PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

KARYA TULIS AKHIR
PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN
REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI TERHADAP
KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr.
RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

OLEH:
Zakiyatud Dunya
201010330311017

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

i

HASIL PENELITIAN
PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN
REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI DI RUMAH SAKIT JIWA
Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG


KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
ZAKIYATUD DUNYA
201010330311017

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal: 05 Juni 2014

Pembimbing I

dr Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ

Pembimbing II

dr. Anisa Hanifwati

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii


LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Zakiyatud Dunya ini
Telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Hari Senin, Tanggal 05 Juni 2014

Tim Penguji

dr Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ

, Ketua

dr Anisa Hanifwati

, Anggota

dr Mochamad Bahrudin, Sp.S

, Anggota


iv

Motto Hidup
Surat Yaasin Ayat 82-83

82.Innamaa amruhu idzaa araada syay-an an yaquula lahu kun fayakuun.
82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.
83.Fasubhaanalladzii biyadihi malakuutu kulli syayin wailayhi turja'uun.
83. Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Surat Al- Alam Nasyrah Ayat 5-7
5.Fa-inna ma'a l'usri yusraa.
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
6. Inna ma'a l'usri yusraa.
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Fa-idzaa faraghta fanshab.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
8. Wa-ilaa rabbika farghab.

8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

v

KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis
panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulisan tugas
akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Perbandingan penderita skizofrenia
dengan

dilakukan

ketidakmampuan

rehabilitasi

bersosialisasi


dan
di

tidak

Rumah

di
Sakit

rehabilitasi
Jiwa

Dr.

terhadap
Radjiman

Wediodingrat Lawang Malang”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi

persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.
2. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku pembimbing I, atas bimbingan dan
kesabarannya serta semangatnya dari awal memasuki FK UMM hingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
3. dr. Anisa Hanifwati selaku pembimbing II, atas bimbingan dan kesabarannya
sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

vi

4. dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S selaku penguji tugas akhir ini, terima kasih atas
masukanmasukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
5. Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang, terima kasih
telah diberikan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Yang tercinta Ayah dan Bunda atas segala pengertian dan kasih sayangnya, serta
kedua kakakku, Diana Agustin dan Muhammad Rizal atas motivasinya selama
ini.

7. Segenap anggota Tim Pengelola Tugas Akhir FK UMM yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8. Teman–teman angkatan 2010 FK UMM yang telah membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di
dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai
pihak.Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Malang, 05 Juni 2014
Penulis

vii

ABSTRAK

Dunya Zakiyatud. 2014.Perbandingan penderita skizofrenia yang dilakukan
rehabilitasi dan tidak direhabilitasi terhadap ketidakmampuan
bersosialisasi di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat

Lawang Malang. Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran, Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ
Pembimbing (2) dr. Anisa Hanifwati
Latar Belakang: Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat yang di
tandai dengan gejala-gejala positif dan gejala-gejala negatif.Terapi rehabilitasi
penting untuk pemulihan penderita skizofrenia mengingat konsekuensi terjadinya
ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderita
dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan antara penderita skizofrenia yang dilakukan
rehabilitasi dan tidak direhabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi penderita
skizofrenia.
Metode:Desain penelitian adalah analitik observasional dengan desain penelitian
case control study, dengan pengambilan data secara Random Sampling, dan besar
sampel 100 pasien penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Analisa data menggunakan statistik uji t tidak
berpasangan (independent sampel t test) dengan tingkat kemaknaan =0.05. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa skor kemampuan bersosialisasi penderita
skizofrenia yang terdiri atas kegiatan sehari-hari, tingkah laku sosial, tingkah laku
okuposional pada penderita yang dilakukan rehabilitasi relatif lebih tinggi dari pada

skor kemampuan bersosialisasi pada pasien yang tidak dilakukan rehabilitasi.
Kesimpulan: Penderita skizofrenia yang dilakukan rehabilitasi memiliki kemampuan
bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan penderita skizofrenia yang tidak
direhabilitasi.
Kata Kunci: Terapi, Rehabilitasi, Ketidakmampuan Bersosialisasi dan Skizofrenia.

viii

ABSTRACT

Dunya Zakiyatud. 2014. The Comparison of Social Disabilities on Rehabilitated
and Unrehabilitated Schizophrenics at Dr. Radjiman Wediodiningrat
Psychiatric Hospital of Lawang, Malang. Thesis. Medical Faculty,
University of Muhammadiyah Malang. Supervisors: (1) dr. Iwan Sis
Indrawanto, Sp.KJ., (2) dr. Anisa Hanifwati
Background: Schizophrenia was a severe mental disorder indicated by positive and
negative symptoms. Rehabilitative therapy was very essential for schizophrenics
recovery considering the consequences of social disabilities really affected the
schizophrenics in interacting with family or society.
Objective: To find out the differences on social disabilities between rehabilitated and

unrehabilitated schizophrenics.
Methods: This analytical observational study employed case control research design.
The data was taken by using random sampling technique. There were 100 samples of
patients with schizophrenic disorder at Dr. Radjiman Wediodiningrat Psychiatric
Hospital of Lawang Malang.
Findings and Discussion: The data were analyzed by using independent sample ttest with significance level α=0.05. The findings of this study revealed that the score
of social skills in terms of daily activities, social behaviors, and occupational
behaviors of rehabilitated schizoprenic patients was relatively higher than those of
unrehabilitated schizoprenic patients.
Conclusion: Rehabilitated schizophrenics had better social skills than unrehabilitated
schizophrenics did.
Keywords: Therapy, Rehabilitation, Social Disabilities and Schizophrenia

ix

DAFTAR ISI

Judul Hasil Penelitian.................................................................................................

i

Lembar Pengesahan ...................................................................................................

ii

Lembar Pengujian ......................................................................................................

iii

Motto Hidup ...............................................................................................................

v

Kata Pengantar ...........................................................................................................

vii

Abstrak ......................................................................................................................

viii

Abstract .....................................................................................................................

ix

Daftar Isi.....................................................................................................................

x

Daftar Gambar ............................................................................................................

xiv

Daftar Tabel ...............................................................................................................

xvi

Daftar Singkatan.........................................................................................................

xvii

BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................................

1

1.1.

Latar belakang..........................................................................................

1

1.2.

Rumusan masalah ....................................................................................

3

1.3.

Tujuan penelitian .....................................................................................

3

1.4.

Manfaat penelitian ...................................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

6

2.1.

Skizofrenia ...............................................................................................

6

2.1.1Etiologi skizofrenia ..........................................................................

6

x

2.1.2Patofisiologi skizofrenia ............................................................................

9

2.2.

11

Ketidakmampuan bersosialisasi ...............................................................
2.2.1Gambaran umum individu yang mengalami ketidak
mampuan bersosialisasi .................................................................

11

2.2.2Ciri individu yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi ......

12

2.2.3Aspek-aspek ketidakmampuan bersosialisasi ..................................

12

2.2.4Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ketidak

2.3.

2.4.

mampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia ......................

16

Rehabilitasi ..............................................................................................

18

2.3.1 Aspek-aspek rehabilitasi .................................................................

19

2.3.2 Tahap-tahap rehabilitasi..................................................................

20

2.3.3 Arus pasien dalam unit rehabilitasi .................................................

24

Pengaruh rehabilitasi terhadap ketidakmampuan
bersosialisasi pada penderita skizofrenia ................................................

25

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .............................

29

3.1.

Kerangka konseptual penelitian ...............................................................

29

3.2.

Hipotesis ..................................................................................................

32

METODE PENELITIAN .....................................................................

33

4.1.

Jenis dan rancangan penelitian ................................................................

33

4.2.

Lokasi dan waktu penelitian ....................................................................

33

BAB III

BAB IV

xi

4.3.

Populasi dan sampel.................................................................................

33

4.3.1 Populasi...........................................................................................

33

4.3.2 Sampel ............................................................................................

33

4.3.3Teknik pengambilan sampel ............................................................

34

4.3.4Karakterisistik sampel penelitian .....................................................

34

4.3.5Variabel penelitian ...........................................................................

35

4.3.5.1 Variabel bebas ...................................................................

35

4.3.5.2 Variabel tergantung ...........................................................

35

4.3.6 Definisi operasional .......................................................................

35

4.4.

Instrumen penelitian ................................................................................

37

4.5.

Alur penelitian .........................................................................................

38

4.6.

Teknik pengumpulan data ........................................................................

38

4.6.1 Uji vadilitas .....................................................................................

39

4.6.2 Uji reliabilitas .................................................................................

40

Analisis data .............................................................................................

40

BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA........................................................ ....

42

4.7

5.1

Data umum demografi responden..................................................... ......

42

5.2

Deskripsi Hasil Kuisioner responden..................................................... .

45

5.3

Pengujian Hipotesis..................................................... ............................

45

xii

BAB VI PEMBAHASAN ....................................................................................

52

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

56

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

61

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1

: Perbandingan skor kemampuan bersosialisasi penderita skizofrenia
antara pasien yang mengikuti rehabilitasi dan tidak direhabilitasi
..................................................... .........................................

xiv

51

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Distribusi alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi ................................

37

Tabel 5.1 : Distribusi frekuensi usia penderita yang dirawat inap di RSJ Dr Radjiman
Wideodiningrat ........................................................................................

42

Tabel 5.2 : Tabulasi silang antara usia penderita yang dirawat inap di RSJ Dr
Radjiman Wideodiningrat berdasarkan pemberian rehabilitasi ..............

43

Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi jenis kelamin penderita yang dirawat inap di RSJ Dr.
Radjiman Wideodiningrat .......................................................................

43

Tabel 5.4 : Tabulasi silang antara jenis kelamin penderita yang dirawat inap di RSJ
Dr Radjiman Wediodiningrat berdasarkan pemberian rehabilitasi .........

44

Tabel 5.5 : Hasil uji normalitas data ..........................................................................

46

Tabel 5.6 : Hasil uji normalitas homogenitas ragam data ..........................................

47

Tabel 5.7 : Hasil uji independent sample t test ..........................................................

49

xv

DAFTAR SINGKATAN
ADL

: Activity Daily Living

DepKes RI

: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Dit.Keswa

: Direktorat Kesehatan Jiwa

DSM-IV

: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV

WHO

: World Health Organization

PPDJ III

: Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III

GABA

: Gamma-aminobutyric Acid

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Arif, 2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Jakarta: Refika
Aditya. PP. 123-124.
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. PP. 314-315.
Bircwood, 2009. Spesific and Non Specific Effects of Educational Intervention with
Families Living a Schizophrenic Relative. Cambridge, England: Cambridge
University Press. PP. 131-134.
Chandra, LS, 2005. Kenali Gejala Dini Skizofrenia. Jakarta: ECG. PP:111-113.
Davies, 2009. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: ECG: PP. 69-70.
Departemen Kesehatan RI, 1980. Program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat.
Paket Pelatihan. Untuk Keluarga Panca Kegiatan Sosial. Cetakan kedua.
Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa. PP.
149-160.
Direktorat Kesehatan Jiwa. 2009. Program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat.
Cetakan kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. PP. 58-59.
Garfield, Bergin, 2000. Handbook of Psychotherapi and Behavioral Change an
Empirical Analysis. New York: Brisbane, Toronto: John Wiley & Son. PP.
126-127.
Goldman, 2007. Revising Axis V for DSM. A review of measures of social
Functioning. American Journal Psyciatry. Vo1. 9:499.
Gordon, 2008. Aggravating Stress and Functional Level as Predictors of Lenghth of
Psikiatric Hospital Community Psychiatry. Vol. 36:773-774.
xvii

Hartono, 2005. Follow Up pada Penderita Skizofrenia Setelah Pulang 6 Bulan atau
Lebih dari Perawatan di RSJP Semarang. Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian
Psyciatric Quarterly XXX No .2. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma
Wangsa. PP. 96-97.
Hawari, 2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Edisi ketiga.
Cetakan I. Jakarta: FK UI. PP.2-3.
Isaacs, 2005. Menthal Health and psyactric Nursing. Alih bahasa: Dian Praty Rahayu
ningsih. Jakarta: EGC. PP.218-219.
Kaplan, Sadock, 2004. Psikiatri Klinis. Edisi kedua. Jakarta: Buku Kedokteran ECG.
PP. 150-151.
Kontjoro, 2009. Peran Psikologi dalam Pengembangan Kualitas Manusia Sebagai
Sumber Daya Pembangunan pada PJPT II: Peran Psikologi dalam Bidang
Pelayanan Klinis. Lustrum VI. Fakultas UGM. PP. 58-65.
Klerman, 2009. Clinical Research in Depression. Arch Gen Psychiatry. Vol. 24:305309.
Leff dkk, 2000. Relatives Expressed Emotion and the Course of Schizophrenia in
Chandigarh. A two Year Follow Up of a First Contact Sample. Brit: Journal
Psychiatry. Vol. 156: 351-356.
Liberman, 2009. A Control Trial of Social Intervention in the families of Skizofrenia
Patients. Arc General Psychiatry. Vol. 141: 121-134.

xviii

Link, Dohrenwend, 2002. Formulation of Hypotheses About the Ratio of Untreated
Cases in the True Prevalence Studies of Functional Psychiatry Disorder in
Adult in the United States. New York: Praegar Publisher. PP. 187-188.
Maramis, 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ediasi kedua. Surabaya: Erlangga.
PP. 264-260.
Martono, 2004. Pengaruh Keluarga dalam Kekambuhan Skizofrenia dan Intervensi
Psikososial Sebagai Upaya Pencegahan. Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian
Psichiatry Quarterly: XXIII No. 4. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma
Wangsa. PP. 67-68.
Maslim, 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa dari PPDGJ-III. Cetakan Pertama. Jakarta:
FK Unika Atma Jaya. PP. 46-47.
Price, Wilson. 2006. Patofisiologi Skizofrenia. Jakarta: EGC. PP. 86-87.
Santoso,S. 2004. Buku Statistik Parametrik. Cetakan keempat. Jakarta: Penerbit PT
Elex Media Komputindo. PP. 214.
Santoso, S. & Tjiptono, F. 2002. Riset Pemasaran Konsep & Aplikasi Dengan SPSS,
Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo. PP. 39.
Sastroasmoro, 2011. Dasar-Dasar Metologi Penelitian Klinis. Edisi 4. Jakarta:
Sagung Seto. PP. 146-164.
Sinaga, 2007. Skizofrenia dan Diagnosis Banding. Jakarta: FK UI. PP. 104-105.
Sirait, 2008. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: FK Unika Atma Jaya. PP. 76-77.
Stefen, S. Florian, L. Patofisiologi. Jakarta: EGC. 352-353.

xix

Tomb, 2004. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Alih Bahasa: Martina Wiwie N. Jakarta:
EGC. PP. 86-87.
Wijaya, 2001. Analisis Statistik dengan program SPPS 10,0. Bandung: Alfabeta. PP.
102-103.
Weissmen dkk, 1976. Assesment of Social by Patient Self-report. Arc Gen Psychiatry.
Vol. 33: 1111-1115.
WHO, 2009. International Classification of Impairments, Disabilities and
Handicaps. Geneva: England USA. PP. 66-67.
WHO, 2009. Training in the Community for People with Disabilities: A Program for
the United Nations Decade or Disabled Persons Carried Out in Cooperation.
Geneva: England USA. PP. 136-137.

xx

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi epidemiologic Catchment Area (ECA) yang disponsori National
Institute of Mental Health (NIMH) melaporkan prevalensi seumur hidup
sebesar 0,6 sampai 1,9 persen. Menurut DSM-IV-TR, insidensi tahunan
skizofrenia berkisar antara 0,5 sampai 5,0 per 10.000 dengan beberapa variasi
geografik. Skizofrenia ditemukan pada semua masyarakat dan area geografis
dan angka insidens serta prevalensinya secara kasar merata diseluruh dunia
(Kaplan & Sadock, 2004).
Prevalensi di Indonesia 1-2 %. Mula terjadinya biasanya pada masa akhir
remaja atau awal dewasa, jarang terjadi pada sebelum remaja atau setelah
umur 40 tahun. Angka kejadian pada wanita sama dengan pria, tetapi onset
pada pria umumnya lebih awal (laki-laki 15-24 tahun dan wanita 25-35
tahun) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek dari
pada wanita. Prevalensinya 8x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah
dari pada tinggi (Hawari, 2006).
Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wideodiningrat merupakan salah satu
pusat pelayanan gangguan jiwa terbesar di Provinsi Jawa Timur yang
memiliki kapasitas tempat tidur untuk rawat inap 17 buah dengan rata-rata
gangguan jiwa yang dirawat inap antara 3865 penderita, 3399 diantaranya
didiagnosa sebagai skizofrenia dengan berbagai tipe dan sisanya adalah
penderita psikotik lain (Rekam Medik RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat).
Dari jumlah tersebut setelah diidentifikasi lebih lanjut terdapat penderita

1

2

skizofrenia 2641 yang mengikuti terapi rehabilitasi dan sisanya tidak
mengikuti terapi rehabilitasi, sehingga kondisi ini memungkinkan untuk
dijadikan lokasi penelitian. Selain itu, Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat juga merupakan lahan praktek tenaga kesehatan.
Mengingat bahwa skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat,
maka penderita sering memperlihatkan berbagai gejala psikopatologis secara
nyata yang membuat mereka terlihat berbeda dalam penampilan, cara
berbicara dan tingkah lakunya, sehingga keluarga dan masyarakat sering
menolak keadaan mereka. Terjadinya pemisahan secara sosial terhadap
individu yang mengalami skizofrenia membuat kehidupan sosial mereka
menjadi mundur dan semakin tidak terampil secara sosial atau penderita akan
mengalami ketidakmampuan bersosialisasi (Hawari, 2006).
Berbagai upaya perbaikan terhadap tingkah laku simptomatik yang
dialami penderita telah dilakukan di rumah sakit jiwa, diantaranya dengan
menggunakan obat-obatan psikofarmako modern yang umumnya berhasil
mempercepat hilangnya atau kurangnya gejala-gejala psikiatrik. Namun
pengobatan secara medik saja tanpa ditindaklanjuti oleh usaha rehabilitasi
akan membuat penderita akan mengalami kekambuhan, melembaga
(institusionalisasi) bahkan terjadi kronisitas (penderita menahun yang akan
memenuhi rumah sakit jiwa) sehingga menyebabkan semakin bertambah
buruknya ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami para penderita
(Kuntjoro, 2009).
Dengan semakin banyaknya penderita skizofrenia yang mengalami
ketidakmampuan

bersosialisasi,

Direktorat

Kesehatan

Jiwa

(2009)

3

menyarankan agar tim rehabilitasi yang bekerja di rumah sakit jiwa dapat
mempersiapkan pasien secara total, baik organik, biologik, psikik,
sosiokultural dan vokasional, sehingga penderita secara fisik, mental dan
sosial dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat, dapat hidup secara
mandiri dan berguna dalam masyarakat. Upaya-upaya untuk mempersiapkan
penderita secara total, dikenal dengan upaya rehabilitasi.
Martono (2004) menemukan bahwa ketidakmampuan bersosialisasi pada
penderita skizofrenia yang dipulangkan setelah menjalani proses rehabilitasi
dalam taraf yang baik karena sebelum dipulangkan mereka telah mendapat
pendidikan rehabilitasi terlebih dahulu. Mengingat demikian pentingnya
upaya rehabilitasi terhadap pemulihan penderita skizofrenia, maka penelitian
tentang pengaruh intervensi rehabilitasi dalam mengatasi ketidakmampuan
bersosialisasi menjadi penting dilakukan, mengingat konsekuensi terjadinya
ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan
penderita dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.
1.2 Rumusan masalah
Apakah terdapat perbedaan antara yang dilakukan rehabilitasi dan tidak
direhabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia
yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Malang?
1.3 Tujuan penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan antara yang dilakukan rehabilitasi dan tidak
direhabilitasi

terhadap

ketidakmampuan

bersosialisasi

penderita

4

skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang Malang.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Activity Daily Living (ADL) antara yang
direhabilitasi dan tidak direhabilitasi yang dirawat inap di Rumah Sakit
Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.
2. Untuk mengetahui tingkah laku sosial antara yang direhabilitasi dan
tidak direhabilitasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.
3. Untuk mengetahui tingkah laku okupasional antara yang direhabilitasi
dan tidak direhabilitasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.
1.4 Manfaat penelitian
a. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang upaya rehabilitasi terhadap pemulihan
penderita skizofrenia, mengingat konsekuensi terjadinya ketidakmampuan
bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderita dalam
berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.
b. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
rumah sakit jiwa tentang pentingnya upaya rehabilitasi terhadap
kesembuhan penderita skizofrenia sehingga petugas Rumah Sakit Jiwa
lebih aktif melibatkan semua penderita.

5

c. Bagi Akademik
Dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut tentang
pentingnya upaya rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi
pada penderita skizofrenia.