Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak (Trachypithecus cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
AKTIVITAS MAKAN DAN STATUS GIZI LUTUNG PERAK
(Trachypithecus cristatus) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER,
TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA
EKO HADI WIBOWO
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
ABSTRAK
EKO HADI WIBOWO. Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak (Trachypithecus
cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Dibimbing oleh R.
R. DYAH PERWITASARI dan DEWI APRI ASTUTI.
Lutung perak (Trachypithecus cristatus) merupakan primata yang selalu hidup berkelompok
di atas pohon dan mengonsumsi daun-daunan. Aktivitas makan adalah salah satu aktivitas lutung
perak yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan energi. Energi yang diperoleh dibutuhkan
untuk menjaga kelangsungan hidup suatu spesies. Aktivitas makan yang dilakukan oleh lutung
perak yaitu aktivitas mengamati, mengambil, memilih, mengolah, menggigit, mengunyah,
menelan, mengeluarkan pakan dari mulut, dan membuang pakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi aktivitas makan, jenis dan komposisi pakan serta konsumsi nutrien dan energi
pada lutung perak (Trachypithecus cristatus) di Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman
Margasatwa Ragunan, Jakarta. Pengambilan data dilakukan mulai bulan Juni hingga September
2011 dengan total waktu pengamatan selama 480 jam. Pengamatan aktivitas harian dan aktivitas
makan dilakukan dengan menggunakan metode ad libitum dan focal animal sampling.
Berdasarkan hasil pengamatan, tercatat ada tiga jenis aktivitas dengan frekuensi tertinggi, yaitu
aktivitas istirahat, lokomosi, dan makan sebesar 44,87%, 40,89%, dan 38,70%. Aktivitas makan
tertinggi yaitu mengunyah pakan yang dilakukan oleh anak sebesar 36,90%. Lutung perak di PPS
memiliki palatabilitas yang tinggi terhadap daun lamtoro (Leucaena glauca). Konsumsi bahan
kering dan protein lutung perak dewasa dan anak di PPS cukup tinggi (40,5 g/BB/h, 8 g/BB/h dan
63 g/BB/h, 12,5 g/BB/h), sedangkan konsumsi lemak dan energi masih rendah sebesar (2,37
g/BB/h, 23,87 kkal/BB/h dan 3,75 g/BB/h, 37 kkal/BB/h) dibandingkan dengan kebutuhan zat gizi
dan energi yang direkomendasikan.
Kata kunci: Aktivitas makan, status gizi, lutung perak.
ABSTRACT
EKO HADI WIBOWO. Feeding activity and nutrition status of silvered leaf monkeys
(Trachypithecus cristatus) in Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo, Jakarta. Supervised by R.
R. DYAH PERWITASARI and DEWI APRI ASTUTI.
Silvered leaf monkeys (Trachypithecus cristatus) are primate that live in groups on trees
and consume leaves. The feeding activities of silvered leaf monkey relates to the fulfillment of
their dialy energy. The energy is needed for the continuity of the group existence. The feeding
activities of silvered leaf monkeys have several activities. They are observing, taking, sorting,
processing, biting, chewing, ingesting, pulling out their mouth, and disposing the feed. The study
aimed to identify the feeding activities, kind and composition of feed, nutrient consumption and
energy of silvered leaf monkeys (Trachypithecus cristatus) in Schmutzer Primate Center (PPS),
Ragunan Zoo, Jakarta. Data is collected from June to September 2011 with total of 480 hours
observations. The data collection for the feeding activities was performed using ad libitum and
focal animal sampling methods. Based on the observations, there were three types of activities
with the highest frequency. Such as resting, locomotion, and feeding activity at 44.87%, 40.89%,
and 38.70%. Respectively the chewing feed activities on infants were the higest of the feeding
activities (36.90%). Silvered leaf monkeys in Schmutzer Primate Center (PPS) have good
palatability in type of lamtoro leaves (Leucaena glauca). The result of the study revealed that adult
and infants monkeys have sufficient dry matter and protein consumption (40,5 g/BW/d, 8 g/BW/d
and 63 g/BW/d, 12,5 g/BW/d), but less for fat and energy (2,37 g/BW/d, 23,87 kcal/BW/d and
3,75 g/BW/d, 37 kcal/BW/d), while nutrient recommendation.
Key words: Feeding activity, nutrition status, silvered leaf monkey.
AKTIVITAS MAKAN DAN STATUS GIZI LUTUNG PERAK
(Trachypithecus cristatus) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER,
TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA
EKO HADI WIBOWO
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak (Trachypithecus
cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa
Ragunan, Jakarta
: Eko Hadi Wibowo
: G34061760
Menyetujui:
Pembimbing 1,
Pembimbing II,
(Dr. Ir. R. R. Dyah Perwitasari, M. Sc)
NIP: 19660403 199003 2 001
(Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS)
NIP: 19611005 198503 2 001
Mengetahui:
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M. Si)
NIP: 19641002 198903 1 002
Tanggal lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA sehingga
karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. R. R. Dyah
Perwitasari, M. Sc, Ibu Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS atas segala bimbingan, dukungan dan
saran yang telah diberikan selama penelitian maupun dalam menyelesaikan karya ilmiah ini,
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Ir. Hadisunarno, M.Si atas saran yang telah
diberikan sehingga karya ilmiah yang berjudul Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak
(Trachypithecus cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
menjadi lebih baik.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Khairul selaku Kepala Pusat Primata
Schmutzer, Bapak Halim, Bang Rohman, Bang Yahya selaku perawat lutung perak. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada para sahabat Ihsan , Adi, Danang, Patra, Fajrin, dan Reza yang
telah memberikan banyak memberikan dukungan moral. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bang Namin, Bang Naiman, Pak Ratno, Mas Watno, Sengkok, Bang Helmi, Pak Dwi,
Bang Junaidi, Bang Dalih, Bang Arif dan seluruh perawat di Pusat Primata Schmutzer yang telah
banyak membantu dan kebersamaannya selama penelitian dilakukan. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada orang tua, adik-adikku tersayang, dan teman-temanku di Biologi 43 atas
dukungannya di saat suka dan duka. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ela yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin meminta maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
adanya saran atau masukan untuk perbaikan skripsi. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini
bermanfaat.
Bogor, 19 Februari 2013
Eko Hadi Wibowo
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15 Februari 1989 dari Bapak Asmawih dan Ibu
Suratini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Tahun 2006 penulis lulus dari SMU Darul Ma’arif Jakarta dan pada tahun yang sama masuk
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis mendapatkan Program Studi
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi anggota panitia Masa Perkenalan
Departemen (MPD) dan mengikuti beberapa pelatihan dan kepanitiaan. Pada tahun 2008 penulis
mengikuti studi lapang mengenai Ragam Cendawan Parasit Pada Serangga di Taman Wisata
Alam Situ Gunung, Sukabumi. Pada tahun 2010 penulis melaksanakan praktik lapangan dengan
judul Konservasi Ex-situ Bekantan (Nasalis larvatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman
Margasatwa Ragunan, Jakarta. Penulis juga pernah menjadi Asisten Praktikum Perkembangan
Hewan periode 2010-2011.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Tujuan..................................................................................................................................... 1
Waktu dan Tempat ................................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE
Objek ...................................................................................................................................... 1
Bahan dan Alat ....................................................................................................................... 2
Metode Penelitian ................................................................................................................... 2
Habituasi .......................................................................................................................... 2
Ad libitum ......................................................................................................................... 2
Focal animal ................................................................................................................... 2
Konsumsi pakan ............................................................................................................... 2
Identifikasi tumbuhan ....................................................................................................... 2
Analisis data ..................................................................................................................... 2
HASIL
Aktivitas Harian ..................................................................................................................... 3
Aktivitas Makan ..................................................................................................................... 3
Konsumsi Pakan ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN
Aktivitas Harian ..................................................................................................................... 6
Aktivitas makan ...................................................................................................................... 7
Konsumsi Pakan ..................................................................................................................... 7
SIMPULAN ...................................................................................................................................... 9
SARAN ............................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 9
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 11
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Rataan aktivitas harian kelompok lutung perak ......................................................................... 3
2.
Aktivitas makan tiap individu lutung perak (%) ........................................................................ 4
3.
Rataan frekuensi dan durasi makan ............................................................................................ 4
4.
Palatabilitas tehadap jenis-jenis pakan individu lutung perak .................................................... 5
5.
Status zat gizi lutung perak dewasa dan anak ............................................................................ 6
6.
Status zat gizi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dewasa dan anak ........................... 6
7.
Status zat gizi bekantan (Nasalis larvatus) dewasa dan anak .................................................... 6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
Lutung perak di PPS berdasarkan jenis kelamin dan umur..................................................... 12
2.
Foto tiap individu lutung perak di PPS ................................................................................... 12
3.
Penggolongan lutung perak berdasarkan kelas umur .............................................................. 13
4.
Jenis pakan yang diberikan di PPS selama bulan Juni hingga September 2011 ..................... 13
5.
Foto pakan lutung perak di PPS .............................................................................................. 14
6.
Komposisi gizi pakan lutung perak......................................................................................... 16
7.
Rata-rata konsumsi zat gizi dan energi lutung perak di PPS .................................................. 17
8.
Perhitungan status gizi lutung perak di PPS ........................................................................... 17
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lutung perak termasuk ke dalam ordo
Primata, sub ordo Anthropoidea, super
family
Cercopithecoidea,
famili
Cercopithecidae, sub famili Colobinae,
genus Trachypithecus (Napier & Napier
1985). Lutung perak termasuk dalam
primata yang mengkonsumsi daun-daunan
(folivorus) dan dikenal juga dengan sebutan
silvered leaf monkey (Napier & Napier
1985). Habitat alami lutung perak yaitu
hutan bakau, hutan rawa, dan hutan di
muara-muara sungai di Kalimantan, Jawa,
Sumatra, dan Malaysia Barat.
Primata ini bersifat diurnal dan
arboreal serta memiliki penampilan mirip
dengan anggota subfamili Colobinae lain
yaitu memiliki ukuran tubuh yang termasuk
kecil, ekor yang panjang dan rambut yang
lebat. Genus Trachypithecus mempunyai
tulang nasal yang menonjol dan tonjolan
kening yang kurang berkembang (Fleagle
1988). Lutung perak memiliki kelompok
sosial yang khas yaitu kelompok yang terdiri
dari satu jantan dewasa dan beberapa betina
dewasa dengan anak (Fleagle 1988).
Aktivitas makan adalah salah satu
aktivitas
yang
berhubungan
dengan
pemenuhan kebutuhan gizi pakan bagi tubuh
untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Hal ini terjadi karena adanya makanan
(rangsangan dari lingkungan) dan kebutuhan
rasa lapar (rangsangan dari dalam). Aktivitas
harian lutung perak di alam meliputi
bergerak, agonistik, makan, istirahat
(Amarasinghe et al 2009). Menurut Rowe
(1996) lutung perak jantan di habitat
alaminya lebih banyak melakukan aktivitas
makan sebesar 24%, sedangkan betina
30,4%. Menurut Subagyo et al. (2008)
Aktivitas harian lutung perak di hutan
sekunder meliputi makan 57,7%, istirahat
19,4%, aktivitas lain 12,7%, dan bergerak
10,2%.
Hewan memiliki sifat selektif terhadap
pakan yang tersedia (Church et al. 1974).
Selektivitas ini timbul akibat faktor internal
dan eksternal. Faktor internal berasal dari
dalam tubuh hewan, misalnya kondisi
kesehatan hewan dan palatabilitas hewan
terhadap pakan (Sutardi 1980). Faktor
eksternal yang mempengaruhi diantaranya
cita rasa, tekstur, ukuran, dan konsistensi
pakan (Wiseman & Cole 1990). Palatabilitas
didefinisikan sebagai derajat keinginan
hewan untuk memilih dan mengkonsumsi
jenis pakan tertentu (Patrick & Schaible
1980). Menurut Nijboer et al (2005) pada
kondisi alami, lutung perak lebih banyak
mengkonsumsi daun muda dan pucuk
mencapai 32%, buah-buahan 26%, daun tua
dan tangkai 26%, bunga & tunas 10%, bijibijian 5%, serangga 0,5%, dan lain-lain
0,5%.
Populasi lutung perak di habitat aslinya
saat ini mengalami penurunan, hal ini
disebabkan oleh peralihan hutan menjadi
lahan pertanian, pekebunan, dan pemukiman
penduduk. Selain itu perburuan juga menjadi
salah satu faktor menurunnya populasi
lutung perak di habitat aslinya. Penurunan
jumlah populasi lutung perak mendorong
berbagai pihak untuk melakukan usahausaha pelestarian. Usaha-usaha tersebut
berupa perlindungan di dalam habitat aslinya
(in-situ) dan perlindungan di luar habitat
aslinya (ex-situ).
Pusat Primata Schmutzer (PPS)
merupakan lembaga konservasi ex-situ yang
menyediakan sarana konservasi, rekreasi,
serta sarana edukasi yang terletak di
kawasan Taman Margasatwa Ragunan,
Jakarta. Penelitian mengenai lutung perak di
Pusat Primata Schmutzer diharapkan dapat
memberikan data dan informasi mengenai
aktivitas makan dan kualitas pakan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga dapat
menciptakan kondisi penangkaran yang
mampu mendukung pertumbuhan dan
perkembangbiakan lutung perak.
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi aktivitas makan, jenis dan
komposisi pakan serta konsumsi nutrien dan
energi pada lutung perak (Trachypithecus
cristatus) di Pusat Primata Schmutzer,
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juni hingga September 2011 di Pusat
Primata
Schmutzer
(PPS),
Taman
Margasatwa Ragunan, Jakarta. Analisis
proksimat dilakukan di Laboratorium
Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi
Teknologi Pakan (INTP), FAPET, IPB.
BAHAN DAN METODE
Objek
Objek yang diamati dalam penelitian
adalah sembilan ekor lutung perak
(Trachypithecus cristatus) yang terdiri dari
2
satu jantan dewasa yaitu Simon (dominan),
enam betina dewasa yaitu Zizi, Megy,
Adung dan Rere, Reku dan Uno, dua betina
anak Ina dan Uti yang berada dalam satu
kandang (Lampiran 1). Foto tiap individu
lutung perak di PPS dapat dilihat pada
Lampiran 2. Penggolongan umur lutung
perak berdasarkan Rowe (1996) dapat dilihat
pada Lampiran 3.
Bahan dan Alat
Bahan
yang
digunakan
adalah
seperangkat bahan kimia untuk analisis
proksimat dan pakan lutung perak berupa
daun atau sayuran dan buah-buahan. Alat
yang digunakan adalah alat tulis, stopwatch,
kamera digital, timbangan pakan, dan
seperangkat alat untuk melakukan uji
analisis proksimat.
Metode Penelitian
Habituasi. Suatu metode yang
dilakukan pengamat untuk membuat lutung
perak terbiasa dengan kehadiran pengamat.
Metode ini dilakukan dengan membiasakan
diri berada di dekat lutung perak secara
teratur dan berulang kali sehingga lutung
perak terbiasa dengan kehadiran pengamat.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data berdasarkan Martin &
Bateson (1993):
Ad libitum. Metode ini digunakan
untuk mengamati seluruh aktivitas harian
lutung perak. Peneliti mencatat segala
macam aktivitas anggota kelompok lutung
perak yang teramati sehingga diperoleh
gambaran umum tingkah laku dalam
kelompok tersebut. Aktivitas harian yang
diamati adalah makan, minum, defekasi,
urinasi, lokomosi, selisik, agonistik,
bermain,
istirahat
(berdiri,
duduk,
berbaring), seksual, dan menyusu/laktasi
(Yasaningthias 2010).
Focal animal. Metode ini digunakan
untuk mengamati aktivitas makan. Peneliti
mencatat aktivitas makan individu tertentu,
yaitu mengamati pakan, mengambil pakan,
memilih pakan, mengolah pakan, menggigit
pakan, mengunyah pakan, menelan pakan,
mengeluarkan pakan dari mulut, dan
membuang pakan dalam waktu tertentu
selama 10 menit (Yasaningthias 2010).
Pengamatan dilanjutkan dengan individu
lainnya selama total pengamatan 8 jam/hari.
Konsumsi pakan. Peneliti mencatat
jumlah pemberian dan sisa pakan lutung
perak (g/hari/9 ekor), jenis pakan, dan
palatabilitas pakan (urutan kesukaan pakan)
yang digunakan untuk mendeskripsikan
derajat keinginan hewan untuk memilih dan
menkonsumsi jenis pakan tertentu (Patrick
& Schaible 1980).
Uji palatabilitas, dilakukan dengan
memberi kesempatan pada lutung perak
untuk memilih sendiri pakan yang diberikan
untuk dikonsumsi dengan sistem cafetaria
feeding (Patrick & Schaible 1980).
Syarat untuk mengukur tingkat
palatabilitas yaitu jumlah pakan yang
diberikan sama pada saat pengamatan,
diberikan dalam waktu yang sama, individu
lutung perak tidak dalam kondisi lapar atau
kenyang (Patrick & Schaible). Pakan yang
dipilih diberikan peringkat berdasarkan
urutan yang dikonsumsi. Pakan yang dipilih
pertama diberi peringkat sangat suka, pakan
yang dipilih kedua diberi peringkat suka,
pakan yang dipilih ketiga diberi peringkat
cukup suka, pakan yang diberi peringkat
keempat diberi peringkat kurang suka, dan
pakan yang dipilih ke lima diberi peringkat
tidak suka.
Estimasi status gizi lutung perak
diperoleh dari jumlah pakan yang diberikan
dikurangi dengan sisa pakan keesokan
harinya. Konsumsi protein, lemak, dan
energi dihitung dari berat kering dikalikan
dengan kadar nutrien.
Apabila diasumsikan konsumsi bahan
kering lutung perak dengan rasio
perbandingan dua ekor anak mengkonsumsi
1/10 bagian dari dewasa dan tujuh ekor
dewasa mengkonsumsi 9/10 bagian dengan
bobot badan dewasa 8 kg dan anak 2 kg,
maka konsumsi bahan kering (KBK) adalah
konsumsi bahan segar (KBS) x % kadar air
pakan. Konsumsi protein kasar (KPK)
adalah konsumsi bahan kering (KBK) x
kadar protein dalam 100 % bahan kering (g).
Konsumsi lemak kasar adalah KBK x kadar
lemak dalam 100 % bahan kering (g).
Konsumsi energi adalah KBK x kadar energi
dalam 100% bahan kering (Kal/kg).
Metode analisis kimia pakan untuk
mengidentifikasi kandungan air, protein,
karbohidrat termasuk serat, dan lemak pada
bahan pakan dengan analisis proksimat.
Total energi pakan di analisis dengan bomb
kalorimetri (Danuawarsa 2006).
Identifikasi Tumbuhan. Identifikasi
tumbuhan dilakukan dengan mencocokkan
sampel tumbuhan dengan menggunakan
buku identifikasi Balgooy (1998).
Analisis Data. Data yang diperoleh
dari hasil pengamatan aktivitas harian,
aktivitas makan, palatabilitas pakan, dan
3
estimasi status gizi lutung perak dianalisis
secara deskriptif.
HASIL
Aktivitas Harian
Pengamatan aktivitas harian dilakukan
bulan Juli hingga Agustus 2011 selama 240
jam. Aktivitas harian dengan persentase
tertinggi adalah aktivitas istirahat yang
memiliki persentase sebesar 44,87% (Tabel
1). Berdasarkan jenis kelamin dan umur,
jantan dewasa memiliki tiga persentase
aktivitas harian tertinggi yaitu aktivitas
istirahat, lokomosi, dan makan sebesar
44,87%, 31,93%, dan 17,08%.
Tabel 1 Rataan aktivitas harian kelompok
lutung perak
Aktivitas
Frekuensi (%)
Jantan Betina
Dewasa Dewasa Anak
Makan
17,08
0,23
38,70
0,06
7,05
Minum
Defekasi
0,26
0,45
0,19
Urinasi
0,36
0,31
0,25
Lokomosi
31,93
25,70
Selisik
3,14
11,42
40,89
5,75
Agonistik
2,07
0,66
-
Bermain
0,00
0,33
22,01
Istirahat
44,87
0,06
22,35
19,25
0,02
-
-
-
4,58
100,00
100,00
100,00
Seksual
Menyusu
Total
0,03
Aktivitas harian betina dewasa dengan
persentase tertinggi yaitu aktivitas makan
sebesar 38,70% diikuti dengan lokomosi,
dan istirahat sebesar 25,70%, dan 22,35%.
Aktivitas harian tertinggi pada anak
yaitu aktivitas lokomosi sebesar 40,89%
diikuti dengan aktivitas bermain, dan
istirahat sebesar 22,01%, dan 19,25%.
Aktivitas agonistik dan seksual tidak
dilakukan oleh anak.
Hasil pengamatan menunjukkan anak lutung
perak di PPS melakukan aktivitas menyusu
dengan persentase sebesar 4,58%.
Aktivitas Makan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
terdapat empat aktivitas makan tertinggi
yaitu mengunyah pakan, menggigit, menelan
pakan, dan mengamati pakan.
Aktivitas makan tiap individu lutung
perak dengan persentase tertinggi yaitu
mengunyah pakan yang dilakukan oleh
Megy sebesar 37,55%, diikuti dengan Uti
dan Reku sebesar 37,22%, dan 36,92%.
Aktivitas menggigit dan menelan pakan
tertinggi dilakukan oleh Simon sebesar
15,68%. Aktivitas mengamati pakan
tertinggi dilakukan oleh Rere sebesar
15,99%. Selain aktivitas tertinggi, tercatat
adanya Aktivitas makan terkecil yaitu
mengeluarkan pakan dari mulut sebesar
1,40% dan 0,99% yang dilakukan oleh
Simon dan Megy, kemudian aktivitas
mengolah pakan oleh Ina dan Uti sebesar
1,58% dan 1,45% (Tabel 2).
Rata-rata frekuensi aktivitas makan
tertinggi yang dilakukan oleh jantan dewasa,
betina dewasa, dan anak yaitu mengunyah
pakan oleh anak sebesar 36,90%, sedangkan
rata-rata frekuensi terendah terdapat pada
aktivitas melepeh pakan oleh jantan dewasa
sebesar 1,40% (Tabel 3). Durasi tertinggi
terdapat pada aktivitas mengunyah pakan
yang dilakukan anak sebesar 5,49 detik
(Tabel 3).
Konsumsi Pakan
Pemberian pakan lutung perak di lokasi
penelitian dikerjakan dengan pengawasan
yang cukup ketat. Pemberian pakan
dilakukan sebanyak tiga kali. Pakan pertama
diberikan pada pukul 08.00 WIB berupa
buah-buahan, umbi, kacang tanah, dan
monkey chow diletakkan di kandang dalam
yang berfungsi agar lutung perak masuk ke
kandang dalam. Selama lutung perak berada
di
kandang
dalam,
perawat
akan
membersihkan kandang peraga secara
keseluruhan yaitu membersihkan sisa-sisa
urin dan feses yang melekat pada dinding
kaca bagian dalam dan membersihkan sisa
pakan yang sudah tidak dikonsumsi lutung
perak.
Pada pukul 09.00 lutung perak
diberikan daun muda dan pucuk yang
diambil dari pohon yang tumbuh di dalam
kawasan Taman Margasatwa Ragunan, daun
terlebih dahulu ditimbang rata-rata 850 g
(berat segar) sebelum diberikan pada lutung
perak. Daun yang diberikan yaitu daun
kupu-kupu (Bauhinia purpurea), sulatri
(Callophyllum soulattri), lamtoro (Leucaena
glauca), johar (Cassia siamea), mengkudu
(Morinda citrifolia), dan pepaya (Carica
papaya).
4
Tabel 2 Aktivitas makan tiap individu lutung perak (%)
Jantan
Aktivitas
Betina Dewasa
dewasa
Simon Megy
Zizi
Adung Rere
Anak
Reku
Uno
Ina
Uti
Mengamati
15,27
13,49
14,58
13,43
15,99
12,37
11,65
10,26
9,57
Mengambil
9,54
11,41
9,92
10,69
10,12
11,42
10,55
8,00
8,79
Memilih
4,56
5,57
7,15
5,77
6,52
4,62
4,75
7,78
7,12
Mengolah
2,75
2,76
3,1
2,88
3,16
2,25
2,4
1,58
1,45
Menggigit
15,68
12,08
13,19
13,76
15,52
13,85
14,73
12,29
12,46
Mengunyah
31,13
37,55
33,52
35,37
28,73
36,92
35,37
36,53
37,26
Menelan
Mengeluarkan
pakan
dari mulut
Membuang
15,68
12,08
13,19
13,76
15,52
13,85
14,73
12,29
12,46
1,40
0,99
2,33
1,09
1,77
1,66
1,99
3,83
4,23
3,98
4,06
3,02
3,26
2,68
3,08
3,81
7,44
6,67
Total
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Tabel 3 Rataan frekuensi dan durasi makan
Aktivitas
Frekuensi (%)
Jantan
Betina
Anak
dewasa
dewasa
Mengamati
15,27
13,83
9,91
Durasi (detik)
Jantan Betina
Anak
dewasa dewasa
3,47
4,17
2,76
Mengambil
9,54
10,6
8,4
2,79
3,68
4,25
Memilih
4,56
5,87
7,45
2,35
3,53
2,03
Mengolah
2,75
2,82
1,51
3,31
3,97
2,51
Menggigit
15,68
13,96
12,37
3,48
2,76
3,57
Mengunyah
31,13
34,04
36,9
3,41
4,15
5,49
Menelan
Mengeluarkan
pakan dari mulut
Membuang
15,68
13,96
12,37
2,47
2,21
2,75
1,4
1,67
4,03
2,62
2,45
2,53
3,98
3,26
7,05
2,45
2,12
2,84
Total
100,00
100,00
100,00
Pemberian pakan terakhir dilakukan
pada pukul 14.00 WIB berupa sayur-sayuran
dan buah-buahan. Jenis pakan yang
diberikan di PPS selama penelitian bulan
Juni hingga September 2011 (Lampiran 4)
dengan bobot segar rata-rata 13571, 78 g.
Gambar pakan yang dikonsumsi lutung
perak di PPS (Lampiran 5).
Palatabilitas terhadap jenis-jenis pakan
individu lutung perak dapat dilihat pada
Tabel 4. Lutung perak menghabiskan jenis
pakan tertentu terlebih dahulu, baru
kemudian mengkonsumsi jenis lainnya.
Pakan berupa daun-daunan, buah-buahan,
dan sayuran merupakan pilihan pertama,
sehingga ketika mendapatkan pakan tersebut
langsung dimakan. Pengamatan terhadap
tingkat palatabilitas pakan menunjukkan
bahwa Pakan berupa daun lamtoro
(Leucaena glauca), daun Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea), ubi jalar (Ipomoea
batatas), kacang panjang (Vigna sinensis),
dan pisang kepok (Musa sp.) merupakan
jenis pakan dengan tingkat palatabilitas yang
paling tinggi dibandingkan dengan jenis
pakan lainnya.
5
Tabel 4 Palatabilitas terhadap jenis-jenis pakan individu lutung perak
Jantan
dewasa
Jenis pakan
Betina Dewasa
Simon
Megy
Zizi Adung Rere Reku Uno
Daun lamtoro
(Leucaena glauca)
2
3
4
5
1
1
1
Daun kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
1
1
1
4
3
5
1
Ubi jalar
(Ipomoea batatas)
5
4
1
2
5
1
5
Kacang Panjang
(Vigna sinensis)
4
2
2
5
3
3
3
Pisang kepok
(Musa sp.)
5
5
4
4
2
2
2
Daun Sulatri
(Callophylum soulatri)
4
2
3
3
1
1
2
Jambu biji
(Psidium guajava)
3
4
4
1
4
3
5
Daun Johar
(Cassia siamea)
1
2
3
2
3
4
1
Jagung
(Zea mays)
5
5
2
1
5
5
2
Buncis
(Phaseolus vulgaris)
4
3
4
5
4
2
1
Daun Pepaya
(Carica papaya)
2
1
3
5
4
3
3
Siomek
(Lactuca sp)
3
4
5
3
3
2
3
Keterangan: Sangat suka (1), Suka (2), Cukup suka (3), Kurang suka (4), Tidak suka (5).
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat
bahwa tingkat palatabilitas berbeda tiap
individu. Tingkat palatabilitas tertinggi
Simon, Adung dan Rere yaitu daun lamtoro
(Leucaena glauca). Tingkat palatabilitas
tertinggi oleh Megy dan Uno yaitu daun
kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Tingkat
palatabilitas tertinggi Zizi dan Reku yaitu
ubi jalar (Ipomea batatas). Tingkat
palatabilitas tertinggi Uti yaitu pisang kepok
(Musa sp.). Tingkat palatabilitas tertinggi
Ina yaitu kacang panjang (Vigna sinensis).
Komposisi gizi pakan lutung perak dapat
dilihat pada (Lampiran 6).
Estimasi jumlah konsumsi pada lutung
perak dewasa dan anak diperoleh dari
jumlah pakan yang diberikan dikurangi
dengan sisa pakan keesokan harinya.
Konsumsi protein, lemak, dan energi
dihitung dari berat kering dikalikan dengan
kadar nutrien hasil analisis proksimat. Tabel
5 menunjukkan bahwa status gizi lutung
perak dewasa (8 kg) mengkonsumsi bahan
kering sebesar
40,5 (g/BB/h), protein
sebesar 8 (g/BB/h), lemak sebesar 2,37
(g/BB/h), dan energi sebesar 23,87
(kkal/BB/h). Anak (2 kg) mengkonsumsi
Anak
Ina
Uti
2
5
3
3
5
5
1
4
2
1
2
4
5
2
3
3
4
3
5
1
4
2
1
2
bahan kering sebesar 63 (g/BB/h), protein
12,5 (g/BB/h), lemak 3,75 (g/BB/h), dan
energi sebesar 37 (kkal/BB/h). Rata-rata
konsumsi zat gizi dan energi lutung perak di
PPS dapat dilihat Pada (Lampiran 7).
Perhitungan status gizi lutung perak di PPS
dapat
dilihat
pada
(Lampiran
8).
Berdasarkan data bobot badan yang tersedia
pada kelompok lutung perak dewasa dan
anak di PPS, dapat diestimasi konsumsi
bahan kering pada kelas umur dewasa
mencapai 5% dari bobot badan dan 3,15%
dari bobot badan untuk kelas umur anak.
Berbeda dengan status gizi hasil
penelitian Yasaningthias (2010) pada
anggota subfamili Colobinae bekantan
(Nasalis larvatus) di Taman Safari Indonesia
bekantan dewasa (17 kg) dan anak (4kg)
mengkonsumsi bahan kering sebesar 48,82
(g/BB/h) dan 89 (g/BB/h), protein sebesar
5,76 (g/BB/h) dan 10,50 (g/BB/h).
Informasi mengenai kebutuhan bahan
kering, protein, dan energi menggunakan
pendekatan
subfamili
Cercopithecinae
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
6
Tabel 5 Status zat gizi lutung perak dewasa dan anak.
Individu
Jantan & Betina Dewasa
Anak
Konsumsi zat gizi lutung perak
Bahan
kering
(g/BB/h)
40,5
63
Protein
(g/BB/h)
Lemak
(g/BB/h)
Energi
(kkal/BB/h)
8
2,37
23,87
12,5
3,75
37
Keterangan: BB (Bobot Badan).
Tabel 6 Status zat gizi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dewasa dan anak (NRC 2003).
Individu
Konsumsi zat gizi monyet ekor panjang
Bahan kering
Energi
Protein (g/BB/h)
(g/BB/h)
(kkal/BB/h)
Jantan & betina dewasa
30
4,3
100-210
Anak
Keterangan: BB (Bobot Badan).
48 Bulan
Interval kelahiran
Sumber: Rowe (1996)
18 Bulan
Lampiran 4 Jenis pakan yang diberikan di PPS selama bulan Juni hingga September 2011
No
1
Jenis Pakan
Nama Pakan
Nama Ilmiah
Famili
Daun
Daun johar
Cassia siamea
Fabaceae
Daun Sulatri
Callophyllum soulattri
Clusiaceae
Daun mengkudu
Morinda citrifolia
Rubiaceae
Daun pepaya
Carica papaya
Caricaceae
Daun lamtoro
Leucaena glauca
Mimosaceae
Daun kupu-kupu
Bauhinia purpurea
Leguminoceae
Selada
Lactuca saliva
Asteraceae
Kumek
Lactuca indica
Asteraceae
Siomek
Lactuca sp.
Asteraceae
Buncis
Phaseolus vulgaris
Fabaceae
Jagung
Zea mays
Poaceae
Ubi jalar merah
Ipomoea batatas
Convolvulaceae
Terong
Solanum sp.
Solanaceae
Wortel
Daucus carota
Apiaceae
Kacang kapri
Pisum sativum
Fabaceae
Kacang tanah
Arachis hypogaea
Papilionaceae
Kembang kol
Brassica oleraceae
Brassicaceae
Kacang panjang
Vigna sinensis
Fabaceae
Salak Pondoh
Salacca sp.
Palmae
Jambu biji
Psidium guajava
Myrtaceae
Pisang kepok
Musa sp.
Musaceae
Apel
Malus domestica
Rosaceae
Monkey chow
-
Sayuran
2
3
Buah
Lainnya
14
Lampiran 5 Foto pakan lutung perak di PPS
Daun Johar
Daun Sulatri
(wikipedia.org)
Selada
Daun Mengkudu
Daun Kupu-kupu
Daun Pepaya
Terong
(wikipedia.org)
Jambu biji
Pisang Kepok
15
Kacang Panjang
Kembang Kol
Salak Pondoh
Monkey Chow
Wortel
Ubi Jalar Merah
Kacang Tanah
Jagung
Kumek
(permathic.blogspot.com)
Apel
(wikipedia.org)
Buncis
16
Siomek
Kacang kapri
(aurapesona.com)
Lampiran 6 Komposisi gizi pakan lutung perak
Kadar Air
Berat Kering
Pakan
(%)
(%)
Daun kupu-kupu*
43,52
56,48
Energi
(kal/g)
265,70
Daun Sulatri*
64,68
35,31
Daun Mengkudu*
75,16
24,84
Daun Johar*
67,11
Selada kriting**
94,80
Kumek**
95,20
4,80
daun lamtoro**
67,00
33,00
pisang kepok**
72,00
28,00
286,60
Jagung**
63,50
36,50
kembang kol**
91,70
Ubi jalar**
68,50
Terong**
92,70
Wortel**
12,01
Lemak
(%)
0,55
166,20
1,89
0,73
166,00
5,48
0,44
32,88
179,80
7,06
1,18
5,20
15,00
1,20
0,20
14,00
1,30
0,30
128,00
12,00
1,20
6,50
0,20
129,00
4,10
1,30
8,30
25,00
2,40
0,20
31,50
123,00
1,80
2,70
7,30
24,00
1,10
0,20
88,20
11,80
42,00
1,20
0,30
Kacang Panjang**
12,20
87,80
357,00
74,30
25,70
98,00
17,30
6,70
1,50
kacang Kapri**
Buncis**
88,90
11,10
35,00
2,40
0,20
monkey chow**
12,28
87,72
162,00
5,00
Jambu biji**
86,00
14,00
49,00
15,50
0,90
apel**
84,10
15,90
58,00
0,30
0,40
Daun Pepaya**
72,75
27,25
105,80
10,16
0,78
(Trachypithecus cristatus) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER,
TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA
EKO HADI WIBOWO
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
ABSTRAK
EKO HADI WIBOWO. Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak (Trachypithecus
cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Dibimbing oleh R.
R. DYAH PERWITASARI dan DEWI APRI ASTUTI.
Lutung perak (Trachypithecus cristatus) merupakan primata yang selalu hidup berkelompok
di atas pohon dan mengonsumsi daun-daunan. Aktivitas makan adalah salah satu aktivitas lutung
perak yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan energi. Energi yang diperoleh dibutuhkan
untuk menjaga kelangsungan hidup suatu spesies. Aktivitas makan yang dilakukan oleh lutung
perak yaitu aktivitas mengamati, mengambil, memilih, mengolah, menggigit, mengunyah,
menelan, mengeluarkan pakan dari mulut, dan membuang pakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi aktivitas makan, jenis dan komposisi pakan serta konsumsi nutrien dan energi
pada lutung perak (Trachypithecus cristatus) di Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman
Margasatwa Ragunan, Jakarta. Pengambilan data dilakukan mulai bulan Juni hingga September
2011 dengan total waktu pengamatan selama 480 jam. Pengamatan aktivitas harian dan aktivitas
makan dilakukan dengan menggunakan metode ad libitum dan focal animal sampling.
Berdasarkan hasil pengamatan, tercatat ada tiga jenis aktivitas dengan frekuensi tertinggi, yaitu
aktivitas istirahat, lokomosi, dan makan sebesar 44,87%, 40,89%, dan 38,70%. Aktivitas makan
tertinggi yaitu mengunyah pakan yang dilakukan oleh anak sebesar 36,90%. Lutung perak di PPS
memiliki palatabilitas yang tinggi terhadap daun lamtoro (Leucaena glauca). Konsumsi bahan
kering dan protein lutung perak dewasa dan anak di PPS cukup tinggi (40,5 g/BB/h, 8 g/BB/h dan
63 g/BB/h, 12,5 g/BB/h), sedangkan konsumsi lemak dan energi masih rendah sebesar (2,37
g/BB/h, 23,87 kkal/BB/h dan 3,75 g/BB/h, 37 kkal/BB/h) dibandingkan dengan kebutuhan zat gizi
dan energi yang direkomendasikan.
Kata kunci: Aktivitas makan, status gizi, lutung perak.
ABSTRACT
EKO HADI WIBOWO. Feeding activity and nutrition status of silvered leaf monkeys
(Trachypithecus cristatus) in Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo, Jakarta. Supervised by R.
R. DYAH PERWITASARI and DEWI APRI ASTUTI.
Silvered leaf monkeys (Trachypithecus cristatus) are primate that live in groups on trees
and consume leaves. The feeding activities of silvered leaf monkey relates to the fulfillment of
their dialy energy. The energy is needed for the continuity of the group existence. The feeding
activities of silvered leaf monkeys have several activities. They are observing, taking, sorting,
processing, biting, chewing, ingesting, pulling out their mouth, and disposing the feed. The study
aimed to identify the feeding activities, kind and composition of feed, nutrient consumption and
energy of silvered leaf monkeys (Trachypithecus cristatus) in Schmutzer Primate Center (PPS),
Ragunan Zoo, Jakarta. Data is collected from June to September 2011 with total of 480 hours
observations. The data collection for the feeding activities was performed using ad libitum and
focal animal sampling methods. Based on the observations, there were three types of activities
with the highest frequency. Such as resting, locomotion, and feeding activity at 44.87%, 40.89%,
and 38.70%. Respectively the chewing feed activities on infants were the higest of the feeding
activities (36.90%). Silvered leaf monkeys in Schmutzer Primate Center (PPS) have good
palatability in type of lamtoro leaves (Leucaena glauca). The result of the study revealed that adult
and infants monkeys have sufficient dry matter and protein consumption (40,5 g/BW/d, 8 g/BW/d
and 63 g/BW/d, 12,5 g/BW/d), but less for fat and energy (2,37 g/BW/d, 23,87 kcal/BW/d and
3,75 g/BW/d, 37 kcal/BW/d), while nutrient recommendation.
Key words: Feeding activity, nutrition status, silvered leaf monkey.
AKTIVITAS MAKAN DAN STATUS GIZI LUTUNG PERAK
(Trachypithecus cristatus) DI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER,
TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA
EKO HADI WIBOWO
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak (Trachypithecus
cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa
Ragunan, Jakarta
: Eko Hadi Wibowo
: G34061760
Menyetujui:
Pembimbing 1,
Pembimbing II,
(Dr. Ir. R. R. Dyah Perwitasari, M. Sc)
NIP: 19660403 199003 2 001
(Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS)
NIP: 19611005 198503 2 001
Mengetahui:
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M. Si)
NIP: 19641002 198903 1 002
Tanggal lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA sehingga
karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir. R. R. Dyah
Perwitasari, M. Sc, Ibu Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS atas segala bimbingan, dukungan dan
saran yang telah diberikan selama penelitian maupun dalam menyelesaikan karya ilmiah ini,
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Ir. Hadisunarno, M.Si atas saran yang telah
diberikan sehingga karya ilmiah yang berjudul Aktivitas Makan dan Status Gizi Lutung Perak
(Trachypithecus cristatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
menjadi lebih baik.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Khairul selaku Kepala Pusat Primata
Schmutzer, Bapak Halim, Bang Rohman, Bang Yahya selaku perawat lutung perak. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada para sahabat Ihsan , Adi, Danang, Patra, Fajrin, dan Reza yang
telah memberikan banyak memberikan dukungan moral. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bang Namin, Bang Naiman, Pak Ratno, Mas Watno, Sengkok, Bang Helmi, Pak Dwi,
Bang Junaidi, Bang Dalih, Bang Arif dan seluruh perawat di Pusat Primata Schmutzer yang telah
banyak membantu dan kebersamaannya selama penelitian dilakukan. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada orang tua, adik-adikku tersayang, dan teman-temanku di Biologi 43 atas
dukungannya di saat suka dan duka. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ela yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin meminta maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
adanya saran atau masukan untuk perbaikan skripsi. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini
bermanfaat.
Bogor, 19 Februari 2013
Eko Hadi Wibowo
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15 Februari 1989 dari Bapak Asmawih dan Ibu
Suratini. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Tahun 2006 penulis lulus dari SMU Darul Ma’arif Jakarta dan pada tahun yang sama masuk
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis mendapatkan Program Studi
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi anggota panitia Masa Perkenalan
Departemen (MPD) dan mengikuti beberapa pelatihan dan kepanitiaan. Pada tahun 2008 penulis
mengikuti studi lapang mengenai Ragam Cendawan Parasit Pada Serangga di Taman Wisata
Alam Situ Gunung, Sukabumi. Pada tahun 2010 penulis melaksanakan praktik lapangan dengan
judul Konservasi Ex-situ Bekantan (Nasalis larvatus) di Pusat Primata Schmutzer, Taman
Margasatwa Ragunan, Jakarta. Penulis juga pernah menjadi Asisten Praktikum Perkembangan
Hewan periode 2010-2011.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. viii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Tujuan..................................................................................................................................... 1
Waktu dan Tempat ................................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE
Objek ...................................................................................................................................... 1
Bahan dan Alat ....................................................................................................................... 2
Metode Penelitian ................................................................................................................... 2
Habituasi .......................................................................................................................... 2
Ad libitum ......................................................................................................................... 2
Focal animal ................................................................................................................... 2
Konsumsi pakan ............................................................................................................... 2
Identifikasi tumbuhan ....................................................................................................... 2
Analisis data ..................................................................................................................... 2
HASIL
Aktivitas Harian ..................................................................................................................... 3
Aktivitas Makan ..................................................................................................................... 3
Konsumsi Pakan ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN
Aktivitas Harian ..................................................................................................................... 6
Aktivitas makan ...................................................................................................................... 7
Konsumsi Pakan ..................................................................................................................... 7
SIMPULAN ...................................................................................................................................... 9
SARAN ............................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 9
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 11
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Rataan aktivitas harian kelompok lutung perak ......................................................................... 3
2.
Aktivitas makan tiap individu lutung perak (%) ........................................................................ 4
3.
Rataan frekuensi dan durasi makan ............................................................................................ 4
4.
Palatabilitas tehadap jenis-jenis pakan individu lutung perak .................................................... 5
5.
Status zat gizi lutung perak dewasa dan anak ............................................................................ 6
6.
Status zat gizi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dewasa dan anak ........................... 6
7.
Status zat gizi bekantan (Nasalis larvatus) dewasa dan anak .................................................... 6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
Lutung perak di PPS berdasarkan jenis kelamin dan umur..................................................... 12
2.
Foto tiap individu lutung perak di PPS ................................................................................... 12
3.
Penggolongan lutung perak berdasarkan kelas umur .............................................................. 13
4.
Jenis pakan yang diberikan di PPS selama bulan Juni hingga September 2011 ..................... 13
5.
Foto pakan lutung perak di PPS .............................................................................................. 14
6.
Komposisi gizi pakan lutung perak......................................................................................... 16
7.
Rata-rata konsumsi zat gizi dan energi lutung perak di PPS .................................................. 17
8.
Perhitungan status gizi lutung perak di PPS ........................................................................... 17
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lutung perak termasuk ke dalam ordo
Primata, sub ordo Anthropoidea, super
family
Cercopithecoidea,
famili
Cercopithecidae, sub famili Colobinae,
genus Trachypithecus (Napier & Napier
1985). Lutung perak termasuk dalam
primata yang mengkonsumsi daun-daunan
(folivorus) dan dikenal juga dengan sebutan
silvered leaf monkey (Napier & Napier
1985). Habitat alami lutung perak yaitu
hutan bakau, hutan rawa, dan hutan di
muara-muara sungai di Kalimantan, Jawa,
Sumatra, dan Malaysia Barat.
Primata ini bersifat diurnal dan
arboreal serta memiliki penampilan mirip
dengan anggota subfamili Colobinae lain
yaitu memiliki ukuran tubuh yang termasuk
kecil, ekor yang panjang dan rambut yang
lebat. Genus Trachypithecus mempunyai
tulang nasal yang menonjol dan tonjolan
kening yang kurang berkembang (Fleagle
1988). Lutung perak memiliki kelompok
sosial yang khas yaitu kelompok yang terdiri
dari satu jantan dewasa dan beberapa betina
dewasa dengan anak (Fleagle 1988).
Aktivitas makan adalah salah satu
aktivitas
yang
berhubungan
dengan
pemenuhan kebutuhan gizi pakan bagi tubuh
untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Hal ini terjadi karena adanya makanan
(rangsangan dari lingkungan) dan kebutuhan
rasa lapar (rangsangan dari dalam). Aktivitas
harian lutung perak di alam meliputi
bergerak, agonistik, makan, istirahat
(Amarasinghe et al 2009). Menurut Rowe
(1996) lutung perak jantan di habitat
alaminya lebih banyak melakukan aktivitas
makan sebesar 24%, sedangkan betina
30,4%. Menurut Subagyo et al. (2008)
Aktivitas harian lutung perak di hutan
sekunder meliputi makan 57,7%, istirahat
19,4%, aktivitas lain 12,7%, dan bergerak
10,2%.
Hewan memiliki sifat selektif terhadap
pakan yang tersedia (Church et al. 1974).
Selektivitas ini timbul akibat faktor internal
dan eksternal. Faktor internal berasal dari
dalam tubuh hewan, misalnya kondisi
kesehatan hewan dan palatabilitas hewan
terhadap pakan (Sutardi 1980). Faktor
eksternal yang mempengaruhi diantaranya
cita rasa, tekstur, ukuran, dan konsistensi
pakan (Wiseman & Cole 1990). Palatabilitas
didefinisikan sebagai derajat keinginan
hewan untuk memilih dan mengkonsumsi
jenis pakan tertentu (Patrick & Schaible
1980). Menurut Nijboer et al (2005) pada
kondisi alami, lutung perak lebih banyak
mengkonsumsi daun muda dan pucuk
mencapai 32%, buah-buahan 26%, daun tua
dan tangkai 26%, bunga & tunas 10%, bijibijian 5%, serangga 0,5%, dan lain-lain
0,5%.
Populasi lutung perak di habitat aslinya
saat ini mengalami penurunan, hal ini
disebabkan oleh peralihan hutan menjadi
lahan pertanian, pekebunan, dan pemukiman
penduduk. Selain itu perburuan juga menjadi
salah satu faktor menurunnya populasi
lutung perak di habitat aslinya. Penurunan
jumlah populasi lutung perak mendorong
berbagai pihak untuk melakukan usahausaha pelestarian. Usaha-usaha tersebut
berupa perlindungan di dalam habitat aslinya
(in-situ) dan perlindungan di luar habitat
aslinya (ex-situ).
Pusat Primata Schmutzer (PPS)
merupakan lembaga konservasi ex-situ yang
menyediakan sarana konservasi, rekreasi,
serta sarana edukasi yang terletak di
kawasan Taman Margasatwa Ragunan,
Jakarta. Penelitian mengenai lutung perak di
Pusat Primata Schmutzer diharapkan dapat
memberikan data dan informasi mengenai
aktivitas makan dan kualitas pakan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga dapat
menciptakan kondisi penangkaran yang
mampu mendukung pertumbuhan dan
perkembangbiakan lutung perak.
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi aktivitas makan, jenis dan
komposisi pakan serta konsumsi nutrien dan
energi pada lutung perak (Trachypithecus
cristatus) di Pusat Primata Schmutzer,
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juni hingga September 2011 di Pusat
Primata
Schmutzer
(PPS),
Taman
Margasatwa Ragunan, Jakarta. Analisis
proksimat dilakukan di Laboratorium
Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi
Teknologi Pakan (INTP), FAPET, IPB.
BAHAN DAN METODE
Objek
Objek yang diamati dalam penelitian
adalah sembilan ekor lutung perak
(Trachypithecus cristatus) yang terdiri dari
2
satu jantan dewasa yaitu Simon (dominan),
enam betina dewasa yaitu Zizi, Megy,
Adung dan Rere, Reku dan Uno, dua betina
anak Ina dan Uti yang berada dalam satu
kandang (Lampiran 1). Foto tiap individu
lutung perak di PPS dapat dilihat pada
Lampiran 2. Penggolongan umur lutung
perak berdasarkan Rowe (1996) dapat dilihat
pada Lampiran 3.
Bahan dan Alat
Bahan
yang
digunakan
adalah
seperangkat bahan kimia untuk analisis
proksimat dan pakan lutung perak berupa
daun atau sayuran dan buah-buahan. Alat
yang digunakan adalah alat tulis, stopwatch,
kamera digital, timbangan pakan, dan
seperangkat alat untuk melakukan uji
analisis proksimat.
Metode Penelitian
Habituasi. Suatu metode yang
dilakukan pengamat untuk membuat lutung
perak terbiasa dengan kehadiran pengamat.
Metode ini dilakukan dengan membiasakan
diri berada di dekat lutung perak secara
teratur dan berulang kali sehingga lutung
perak terbiasa dengan kehadiran pengamat.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data berdasarkan Martin &
Bateson (1993):
Ad libitum. Metode ini digunakan
untuk mengamati seluruh aktivitas harian
lutung perak. Peneliti mencatat segala
macam aktivitas anggota kelompok lutung
perak yang teramati sehingga diperoleh
gambaran umum tingkah laku dalam
kelompok tersebut. Aktivitas harian yang
diamati adalah makan, minum, defekasi,
urinasi, lokomosi, selisik, agonistik,
bermain,
istirahat
(berdiri,
duduk,
berbaring), seksual, dan menyusu/laktasi
(Yasaningthias 2010).
Focal animal. Metode ini digunakan
untuk mengamati aktivitas makan. Peneliti
mencatat aktivitas makan individu tertentu,
yaitu mengamati pakan, mengambil pakan,
memilih pakan, mengolah pakan, menggigit
pakan, mengunyah pakan, menelan pakan,
mengeluarkan pakan dari mulut, dan
membuang pakan dalam waktu tertentu
selama 10 menit (Yasaningthias 2010).
Pengamatan dilanjutkan dengan individu
lainnya selama total pengamatan 8 jam/hari.
Konsumsi pakan. Peneliti mencatat
jumlah pemberian dan sisa pakan lutung
perak (g/hari/9 ekor), jenis pakan, dan
palatabilitas pakan (urutan kesukaan pakan)
yang digunakan untuk mendeskripsikan
derajat keinginan hewan untuk memilih dan
menkonsumsi jenis pakan tertentu (Patrick
& Schaible 1980).
Uji palatabilitas, dilakukan dengan
memberi kesempatan pada lutung perak
untuk memilih sendiri pakan yang diberikan
untuk dikonsumsi dengan sistem cafetaria
feeding (Patrick & Schaible 1980).
Syarat untuk mengukur tingkat
palatabilitas yaitu jumlah pakan yang
diberikan sama pada saat pengamatan,
diberikan dalam waktu yang sama, individu
lutung perak tidak dalam kondisi lapar atau
kenyang (Patrick & Schaible). Pakan yang
dipilih diberikan peringkat berdasarkan
urutan yang dikonsumsi. Pakan yang dipilih
pertama diberi peringkat sangat suka, pakan
yang dipilih kedua diberi peringkat suka,
pakan yang dipilih ketiga diberi peringkat
cukup suka, pakan yang diberi peringkat
keempat diberi peringkat kurang suka, dan
pakan yang dipilih ke lima diberi peringkat
tidak suka.
Estimasi status gizi lutung perak
diperoleh dari jumlah pakan yang diberikan
dikurangi dengan sisa pakan keesokan
harinya. Konsumsi protein, lemak, dan
energi dihitung dari berat kering dikalikan
dengan kadar nutrien.
Apabila diasumsikan konsumsi bahan
kering lutung perak dengan rasio
perbandingan dua ekor anak mengkonsumsi
1/10 bagian dari dewasa dan tujuh ekor
dewasa mengkonsumsi 9/10 bagian dengan
bobot badan dewasa 8 kg dan anak 2 kg,
maka konsumsi bahan kering (KBK) adalah
konsumsi bahan segar (KBS) x % kadar air
pakan. Konsumsi protein kasar (KPK)
adalah konsumsi bahan kering (KBK) x
kadar protein dalam 100 % bahan kering (g).
Konsumsi lemak kasar adalah KBK x kadar
lemak dalam 100 % bahan kering (g).
Konsumsi energi adalah KBK x kadar energi
dalam 100% bahan kering (Kal/kg).
Metode analisis kimia pakan untuk
mengidentifikasi kandungan air, protein,
karbohidrat termasuk serat, dan lemak pada
bahan pakan dengan analisis proksimat.
Total energi pakan di analisis dengan bomb
kalorimetri (Danuawarsa 2006).
Identifikasi Tumbuhan. Identifikasi
tumbuhan dilakukan dengan mencocokkan
sampel tumbuhan dengan menggunakan
buku identifikasi Balgooy (1998).
Analisis Data. Data yang diperoleh
dari hasil pengamatan aktivitas harian,
aktivitas makan, palatabilitas pakan, dan
3
estimasi status gizi lutung perak dianalisis
secara deskriptif.
HASIL
Aktivitas Harian
Pengamatan aktivitas harian dilakukan
bulan Juli hingga Agustus 2011 selama 240
jam. Aktivitas harian dengan persentase
tertinggi adalah aktivitas istirahat yang
memiliki persentase sebesar 44,87% (Tabel
1). Berdasarkan jenis kelamin dan umur,
jantan dewasa memiliki tiga persentase
aktivitas harian tertinggi yaitu aktivitas
istirahat, lokomosi, dan makan sebesar
44,87%, 31,93%, dan 17,08%.
Tabel 1 Rataan aktivitas harian kelompok
lutung perak
Aktivitas
Frekuensi (%)
Jantan Betina
Dewasa Dewasa Anak
Makan
17,08
0,23
38,70
0,06
7,05
Minum
Defekasi
0,26
0,45
0,19
Urinasi
0,36
0,31
0,25
Lokomosi
31,93
25,70
Selisik
3,14
11,42
40,89
5,75
Agonistik
2,07
0,66
-
Bermain
0,00
0,33
22,01
Istirahat
44,87
0,06
22,35
19,25
0,02
-
-
-
4,58
100,00
100,00
100,00
Seksual
Menyusu
Total
0,03
Aktivitas harian betina dewasa dengan
persentase tertinggi yaitu aktivitas makan
sebesar 38,70% diikuti dengan lokomosi,
dan istirahat sebesar 25,70%, dan 22,35%.
Aktivitas harian tertinggi pada anak
yaitu aktivitas lokomosi sebesar 40,89%
diikuti dengan aktivitas bermain, dan
istirahat sebesar 22,01%, dan 19,25%.
Aktivitas agonistik dan seksual tidak
dilakukan oleh anak.
Hasil pengamatan menunjukkan anak lutung
perak di PPS melakukan aktivitas menyusu
dengan persentase sebesar 4,58%.
Aktivitas Makan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
terdapat empat aktivitas makan tertinggi
yaitu mengunyah pakan, menggigit, menelan
pakan, dan mengamati pakan.
Aktivitas makan tiap individu lutung
perak dengan persentase tertinggi yaitu
mengunyah pakan yang dilakukan oleh
Megy sebesar 37,55%, diikuti dengan Uti
dan Reku sebesar 37,22%, dan 36,92%.
Aktivitas menggigit dan menelan pakan
tertinggi dilakukan oleh Simon sebesar
15,68%. Aktivitas mengamati pakan
tertinggi dilakukan oleh Rere sebesar
15,99%. Selain aktivitas tertinggi, tercatat
adanya Aktivitas makan terkecil yaitu
mengeluarkan pakan dari mulut sebesar
1,40% dan 0,99% yang dilakukan oleh
Simon dan Megy, kemudian aktivitas
mengolah pakan oleh Ina dan Uti sebesar
1,58% dan 1,45% (Tabel 2).
Rata-rata frekuensi aktivitas makan
tertinggi yang dilakukan oleh jantan dewasa,
betina dewasa, dan anak yaitu mengunyah
pakan oleh anak sebesar 36,90%, sedangkan
rata-rata frekuensi terendah terdapat pada
aktivitas melepeh pakan oleh jantan dewasa
sebesar 1,40% (Tabel 3). Durasi tertinggi
terdapat pada aktivitas mengunyah pakan
yang dilakukan anak sebesar 5,49 detik
(Tabel 3).
Konsumsi Pakan
Pemberian pakan lutung perak di lokasi
penelitian dikerjakan dengan pengawasan
yang cukup ketat. Pemberian pakan
dilakukan sebanyak tiga kali. Pakan pertama
diberikan pada pukul 08.00 WIB berupa
buah-buahan, umbi, kacang tanah, dan
monkey chow diletakkan di kandang dalam
yang berfungsi agar lutung perak masuk ke
kandang dalam. Selama lutung perak berada
di
kandang
dalam,
perawat
akan
membersihkan kandang peraga secara
keseluruhan yaitu membersihkan sisa-sisa
urin dan feses yang melekat pada dinding
kaca bagian dalam dan membersihkan sisa
pakan yang sudah tidak dikonsumsi lutung
perak.
Pada pukul 09.00 lutung perak
diberikan daun muda dan pucuk yang
diambil dari pohon yang tumbuh di dalam
kawasan Taman Margasatwa Ragunan, daun
terlebih dahulu ditimbang rata-rata 850 g
(berat segar) sebelum diberikan pada lutung
perak. Daun yang diberikan yaitu daun
kupu-kupu (Bauhinia purpurea), sulatri
(Callophyllum soulattri), lamtoro (Leucaena
glauca), johar (Cassia siamea), mengkudu
(Morinda citrifolia), dan pepaya (Carica
papaya).
4
Tabel 2 Aktivitas makan tiap individu lutung perak (%)
Jantan
Aktivitas
Betina Dewasa
dewasa
Simon Megy
Zizi
Adung Rere
Anak
Reku
Uno
Ina
Uti
Mengamati
15,27
13,49
14,58
13,43
15,99
12,37
11,65
10,26
9,57
Mengambil
9,54
11,41
9,92
10,69
10,12
11,42
10,55
8,00
8,79
Memilih
4,56
5,57
7,15
5,77
6,52
4,62
4,75
7,78
7,12
Mengolah
2,75
2,76
3,1
2,88
3,16
2,25
2,4
1,58
1,45
Menggigit
15,68
12,08
13,19
13,76
15,52
13,85
14,73
12,29
12,46
Mengunyah
31,13
37,55
33,52
35,37
28,73
36,92
35,37
36,53
37,26
Menelan
Mengeluarkan
pakan
dari mulut
Membuang
15,68
12,08
13,19
13,76
15,52
13,85
14,73
12,29
12,46
1,40
0,99
2,33
1,09
1,77
1,66
1,99
3,83
4,23
3,98
4,06
3,02
3,26
2,68
3,08
3,81
7,44
6,67
Total
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Tabel 3 Rataan frekuensi dan durasi makan
Aktivitas
Frekuensi (%)
Jantan
Betina
Anak
dewasa
dewasa
Mengamati
15,27
13,83
9,91
Durasi (detik)
Jantan Betina
Anak
dewasa dewasa
3,47
4,17
2,76
Mengambil
9,54
10,6
8,4
2,79
3,68
4,25
Memilih
4,56
5,87
7,45
2,35
3,53
2,03
Mengolah
2,75
2,82
1,51
3,31
3,97
2,51
Menggigit
15,68
13,96
12,37
3,48
2,76
3,57
Mengunyah
31,13
34,04
36,9
3,41
4,15
5,49
Menelan
Mengeluarkan
pakan dari mulut
Membuang
15,68
13,96
12,37
2,47
2,21
2,75
1,4
1,67
4,03
2,62
2,45
2,53
3,98
3,26
7,05
2,45
2,12
2,84
Total
100,00
100,00
100,00
Pemberian pakan terakhir dilakukan
pada pukul 14.00 WIB berupa sayur-sayuran
dan buah-buahan. Jenis pakan yang
diberikan di PPS selama penelitian bulan
Juni hingga September 2011 (Lampiran 4)
dengan bobot segar rata-rata 13571, 78 g.
Gambar pakan yang dikonsumsi lutung
perak di PPS (Lampiran 5).
Palatabilitas terhadap jenis-jenis pakan
individu lutung perak dapat dilihat pada
Tabel 4. Lutung perak menghabiskan jenis
pakan tertentu terlebih dahulu, baru
kemudian mengkonsumsi jenis lainnya.
Pakan berupa daun-daunan, buah-buahan,
dan sayuran merupakan pilihan pertama,
sehingga ketika mendapatkan pakan tersebut
langsung dimakan. Pengamatan terhadap
tingkat palatabilitas pakan menunjukkan
bahwa Pakan berupa daun lamtoro
(Leucaena glauca), daun Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea), ubi jalar (Ipomoea
batatas), kacang panjang (Vigna sinensis),
dan pisang kepok (Musa sp.) merupakan
jenis pakan dengan tingkat palatabilitas yang
paling tinggi dibandingkan dengan jenis
pakan lainnya.
5
Tabel 4 Palatabilitas terhadap jenis-jenis pakan individu lutung perak
Jantan
dewasa
Jenis pakan
Betina Dewasa
Simon
Megy
Zizi Adung Rere Reku Uno
Daun lamtoro
(Leucaena glauca)
2
3
4
5
1
1
1
Daun kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
1
1
1
4
3
5
1
Ubi jalar
(Ipomoea batatas)
5
4
1
2
5
1
5
Kacang Panjang
(Vigna sinensis)
4
2
2
5
3
3
3
Pisang kepok
(Musa sp.)
5
5
4
4
2
2
2
Daun Sulatri
(Callophylum soulatri)
4
2
3
3
1
1
2
Jambu biji
(Psidium guajava)
3
4
4
1
4
3
5
Daun Johar
(Cassia siamea)
1
2
3
2
3
4
1
Jagung
(Zea mays)
5
5
2
1
5
5
2
Buncis
(Phaseolus vulgaris)
4
3
4
5
4
2
1
Daun Pepaya
(Carica papaya)
2
1
3
5
4
3
3
Siomek
(Lactuca sp)
3
4
5
3
3
2
3
Keterangan: Sangat suka (1), Suka (2), Cukup suka (3), Kurang suka (4), Tidak suka (5).
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat
bahwa tingkat palatabilitas berbeda tiap
individu. Tingkat palatabilitas tertinggi
Simon, Adung dan Rere yaitu daun lamtoro
(Leucaena glauca). Tingkat palatabilitas
tertinggi oleh Megy dan Uno yaitu daun
kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Tingkat
palatabilitas tertinggi Zizi dan Reku yaitu
ubi jalar (Ipomea batatas). Tingkat
palatabilitas tertinggi Uti yaitu pisang kepok
(Musa sp.). Tingkat palatabilitas tertinggi
Ina yaitu kacang panjang (Vigna sinensis).
Komposisi gizi pakan lutung perak dapat
dilihat pada (Lampiran 6).
Estimasi jumlah konsumsi pada lutung
perak dewasa dan anak diperoleh dari
jumlah pakan yang diberikan dikurangi
dengan sisa pakan keesokan harinya.
Konsumsi protein, lemak, dan energi
dihitung dari berat kering dikalikan dengan
kadar nutrien hasil analisis proksimat. Tabel
5 menunjukkan bahwa status gizi lutung
perak dewasa (8 kg) mengkonsumsi bahan
kering sebesar
40,5 (g/BB/h), protein
sebesar 8 (g/BB/h), lemak sebesar 2,37
(g/BB/h), dan energi sebesar 23,87
(kkal/BB/h). Anak (2 kg) mengkonsumsi
Anak
Ina
Uti
2
5
3
3
5
5
1
4
2
1
2
4
5
2
3
3
4
3
5
1
4
2
1
2
bahan kering sebesar 63 (g/BB/h), protein
12,5 (g/BB/h), lemak 3,75 (g/BB/h), dan
energi sebesar 37 (kkal/BB/h). Rata-rata
konsumsi zat gizi dan energi lutung perak di
PPS dapat dilihat Pada (Lampiran 7).
Perhitungan status gizi lutung perak di PPS
dapat
dilihat
pada
(Lampiran
8).
Berdasarkan data bobot badan yang tersedia
pada kelompok lutung perak dewasa dan
anak di PPS, dapat diestimasi konsumsi
bahan kering pada kelas umur dewasa
mencapai 5% dari bobot badan dan 3,15%
dari bobot badan untuk kelas umur anak.
Berbeda dengan status gizi hasil
penelitian Yasaningthias (2010) pada
anggota subfamili Colobinae bekantan
(Nasalis larvatus) di Taman Safari Indonesia
bekantan dewasa (17 kg) dan anak (4kg)
mengkonsumsi bahan kering sebesar 48,82
(g/BB/h) dan 89 (g/BB/h), protein sebesar
5,76 (g/BB/h) dan 10,50 (g/BB/h).
Informasi mengenai kebutuhan bahan
kering, protein, dan energi menggunakan
pendekatan
subfamili
Cercopithecinae
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
6
Tabel 5 Status zat gizi lutung perak dewasa dan anak.
Individu
Jantan & Betina Dewasa
Anak
Konsumsi zat gizi lutung perak
Bahan
kering
(g/BB/h)
40,5
63
Protein
(g/BB/h)
Lemak
(g/BB/h)
Energi
(kkal/BB/h)
8
2,37
23,87
12,5
3,75
37
Keterangan: BB (Bobot Badan).
Tabel 6 Status zat gizi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dewasa dan anak (NRC 2003).
Individu
Konsumsi zat gizi monyet ekor panjang
Bahan kering
Energi
Protein (g/BB/h)
(g/BB/h)
(kkal/BB/h)
Jantan & betina dewasa
30
4,3
100-210
Anak
Keterangan: BB (Bobot Badan).
48 Bulan
Interval kelahiran
Sumber: Rowe (1996)
18 Bulan
Lampiran 4 Jenis pakan yang diberikan di PPS selama bulan Juni hingga September 2011
No
1
Jenis Pakan
Nama Pakan
Nama Ilmiah
Famili
Daun
Daun johar
Cassia siamea
Fabaceae
Daun Sulatri
Callophyllum soulattri
Clusiaceae
Daun mengkudu
Morinda citrifolia
Rubiaceae
Daun pepaya
Carica papaya
Caricaceae
Daun lamtoro
Leucaena glauca
Mimosaceae
Daun kupu-kupu
Bauhinia purpurea
Leguminoceae
Selada
Lactuca saliva
Asteraceae
Kumek
Lactuca indica
Asteraceae
Siomek
Lactuca sp.
Asteraceae
Buncis
Phaseolus vulgaris
Fabaceae
Jagung
Zea mays
Poaceae
Ubi jalar merah
Ipomoea batatas
Convolvulaceae
Terong
Solanum sp.
Solanaceae
Wortel
Daucus carota
Apiaceae
Kacang kapri
Pisum sativum
Fabaceae
Kacang tanah
Arachis hypogaea
Papilionaceae
Kembang kol
Brassica oleraceae
Brassicaceae
Kacang panjang
Vigna sinensis
Fabaceae
Salak Pondoh
Salacca sp.
Palmae
Jambu biji
Psidium guajava
Myrtaceae
Pisang kepok
Musa sp.
Musaceae
Apel
Malus domestica
Rosaceae
Monkey chow
-
Sayuran
2
3
Buah
Lainnya
14
Lampiran 5 Foto pakan lutung perak di PPS
Daun Johar
Daun Sulatri
(wikipedia.org)
Selada
Daun Mengkudu
Daun Kupu-kupu
Daun Pepaya
Terong
(wikipedia.org)
Jambu biji
Pisang Kepok
15
Kacang Panjang
Kembang Kol
Salak Pondoh
Monkey Chow
Wortel
Ubi Jalar Merah
Kacang Tanah
Jagung
Kumek
(permathic.blogspot.com)
Apel
(wikipedia.org)
Buncis
16
Siomek
Kacang kapri
(aurapesona.com)
Lampiran 6 Komposisi gizi pakan lutung perak
Kadar Air
Berat Kering
Pakan
(%)
(%)
Daun kupu-kupu*
43,52
56,48
Energi
(kal/g)
265,70
Daun Sulatri*
64,68
35,31
Daun Mengkudu*
75,16
24,84
Daun Johar*
67,11
Selada kriting**
94,80
Kumek**
95,20
4,80
daun lamtoro**
67,00
33,00
pisang kepok**
72,00
28,00
286,60
Jagung**
63,50
36,50
kembang kol**
91,70
Ubi jalar**
68,50
Terong**
92,70
Wortel**
12,01
Lemak
(%)
0,55
166,20
1,89
0,73
166,00
5,48
0,44
32,88
179,80
7,06
1,18
5,20
15,00
1,20
0,20
14,00
1,30
0,30
128,00
12,00
1,20
6,50
0,20
129,00
4,10
1,30
8,30
25,00
2,40
0,20
31,50
123,00
1,80
2,70
7,30
24,00
1,10
0,20
88,20
11,80
42,00
1,20
0,30
Kacang Panjang**
12,20
87,80
357,00
74,30
25,70
98,00
17,30
6,70
1,50
kacang Kapri**
Buncis**
88,90
11,10
35,00
2,40
0,20
monkey chow**
12,28
87,72
162,00
5,00
Jambu biji**
86,00
14,00
49,00
15,50
0,90
apel**
84,10
15,90
58,00
0,30
0,40
Daun Pepaya**
72,75
27,25
105,80
10,16
0,78