35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Metode penelitian memiliki peranan yang sangat penting di dalam suatu penelitian, lebih tepat dapat dikatakan bahwa metode penelitian akan
memperlancar proses penelitian dan nantinya hasil yang diperoleh akan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan alasan bahwa metode kualitatif lebih serasi apabila berhadapan dengan kenyataan di lapangan,
pendekatan ini dilakukan pada batasan masalah yang telah diterapkan dan ruang lingkup objek yang telah diterapkan dalam pola rancangan penelitian.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan
dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Moleong 2000:3
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis sosiologis yaitu penelitian hukum yang memperoleh data dari sumber hukum
primer Soejono dan Abdurrahman 2003:56 Penelitian yuridis sosiologis yang akan digunakan di dalam penulisan
skripsi ini adalah: 1.
Penelitian terhadap identifikasi hukum yang berlaku di Indonesia mengenai penyidikan secara umum yang terdapat pada UU No.8 Tahun 1981 tentang
KUHAP, dan pada penyidikan pada lingkup yang lebih khusus yang terdapat pada UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika dan UU No.2
Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2.
Penelitian terhadap efektivitas pelaksanaan UU No.8 Tahun 1981 Tentang KUHAP, UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotopika, dan UU No.2 Tahun
2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tataran praktek di lapangan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Polwiltabes Semarang, tepatnya di Kota Semarang. Hal ini dikarenakan Kota Semarang merupakan ibukota dari Jawa
Tengah, yang dengan hal itu maka Kota Semarang menjadi pusat dari segala kegiatan di Jawa Tengah mulai dari pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat
perdagangan dan sebagainya. Kota Semarang juga merupakan gerbang masuk lalu lintas perdagangan bagi Provinsi Jawa Tengah karena terdapat pelabuhan transito
Tanjung Emas, dengan beberapa alasan itulah maka Kota Semarang dapat dikatakan rawan dengan tindak pidana penyalahgunaan psikotropika.
3.3 Fokus Penelitian