Model Pengembangan METODE PENGEMBANGAN

34

BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan dalam bahasa Inggris yaitu Research and Development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2012: 297. Untuk menghasilkan sebuah produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada model Borg dan Gall, yaitu: 1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka. Langkah awal ini dilakukan untuk analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menentukan apakah model sarana pembelajaran yang dibuat memang dibutuhkan atau tidak. 2. Mengembangkan bentuk produk awal yaitu membuat peluru dengan modifikasi berat dan tampilannya. 3. Evaluasi produk awal yang sudah dibuat oleh para ahli, dengan menggunakan seorang ahli Pendidikan Jasmani dan dua orang ahli pembelajaran. Setelah dilakukan evaluasi oleh para ahli selanjutnya 35 dilakukan uji coba skala kecil dengan menggunakan lembar evaluasi, kuesionar, dan konsultasi yang selanjutnya hasilnya dianalisis. 4. Melakukan revisi produk pertama dari hasil evaluasi ahli dan uji coba skala kecil yang dilakukan sebelumnya. 5. Uji coba skala besar di lapangan dengan menggunakan produk peluru yang sudah direvisi atau hasil uji coba skala kecil yang dilakukan sebelumnya. 6. Merevisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan evaluasi dan analisis uji coba lapangan. 7. Hasil akhir berupa peluru yang telah dimodifikasi berat dan tampilannya dan telah melalui revisi uji lapangan. 3.2 Prosedur Pengembangan Menurut Borg Gall 1983 dalam Priyo Hutomo 2012:43, penelitian pengembangan adalah suatu proses yang banyak digunakan dalam pendidikan dan pengajaran yang pada dasarnya prosedur pengembangan terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: 1 mengembangkan produk, dan 2 menguji keefektifan produk untuk mencapai tujuan. Pengembangan alat pembelajaran tolak peluru ini dilakukan melalui beberapa tahap. 36 Tahap-Tahap Prosedur Pengembangan Sarana Pembelajaran Tolak Peluru. Gambar 3.2: Prosedur Pengembangan Alat Pembelajaran Tolak Peluru Sumber: Sugiyono, 2012:298

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Observasi dan Pengamatan Kajian Pustaka Tinjauan Ahli Penjas dan Ahli Pembelajaran Penjas SD Uji Coba Skala Kecil Siswa Kelas V SDN Sekaran 01 Revisi Produk Pertama Uji Coba Lapangan Siswa Kelas V SDN Sekaran 01 Kec. Gunungpati Kota Semarang Revisi Produk Akhir Produk Akhir Pengembangan Alat Pembelajaran Tolak Peluru yang telah dimodifikasi Analisis Kebutuhan Pembuatan Produk Awal 37 Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan kegiatan penelitian ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah produk peluru modifikasi ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara dengan guru Penjas tentang pembelajaran tolak peluru yang menggunakan peluru 3 kg di SD Negeri Sekaran 01.

3.2.2 Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah pembuatan produk awal. Produk awal dibuat berdasarkan pada kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli Penjasorkes dan dua guru Penjasorkes sebagai ahli pembelajaran.

3.2.3 Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1 menetapkan desain uji coba, 2 menentukan subyek uji coba, 3 menyusun instrumen pengumpulan data, dan 4 menetapkan teknik analisis data.

3.2.4 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama dari hasil evaluasi ahli maka akan diketahui kelemahannya dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dan produk yang telah diuji cobakan.

3.2.5 Uji Coba Lapangan

38 Uji lapangan atau uji coba skala besar terhadap produk dengan subyek yang telah ditentukan dan diterapkan dalam kondisi yang nyata.

3.2.6 Revisi Produk Akhir

Revisi dari hasil uji lapangan yang telah diuji cobakan.

3.2.7 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan.

3.3 Uji Coba Produk

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 7 326

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES KID’S ATLETIK MELALUI PERMAINAN THE STRENGTH POST, PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG TAHUN

2 16 151

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN AKTIVITAS LUAR KELAS DALAM MENINGKATAN MINAT BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 01 UNGARAN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN

0 5 136

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERMAINAN ATLETIK “BOCAH” BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SEKARAN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 18 96

Peningkatan Keterampilan Menyusun Paragraf Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan Media Permainan Bahasa Scramble pada Siswa Kelas III SD Negeri Sekaran 01 Gunungpati Semarang

3 8 243

Model Pengembangan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Pendekatan Permainan Tali Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegora Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 1

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1

Model Pembelajaran Kelincahan Gerak Melalui Halaman SekolahTerhadap Minat Penjasorkes pada Siswa Kelas V SD Negeri Rejosari 01 Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang.

0 0 1

Efektifitas Teknik Modeling Simbolis Dalam Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SDN Sekaran 01 Gunungpati.

0 3 77