERITINGAN DAN MELURUSKAN RAMBUT

A. Pengeritingan

1. Sejarah Pengeritingan 329

2. Keriting Desain Dan Pelaksanaannya 335

3. Persiapan Pengeritingan 340

4. Prosedur Pengeritingan 344

B. Meluruskan Rambut

1. Melakukan Persiapan Kerja 349

2. Meluruskan Rambut/Teknik Pengepresan (Hair Pressing) 350

3. Melakukan Diagnosa Rambut 354

4. Meluruskan Rambut Dengan Teknik Smoothing 357

5. Meluruskan Rambut Dengan Teknik Rebonding 358

C. Uji Kompetensi/Soal

BAB X PEWARNAAN RAMBUT

A. Sejarah Pewarnaan 396

B. Klasifikasi Pewarnaan 396

C. Pengetahuan Pewarnaan 402

D. Penggunaan Kosmetika Pewarnaan Rambut 406

E. Teknik Tes Kepekaan Kulit 406

F. Alat, Lenan Dan Kosmetika Pewarnaan 407

G. Prosedur Pewarnaan 408

H. Pewarnaan Dalam Penataan 410

I. Uji Kompetensi/Soal 417

BAB XI MENJUAL PRODUK DAN JASA KECANTIKAN RAMBUT

A. Pengetahuan Tentang Produk/Jasa 419

B. Pendekatan Pada Pelanggan 424

C. Mengatasi Penolakan 427

D. Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Industri/Usaha Salon Kecantikan 432

E. Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Industri/Usaha Salon Kecantikan 432

F. Memaksimalkan Kesempatan Penjualan 433

G. Mengelola Keuangan 445

H. Merekrut Dan Memilih Staf 447

I. Merencanakan Serangkaian Program Pelatihan 447 J. Etika Jabatan 448 K. Uji Kompetensi/Soal 453

PENUTUP

459

LAMPIRAN : DAFTAR PUSTAKA

A DAFTAR ISTILAH

DAFTAR GAMBAR C DAFTAR TABEL

BAB VI PRA ATATA DAN D P ENATAA AN RAM MBUT

Be erbagai cara a dan upaya a untuk men nciptakan pe enataan ram mbut yang baik d an sempurn na agar sese eorang dapa at tampil sec cara prima te erus akan berkem mbang. Den ngan semak kin berkemba angnya dun nia penataan n rambut, semak kin dituntut kemampua n untuk me enciptakan kreasi baru . Namun demik ian, teknik- -teknik terd dahulu aka an tetap m menjadi das sar bagi penge embangan m model-mode el yang ter rcipta. Beb erapa tekn nik dasar pratata a dan tekn nik penataa n rambut a akan diurai kan dalam bab ini, sehing gga tergamb bar dengan j jelas ide ata au dalam m menentukan penataan yang t terbaik deng gan desain t tertentu. Pen nunjang uta ma berhasil tidaknya suatu penataan adalah prat tata, sehing gga teknik i ini harus b etul-betul dikuas sai.

ratata A. Pr

Ist tilah pratata a secara ha arfiah beras sal dari kata a “pra” yan ng berarti menda ahului atau sebelum da an “tata” ya itu mengatu ur menurut c cara-cara tertent tu, maka pra atata merupa akan tindaka an pendahu luan yang m mencakup pengg gulungan ra ambut men nurut pola-p pola tertent tu dengan maksud memu udahkan pen nataan yang g akan dibua at. Pratata disebut juga a dengan setting g.

Da aya tahan ikal rambut t yang terb bentuk sete elah melalu ui proses setting g/dipratata b berbeda-bed a yaitu: • Co ohesive set, , adalah jen nis setting yang hasiln nya akan hi ilang jika

dir rendam dala am air dingi n. Cohesive e set disebu ut juga deng gan water se et.

• Te emporary se t, yaitu jenis s setting yan ng ikalnya d apat bertaha an dalam air r dingin, teta api segera hi lang dalam air panas. • Pe ermanent se et, adalah j jenis setting g yang ikal nya dapat bertahan wa alaupun dire ndam dalam m air panas.

1. Tu ujuan dan Pr rinsip Pratata a Pr atata atau s setting dilak kukan deng an tujuan u untuk memp permudah dan membantu proses pe enataan se elanjutnya agar meng ghasilkan penata aan yang ba aik dan seras si.

Pada dasarnya pratata ini merupakan tindakan membasahi rambut, menarik atau menggulungnya dan kemudian mengeringkannya. Karena itu prinsip dasar pratata adalah: basah-tarik/gulung-kering.

a. Fungsi pembasahan

Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen, dimana rambut akan melunak, sehingga lebih mudah untuk dirubah ke dalam bentuk yang baru. Sebaiknya dalam membasahi rambut benar- benar basah dengan jalan mencuci rambut memakai shampo yang disesuaikan dengan jenis rambut yang bersangkutan sehingga kosmetika yang akan dikenakan berfungsi dengan baik.

Apabila rambut lurus dibasahi, ditarik atau digulung dengan penggulung rambut dan kemudian dikeringkan sehingga menjadi berbentuk ikal, maka secara teknis dikatakan bahwa posisi molekul keratin rambut dari alfa keratin diubah menjadi beta keratin. Sebaliknya jika karena satu dan lain hal rambut kembali kepada bentuk semula, dikatakan bahwa posisi keratin rambut dari beta keratin kembali kepada alfa keratin. Dengan demikian, alfa keratin adalah bentuk asli molekul keratin rambut, sedangkan beta keratin adalah keadaan keratin rambut yang sudah tertarik dan terubah bentuknya.

Air selalu dipergunakan dalam proses pratata. Baik dalam pencucian rambut maupun dalam campuran setting lotion yang digunakan. Air yang dikenakan kepada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui celah-celah imbrikasi. Molekul-molekul air akan mendesak molekul rambut, sehingga jarak antar molekul keratin rambut menjadi lebih besar oleh adanya penyiapan molekul-molekul air diantaranya. Hal ini menjadikan batang rambut menjadi mengembang dan kepadatannya akan berkurang sehingga rambut menjadi lebih lunak. Air juga berfungsi sebagai zat pelicin yang memudahkan terjadinya pergeseran molekul keratin rambut dari posisi alfa kepada posisi beta. Adanya air dalam kulit rambut akan membantu gaya tarik mencapai perubahan posisi intra molekul tadi.

b. Fungsi penarikan Penarikan berfungsi dalam proses pratata adalah untuk mengubah alfa keratin menjadi beta keratin, menurut arah penggulunganya. Hal ini terjadi ketika hidrogen dalam alfa ketika masih dalam keadaan patah. Tarik adalah rambut disisir tegak lurus ke atas menjauhi dari kulit kepala, tidak mengumpul pada ujungnya pada posisi tegak lurus.

c. Fungsi penggulungan Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers. Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan keratin rambut merenggang. Sedangkan dibagian bawah batang rambut c. Fungsi penggulungan Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers. Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan keratin rambut merenggang. Sedangkan dibagian bawah batang rambut

Meskipun pratata ini merupakan tindakan yang berfungsi mempersiapkan dan membantu penataan, oleh karena itu pratata tidak dapat berdiri sendiri seperti halnya dengan pemangkasan dan penataan, namun untuk dapat menghasilkan penataan yang berkualitas dan serasi, dasar-dasar pratata ini perlu dipahami.

2. Alat, Lenan dan Kosmetika Pratata Fungsi alat, lenan dan kosmetika yang perlu diketahui sebelum

melaksanakan praktik adalah:

a. Alat Alat-alat yang biasa digunakan dalam proses pratata antara lain:

1) Sisir

Ada beberapa macam sisir yang sering digunakan dalam kegiatan pratata, yakni sisir besar, sisir biasa, sisir bertangkai, sisir sasak dan sisir penghalus rambut.

a) Sisir besar, digunakan untuk memudahkan penyisiran setelah

pencucian rambut dan menghilangkan kusut-kusut pada rambut.

b) Sisir biasa/sisir tanpa tangkai, giginya sebagian jarang dan sebagian bergerigi sedang, dipergunakan untuk membuat parting dan blocking serta melepas kekusutan.

c) Sisir bertangkai, digunakan untuk membantu dalam pembuatan

parting, blocking, pincurl, dan penggulungan.

d) Sisir sasak, adalah sisir yang dipergunakan khusus menyasak, dengan gigi yang tidak rata. Dapat terbuat dari plastik keras/lentur bahan metal (logam) atau tulang.

e) Sisir penghalus rambut/sikat rambut terbuat dari bahan plastik lentur dipergunakan untuk menyikat kulit kepala dan rambut serta sebagai penghalus sasakan, dapat juga untuk meluruskan rambut yang kusut.

Gambar. 6.1. Macam-Macam Bentuk Sisir

Sumber : Penulis (2007)

2) Penggulung rambut Penggulung rambut terdiri dari penggulung silinder dan penggulung konoid.

a) Penggulung silinder, adalah yang kedua ujungnya mempunyai bentuk

dan ukuran yang sama. Penggulung ini akan membentuk volume atau bukit kulit, dan indentation atau lembah. Penggulung ini terdiri dari beberapa ukuran, mulai yang berukuran besar sampai dengan yang berukuran kecil sekali.

b) Penggulung konoid (penggulung kerucut) adalah penggulung yang berbentuk kerucut terpancung. Penggulung ini akan membentuk ikal yang lebih kecil pada salah satu ujungnya. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar. 6.2. Macam-Macam Bentuk Penggulung Rambut

Sumber : S. Chitrawati (1993)

3) Penjepit rambut Penjepit rambut selain digunakan untuk mengokohkan roll penggulung, juga dipakai untuk pembuatan pincurl. Penjepit rambut ada yang terbuat dari bahan metal dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan bentuknya, ada yang bertangkai satu dan ada pula yang berkaki dua. Selain penjepit rambut, untuk mengokohkan roll penggulung dapat juga digunakan tusuk plastik. Kemudian ada jepit bebek yang dapat berfungsi untuk menjepit rambut dalam proses penataan, serta jepit bergerigi yang berguna untuk menjepit rambut pada saat membuat parting, blocking untuk pratata, pemangkasan dan pengeritingan.

Gambar. 6.3. Bentuk Penjepit Rambut

Sumber : Penulis (2007)

4) Botol aplikator dan botol spray (spray bottle) Untuk tempat setting lotion.

5) Jala rambut dan penutup telinga Fungsi utama jala rambut adalah mempertahankan penggulung atau

pincurl yang telah dibuat dari putaran angin di dalam kap pengering. Sedangkan fungsi penutup telinga adalah untuk melindungi telinga dari panas dan angin selama di dalam kap pengering.

Gambar. 6.4. Contoh Jala Rambut

Sumber : Penulis (2007)

6) Drogkap, hairdrayer Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang sudah digulung dan

ditutup dengan jala.

Gambar. 6.5. Drogkap Sumber : Penulis (2007) Gambar. 6.5. Drogkap Sumber : Penulis (2007)

1) Handuk, sedapat mungkin handuk kecil berwarna putih dan dipergunakan untuk menutupi badan pelanggan bagian atas/bahu. Paling sedikit dibutuhkan ± 3 buah handuk dengan ukuran 30x50 cm atau ukuran handuk neorming yang diperlukan untuk mengeringkan rambut setelah keramas.

2) Cape, diperlukan 1 buah untuk menutupi bagian atas badan pelanggan pada waktu keramas.

3) Baju kerja, setiap kali melakukan pratikum harus selalu memakai baju kerja.

c. Kosmetika pratata Kosmetika pratata berfungsi untuk melapisi batang rambut pada proses pratata. Lapisan yang sangat tipis akan mempertahankan tingkat kelembaban rambut sehingga rambut setelah kering mudah ditata. Jenis kosmetika pratata dewasa ini sangatlah beragam, antara lain jelly (gel), cairan (setting lotion), busa (foam, mouse).

1) Gel (jelly) Kosmetika ini berbentuk transparan dan agak kental. Kosmetika ini

cocok bagi jenis rambut tipis dan bertekstur halus, karena akan menambah ketebalan rambut untuk sementara. Pemakaiannya jangan terlalu berlebihan, karena akan berakibat rambut terlalu kaku dan sulit untuk ditata. Glaze adalah kosmetika yang sejenis dengan gel atau jelly yang berfungsi sama.

2) Setting lotion Kosmetika ini berbentuk cairan bening yang umum dipakai sebelum

penggulungan pratata, baik pada pratata dasar maupun pratata desain. Kosmetika ini berfungsi mempertahankan bentuk ikal yang terjadi lebih lama.

3) Blow lotion Kosmetika ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum

melakukan pengeringan dengan pengering genggam. Kosmetika ini akan mempertahankan ikal yang terjadi sekaligus melindungi rambut dari panasnya alat pengering tersebut.

4) Mouse Kosmetika ini berbentuk busa dan berfungsi menciptakan volume

serta membentuk ikal yang alami pada rambut. Kosmetika ini disarankan untuk digunakan bagi jenis rambut tipis dengan tekstur halus, karena sifat serta membentuk ikal yang alami pada rambut. Kosmetika ini disarankan untuk digunakan bagi jenis rambut tipis dengan tekstur halus, karena sifat

Sebelum melakukan proses pratata, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pratata dan penataan rambut. Semua peralatan yang digunakan untuk pratata rambut harus disiapkan sesuai jenisnya dan steril hal yang harus diperhatikan adalah:

a. Alat dimasukkan ke dalam sterilizer cabinet yang mengandung sinar ultraviolet atau dicuci dengan dettol atau alkohol 70 %.

b. Alat untuk mengeringkan rambut (drogkap) harus diperiksa, alat disesuaikan dengan arus dan tegangan yang ada dengan melihat tombol on/off. Mengatur posisi ketinggian antara pelanggan dengan cap, menghubungkan steker pada stop kontak. Mengatur waktu (timer) yang dikehendaki, melihat nyala lampu. Mengatur suhu (thermostater) yang dikehendaki dan memeriksa hasil, jika rambut masih lembab dapat ditambahkan, jika waktu sudah selesai jauhkan alat dengan pelanggan.

c. Dalam melaksanakan proses pratata, dibutuhkan areal untuk bekerja supaya pekerjaan berjalan lancar dan nyaman, sebaiknya luas areal

kerja 4 m 2 untuk 1 orang.

• Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja Langkah awal sebelum melakukan pratata, perlu menyusun tertib

kerja agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pratata. Karena hal ini akan berakibat terhadap hasil pratata. Disamping itu juga memberi efek pada kulit kepala dan rambut pelanggan, contoh kesalahan dalam pemilihan dan pemakaian kosmetik pratata.

• Menyarankan model pratata Sebaiknya sebelum melakukan pratata, bicarakan/sarankan pada pelanggan model yang cocok dengan bentuk wajah dan kondisi rambutnya serta sesuaikan dengan kesempatan dan waktu, sehingga pelanggan merasa percaya diri.

3. Melakukan Pratata Sesuai dengan Penataan yang akan Dibuat (Proses Pratata) Proses pratata rambut/setting rambut adalah pertama sekali rambut

dibasahi/dicuci, kemudian digulung sampai dengan selesai, lalu rambut dikeringkan supaya rambut dapat ditata. Setting rambut disebut proses ilmu alam, karena dalam proses ini merubah bentuk rambut lurus menjadi bergelombang, namun hanya bersifat sementara. Proses ini tidak terjadi proses kimia, hanya dengan cara sebagai berikut:

a. Mencuci rambut

Fungsi mencuci rambut yaitu menghilangkan minyak alami (sebum) yang dikeluarkan oleh sekresi kelenjar lemak yang melapisi batang Fungsi mencuci rambut yaitu menghilangkan minyak alami (sebum) yang dikeluarkan oleh sekresi kelenjar lemak yang melapisi batang

b. Me engenakan s setting lotion n Se etelah rambu ut dicuci den ngan bersih, maka dalam m keadaan setengah basah /lembab (tow wel dry), ram mbut diberi s setting lotion n/jelly/setting g cream.

c. Me embuat pem mbagian (par rting/blocking g) Me embagi ram mbut atau disebut juga deng gan blockin ng/parting dimak sudkan untu uk memperm mudah pengg gulungan ra mbut denga n roll set, sehing gga gelomb bang rambu ut yang di hasilkan se esuai deng an yang diingin nkan. Jumla ah pembagia an/parting p pada setiap rambut tida ak sama, tergan ntung dari banyaknya helai ram mbut serta panjang/pe endeknya rambu ut.

Pe embagian ra mbut/parting g secara um mum adalah s sebagai beri ikut:

1) Ba agian depan n dibagi me enjadi 3 bag gian dengan n berpedom man pada “cr rown section n” atau “crow wn of the hea ad”.

2) Ba agian kanan n dan kiri c crown secti ion ditarik g garis lurus terus ke

be elakang teling ga.

3) Ba agian belaka ang dibagi m menjadi 3 ba agian juga, berpedoman n kepada cro own section dengan me narik garis-g garis lurus ke e belakang k kepala.

4) Da alam hal ram mbut pende ek, bagian b belakang ke epala dapat dibagi 6

ba agian atau 9 bagian.

Un ntuk lebih jel asnya dapa t dilihat gam mbar di bawa ah ini.

Gamba ar. 6.6. Contoh Pembagian Ra ambut

Sumber : S. Ch S itrawati (1993)

d. Me enggulung ra ambut Pa ada saat me lakukan pen nggulungan rambut terja adi penarikan n rambut. Ramb ut yang ber rada pada b bagian atas dari penggu ulungan aka an tertarik dan le ebih panjan g dari sem ula, sedang gkan rambut t yang bera ada pada bagian n yang men nempel pad a dinding ro roll set akan n memende k karena d. Me enggulung ra ambut Pa ada saat me lakukan pen nggulungan rambut terja adi penarikan n rambut. Ramb ut yang ber rada pada b bagian atas dari penggu ulungan aka an tertarik dan le ebih panjan g dari sem ula, sedang gkan rambut t yang bera ada pada bagian n yang men nempel pad a dinding ro roll set akan n memende k karena

Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilakukan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut.

Penggulungan rambut dilakukan setelah melaksanakan parting /blocking dengan urutan-urutan sebagai berikut:

1) Bagian depan tengah, yaitu “front section”.

2) Bagian kanan dan kiri, yaitu “side section”.

3) Bagian belakang tengah atas, yaitu “crown section”.

4) Bagian belakang kanan dan kiri, yaitu “back section”.

Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilaksanakan dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat) khusus untuk rambut.

e. Mengeringkan rambut Rambut yang sudah selesai digulung kemudian dibungkus dengan jala rambut. Telinga model ditutup dengan tutup telinga dan siap untuk dikeringkan dalam kap pengering dengan menempatkan seluruh bagian atas kepala menurut posisi sebenarnya. Setelah rambut selesai dipratata dan sudah dikeringkan dengan drogkap, roller dilepaskan dari rambut. Cara melepas roller pertama sekali lepas dulu rambut pada bahagian bawah/tengkuk, tiap-tiap baris pada bagian tengah, kiri dan kanan, lepaskan rambut dan terus ke arah atas, sehingga rambut bagian belakang terlepas dari roller bersamaan. Kemudian bagian depan kiri/ kanan, yang terakhir bagian ubun-ubun/crown, melepaskannya dari belakang. Hal ini dikerjakan dengan tujuan agar rambut tidak terbelit-belit oleh roller. Seandainya melepaskan rambut sembarangan saja, tanpa berurutan maka rambut akan terbelit oleh roller, sehingga hair-dresser akan mengalami kesulitan, apalagi rambut model bisa bundet/kusut dan terputus-putus disertai rasa sakit karena kulit tertarik oleh roller, ketika hair-dresser berusaha melepaskan roller dari rambut.

Setelah rambut terlepas semua, mula-mula dengan jari-jari kedua tangan melakukan gerakan massage ringan dan meremas-remas rambut tersebut tetapi dengan gerakan yang sangat halus, gerakan ini bertujuan untuk melonggarkan rambut yang masih keras karena setting lotion, serta melepaskan kulit yang tegang karena roller tadi. Setelah itu dengan sikat yang halus, sikatlah rambut dari bawah/tengkuk dahulu, kemudian penyikatan menuju ke arah atas sampai rambut seluruh kepala sudah Setelah rambut terlepas semua, mula-mula dengan jari-jari kedua tangan melakukan gerakan massage ringan dan meremas-remas rambut tersebut tetapi dengan gerakan yang sangat halus, gerakan ini bertujuan untuk melonggarkan rambut yang masih keras karena setting lotion, serta melepaskan kulit yang tegang karena roller tadi. Setelah itu dengan sikat yang halus, sikatlah rambut dari bawah/tengkuk dahulu, kemudian penyikatan menuju ke arah atas sampai rambut seluruh kepala sudah

1) Pengurutan kulit kepala Pengurutan kulit kepala merupakan tindakan penataan. Pengurutan ini bertujuan untuk melemaskan sekaligus menstimulir kulit kepala. Lakukan pengurutan secara perlahan-lahan dengan tekanan yang lemas dan teratur.

2) Penyikatan rambut Tindakan penyikatan rambut bertujuan untuk memisahkan helaian- helaian rambut yang menempel satu sama lain karena pengaruh kosmetika pratata. Lakukan penyikatan secara seksama dan merata pada keseluruhan rambut. Penyikatan dilakukan dari berbagai arah dengan menggunakan sisir sikat halus. Hanya, perlu diketahui bahwa sebaiknya penyikatan tidak dilakukan ke arah wajah. Hindari pemakaian sikat yang terbuat dari kawat. Hati-hati jika melakukan penyikatan pada daerah belakang dekat tengkuk dan hindari sikat mengenai tengkuk atau telinga, mengingat daerah tersebut akan menjadi lebih sensitif yang disebabkan oleh panas pada waktu proses pengeringan di bawah kap pengering (drogkap).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pratata adalah sebagai berikut:

1) Garis-garis parting seperti halnya pada proses pemangkasan harus lurus dan penjepitannya harus rapi.

2) Mengerol harus tegak lurus, kerapiannya harus dijaga sehingga tidak terdapat ujung-ujung rambut yang terlipat.

3) Penjepitan rambut dapat dilakukan dengan jepit, klip atau tusukan.

4) Pemasangan tutup telinga tidak boleh mengganggu penempatan roller di atas telinga.

5) Memasang jepit atau klip pada gulungan pertama dibagian depan tidak boleh dari depan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bekas lekukan yang setelah rambut menjadi kering, akan sulit bagi penataan.

6) Cara memasang jala rambut harus tepat batas pertumbuhan rambut dibagian dahi (tidak pada dahi itu sendiri, karena akan menimbulkan bekas garis yang tidak dapat segera hilang).

7) Pengeringan harus sedemikian rupa, hingga rambut benar-benar kering, dalam arti kata bahwa tidak terdapat bagian rambut yang masih basah atau lembab. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mengeringkan rambut diantaranya: • Posisi pengering rambut/drogkap harus berada lebih kurang 45°

dari kakinya. • Puncak (crown section) harus berada di bawah kipas pengering. • Seluruh kepala harus masuk sampai pada batas leher dan muka.

• Pengatura n waktu dia atur sesuai dengan wa ktu yang di iinginkan,

untuk ramb but pendek kurang lebih h 15-20 men nit dan untu uk rambut panjang le bih kurang 2 20 sampai 3 0 menit.

• Pengatura n panas diatur, hin ngga panas s yang di iinginkan/

dianjurkan jangan s ampai mem mpergunaka an temperat tur yang tinggi.

4. Te eknik Pratata a Pa ada dasarnya a teknik prat tata dapat d ibedakan me enjadi 2, yak kni:

a. Pr atata dasar (original set t) Te eknik yang digunakan n pada pr ratata dasa ar bertujua an untuk memu udahkan pe embentukan suatu tat a rambut secara um mum dan sederh hana, namun n sudah me menuhi syar rat-syarat ke eindahan.

Te eknik pengg gulungan ya ang dipaka ai adalah te eknik peng gulungan secara a original se et. Pembuata an ikalnya d dapat mema kai satu jen is ukuran roller atau bebera apa ukuran yang berbe eda, tanpa m menggunaka an variasi lain.

G Gambar. 6.7. P Pratata Dasar Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Ba anyak varias si yang da apat diperol eh dengan merekayas sa teknik pengg gulungannya a, terlebih-le bih alat pen nggulung sili inder terdap pat dalam berbag gai ukuran dan deng an diamete er yang be erbeda-beda . Berikut adalah h contoh pe enggulungan n rambut y yang mengh hasilkan volu ume dan lemba ah, yang mem mperlihatkan n secara jela as perbedaa an antara ked duanya.

1) Pe engambilan rambut c condong k ke arah d depan, yan ng akan me enghasilkan volume mak ksimal.

Gam bar. 6.8. Conto oh Penggulung gan Dengan Ha asil Yang Berbe eda Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

2) Pe engambilan rambut co ondong ke e arah bel akang, yan ng akan me enghasilkan lembah.

Gambar. 6 .9. Contoh Car ra Pengambilan n Rambut Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

3) Pe enggabunga n teknik a d dan b, yang akan meng hasilkan ika al dengan va riasi antara bukit dan le mbah. Sepe erti gambar d di bawah.

Gambar. 6.10 0. Contoh Peng ggabungan Tek knik a Dan b Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995) Gambar. 6.10 0. Contoh Peng ggabungan Tek knik a Dan b Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

1) Fin nger wave Fin nger wave a adalah tekni k yang dilak kukan guna membentuk k ombak-

ombak k atau ikal p pada rambu t dengan m menggunakan n jari-jari tan ngan dan sisir pa ada rambut yang telah d diberi setting g lotion atau setting jelly .

Ad dapun cara p pembuatan f finger wave adalah seba agai berikut:

a) Ra ambut terleb bih dahulu d dicuci denga an shampo yang sesua ai dengan

jen nis rambut. L Lalu keringk kan dengan handuk sam mpai setenga ah kering (to owel dry).

b) Ra apikan ramb but dan siap pkan untuk membuat s ibakan atau u belahan

se suai denga an keinginan n. Pakaikan n kosmetika a pada bag ian yang ak kan dikerjak kan terlebih h dahulu untuk men ncegah bag gian lain

be erproses den ngan kosmet tika tersebut t.

c) Fin nger wave dikerjakan pada daera ah crown te erlebih dahu ulu, yakni pa ada salah sa atu bagian (kanan atau u kiri), terga antung desa ain. Pada um mumnya, ya ng dikerjaka an pertama kali adalah h bagian ya ang lebih teb bal. Buatlah terlebih da hulu shape (bagian yan ng melengku ung) pada ke pala bagian n atas. Kemu udian, guna kan jari telu unjuk kiri un tuk mulai me embuat ikal. Langkah be erikut, arahk kan mulai da ari garis pertu umbuhan ram mbut bagian n atas depa an ke daera ah crown de engan meng ggunakan sis sir.

d) Ika al pertama diperoleh dengan m menekankan jari telunj uk pada len ngkungan pertama k urang lebih h 1 inci besarnya. Dengan me enggunakan n gigi sisir, a arahkan bata ang rambut ke depan, di bawah jar ri telunjuk y yang semen tara ini men nekan baha agian lengku ung yang ter rjadi di atas nya. Arahka an rambut te ersebut ke d depan kuran ng lebih 1 inc ci lagi.

Gambar. 6.1 11. Contoh Fing ger Wave Dan Tekniknya Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995) Gambar. 6.1 11. Contoh Fing ger Wave Dan Tekniknya Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

ke bawah un tuk pembua atan ridge berikutnya. . Dengan menekan leng gkungan ba agian kedua a, sementa ara sisir ke embali meng garahkan ram mbut ke bela akang, mak a akan terb bentuk ridge e kedua. Ge elombang yan ng terjadi ha rus merupak kan satu kes satuan yang g berkesinam mbungan, den ngan besar g gelombang yang sama atau dapat disesuaikan n dengan des sain yang d dikehendaki. Letak ked ua ridge te ersebut pada a daerah cro wn. Perhatik kan gambar (a) dan (b) d di bawah ini .

(a )

(b )

Gamba ar. 6.12. Conto h Pembuatan R Ridge Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

f) Rid dge ketiga d imulai dari b batas pertum mbuhan pad da bagian si si kanan. Sep perti sebelum mnya, jari te engah meng ggantikan po osisi jari telu unjuk dan jari telunjuk b bergeser lag gi ke bagia an bawahn nya untuk membuat leng gkungan la ain. Pada r ridge ketiga a inilah gel lombang di ilanjutkan me nuju arah sis si kiri.

g) Lan njutkan pem buatan gelo ombang den ngan arah d ari sisi kiri k ke kanan

dan n seterusny ya dari sisi kanan ke kiri dengan n cara yan ng sama. Pem mbuatan ge elombang d dilanjutkan sampai se eluruh ramb but pada dae erah tengkuk k selesai dila akukan. Liha atlah gamba r berikut.

6.13. Contoh P Pembuatan Gel lombang Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Gambar. 6

Pe erlu diingatka an sebelum nya, bahwa a latihan pem mbuatan fing ger wave harus banyak dila kukan karen na finger wa ve merupak kan dasar pe embuatan ikal at tau gelomba ang yang da apat dipaduk kan dengan teknik lain dan bisa diguna akan pada d disain penat taan sanggu ul atau desa ain penataa n rambut lepas (terurai).

Fin nger wave dapat dibu uat dibagia an mana sa aja, sesuai dengan kebutu uhan desain n itu sendi ri. Penataa an sanggul pada bagia an muka (depan n) atau bagi an sisi kana an atau kiri, banyak diilh hami oleh pe embuatan finger wave. De mikian juga a, beberapa a desain ra ambut pada a bagian belaka ang sering m menggunaka an teknik in i, baik dibua at langsung maupun dibuat t pada ramb ut tambahan n (hairpiece ). Finger wa ave dapat pu ula dibuat secara a tegak luru us (horizonta al) atau ben ntuk desain yang lain. J Jika tidak dikehe endaki gelo mbang yan ng permane en, dapat d digunakan k kosmetika pratata a yang pa da umumn ya berbent tuk gel (jel lly), dengan n proses penge erjaan seper rti teknik pr ratata yang lain. Penge eringan dila akukan di bawah h kap penge ering dengan n dilindungi o oleh pemaka aian jala ram mbut yang lebih r rapat.

De engan ketera ampilan yan ng baik, seor rang hairdre esser dapat membuat desain n penataan dengan m menggunaka an teknik i ini tanpa m mengikuti prosed dur seperti d di atas. Ia d apat membu uat finger w wave dengan n bantuan jepit ra ambut besar r (jepit bebe ek) dan hair spray untuk k menetapka an bentuk yang t terjadi. Dan kami yakin, , jika anda b banyak mela akukan latih han, anda pun da apat melaku ukannya!

a) Fin nger wave m mendatar den ngan belaha an sisi kiri Cara p pembutan fi inger wave d dengan bela ahan (sibaka an) rambut pada sisi kiri, s ama sepert ti contoh ya ang sudah diuraikan s sebelumnya a. Bagian rambu ut yang lebi h banyak (t tebal), bera da disebela ah kanan se edangkan bagian n rambut se ebelah kiri l lebih sedikit t. Berikut in ni akan dipe erlihatkan cara p penataan fin ger wave de engan belah han pada sis si kiri yang d dilakukan secara a mendatar.

• Te erlebih dahu ulu kenakan n kosmetika a secara m merata pada a seluruh ram mbut. Siapka an belahan rambut pada a sisi kiri.

Ga ambar. 6.14. Te eknik Mengena akan Kosmetika a Pada Rambu ut Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Ba aris (ridge) p pertama fing ger wave di ilaksanakan dari sebela ah kanan

me enuju ke kiri , secara ber rtahap denga an besar gel lombang yan ng sama.

6.15. Teknik M Membuat Baris s (ridge) Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Gambar.

• Se elanjutnya, b buatlah garis s kedua ya ng dimulai dari sisi seb belah kiri me enuju ke kanan, den ngan besa arnya gelom mbang yan ng sama se panjang ga aris tersebut t secara be erkesinambu ungan, tanp pa putus/ pa atah.

6.16. Contoh M Membuat Garis Rambut Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Gambar. 6

• La akukan hal ya ang sama u ntuk baris-b aris berikutn nya, yang m ana baris ke tiga dimulai pembuatan nnya dari sis si sebelah k kanan, baris keempat dim mulai dari si isi sebelah kiri menuju ke kanan. D Demikian se eterusnya sa mpai selesa ai dikerjakan .

Gambar. 6.17 7. Contoh Baris s Berikutnya Pa ada Rambut Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Banya aknya baris (ridge) pad da seluruh kepala terg gantung pad da besar kecilny ya ikal/gelom mbang yang g diharapkan n. Variasi pin ncurl dapat d dilakukan pada ujung ram mbut jika d ikehendaki, terutama pada ramb but yang panjan ngnya meleb bihi tengkuk . Arah ikal p pada pincurl l disesuaikan n dengan arah ik kal finger wa ave pada ba ris terakhir.

Beriku ut ini adalah h alternatif d dalam pemb buatan finge er wave, ya ng mana gelom bang ikal d ibuat secara a miring (dia agonal). Ca ara pembuat tan sama sepert ti yang su dah dijelas skan di ata as, perbeda aanya hany ya pada pembu uatan/penen ntuan arahny ya.

Gambar. 6

6.18. Contoh Pe embuatan Fing ger Wave Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

b) Fin nger wave te egak lurus Finger r wave teg ak lurus sa angat berbe eda dengan n finger wa ave yang menda atar, yang m mana baris d dan gelomba ang terlihat b berdiri tegak k. Namun demik ian, teknik pembuatann nya sama d dengan tekn nik pembuat tan finger wave y yang horizon ntal (menda tar), yakni: • Bu uat lengkun gan (shape e) pada sis si sebelah k kanan, jika belahan

be erada pada sisi kanan. Baris perta ama pembu uatan ikal/ge elombang dim mulai dari p parting deka t telinga. Ik al pertama dibuat men garah ke tul ang pipi. Ba aris pertama akan berak hir di belaka ang telinga k kanan.

Gambar. 6.1 19. Contoh Car ra Membuat Le engkungan Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Ba aris kedua dimulai dar ri garis pert tumbuhan r rambut pada a bagian

de epan belaha an. Buatlah ikal/gelomb bang tegak lurus sepe erti yang dib buat pada ba aris pertama a secara ber rkesinambun ngan.

Gam mbar. 6.20. Con ntoh Pembuata an Ikal/Gelomb bang Tegak Lur rus Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Ba aris ketiga d imulai dari b belahan (sib akan) ramb ut dengan a arah yang sa ma secara berkesinam mbungan. L Lakukan ha l yang sam ma untuk

ba agian sebela h kiri.

Gambar. 6.21 1. Contoh Pem mbuatan Belaha an (sibakan) Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Pincurl (sculp 2) P pture curl) Pin ncurl disebu ut juga den ngan sculptu ure curl me erupakan sa alah satu bentuk k pratata d esain yang paling ban nyak diguna akan. Pincu url dibuat denga an jari-jari ta angan, ekor r sisir, penje epit rambut yang telah dibentuk lingka ran (pincurl) ), dan kemu dian diperta ahankan ben ntuknya den gan jepit. Biasan nya pincurl dilakukan p ada rambut yang telah mengalami i tapering Pincurl (sculp 2) P pture curl) Pin ncurl disebu ut juga den ngan sculptu ure curl me erupakan sa alah satu bentuk k pratata d esain yang paling ban nyak diguna akan. Pincu url dibuat denga an jari-jari ta angan, ekor r sisir, penje epit rambut yang telah dibentuk lingka ran (pincurl) ), dan kemu dian diperta ahankan ben ntuknya den gan jepit. Biasan nya pincurl dilakukan p ada rambut yang telah mengalami i tapering

Pin ncurl diguna akan untuk dapat lebih h memperta ahankan be entuk ikal yang dibuat, m menghasilka an ikal y yang kelih atan lebih h alami, memp pertahankan bentuk ik kal yang datar tetap p pada te mpatnya, memb bentuk berm macam-maca am variasi ik kal dan me enghasilkan ikal atau gelom bang denga an volume (b bukit) dan ind dentation (le embah) pada a rambut.

a) Str ruktur pincur rl Strukt ur pincurl te rdiri dari 3 k omponen po okok sebaga ai berikut: • Da asar ikal. Da asar ikal me erupakan lan ndasan ikal yang tidak bergerak

da an berada di atas kulit ke epala. • Pa angkal ikal. Pangkal ika al adalah b agian ikal y yang berada a di atas

da asar dan leku uk pertama i ikal yang be rsangkutan. • Lin ngkar ikal. L Lingkar ikal a adalah bagia an rambut y yang membe entuk ikal

pe enuh. Letak ketiga komp ponen pincu url di atas m menentukan sifat dan

be entuk ikal.

Gambar. 6.22 2. Dasar Ikal Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Ketiga a komponen ini masing- -masing me empunyai fun ngsi tersend diri yakni; dasar ikal berfung gsi sebagai penunjang, , pangkal ik kal berfungsi i sebagai pembe eri arah dan n mobilitas i kal, lingkar ikal menent tukan besar r kecilnya ikal ya ang terbentu uk serta day ya tahannya a. Mobilitas ikal ditentu ukan oleh posisi lingkar dala am hubunga an dengan p pangkalnya. . Oleh karen na hanya ada 3 3 kemungkin nan yang m menyangkut posisi lingk kar dalam h hubungan denga an pangkaln nya, maka hanya terd apat 3 kelo ompok ikal sebagai beriku t: • Ika al tak berpa angkal (no stem curl). Adalah jen is ikal yang g seluruh

lin gkar ikalnya a berada di atas dasar ikal. Ikal ya ng terbentu k bersifat ku at dan taha n lama. Teta api mobilitas s ikal sangat t kecil, bahk kan dapat dia anggap tidak k ada.

Gam mbar. 6.23. Ika l Tak Berpangk kal Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Ika al berpangk kal setengah h (half steam m curl). Ad dalah jenis i ikal yang se tengah ikaln nya berada d di atas dasa rnya, ikal ya ang terbentu k bersifat lun nak dan kura ang tahan la ama, tetapi m mobilitas ikal l lebih besar r.

Gamba ar. 6.24. Ikal Be erpangkal Sete engah Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Ika al berpangka al penuh (ful ll steam curl rl). Adalah je enis ikal yang g seluruh ika alnya berada a di luar da asarnya, ika al yang terbe entuk bersif fat makin lun nak dan mak kin kurang ta ahan lama, t tetapi mobilit tas ikal palin ng besar.

Da alam pratata a desain pe enggunaan k ketiga kelom mpok terseb but dapat dil akukan dala am berbagai kombinasi y yang saling menunjang.

Gamb bar. 6.25. Ikal B Berpangkal Pe nuh Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

b) Be entuk dasar p pincurl Bentu k dasar seb buah pincurl l pada umum mnya ditentu ukan dan te ergantung dari le etak dimana pincurl terse ebut akan d ibuat. Pada dasarnya ha anya ada

4 bent tuk dasar pin ncurl yakni s sebagai berik kut: • Da asar segi e empat (squa are base). Dasar ikal segi emp pat dapat dig gunakan di isemua ba gian kepal a, ikal ya ang terjadi uniform

be entuknya da n tahan lam ma. Dapat d digunakan u ntuk penata aan pada se mua bagian kepala.

Ga mbar. 6.26. Da asar Segi Empa at Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Da asar segitiga a (triangle ba ase). Biasan nya ditempa atkan dibagia an depan ke pala guna mencegah pecahnya tata rambu t dibagian tersebut. Pe embuatan d dasar ikal dapat dila kukan seca ara tumpan ng tindih se hingga ikal yang terb entuk akan saling me enunjang da an saling me engisi.

Gambar. 6.27. D G Dasar Segitiga

Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Da asar perseg gi panjang (rectangula ar base). T Terutama d igunakan dik kedua baha gian sampin ng kepala g guna mence egah terjadi nya hasil pe enataan yan ng pecah d idaerah itu. . Pembuata an dasar ik al dibuat tum mpang tindi h, sehingga a dalam pen nataan akhir r akan terlih hat saling me engisi seper rti pada gam bar. 6.27.

Gamb bar. 6.28. Dasa ar Persegi Panj jang Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Da asar busur ( (arc base). Digunakan untuk penat taan bagian n puncak, sa mping mau upun belaka ang kepala. Khususnya a ditempatk kan pada pe enataan yan ng disebut f frenchturist, arah dasar r yang dibu uat harus sa ma dengan arah pratata a yang akan dibentuk.

Gambar. 6.29. G Dasar Busur

Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

c) Ca ara pembuat tan pincurl Cara p pembuatan p pincurl adala ah sebagai b berikut: • Blo ocking (pen ngambilan ra ambut) untu uk sebuah p pincurl haru us tersisir

rap pi dan arah hkan rambut t sesuai de ngan desai n yang dike ehendaki,

de engan posisi rambut dite gangkan ata au direntang gkan.

Gamba ar. 6.30. Cara M Mengambil Ra mbut Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Pe egang untaia an rambut ya ang akan di ipincurl dian ntara telunjuk k dan ibu jar ri.

Gambar. 6 .31. Cara Mem megang Untaian n Rambut Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• La akukan pemb buatan lingk karan yang h halus, rata, t tanpa pelinti iran pada un ntaian rambu ut tersebut.

Gambar. 6. .32. Cara Pem buatan Lingkar ran Halus Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

• Gu unakan ujun ng sisir untu uk memban tu menetap kan dasar d dan arah pin ncurl.

6.33. Cara Men nggunakan Uju ung Sisir Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Gambar. 6

• Gu unakan pin (penjepit) untuk mem mbantu men ngencangkan n bentuk pin ncurl yang te erjadi.

Gambar. 6 .34. Cara Meng ggunakan Pin (penjepit) Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

Pembe entukan pin ncurl dilakuk kan dengan bantuan ja ari tangan. B Berikut di bawah h ini akan m memperlihat kan cara pe embuatan p pincurl deng an ujung tertutu up dan terbu ka, yang ma ana ujung ra ambut terleta ak dibagian l uar ikal.

Gamb ar. 6.35. Cara Pembuatan Pi ncurl Sumber : P Puspoyo, Widja anarko, Endan ng (1995)

3) Sk kip wave dan n ridge curl Sk kip wave da an ridge cur rl banyak di igunakan da alam pratata a desain.

Skip w wave ini m erupakan k kombinasi a antara finger r wave dan n pincurl. Finger r wave yang g dibuat den ngan bantua an jari-jari da an sisir kura ang dapat memb bentuk omba ak rambut dengan kes san gerak y yang wajar. Dengan menem mpatkan pin ncurl diantar ra lekuk-leku uk gelomban ng finger wa ave unsur gerak pratata desa ain tersebut kelihatan le ebih indah.