TENTANG BARAKAH

TENTANG BARAKAH

Kita telah membicarakan masalah barakah. Tetapi apakah yang dimaksud dengan barakah? Kita mulai dulu pembicaraan kita dengan orang yang membawa laknat dan orang yang membawa barakah. Kalau seorang yang suka membuat kerusakan ada di tengah kita, semua yang ada di situ bisa mendapatkan keburukannya. Adapun kalau seorang yang takwa hadir di tengah kita, kehadirannya mendatangkan barakah, seperti kata Al Qur’an, Sekiranya penduduk negeri beriman Kita telah membicarakan masalah barakah. Tetapi apakah yang dimaksud dengan barakah? Kita mulai dulu pembicaraan kita dengan orang yang membawa laknat dan orang yang membawa barakah. Kalau seorang yang suka membuat kerusakan ada di tengah kita, semua yang ada di situ bisa mendapatkan keburukannya. Adapun kalau seorang yang takwa hadir di tengah kita, kehadirannya mendatangkan barakah, seperti kata Al Qur’an, Sekiranya penduduk negeri beriman

Untuk menggambarkan konsep laknat dan barakah ini, kata K.H. Jalaluddin Rakhmat, Rasulullah Saw. membuat perbandingan mengenai orang yang bergaul dengan orang yang jahat dan dengan orang yang saleh. Kata Rasulullah, kalau Anda bergaul dengan orang saleh, Anda seperti bergaul dengan pedagang minyak wangi. Walaupun Anda tidak kecipratan minyak wangi itu, Anda tetap tercium harum oleh orang-orang yang ada di sekitar Anda. Sementara itu, jika Anda bergaul dengan orang yang jahat, maka Anda seperti bergaul dengan pandai besi. Walaupun Anda tidak tercoreng arangnya, paling tidak Anda sesak nafas karena kepulan asapnya.

Sebuah pernikahan disebut barakah jika terjadinya akad mendatangkan kebaikan tidak hanya bagi kedua suami istri itu. Seperti minyak wangi, sekeliling pun ikut merasakan barakahnya. Pernikahan mendatangkan kemanfaatan bagi orang-orang sekitar, sekalipun tak langsung tampak.

Adakalanya orang baru merasakan wanginya setelah wewangian itu lewat. Seperti ketika ada truk yang mengangkut durian, kita baru mencium wanginya setelah truk berlalu beberapa meter. Adakalanya, orang merasakan kemanfaatan tetapi tidak tahu sumber wewangian yang dihirupnya.

Sebaliknya, pernikahan yang justru mendatangkan kerusakan, adakalanya baru terasa setelah lewat jauh. Kita merasakan bau yang menusuk, justru setelah motor yang mengangkut ikan asin agak basah telah lewat beberapa ratus meter dari hadapan kita.

Bab 7

menyatakan rasa syukurnya atas rezeki yang dikaruniakan Allah padanya, serta S S

etelah melangsungkan akad nikah, orang perlu mengumumkan pernikahannya, i'lan, agar masyarakat mengetahui. Melalui walimah, pengantin yang baru menikah mengabarkan kepada orang banyak,

memohon doa agar pernikahan yang baru saja dilangsungkan dibarakahi oleh Allah dan Allah ridha kepada keluarga baru itu beserta seluruh keturunannya kelak. Allahumma amin.

Pada masa dulu, orang memberitahu kepada khalayak dan sanak kerabat secara lisan. Mereka kemudian mengabarkan kepada orang lain dan siapa saja yang ditemui, jika pihak yang mengadakan walimah mengizinkan. Selain khalayak umum, ada orang-orang yang secara khusus diundang. Mengundang dengan cara ini, lebih dekat dengan silaturahmi dan lebih dekat dengan kesucian hati serta kebersihan niat.

Zaman kemudian berkembang, orang semakin sulit menyediakan waktu kalau tidak diberitahu jauh sebelumnya secara tertulis. Kesibukan pada masing-masing pihak, pengundang maupun yang diundang, menjadikan undangan tertulis lebih praktis. Melalui undangan tertulis, kita lebih memungkinkan untuk mengundang orang yang lebih banyak.

Setelah undangan tertulis marak digunakan, mulai ada pergeseran. Undangan cetak tidak hanya menyangkut fungsinya untuk memberitahu orang. Ada sejumlah hal yang kemudian masuk di dalamnya. Awalnya sekedar agar tidak tampak terlalu bersahaja, sehingga orang berusaha mendesain kartu undangan sehingga tampak lebih menarik dan lebih anggun. Pilihan kertas juga demikian, semakin berkembang.

Sejauh semua itu masih fungsional, sepanjang pemahaman saya masih tidak masalah. Hanya saja, saya kemudian mulai bertanya ketika melihat undangan- undangan nikah yang mewah dan lebih banyak fungsi aksesorisnya. Atau, malah fungsi prestise. Undangan-undangan itu dicetak di atas kertas yang jauh melebihi kebutuhan. Ada sekian aksesoris yang tidak fungsional, kecuali sekedar sebagai keunikan dan kekhasan. Padahal, sesudah itu undangan-undangan itu dibuang ke tempat sampah. Kertas yang biasanya bertuliskan ayat suci Al-Qur'an, surat Ar-Rum ayat 21 itu, berbaur dengan sampah-sampah lain yang siap diangkut tukang sampah.

Saya sempat berpikir, apakah undangan yang demikian ini tidak mubazir? Membuat sesuatu yang jauh melebihi kebutuhan, kertasnya kadang sampai berlembar- lembar yang ditumpuk-tumpuk, padahal hanya dibaca sesaat. Sesudah itu tidak berguna lagi.

Ironis sekali. Undangan-undangan mubazir itu justru banyak yang berasal dari kita yang beragama Islam. Bahkan dari kita yang tampak sekali ghirah keagamaannya.

Saya tidak hendak mengajak Anda untuk bersikap kaku dengan tulisan ini. Tidak. Kita melihat kenyataan sekarang bahwa kehadiran undangan cetak hampir- hampir tidak mungkin untuk dihilangkan. Sehingga undangan itu mempunyai fungsi untuk menyampaikan khabar, untuk i'lan (mengumumkan) atas peristiwa membahagiakan. Melalui undangan, kita lebih memungkinkan mengundang banyak orang.

Melalui tulisan ini, saya hendak mengajak berpikir sejenak, sehingga kita bisa menghindari kemubaziran. Tetapi, kita juga menjauhkan diri dari sikap terlalu bakhil. Kemubaziran banyak lahir dari sikap israf (berlebih-lebihan), sedang sikap bakhil (kikir, terlalu mengurang-ngurangkan) menjauhkan kebaikan.

Langkah ini dapat dilakukan dengan mencegah diri dari pemakaian undangan cetak yang berlebih-lebihan. Undangan boleh jadi tetap elegan, tetapi tidak berlebihan dalam pemakaian kertas dan penggunaan aksesoris.

Menjauhkan kemubaziran juga bisa dilakukan dengan memberi manfaat tambahan pada kartu undangan yang dicetak. Misalnya, dengan mengoptimalkan fungsi seluruh kertas yang ada. Sehingga selain bermanfaat untuk menyampaikan undangan walimah, juga bermanfaat untuk dakwah dalam waktu lama. Bukan yang sekali dilihat, segera dimasukkan tong sampah.

Memberi manfaat lebih ini dilakukan dengan mendesain pesan-pesan maslahat. Bisa juga dengan menyertakan fungsi lain yang diperlukan orang, kalender misalnya. Bisa juga tabel zakat. Atau, Anda bisa menambahkan jadwal shalat untuk daerah tempat walimah dilaksanakan yang mudah dibawa kemana-mana. Sedang kelebihan kertas yang ada bisa dimanfaatkan juga dengan mendisain pembatas buku sekaligus mengisinya dengan pesan maslahat.

Masih banyak sentuhan lain yang dapat diberikan. Anda dapat memikirkan peluang-peluang itu agar undangan tidak terlalu mubazir. Semoga dengan demikian, Masih banyak sentuhan lain yang dapat diberikan. Anda dapat memikirkan peluang-peluang itu agar undangan tidak terlalu mubazir. Semoga dengan demikian,

Mudah-mudahan ikhtiar kita untuk menjadikan berbagai langkah selama proses dengan sesuatu yang manfaat dan maslahat, menjadikan pernikahan kita barakah, sakinah mawaddah wa rahmah . Semoga kelak Allah mengaruniai keturunan yang memberi bobot kepada bumi dengan kalimat laa ilaaha illaLlah.

Bab 8