EFEK EKSTRAK DAUN BUNGA BUGANG (Clerodendrum calamitosum L.) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA Anopheles Sp.
EFEK EKSTRAK DAUN BUNGA BUGANG (Clerodendrum calamitosum
L.) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA Anopheles Sp.
Oleh: ROSA INDIRA PARASWATI ( 05020041 )
Medical
Dibuat: 20100624 , dengan 3 file(s).
Keywords: Clerodendrum calamitosum L., Larva Anopheles sp
Anopheles sp. bertindak sebagai vektor penyakit Malaria dan Filariasis (Wuchereria bancrofti
dan Brugia Malayi). Berbagai cara dilakukan untuk membunuh larva baik secara fisik, kimiawi,
biologi dan bahan alami sebagai larvasida. Insektisida kimia yang selama ini digunakan
menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengganggu kesehatan serta telah terjadi resistensi
nyamuk terhadap kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman
bagi lingkungan, salah satunya dari daun bunga Bugang (Clerodendrum calamitosum L.).
Beberapa bahan aktif dalam daun bunga Bugang yang diperkirakan memiliki efek toksik
terhadap larva Anopheles sp. adalah alkaloid, saponin, dan flavonoida. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui potensi larvasida ekstrak daun bunga Bugang terhadap larva Anopheles sp.
Pembuatan ekstrak daun bunga Bugang dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas
Muhammadiyah Malang pada bulan Desember 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Uji
Insektisida Balai Penelitian Vektor Reservoar Penyakit Salatiga, Jawa Tengah pada bulan Januari
2010. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan menggunakan
metode post test only control group design. Ekstrak daun bunga Bugang yang dicobakan adalah
5.000, 10.000, 20.000, 40.000, 80.000, 160.000 ppm dan aquadest (kontrol). Pengujian yang
dilakukan menggunakan gelas plastik mineral berdiameter 7 cm dan pengamatan dilakukan pada
jam ke1, ke2, ke4, ke8, ke16, dan jam ke24. Konsentrasi 160.000 ppm menunjukkan efek
larvasida yang paling efektif sebesar 97 % pada pengamatan jam ke24. Dari analisa probit,
didapatkan LD 50 dan LD 90 pada tiap waktu pengamatan yang dilakukan. Kesimpulannya,
ekstrak daun bunga Bugang terbukti mempunyai potensi larvasida terhadap larva Anopheles sp.
dalam setiap konsentrasi ekstrak yang diberikan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
uji toksisitas ekstrak daun bunga Bugang terhadap manusia.
Anopheles sp. is biological vector of various diseases especially Malaria and Filariasis
(Wuchereria bancrofti dan Brugia Malayi). Larva control has been done by phisycal, chemical,
biological methode. Chemical insectiside can cause enviromental damage, harmful to human
health and resistance to some mosquitos now. For that reason, alternative larvacide is needed.
Some of the bioactive substance of bugang leaves (Clerodendrum calamitosum L.) suspected
toxic to Anopheles larvaes were alkaloid, saponin, and flavonoida. The purpose of this
experiment was to investigate the larvasidal effect of bugang leaves extract againts Anopheles
sp. larvaes. Extraction of bugang leaves was done in Chemical Laboratory University of
Muhammadiyah Malang on December 2009. The research was done in Insectiside Test
Laboratory Disease Reservoir Vector Research Centre Salatiga, Centre Java on January 2010.
This experiment was true experimentpost test only control group design and was repeated four
times. The dosages used were 5.000, 10.000, 20.000, 40.000, 80.000, 160.000 ppm and aquadest
(control). The tests were done by using plastic glasses with diameter 7 cm and observed at 1, 2,
4, 8, 16 and 24 hours respectively. Concentration of 160.000 ppm showed the most effective
insecticide potency up to 97% at the 24 hours. Probit analyzis showed the LD 50 and LD 90 for
each observed time. The conclusion was bugang leaves extract have insecticide potency against
Anopheles sp. larvaes on each extract concentration. Further studies should be done to examine
the toxic dosage of bugang leaves extract for human.
L.) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA Anopheles Sp.
Oleh: ROSA INDIRA PARASWATI ( 05020041 )
Medical
Dibuat: 20100624 , dengan 3 file(s).
Keywords: Clerodendrum calamitosum L., Larva Anopheles sp
Anopheles sp. bertindak sebagai vektor penyakit Malaria dan Filariasis (Wuchereria bancrofti
dan Brugia Malayi). Berbagai cara dilakukan untuk membunuh larva baik secara fisik, kimiawi,
biologi dan bahan alami sebagai larvasida. Insektisida kimia yang selama ini digunakan
menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengganggu kesehatan serta telah terjadi resistensi
nyamuk terhadap kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman
bagi lingkungan, salah satunya dari daun bunga Bugang (Clerodendrum calamitosum L.).
Beberapa bahan aktif dalam daun bunga Bugang yang diperkirakan memiliki efek toksik
terhadap larva Anopheles sp. adalah alkaloid, saponin, dan flavonoida. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui potensi larvasida ekstrak daun bunga Bugang terhadap larva Anopheles sp.
Pembuatan ekstrak daun bunga Bugang dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas
Muhammadiyah Malang pada bulan Desember 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Uji
Insektisida Balai Penelitian Vektor Reservoar Penyakit Salatiga, Jawa Tengah pada bulan Januari
2010. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan menggunakan
metode post test only control group design. Ekstrak daun bunga Bugang yang dicobakan adalah
5.000, 10.000, 20.000, 40.000, 80.000, 160.000 ppm dan aquadest (kontrol). Pengujian yang
dilakukan menggunakan gelas plastik mineral berdiameter 7 cm dan pengamatan dilakukan pada
jam ke1, ke2, ke4, ke8, ke16, dan jam ke24. Konsentrasi 160.000 ppm menunjukkan efek
larvasida yang paling efektif sebesar 97 % pada pengamatan jam ke24. Dari analisa probit,
didapatkan LD 50 dan LD 90 pada tiap waktu pengamatan yang dilakukan. Kesimpulannya,
ekstrak daun bunga Bugang terbukti mempunyai potensi larvasida terhadap larva Anopheles sp.
dalam setiap konsentrasi ekstrak yang diberikan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
uji toksisitas ekstrak daun bunga Bugang terhadap manusia.
Anopheles sp. is biological vector of various diseases especially Malaria and Filariasis
(Wuchereria bancrofti dan Brugia Malayi). Larva control has been done by phisycal, chemical,
biological methode. Chemical insectiside can cause enviromental damage, harmful to human
health and resistance to some mosquitos now. For that reason, alternative larvacide is needed.
Some of the bioactive substance of bugang leaves (Clerodendrum calamitosum L.) suspected
toxic to Anopheles larvaes were alkaloid, saponin, and flavonoida. The purpose of this
experiment was to investigate the larvasidal effect of bugang leaves extract againts Anopheles
sp. larvaes. Extraction of bugang leaves was done in Chemical Laboratory University of
Muhammadiyah Malang on December 2009. The research was done in Insectiside Test
Laboratory Disease Reservoir Vector Research Centre Salatiga, Centre Java on January 2010.
This experiment was true experimentpost test only control group design and was repeated four
times. The dosages used were 5.000, 10.000, 20.000, 40.000, 80.000, 160.000 ppm and aquadest
(control). The tests were done by using plastic glasses with diameter 7 cm and observed at 1, 2,
4, 8, 16 and 24 hours respectively. Concentration of 160.000 ppm showed the most effective
insecticide potency up to 97% at the 24 hours. Probit analyzis showed the LD 50 and LD 90 for
each observed time. The conclusion was bugang leaves extract have insecticide potency against
Anopheles sp. larvaes on each extract concentration. Further studies should be done to examine
the toxic dosage of bugang leaves extract for human.