II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengertian Tindak Pidana
Ada beberapa macam istilah tindak pidana yang dipergunakan dalam buku-buku yang
dikarang oleh para pakar hukum pidana Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang. Pada dasarnya semua istilah itu merupakan terjemahan dari bahasa
Belanda : “
strafbaar feit
”, sebagai berikut :
19
1. Delik
delict
2. Peristiwa pidana E. Utrecht
3. Perbuatan pidana Moeljatno
4. Perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum
5. Hal yang diancam dengan hukum
6. Perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukum
7. Tindak pidana Sudarto dan diikuti sampai sekarang
Mengenai pengertian tindak pidana
strafbaar feit
beberapa sarjana memberikan pengertian yang berbeda sebagai berikut :
20
a. Simons :
Tindak pidana adalah “kelakuanhandeling yang diancam dengan pidana, yang
19
Tri Andrisman, Hukum Pidana, Bandar Lampung, Universitas Lampung, 2011, hlm. 69.
20
Ibid. hlm. 70-71.
bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan kesalahan dana yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggungjawab.”
b. Pompe :
Memberikan pengertian tindak pidana menjadi 2 dua definisi, yaitu : 1.
Definisi menurut teori adalah suatu pelanggaran terhadap norma, yang dilakukan karena kesalahan si pelanggar dan diancam dengan pidana untuk
mempertahankan tata hukum dan menyelamatkan kesejahteraan hukum; 2.
Definisi menurut hukum positif adalah suatu kejadianfeit yang oleh peraturan undang-undang dirumuskan sebagai perbuatan yang dapat
dihukum. c.
Vos : Tindak pidana adalah “Suatu kelakukan manusia diancam pidana oleh peraturan
undang-undang, jadi suatu kelakuan yang pada umumnya dilarang dengan ancaman pidana.”
d. Van Hamel :
Tindak pidana adalah “kelakuan orang yang dirumuskan dalam wet undang- undang-pen, yang bersifat melawan hukum, yang patut dipidana, dan dilakukan
dengan kesalahan.” e.
Wirjono Prodjodikoro : T
indak pidana adalah “Suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukum pidana.”
Pengertian tindak pidana menurut Moeljatno yaitu Perbuatan pidana tindak pidana- pen. adalah “perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana