PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DENGAR ( Studi di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)

PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPADA PASIEN
SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DENGAR
( Studi di ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Ranidya Putri E.R
NIM :08220416

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Ranidya Putri E.R

Tempat, tanggal lahir

: Semarang, 4 Juli 1988

Nomor Induk Mahasiswa

: 08220416

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan

: Ilmu Komunikasi


Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPADA PASIEN
SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DENGAR (Studi di Ruang
Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya
dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Malang, 27 April 2012
Yang Menyatakan,

Ranidya Putri E.R

iii

iv


LEMBAR PERSEMBAHAN

“Hidup bagaikan sebuah perjalanan, dimana seseorang akan menentukan
Jalan mana yang akan dipilihnya. Hanya dengan Semangat dan Kerja Keraslah
yang akan mendapatkan hasil yang terbaik. Dan hanya Keputusan dan
Tindakanmulah yang akan merubah Masa Depanmu, Sekarang atau Tidak Sama
Sekali “
**Keep Moving Foward **
Assalamualaikum wr.wb
Pertama tama saya panjatkan puji syukur yang sebesar besarnya kepada Allah
SWT dan Nabi Muhammad SAW selama ini telah memberikan saya
kemudahan, kesehatan dan perlindungannya dalam proses pengerjaan dan
penyelesaian skripsi ini, karena tanpa engkaulah, semuanya tidak akan
berjalan lancar.
Kemudian terimakasih banyak kepada “my lovely family” terutama kedua
orangtuaku, kakakku Aprillia Rahma, adikku Yudha Ridharta, Almarhum
Nenekku, bulik Sih, Suci tersayang, yang selama ini telah banyak
mendukungku dan selalu memberi motivasiku dalam mengerjakan skripsi ini.
Terima kasih banyak kepada kedua dosen pembimbingku yang selama ini

telah membantu dalam memperlancar dan membimbingku dalam proses
pengerjakan skripsi ini Drs. Abdullah Masmuh, M.Si dan M. Himawan
Sutanto, M.Si.
Terima kasih kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang yang telah membantu dan memberikan izin, untuk menjadi obyek
dalam penelitian ini.
Terima kasih juga kepada ketujuh informanku di ruangan Flamboyan : Ibu Ni
Wayan Ruci, Ibu Nunuk Sri Wahyuni, Ibu Rina Kurniawati, Ibu Sri Winarti,
Ibu Nana Zulzilati, Ibu Lilis Mihariyani dan Ibu PW Nurdiana,. Karena telah
bersedia menjawab dan menjelaskan semua pertanyaan yang saya ajukan
dalam proses penelitian skripsi ini.

v

Terima kasih kepada teman teman terbaikku, yang selama ini selalu
memberikan semangat dan motivasi yang tulus kepadaku seperti, “geng
manis manja... ^_^”
Fifi Sartika, Ferdiana KD, Adelia Selvina, Ria Istriana, kemudian teman
temanku part timeku di UPT PMB, Dwi Nurhyas, Finda, Veri Fadli, Rizal,
Mas Abbi, Izat. Teman teman KKNku “7 icon “yang masih setia

menghiburku sampai sekarang Winda, Ica, Hayu, Mirna, Tuty dan Ria. dan
spesial edisi Pak hamang, Pak Ermanu dan Pak Eka, AA Adit, Winda dan
Habsah (Kos Adinda), Teguh, Miftah Nugraha, Mustiawan, dan Setiana
You’are my best friends forever.....
Terima kasih kepada “ Kamar Kosku dan laptobku”, yang selama ini selalu
setia menemaniku 24 jam dalam mengerjakan semua skripsiku.
Dan terima kasih banyak kepada pihak pihak yang tidak sempat saya
sebutkan satu persatu, karena telah membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini, baik bantuan yang berupa material maupun psikologis.
Karena tanpa kalian semua, skripsi ini tidak akan terwujud dan tersusun.
Dukungan, nasehat, masukan, kritikan dan motivasi yang selama ini kalian
berikan, telah memberikan banyak pelajaran dan masukan yang berarti.
Sehingga skripsi ini bisa selesai sesuai dengan target dan diselesaikan secara
maksimal.
Terima kasih semuanya.....^_^
Wassalamualaikum wr.wb

vi

ABSTRAK

Ranidya Putri E.R, 08220416
PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPADA PASIEN
WANITA SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DENGAR ( Studi di
Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang)
Pembimbing : Drs. Abdullah Masmuh, M.Si dan M. Himawan Sutanto, M.Si
(xv+133 hal + 5 tabel + 13 gambar + 7 lampiran)
Bibliografi: 21 buku,1tesis,10 internet)
Kata Kunci : Komunikasi terapeutik, Halusinasi Dengar
Komunikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak terkecuali di dalam
dunia kesehatan. Skizofrenia termasuk dalam salah satu gangguan mental yang
paling berat, dimana halusinasi dengar merupakan salah satu jenis gejala positif
dari skizofrenia. Menurut data terakhir rekapitulasi diagnosis keperawatan RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, pada bulan Agustus - Desember 2011
telah tercatat tingginya jumlah pasien sebanyak 835 orang dengan perubahan
persepsi termasuk halusinasi dengar didalamnya.Oleh karena itu dengan perawat
melakukan proses komunikasi terapeutik maka dapat membantu pasien dalam
mencapai kesembuhan secara maksimal. Rumusan masalah dan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses komunikasi
terapeutik antara perawat kepada pasien skizofrenia dengan halusinasi dengar di

ruang flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang serta
untuk menganalisis model komunikasi yang sesuai dengan proses komunikasi
terapeutik perawat yang diterapkan di ruang flamboyan Rumah Sakit Jiwa
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Kerangka Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori
Penyusunan Tindakan. Dan model komunikasi yang digunakan adalah model
Interaksi Wilbur Schramm. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan menekankan pada teknik wawancara dan dokumentasi kepada 7
(tujuh) orang perawat di ruang flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang.Sedangkan penetapan subjek penelitian menggunakan
teknik purposive sampling dan proses analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa proses komunikasi
terapeutik merupakan bentuk kegiatan yang selalu dilakukan setiap saat dalam
proses tindakan keperawatan jiwa. Perawat dapat melakukan proses komunikasi
secara baik dengan mengetahui kondisi dan riwayat halusinasi pasien
sebelumnya.Proses komunikasi terapeutik perawat berlangsung pada saat pasien
pertamakali memasuki ruangan Flamboyan, menjalani rawat inap, sampai proses
pemulangan dilakukan.Bentuk komunikasi terapeutik dilakukan melalui berbagai


vii

kegiatan seperti, TAK (Terapi Aktivitas Kelompok), ADL (Activity Daily Living),
dan Terapi Individu. Pasien dapat mengungkapkan semua masalah dan bentuk
halusinasinya ketika pasien sudah merasa nyaman dan percaya kepada perawat.
Oleh karena itu seorang perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan,
pengalaman dan keterampilan berkomunikasi yang cukup serta mampu
memahami kondisi pasien secara baik dan mendalam. Hal ini bertujuan agar
proses komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat bisa berjalan dengan lancar
dan bisa menghadapi hal hal yang tidak diinginkan dalam proses kesembuhan
pasien.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa perawat harus memiliki keterampilan
berkomunikasi yang baik dalam melakukan proses komunikasi terapeutik kepada
pasien skizofrenia dengan halusinasi dengar, caranya yaitu melalui berbagai
kegiatan dalam tindakan keperawatan jiwa yang sudah direncanakan di ruang
Flamboyan. Karena jika komunikasi tersebut dilakukan dengan baik dan benar,
maka tujuan kesembuhan pasien bisa tercapai terutama dalam menghilangkan
stres, tingkat kecemasan dan halusinasi dengar yang dialami pasien di ruang
flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Rekomendasi yang disarankan terhadap penelitian selanjutnya agar bisa

melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama lagi, agar didapatkan
hasil yang lebih mendalam dan akurat, serta melakukan penelitian dengan subyek
dan objek yang berbeda di dalam Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat
Lawang. Sehingga dengan adanya jenis penelitian yang beragam, maka akan
semakin bertambahnya literatur dan referensi dalam kajian ilmu komunikasi,
khususnya dalam ranah komunikasi kesehatan
Peneliti

Ranidya Putri E. R
Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

Abdullah Masmuh. M.Si

M.Himawan Sutanto, M.Si

viii


ABSTRACT
Ranidya Putri E. R, 08220416
NURSES’ THERAPEUTIC COMMUNICATION PROCESS TOWARD
SCHIZOPHRENIC FEMALE PATIENTS IN HEAR HALLUCINATION
(Study in Flamboyan Room Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental
Hospital Lawang)
Advisor: Drs. Abdullah Masmuh, M.Si and M. Himawan Sutanto, M.Si
(xv + 133 pages + 5 tables + 13 pictures + 7 enclosures)
Bibliography: 12 books, 1 thesis, 10 web literatures)
Communication can be conducted by everybody, without exception in
healthy world. Schizophrenic is included in one of hardest mental disorder in
which hearing hallucination is one of positive symptoms in schizophrenia. Based
on the last diagnosis data of nursing in Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental
Hospital Lawang, in August-December 2011, there have recorded the number of
patients is 835 persons by perception change includes hearing hallucination.
Therefore, by the nurse having therapeutic communication process then it could
help patients in reaching their maximum recovery. The formulation of problems
and the purposes of this study is to describe how is the process of therapeutic
communication between nurse and schizophrenic patients with hearing
hallucination in Flamboyan Room Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital

Lawang also to analyze the appropriate communication model for nurses’
therapeutic communication process implemented in Flamboyan Room Dr.
Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang.
Theoretical design used in this study is Treatment Arrangement Theory.
Communication model used here is Wilbur Schramm Interaction model. This
study uses descriptive qualitative approach by emphasizing on interview
technique and documentation toward 7 (seven) nurses in Flamboyan Room Dr.
Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang. Meanwhile, the
determination of subject is by using purposive sampling and data analysis process
in this study is by using data triangulation technique.
Based on the result of this study, it can be explained that therapeutic
communication process is an activity that always be conducted every time in
mental treatment process. The nurses can have good communication process by
knowing the condition and the history of hallucination patient in previously.
Therapeutic communication process by nurses occurs when patient, at first,
entering Flamboyan Room, having hospitalization; up to they were in restitution
process. Therapeutic communication form is conducted through many activities
like, TAK (Terapi Aktivitas Kelompok), ADL (Activity Daily Living) and
Individual Therapy. Patient can show all problems and the form of hallucination
when patient feels comfort and believes in the nurses. Therefore, a nurse is
claimed to have knowledge, experience, and skills in communication also can
understand the condition of patient in good and in deep. It is aimed in order to
ix

therapeutic communication process conducted by the nurses can be conducted
well and smooth and can face unpredictable occasions in the process of healing
patients.
It can be concluded that nurse should have good communication skills in
conducting therapeutic communication process toward schizophrenic patient by
hearing hallucination; it can be conducted by many activities in mental treatment
planned in Flamboyan Room. If the communication conducted in good and right,
the purpose of patient recovery can be reached especially in Flamboyan Room Dr.
Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang. Recommendation suggested
toward further research is for having longer study in order to get accurate and
deep result, also having study by different subject and object in Dr. Radjiman
Wediodiningrat Mental Hospital Lawang. By the various study, then there would
be various literature and reference also in communication science review,
especially in health communication.
Key words: therapeutic communication, hear hallucination

The researcher

Ranidya Putri E.R.

Approved by

Advisor I

Advisor II

Abdullah Masmuh, M.Si

M. Himawan Sutanto, M.

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdullilahirobbil’alamin penulis memanjatkan puji syukur kepada Allah
SWT, karena berkat kasih, rahmat dan tuntunannya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul : “ PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT
KEPADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DENGAR (Studi
di ruang Flamboyan Rumah Sakit Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang).
Penelitian ini adalah

suatu studi yang menggambarkan bagaimana proses

komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat kepada pasien skizofrenia
dengan halusinasi dengar, agar mencapai tingkat kesembuhan yang maksimal.
Penulisan skripsi ini

dilaksanakan utnuk melengkapi dan memenuhi

syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Malang. Hal ini juga dimaksudkan agar mahasiswa dapat memperoleh dan
menambah ilmu dan referensi, khususnya dalam ranah ilmu komunikasi
kesehatan.
Penulis menyadari terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari dorongan,
bimbingan, bimbingan, bantuan serta doa dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Muhajir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang.
xi

3. Bapak Nurudin, M.Si Ketua Departemen Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Malang
4. Bapak Sugeng Winarno, MA selaku dosen wali penulis
5. Bapak Abdullah Masmuh, M.Si (pembimbing I) dan M. Himawan
Sutanto, M.Si (pembimbing II) yang telah membimbing dan meluangkan
waktu, serta nasihat dan masukan yang telah diberikan kepada penulis,
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh staff pengajar Departemen Jurusan Ilmu Komunikasi yang selama
ini telah memberikan ilmu dan pengalaman selama belajar di Universitas
Muhammadiyah Malang.
7. Kepada pihak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, karena
sudah banyak membantu memberikan semangat, saran, kritik dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan baik dan lancar.
Penulis berharap, semoga karya yang masih jauh dari sempurna ini dapat
bermanfaat dan memberi masukan untuk pihak pihak yang memerlukan.
Wassalamualaikum, wr.wb

Penulis

Ranidya Putri E.R

xii

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
LEMBAR PENRYATAAN ORISINALITAS ..................................................... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ......................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................7
1.3 Tujuan ...................................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................8
1.4.1 Manfaat Akademis .......................................................................8
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi sebagai Proses Interaksi ..................................................10
2.2 Proses Komunikasi ..............................................................................11
2.3 Faktor faktor yang Mempengaruhi Komunikasi .................................13
2.4 Hambatan Komunikasi ........................................................................14
2.5 Pengertian Komunikasi Terapeutik .....................................................15
2.6 Tujuan Komunikasi Terapeutik ...........................................................17
2.7 Dasar Dasar Komunikasi Terapeutik ..................................................19
2.8 Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik ................................................20
2.9 Tahapan Komunikasi Terapeutik ........................................................21
2.10 Teknik Komunikasi Terapeutik .........................................................25
2.11 Pengertian Skizofrenia ......................................................................33
2.12 Tanda tanda Gejala Skizofrenia ........................................................36
2.13 Pengertian Halusinasi Pendengaran / Halusinasi Auditori ................38
2.14 Faktor Penyebab Halusinasi ..............................................................40
2.15 Pengertian Model Komunikasi ..........................................................42
2.16 Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi ...........................................45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Karakteristik Penelitian .......................................................47
3.2 Fokus Penelitian ..................................................................................48
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................48
3.4 Kriteria dan Penetapan Subjek Penelitian ...........................................48
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................50
3.6 Analisis Data .......................................................................................52
3.6 Teknik Keabsahan Data ......................................................................55

xiii

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Profil RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ..............................56
4.2 Visi dan Misi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ..................60
4.3 Layanan Jiwa RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang .................61
4.4 Fasilitas RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang .........................62
4.5 Bagan Struktur Organisasi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Malang ................................................................................................66
4.6 Gambaran Umum Ruangan Flamboyan ..............................................67
4.7 Bagan Struktur Organisasi Ruang Flamboyan .....................................70
4.8 Deskripsi Subyek Penelitian ................................................................71
BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Data Informan Berdasarkan Lama Bekerja ......................................76
5.2 Data Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................77
5.3 Penyajian data ..................................................................................78
5.3.1 Model Komunikasi Standart ...................................................80
5.3.2 Proses Komunikasi Terapeutik ...............................................85
5.3.3 Waktu Penanganan ..................................................................88
5.3.4 Halusinasi Dengar ...................................................................91
5.3.5 Metode Dasar Komunikasi Terapeutik ...................................95
5.3.6 Hubungan Interaksi dengan Pasien .......................................101
5.3.7 Bentuk Kegiatan Komunikasi Terapeutik .............................104
5.3.8 Feed Back Pasien ..................................................................110
5.3.9 Kendala dalam proses Komunikasi Terapeutik .....................112
5.3.10 Keberhasilan Komunikasi Terapeutik .................................115
5.3.11 Pesan Komunikasi Terapeutik .............................................117
5.3.12 Media Komunikasi yang digunakan ...................................121
5.4 Implikasi Teori ...............................................................................123
5.5 Model komunikasi terapeutik perawat kepada pasien skizofrenia
dengan halusinasi dengar di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa
Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang ...........................................125
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .....................................................................................130
6.2 Saran ...............................................................................................131
6.2.1 Saran Akademis .....................................................................132
6.2.2 Saran Praktis ..........................................................................132
DAFTAR PUSTAKA

xiv

LAMPIRAN 1
Draft Pertanyaan Wawancara
LAMPIRAN 2
Transkrip Hasil Wawancara
LAMPIRAN 3
Lembar Pernyataan Informan
LAMPIRAN 4
Lembar Data Instalasi Rekap Medis RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang
LAMPIRAN 5
Dokumentasi Wawancara Informan
LAMPIRAN 6
Surat Ijin Penelitian Skripsi
LAMPIRAN 7
Lembar Saran dan Masukan Seminar Proposal

xv

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Setiadi Imam. 2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien.
PT. Refika Aditama. Bandung
Brooker, Chris. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Effendi, Onong Uchjana. 1992. Spektrum Komunikasi. CV. Mandar Maju.
Bandung
Gail, W.Stuart. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 5. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Purwanto, Heri. 19994. Komunikasi untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
Imam, Setiadi Arif. 2006. Skizofrenia Memahami Dinamika keluarga Pasien. PT.
Refika Aditama. Bandung
Iyus, Yosep. 2010. Keperawatan Jiwa. PT. Refika Aditama. Bandung
Keliat, Anna Budi, Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Kusumawati, Farida, dkk.2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Salemba Medika.
Jakarta
Liliweri, Alo. 2005. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Pustaka Pelajar. Jakarta
Littlejohn, Stephen W. dan Karen, A. Foss 2009. Teori Komunikasi. Salemba
Humanika. Jakarta
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung
Machfoedz, Mahmud. 2009. Komunikasi Keperawatan (Komunikasi Terapeutik).
Ganbika. Yogyakarta.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosda.
Bandung

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif &
Kuantitatif). Penerbit Erlangga. Jakarta
Nasir, Abdul, dkk. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan: Teori dan Aplikasi.
Salemba Medika. Jakarta
Suryani. 2006. Komunikasi Terapeutik Teori & Praktek. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Sutardjo. 2007. Pengantar Psikologi Abnormal. PT. Refika Aditama. Bandung
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, Tinjauan Asuhan Keperawatan dan Strategi
Komunikasi Terapeutik

Sumber Lain:
Kholid. 2006. Analisis Penerapan komunikasi terapeutik di rumah sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang. Tesis Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Perilaku dan Promosi UGM)
http://dinkes.jatimprov.go.id/dokumen/dokumen_publikasi.html/ diakses tanggal
27 November 2011 pukul: 19.00 WIB
http://www.surya.co.id/2010/09/23/66-pasien-rsj-lawang-korban-putus-cinta/
diakses tanggal 28 November 2011, pukul: 20.49 WIB
http://www.rsjlawang.com/profil.html/,diakses tanggal 26 November 2011 pukul:
19.30 WIB
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-attinining-512 bab2. ,
Diakses tanggal 7 Maret 2012, pukul 00:03 WIB
http://ivanagusta.files.wordpress.com/2009/04/ivan-pengumpulan-analisis-datakualitatif.pdf, Diakses tanggl 2 Maret 2012, pukul 22:09 WIB
http://www.scribd.com/doc/45684688/Ilmu-komunikasi. Diakses 29 Maret 2010,
pukul 12:.29 WIB
http://www.scribd.com/doc/68614563/Faktor-Pesan-Dalam-KomunikasiPersuasif. Diakses 29 Maret, pukul 7:33 WIB

http://www.scribd.com/doc/68614563/Faktor-Pesan-Dalam-KomunikasiPersuasif, Diakses 29 Maret 2012, pukul 7:26 WIB
http://www.scribd.com/Cintya182/d/51516226/17-Unsur-Komunikasi. Diakses 29
Maret, pukul 18:34 WIB
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/jenis-jenis-media-komunikasijenis.html, Diakses 30 Maret 2012, pukul 11.31 WIB
http://www.perawatindonesia.org/2010/05/19/askep-halusinasi/, Diakses 15 April
2012, pukul 21:00 WIB

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Komunikasi senantiasa berperan penting dalam proses kehidupan.
Komunikasi merupakan inti dari kehidupan sosial manusia dan merupakan
komponen dasar dari hubungan antar manusia. Banyak permasalahan yang
menyangkut manusia dapat diidentifikasikan dan dipecahkan melalui
komunikasi, tetapi banyak pula hal hal kecil dalam kehidupan manusia
menjadi permasalahan besar karena komunikasi1. Oleh sebab itu komunikasi
merupakan kunci utama dalam melakukan proses interaksi antar manusia. Di
dalam dunia kesehatan, khususnya dalam profesi keperawatan sendiri,
komunikasi juga mendapatkan peran utama dalam melaksanakan proses
keperawatan. Dalam asuhan keperawatan, komunikasi ditujukan untuk
mengubah perilaku klien dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal2.
Didalam profesi keperawatan, komunikasi yang digunakan oleh
seorang perawat disebut dengan komunikasi terapeutik. Menurut Struart
G.W. (1998)3 menyatakan bahwa, komunikasi terapeutik merupakan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam hubungan ini
perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka
memperbaiki pengalaman emosional klien.
1

Suryani, Komunikasi Terapeutik Teori & Praktek, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2006),
p. 2
2
Ibid., p.12
3
Ibid

1

Komunikasi terapeutik sendiri memandang gangguan jiwa bersumber
pada

gangguan

komunikasi,

pada

ketidakmampuan

pasien

untuk

mengungkapkan dirinya. Interaksi perawat dan pasien akan menghasilkan
informasi untuk perawat tentang keadaan pasien dan pada waktu yang
bersamaan,

perawat

dapat

memberikan

informasi

tentang cara-cara

menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien terpengaruh
dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasien
menerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka
perilaku pasien dapat dikatakan menuju ke arah penerimaan yang merupakan
hasil utama dari tindakan keperawatan.
Menurut dr. Danardi Sosrosumihardjo, Sp. KJ dari Kedokteran Jiwa
FKUI/RSCM (Republika, 18 Maret 2000), menyatakan bahwa di Indonesia
sendiri jumlah penderita Skizofrenia mencapai 0,3 – 1% dan biasanya timbul
pada usia sekitar 18 – 45 tahun, namun ada juga yang baru berusia 11 -12
tahun sudah menderita skizofrenia. Apabila penduduk Indonesia sekitar 200
juta jiwa, maka diperkirakan sekitar 2 juta jiwa menderita skizofrenia4.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang cukup luas dialami di Indonesia, di
mana sekitar 99% pasien di Rumah Sakit Jiwa di Indonesia adalah penderita
skizofrenia. Sedangkan di Jawa Timur menurut Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, Studi Proporsi Gangguan Jiwa oleh Direktorat Kesehatan Jiwa,
Departemen Kesehatan, di 16 kota selama kurun waktu 1996-2000

4

Imam Setiadi Arif, Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2006), p. 4

2

menjumpai gangguan disfungsi mental (kecemasan, depresi, dsb) sebanyak
16,2 %5.
Menurut Kasubag Hukum dan Humas RSJ Radjiman Wediodiningrat
Lawang, Heri Juwanto, hingga tanggal 28 Desember 2009 Jumlah RSJ
Lawang mencapai 710 pasien dan sampai bulan September 2010 tercatat ada
660 pasien dari 700 pasien yang menjadi kapasitas RSJ Malang. Dari data itu
besar pasien yang masuk berusia antara 18 - 60 tahun dengan latar belakang
yang beraneka ragam, antara lain sekitar 60% adalah pasien yang masuk
karena faktor ekonomi, 30 % lainnya disebabkan faktor susah mencari kerja,
dan 10 % masuk karena putus cinta. Selain itu, asal para pasien tersebut,
mayoritas dari kawasan Malang Raya , meliputi Kota Batu, Kota Malang, dan
Kabupaten Malang. Sisanya, para warga asal 31 kabupaten dan kota di Jawa
Timur. Dari kawasan Malang Raya sebanyak 30 % dan sisanya dari 31
kabupaten dan kota di Jatim6.
Terkait dengan data diatas, peneliti juga akan memfokuskan
penelitiannya terhadap pasien dengan gejala skizofrenia dengan halusinasi
dengar (auditori) di ruang Flamboyan. Karena diperkirakan lebih dari 90%
klien

dengan

skizofrenia

mengalami

halusinasi,

meskipun

bentuk

halusinasinya bervariasi tetapi sebagian besar klien skizofrenia di rumah Sakit
Jiwa mengalami halusinasi dengar. Menurut Stuart dan Sundeen mengatakan
bahwa halusinasi adalah gejala sekunder dari skizofrenia dan klien dengan
5

http://dinkes.jatimprov.go.id/dokumen/dokumen_publikasi.html/diakses tanggal 27 November
2011 pukul: 19.00 WIB
6
http://www.surya.co.id/2010/09/23/66-pasien-rsj-lawang-korban-putus-cinta/, Diakses tanggal
28 November 2011, pukul: 20.49 WIB

3

skizofrenia, 70% mengalami halusinasi pendengaran dan 20% mengalami
campuran halusinasi pendengaran dan halusinasi penglihatan7. Hal ini juga
didukung dengan adanya data terakhir dari Badan Rekap Medis pada
rekapitulasi

diagnosis

keperawatan

Rumah

Sakit

Jiwa

Radjiman

Wediodiningrat Lawang, pada bulan Agustus – Desember 2011 sudah tercatat
835 pasien dengan perubahan persepsi termasuk halusinasi dengar
didalamnya yang telah masuk dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jiwa.
Halusinasi sendiri merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara suara yang bising
atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata kata yang tersusun
dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi
membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada
pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan halusinasi itu.
Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap dalam mendengar atau bicara keras
keras seperti bila ia menjawab pertanyaan seseorang atau bibirnya bergerak
gerak. Kadang kadang pasien menganggap halusinasi datang dari setiap tubuh
atau diluar tubuh8.
Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat Lawang merupakan
salah satu lembaga pelayanan kesehatan jiwa yang unggul di Jawa Timur
yang beralamatkan di Jl. Jend. Achmad Yani, Lawang, Malang, Jawa Timur.
RSJ Lawang dibuka secara resmi pada tanggal 23 Juni 1902. Berdasarkan
7

8

Iyus Yosep, Keperawatan Jiwa edisi revisi, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), p.217
http://www.perawatindonesia.org/2010/05/19/askep-halusinasi/, Diakses 15 April 2012, pukul
21:00 WIB

4

Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. : 135/SK/MENKES/IV/1978,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa, bahwa Rumah Sakit
Jiwa

Dr.Radjiman

Wediodiningrat

Lawang

adalah

Unit

Organisasi

dilingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada bulan
Januari 2005 RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat

Lawang berhasil

memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2000 dalam bidang Manajemen, Pelayanan
RSJ dan Keswamas untuk jangka waktu 3 Tahun sampai dengan Desember
2007, untuk Tahun 2008 telah dilakukan sertifikasi ulang, dan pada tanggal 8
April 2008 dari Badan. Sertifikasi SGS untuk periode 3 tahun kedua9.
Komunikasi terapeutik yang diterapkan oleh seorang perawat,
merupakan salah satu bentuk dari penerapan komunikasi dibidang kesehatan.
Dimana

studi

menghubungkan

mengenai
studi

komunikasi

komunikasi

kesehatan
dengan

ini

pada

kesehatan.

dasarnya

Pengetahuan

komunikasi kesehatan, terutama hasil komunikasi kesehatan yang efektif,
dapat membantu kita untuk meningkatkan kesadaran tentang resiko dan solusi
terhadap masalah kesehatan yang sedang dihadapi masyarakat, juga dapat
memberikan motivasi agar masyarakat dapat mengembangkan keterampilan
untuk mengurangi resiko tersebut.
Jika kita melihat kembali terhadap penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh Kholid dalam tesisnya yang bejudul, “Analisis Penerapan
komunikasi terapeutik di rumah sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat

9

http://www.rsjlawang.com/profil.html/diakses tanggal 26 November 2011 pukul: 19.30 WIB

5

Lawang”, telah dihasilkan bahwa dari 78 sample perawat yang diambil pada
kenyataannya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan
sikap dengan perilaku perawat dalam penerapan komunikasi terapeutik.
Selalin itu didapatkan juga bahwa pengetahuan dan keikutsertaan pelatihan
memberikan sumbangan yang sangat bermakna terhadap penerapan
komunikasi terapeutik, sedangkan pada sikap perawat tidak memberikan
sumbangan yang bermakna terhadap penerapan komunikasi terapeutik,
karena harus menhadapi situasi dan kondisi pasien yang buruk10
Melihat data dan fenomena diatas maka peneliti akan mengambil
judul “PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPADA
PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI DENGAR ( Studi di
ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang) “, karena fenomena tersebut sangat menarik untuk diteliti. Dengan
pengalaman, pengetahuan dan teknik komunikasi terapeutik yang harus
dimiliki oleh seorang perawat sangatlah berperan penting bagi kesembuhan
para pasien dengan halusinasi dengar, khususnya di ruang flamboyan dan
komunikasi

terapeutik

sendiri

merupakan

bagian

dari

komunikasi

interpersonal yang bergerak di dalam bidang komunikasi kesehatan dimana,
setiap perawat wajib menggunakannnya dengan pasien. Oleh sebab itu
dengan menjalin komunikasi terapeutik setidaknya bisa membantu proses
penyembuhan pasien yang semakin meningkat setiap tahunnya.

10

Kholid, Analisis Penerapan komunikasi terapeutik di rumah sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, 2006, Tesis Ilmu Kesehatan Masyarakat (Perilaku dan Promosi UGM)

6

Selain itu pentingnya penelitian ini dimasa depan adalah agar
masyarakat awam bisa mempelajari dan mengetahui pentingnya komunikasi
terapeutik yang sudah diterapkan oleh RSJ, sehingga kedepanya, masyarakat
yang menemui orang lain atau keluarga yang memiliki gangguan tersebut
tidak mendeskriminasikan atau mengasingkannya di lingkungan masyarakat.
Karena pada dasarnya dengan menjalin komunikasi yang baik, maka ancaman
yang dibayangkan masyarakat mengenai penderita skizofrenia, khususnya
yang mengalami halusinasi dengar selama ini tidaklah semuanya benar.
Kemudian hasil penelitian ini, juga akan menambah lagi data
mengenai komunikasi kesehatan, baik di instansi terkait dan pada jurusan
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, dimana saat ini
dengan teknologi yang semakin maju dan canggih telah banyak bermunculan
media media online, elektronik maupun cetak dan aplikasi yang menarik
untuk menyebarkan pentingnya kesehatan bagi setiap individu. Dan segala
informasi

mengenai

komunikasi

kesehatan

bisa

diakses

dan

bisa

disebarluaskan ke seluruh dunia dengan mudah dan praktis.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti diatas,
maka rumusan masalah yang dapat ditarik adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses komunikasi terapeutik perawat kepada pasien
skizofrenia dengan halusinasi dengar di Ruang Flamboyan Rumah Sakit
Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang?

7

2. Bagaimana model komunikasi terapeutik

perawat kepada pasien

skizofrenia dengan halusinasi dengar di Ruang Flamboyan Rumah Sakit
Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi terapeutik yang dilakukan
oleh perawat terhadap pasien skizofrenia dengan halusinasi dengar di
Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat
Lawang.
2. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model komunikasi
terapeutik yang sesuai antara perawat kepada pasien skizofrenia dengan
halusinasi dengar di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat akademis
Dengan adanya penelitian ini, akan menambah wawasan dan informasi
kepada Universitas Muhammadiyah Malang, kepada mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi, mengenai ruang lingkup komunikasi
khususnya di bidang komunikasi kesehatan yaitu komunikasi terapeutik
yang dilakukan perawat kepada pasien skizofrenia dengan halusinasi

8

dengar di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara Praktis, hasil penelitian dapat digunakan oleh RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang secara khusus atau lembaga kesehatan/rumah
sakit jiwa lain sebagai masukan dan pertimbangan maupun informasi
guna penyempurnaan sistem kerja terutama di bidang komunikasi
kesehatan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

9

Dokumen yang terkait

Gambaran Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Pasien Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah PEMPROVSU

17 174 86

PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

0 12 25

PENGARUH MOTIVASI EKSTERNAL TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN HASIL SUPERVISI KEPALA RUANG DI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

0 7 19

Faktor Predisposisi Relaps Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiingrat, Lawang, Malang;

0 4 15

Faktor Predisposisi Relaps Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiingrat, Lawang, Malang

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT EKSPRESI EMOSI KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

0 5 39

Hubungan antara Tingkat Ekspresi Emosi Keluarga dengan Kekambuhan Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang; Tika Yulia E.W., 062310101048

1 17 39

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Desain Interior Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang

0 4 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI IPCU RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

0 0 6