Pengertian Menulis Menulis Huruf Jawa

2.2.2 Keterampilan Menulis

Pada bagian ini dibahas mengenai pengertian menulis dan menulis huruf Jawa. Paparan mengenai teori tersebut adalah sebagai berikut.

2.2.2.1 Pengertian Menulis

Menurut Tarigan 1994:3 menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Zainuddin 1992:97 mengemukakan menulis dalam arti yang sederhana adalah merangkai-rangkai huruf menjadi kata atau kalimat. Menurut Gerde, Bingham dan Wasik 2012, menulis adalah aktivitas untuk mengekspresikan ide, pendapat dan gagasan dalam sebuah tulisan: menulis untuk berkomunikasi atau menghasilkan karya. Batasan dari pengertian tersebut terhadap penelitian ini adalah sampai kepada latihan awal menuliskan huruf. Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan gagasan dan pikiran dalam sebuah tulisan. Menulis juga merupakan suatu kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung kepada orang lain secara tertulis. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat para ahli yaitu bahwa menulis adalah kegiatan menyampaikan suatu ide, gagasan, pendapat, ataupun pikiran dalam bentuk bahasa tulis melalui beberapa proses atau tahapan yang akan dibaca atau disajikan kepada orang lain yang dimengerti atau dipahami satu sama lain tanpa harus bertatap muka atau melihat orang lain secara langsung.

2.2.2.2 Menulis Huruf Jawa

Menurut Darusuprapta 1996:5 Huruf carakan atau nglegena yang digunakan dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pola yang bersifat silabik bersifat kesukukataan. Masing-masing aksara pokok mempunyai aksara pasangan, yakni aksara yang berfungsi untuk menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya, kecuali suku kata tertutup wignyan h, layar , dan cecak = . Penulisan huruf Jawa yaitu ditulis menggantung atau dibawah garis. Dentawyanjana berjumlah dua puluh buah yaitu , ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, dan nga. Dentawyanjana artinya suara gigi denta = gigi, wyanjana = suara. Isitilah ini digunakan untuk menyebut huruf Jawa carakan Jawa. Penulisan dentyawyanjana tidak menggunakan spasi antara kata dengan kata. Kaidah penulisan ini berlaku karena berdasarkan sejarah penulisan huruf Jawa. Menulis huruf Jawa membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Keterampilan menulis huruf Jawa dapat meningkat dengan berlatih secara terus-menerus. Untuk