MENGGAIRAHKAN SUAMI

MENGGAIRAHKAN SUAMI

Dalam sebuah seminar kemuslimahan di Yogyakarta, seorang peserta menyampaikan masalahnya. Setiap suami menginginkan, ia selalu melayani. Tetapi ketika ia menghendaki kemesraan, suami sering tidak siap untuk berjima’. Alhasil ia Dalam sebuah seminar kemuslimahan di Yogyakarta, seorang peserta menyampaikan masalahnya. Setiap suami menginginkan, ia selalu melayani. Tetapi ketika ia menghendaki kemesraan, suami sering tidak siap untuk berjima’. Alhasil ia

Laki-laki dan perempuan memang berbeda karakteristik seksnya. Seorang perempuan bisa melayani keinginan syahwat suaminya kapan saja, sekalipun ia tidak siap. Ekstremnya, ketika sedang tidak memiliki gairah syahwat pun perempuan bisa melakukan jima’ dengan suaminya. Tetapi tidak demikian dengan laki-laki. Secara fisik, hanya dalam keadaan tertentu ia bisa memenuhi hasrat istrinya. Dan ini banyak dipengaruhi oleh kondisi psikis.

---

"Tidak ada yang lebih menjamin kebahagiaan hidup berumah tangga, dan tidak ada yang lebih menjamin utuhnya kejantanan dan keikhlasan suami, daripada pengalaman dan pengetahuan istri mengenai seni bercinta...."

Demikian kata Al-Khasyat. ---

Potensi seks suami memang merupakan masalah umum suami-istri. Tidak lama setelah menikah, seorang ikhwan pernah bertanya kepada saya jamu atau ramuan apa yang dapat menguatkan syahwatnya ketika bersama istri. Secara berseloroh saya sempat menyebutkan bumbu masakan yang dapat menguatkan syahwat. Konon begitu kabarnya. Ada juga pil yang menguatkan sesuatu yang ada pada suami. Tetapi di antara pil kuat atau obat perangsang, ada yang secara jangka panjang berdampak negatif, antara lain terhadap ginjal. Di samping itu, bisa secara langsung mengakibatkan lemahnya kesanggupan seks suami setelah sekian lama mengkonsumsi.

Sebenarnya, insya-Allah suami tidak perlu menggunakan pil jika istri mampu membangkitkan gairah suami. Kata Ibnu Qutaybah, “Semakin besar gairah seorang wanita, semakin besar pula gairah laki-laki kepadanya.”

Menurut riwayat, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda tentang masalah ini. Kata Rasulullah, “Sebaik-baik istri kamu ialah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat, (yakni) keras menjaga kehormatan kemaluannya, pandai membangkitkan syahwat suaminya.” (HR. Dailami dari Anas r.a.).

Berkenaan dengan masalah ini, ada baiknya kita mendengar kisah Abdullah bin Rabi’ah. Dia adalah orang yang terkenal di kalangan orang-orang Quraisy sebagai Berkenaan dengan masalah ini, ada baiknya kita mendengar kisah Abdullah bin Rabi’ah. Dia adalah orang yang terkenal di kalangan orang-orang Quraisy sebagai

Ada yang menjawab, “Karena wanita-wanita yang pernah menjadi istrinya tidak mampu membuatnya melaksanakan tugas sebagai suami.”

Zainab kemudian berkata: “Tak ada yang menghalangiku untuk membuatnya bangkit. Demi Allah, saya

adalah wanita yang berperawakan besar dan bergairah.” Maka Zainab menikah dengannya, selalu sabar meladeninya dan akhirnya

mereka dikaruniai enam anak. Kisah Abdullah bin Rabi’ah dengan Zainab binti Umar ini memberi pelajaran

yang menarik. Impotensi yang cukup berat bisa tersembuhkan karena istri yang bergairah dan pandai membangkitkan gairah seks suaminya. Abdullah bin Rabi’ah bahkan bukan sekedar sembuh dari impotensi. Tidak lahir enam orang anak kalau mereka tidak aktif ber-tasabbub. Wallahu A’lam bishawab.

Istri yang mengenal suaminya, insya-Allah akan mampu membangkitkan syahwat suaminya sehingga lebih puas ketika berjima’. Tentang bagaimana menggairahkan suami, saya kira Anda lebih tahu. Tetapi ada beberapa hal yang mungkin dapat Anda perhatikan. Selengkapnya bisa Anda simak poin-poin berikut. Mudah-mudahan ada manfaat-nya bagi Anda untuk menghangatkan kembali hubungan Anda bersama suami: