PENGALAMAN IBU DALAM MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD Di Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

(1)

PENGALAMAN IBU DALAM MENGGUNAKAN

ALAT KONTRASEPSI IUD

Di Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Oleh:

Hana Dwi Ningrum

(NIM: 201210300511050)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2015


(2)

PENGALAMAN IBU DALAM MENGGUNAKAN

ALAT KONTRASEPSI IUD

Di Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh:

Hana Dwi Ningrum

(NIM: 201210300511050)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2015


(3)

(4)

(5)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Malang, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hana Dwi Ningrum NIM : 201210300511050

Program Studi : Diploma III Keperawatan Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya tulis ilmiah saya yang berjudul:

Pengalaman Ibu Dalam Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini, Universitas Muhammadiyah Malang berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas karya tulis ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Malang Pada tanggal: 21 Agustus 2015

Yang menyatakan


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasi kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Ibu Ririn Harini,S.Kep.Ns.M.Kep selaku dosen pembimbing I Kaya

Tulis Ilmiah ini yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran.

3. Ibu Reni Ilmiasih, M.Kep.,Sp.Kep.An selaku Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan serta pembimbing institusi.

4. Ibu Yuni selaku pembimbing lahan yang bersedia membimbing saya dan banyak membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Orang tuaku tercinta yang selalu mengiringi doa disetiap langkah perjuangku selama ini, keluarga, orang yang saya sayangi dan teman-teman yang selalu memberikan motivasi kepada saya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnya Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umunya.

Malang, 21 Agustus 2015


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN SAMPUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...v

HALAMAN PERSEMBAHAN...vi

KATA PENGANTAR ...vii

ABSTRAK...viii

ABSTRAC...ix

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakangMasalah ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 4

1.3 TujuanPenelitian ... 4

1.4 ManfaatPenelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Konsep Kontrasepsi... 6

2.1.1 Pengertian konrasepsi IUD... . 6

2.2Konsep KB IUD... 6

2.2.1Macam-Macam Kontrasepsi IUD... 7

2.2.2Mekanisme Kerja... 7

2.2.3Indikasi Pemasangan IUD... 8

2.2.4Kontraindikasi Pemasangan IUD... 9

2.2.5Waktu Pemasangan IUD... 9

2.2.6Waktu Kontrol IUD... 10

2.2.7Prosedur Kerja Pemasangan IUD... 10

2.2.8Tehnik Pengeluaran IUD... 11

2.2.9 Keuntungan Menggunakan IUD... 11

2.2.10 Efek samping IUD... 12

2.2.11 Komplikasi IUD... 12

2.2.12 Patofisiologi... 13

2.3Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Pengguna IUD... 14

2.4Faktor yang Mempengaruhi Keikutsertaan Wanita berKB... 16

2.5Konsep Pengalaman... 17

2.5.1 Pengalaman Dalam Mendapatkan Informasi IUD... 17

2.5.2 Pengalaman Dalam Dukungan Suami, Keluarga... 18

2.5.3 Pengalaman Dalam Sosial Budaya... 19

2.6 Peran Petugas Kesehatan... 19

BAB 3 METODE STUDI KASUS ... 21

3.1 DesainPenelitian ... 21

3.2 Tempat danWaktu Penelitian ... 21


(8)

3.4 SubjekPenelitian ... 22

3.5 MetodePengumpulan Data ... 22

3.5.1 Wawancara Takstruktur... 24

3.5.2 Metode Dokumentasi... 24

3.6 MetodeUji Keabsahan Data ... . 25

3.7 Analisa Data... . 25

3.8 EtikaPenelitian ... . 25

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... . 27

4.1 HasilPenelitian... 27

4.1.1 InformasiUmumPartisipan... 27

4.2 Hasil Wawancara dan Observasi ... 28

4.2.1 Identifikasi Pengetahuan Dalam IUD... 28

4.2.2 Pengalaman Selama Proses Pemasangan IUD... 29

4.2.3 Pengalaman Dalam Penggunaan KB IUD Dengan KB Sebelumnya... ... 30

4.2.4 Pengalaman Dukungan Suami selama Menggunakan KB IUD... 31

4.2.5 Mengidentifikasi Pengalaman Sosial Budaya ... 32

4.3HasilPembahasan ... 33

BAB 5 PENUTUP ... 35

5.1 Kesimpulan... 35

5.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 37 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL


(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Transkrip Wawancara

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Partisipan Lampiran 3 : Domain Analisis

Lampiran 4 : Persetujuan Menjadi Partisipan (Informed Consent)


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam kependudukan. Ledakan penduduk di sadari akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas sumber daya manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, pemerintah berusaha keras menekan angka kelahiran hingga dibawah angka 237 juta jiwa per tahun (BKKBN, 2011). Dalam rangka menanggulang hal tersebut, pemerintah telah merencanakan program kependudukan dan keluarga berencana (KB) sebagai program nasional (Handayani, 2010). Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah untuk pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, dimana salah satu caranya adalah kontrasepsi.

Alat kontrasepsi yang telah dicanangkan oleh pemerintah ada berbagai macam salah satunya adalah IUD. Masing-masing alat kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugian dimana penggunaan KB Intra Uterine Device (IUD) masih rendah. Sedangkan penggunaan KB lainnya cenderung meningkat. Angka penggunaan IUD yang masih rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain takut efek samping, takut proses pemasangan, pengetahuan/pemahaman yang salah tentang IUD, malu, risih, prosedur pemasangan IUD yang rumit, pengaruh dan pengalaman akseptor IUD lainnya (Suparyanto, 2012).

AKDR atau IUD efektif mencegah kehamilan dari 98% hingga mencapai hampir 100% yang bergantung pada alatnya. IUD terbaru seperti T 380A, memiliki angka kegagalan yang jauh lebih rendah pada semua tahap pemakaian tanpa ada kehamilan setelah delapan tahun pemakaian (Evereet, 2007). IUD memiliki efektifitas sebesar 99,7%, efektifitas KB IUD lebih baik dibandingkan jenis KB lain seperti kondom efektifitasnya mencapai 85%, pil efektifitasnya mencapai 97%, suntik efektifitasnya mencapai 95%, dan implant efektifitasnya mencapai 97% (Hartanto, 2004).

Intrauterine device (IUD) adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam rahim yang sangat efektif dan berjangka panjang, dapat digunakan oleh


(12)

2

semua perempuan usia reproduktif. Kontrasepsi AKDR (Alat kontrasepsi dalam rahim) mempunyai keunggulan dibandingkan alat kontrasepsi lain diantaranya adalah dapat segera efektif setelah dipasang, metode jangka panjang (10 tahun dan tidak perlu diganti), angka kegagalan hanya satu dalam 125-170 kehamilan, Akseptor tidak perlu mengingat kapan harus menggunakan KB, tidak ada pengaruh terhadap sexual, meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, tidak ada efek samping hormonal, tidak ada interaksi dengan obat-obatan, mencegah kehamilan ektopik, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dan dapat digunakan sampai menopause (Saifuddin, 2005).Pemeriksaan ulang hanya satu kali setahun, ekonomis, kesuburan segera kembali sesudah KB IUD dilepas (BKKBN, 2005). Hasil penelitian Syamsiah (2007) dalam Farahwati (2009) diperoleh bahwa pada paritas rendah lebih banyak menggunakan non IUD (63,3%), dikarenakan takut efek samping (88%) dan merasa malu (68%) untuk memakai IUD.

Perasaan takut untuk menggunakan IUD adalah pandangan partisipan tentang cara pemasangan, kelemahan dan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan KB IUD. Hal tersebut disebabkan oleh persepsi negatif yang ada dimasyarakat tentang IUD yang dapat mempengaruhi calon pengguna KB IUD. Sama halnya dengan rasa malu tentang pemasangan IUD dikarenakan pemasangannya lewat kemaluan merupakan salah satu penyebab seseorang enggan untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Pengalaman adalah pengungkapan perasaan seseorang yang benar-benar dialaminya baik secara lisan maupun non lisan. Pengalaman dalam menggunakan kontrasepsi IUD mengungkapkan perasaanya mulai dari awal pertama menggunakan sampai keuntungan dan keluhan-keluhan yang dirasakan (Mubarak, 2011). Pengalaman dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, dukungan suami, dan budaya. Pengalaman seseorang ketika menggunakan kontrasepsi IUD akan mempengaruhi persepsinya mengenai KB tersebut. Persepsi yang ditimbulkan akan bersifat positif yaitu mendukung pelayanan kesehatan atau program KB yang dikelolah oleh tenaga kesehatan atau akan bersifat negatif tidak mendukung program KB. Seseorang yang memiliki pengalaman menggunakan KB IUD karena mandapatkan informasi


(13)

3

dari sodara atau petugas kesehatan jika kontrasepsi IUD sangat ekonomis dan pemakainnya dapat bertahan bertahun-tahun dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya sehingga akan berpeluang menggunakan kontrasepsi IUD. Pengalaman dalam memasang kontrasepsi IUD karena memiliki persepsi rasa aman terhadap KB tersebut. Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman seseorang akan lebih mudah menerima informasi tentang AKDR. Tingkat pendidikan dan pengalaman tidak saja mempengaruhi penggunakan alat kontrasepsi tetapi juga pemilihan suatu metode kontrasepsi (Widiyawaty 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan penelitian didapatkan rekam medik Puskesmas Arjowinangun Kota Malang diperoleh data jumlah pengguna akseptor KB IUD pada bulan januari s/d desember 2014 sebanyak 39 orang. Selain itu menurut hasil studi pendahuluan melalui wawancara langsung dengan partisipan didapatkan bahwa rendahnya penggunaan IUD ini karena beberapa faktor diantaranya mereka beranggapan menggunakan IUD memerlukan biaya yang tinggi dan menggunakan prosedur yang susah. Selain itu banyak rumor negatif tentang IUD yang beredar dimasyarakat, sehingga calon pengguna IUD merasa takut dan lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi lain.

Solusi dari masalah diatas dapat diselesaikan dengan komunikasi yang efektif dalam pelayanan keluarga berencana diperoleh melalui konseling. Konseling akan mempengaruhi interaksi antara petugas dan klien, yaitu dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah terbangun. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya, selain itu juga dapat membuat klien merasa lebih puas. Tehnik konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dilakukan secara interaktif sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada (Sulistyawati, 2012). Perpaduan antara pengetahuan, pengalaman dan dukungan suami dengan kemauan yang kuat dari istri dalam menetapkan pilihan pada alat kontrasepsi yang terbukti efektif membuahkan keputusan yang bulat bagi kedua pasangan dalam menggunakan kontrasepsi tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dari 39 orang pengguna IUD, peneliti memilih Ny. N sebagai objek penelitian studi kasus ini karena peneliti


(14)

4

memandang dari segi penggunaan, Ny. N mengalami keluhan dan rasa takut saat pertama kali menggunakan IUD. Alasan peneliti mengambil judul Alat Kontrasepsi IUD karena angka penggunaan IUD di Puskesmas Arjowinangun Malang masih relatif rendah bila dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya, dan banyak persepsi negatif yang beredar dimasyarakat tentang penggunaan IUD termasuk efek samping. masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan terutama perawat untuk melaksanakan peran perawat yaitu sebagai konselor, pendidik dan advokator sehingga pertumbuhan penduduk dapat terkendali. Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin mengetahui lebih dalam bagaimana pengalaman ibu selama menggunakan Alat Kontrasepsi IUD.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengalaman ibu dalam menggunakan Alat Kontrasepsi IUD ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah ingin membahas atau mengkaji tentang pengalaman ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pasien

Hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan informasi bagi pasien mengenai penggunaan alat kontrasepsi IUD. Hasil studi kasus ini diharapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang kontrasepsi yang digunakan.

1.4.2 Bagi Perawat

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pentingnya mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman istri dalam mengggunakan kontrasepsi IUD.


(15)

5

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi tenaga pendidikan keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan maternitas untuk menambah pengetahuan.


(1)

Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Partisipan Lampiran 3 : Domain Analisis

Lampiran 4 : Persetujuan Menjadi Partisipan (Informed Consent)


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam kependudukan. Ledakan penduduk di sadari akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas sumber daya manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, pemerintah berusaha keras menekan angka kelahiran hingga dibawah angka 237 juta jiwa per tahun (BKKBN, 2011). Dalam rangka menanggulang hal tersebut, pemerintah telah merencanakan program kependudukan dan keluarga berencana (KB) sebagai program nasional (Handayani, 2010). Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah untuk pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, dimana salah satu caranya adalah kontrasepsi.

Alat kontrasepsi yang telah dicanangkan oleh pemerintah ada berbagai macam salah satunya adalah IUD. Masing-masing alat kontrasepsi memiliki keuntungan dan kerugian dimana penggunaan KB Intra Uterine Device (IUD) masih rendah. Sedangkan penggunaan KB lainnya cenderung meningkat. Angka penggunaan IUD yang masih rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain takut efek samping, takut proses pemasangan, pengetahuan/pemahaman yang salah tentang IUD, malu, risih, prosedur pemasangan IUD yang rumit, pengaruh dan pengalaman akseptor IUD lainnya (Suparyanto, 2012).

AKDR atau IUD efektif mencegah kehamilan dari 98% hingga mencapai hampir 100% yang bergantung pada alatnya. IUD terbaru seperti T 380A, memiliki angka kegagalan yang jauh lebih rendah pada semua tahap pemakaian tanpa ada kehamilan setelah delapan tahun pemakaian (Evereet, 2007). IUD memiliki efektifitas sebesar 99,7%, efektifitas KB IUD lebih baik dibandingkan jenis KB lain seperti kondom efektifitasnya mencapai 85%, pil efektifitasnya mencapai 97%, suntik efektifitasnya mencapai 95%, dan implant efektifitasnya mencapai 97% (Hartanto, 2004).

Intrauterine device (IUD) adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan kedalam rahim yang sangat efektif dan berjangka panjang, dapat digunakan oleh


(3)

semua perempuan usia reproduktif. Kontrasepsi AKDR (Alat kontrasepsi dalam rahim) mempunyai keunggulan dibandingkan alat kontrasepsi lain diantaranya adalah dapat segera efektif setelah dipasang, metode jangka panjang (10 tahun dan tidak perlu diganti), angka kegagalan hanya satu dalam 125-170 kehamilan, Akseptor tidak perlu mengingat kapan harus menggunakan KB, tidak ada pengaruh terhadap sexual, meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, tidak ada efek samping hormonal, tidak ada interaksi dengan obat-obatan, mencegah kehamilan ektopik, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dan dapat digunakan sampai menopause (Saifuddin, 2005).Pemeriksaan ulang hanya satu kali setahun, ekonomis, kesuburan segera kembali sesudah KB IUD dilepas (BKKBN, 2005). Hasil penelitian Syamsiah (2007) dalam Farahwati (2009) diperoleh bahwa pada paritas rendah lebih banyak menggunakan non IUD (63,3%), dikarenakan takut efek samping (88%) dan merasa malu (68%) untuk memakai IUD.

Perasaan takut untuk menggunakan IUD adalah pandangan partisipan tentang cara pemasangan, kelemahan dan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan KB IUD. Hal tersebut disebabkan oleh persepsi negatif yang ada dimasyarakat tentang IUD yang dapat mempengaruhi calon pengguna KB IUD. Sama halnya dengan rasa malu tentang pemasangan IUD dikarenakan pemasangannya lewat kemaluan merupakan salah satu penyebab seseorang enggan untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Pengalaman adalah pengungkapan perasaan seseorang yang benar-benar dialaminya baik secara lisan maupun non lisan. Pengalaman dalam menggunakan kontrasepsi IUD mengungkapkan perasaanya mulai dari awal pertama menggunakan sampai keuntungan dan keluhan-keluhan yang dirasakan (Mubarak, 2011). Pengalaman dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, dukungan suami, dan budaya. Pengalaman seseorang ketika menggunakan kontrasepsi IUD akan mempengaruhi persepsinya mengenai KB tersebut. Persepsi yang ditimbulkan akan bersifat positif yaitu mendukung pelayanan kesehatan atau program KB yang dikelolah oleh tenaga


(4)

dari sodara atau petugas kesehatan jika kontrasepsi IUD sangat ekonomis dan pemakainnya dapat bertahan bertahun-tahun dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya sehingga akan berpeluang menggunakan kontrasepsi IUD. Pengalaman dalam memasang kontrasepsi IUD karena memiliki persepsi rasa aman terhadap KB tersebut. Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman seseorang akan lebih mudah menerima informasi tentang AKDR. Tingkat pendidikan dan pengalaman tidak saja mempengaruhi penggunakan alat kontrasepsi tetapi juga pemilihan suatu metode kontrasepsi (Widiyawaty 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan penelitian didapatkan rekam medik Puskesmas Arjowinangun Kota Malang diperoleh data jumlah pengguna akseptor KB IUD pada bulan januari s/d desember 2014 sebanyak 39 orang. Selain itu menurut hasil studi pendahuluan melalui wawancara langsung dengan partisipan didapatkan bahwa rendahnya penggunaan IUD ini karena beberapa faktor diantaranya mereka beranggapan menggunakan IUD memerlukan biaya yang tinggi dan menggunakan prosedur yang susah. Selain itu banyak rumor negatif tentang IUD yang beredar dimasyarakat, sehingga calon pengguna IUD merasa takut dan lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi lain.

Solusi dari masalah diatas dapat diselesaikan dengan komunikasi yang efektif dalam pelayanan keluarga berencana diperoleh melalui konseling. Konseling akan mempengaruhi interaksi antara petugas dan klien, yaitu dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah terbangun. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya, selain itu juga dapat membuat klien merasa lebih puas. Tehnik konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dilakukan secara interaktif sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan budaya yang ada (Sulistyawati, 2012). Perpaduan antara pengetahuan, pengalaman dan dukungan suami dengan kemauan yang kuat dari istri dalam menetapkan pilihan pada alat kontrasepsi yang terbukti efektif membuahkan keputusan yang bulat bagi kedua pasangan dalam menggunakan kontrasepsi tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dari 39 orang pengguna IUD, peneliti memilih Ny. N sebagai objek penelitian studi kasus ini karena peneliti


(5)

memandang dari segi penggunaan, Ny. N mengalami keluhan dan rasa takut saat pertama kali menggunakan IUD. Alasan peneliti mengambil judul Alat Kontrasepsi IUD karena angka penggunaan IUD di Puskesmas Arjowinangun Malang masih relatif rendah bila dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya, dan banyak persepsi negatif yang beredar dimasyarakat tentang penggunaan IUD termasuk efek samping. masalah ini perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan terutama perawat untuk melaksanakan peran perawat yaitu sebagai konselor, pendidik dan advokator sehingga pertumbuhan penduduk dapat terkendali. Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin mengetahui lebih dalam bagaimana pengalaman ibu selama menggunakan Alat Kontrasepsi IUD.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengalaman ibu dalam menggunakan Alat Kontrasepsi IUD ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah ingin membahas atau mengkaji tentang pengalaman ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pasien

Hasil penelitian ini digunakan untuk memberikan informasi bagi pasien mengenai penggunaan alat kontrasepsi IUD. Hasil studi kasus ini diharapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang kontrasepsi yang digunakan.

1.4.2 Bagi Perawat

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pentingnya mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman istri dalam mengggunakan


(6)

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi tenaga pendidikan keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan maternitas untuk menambah pengetahuan.


Dokumen yang terkait

Sistem Pakar Menentukan Alat Kontrasepsi untuk Pasangan Suami Istri Menggunakan Metode Bayes dan Forward Chaining

11 125 92

Perbandingan Pola Mikroorganisme Leukorea Pasien Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Dengan Leukorea Bukan Akseptor Kontrasepsi Di RSUP H Adam Malik Medan

0 79 80

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi yang Mengandungi Kombinasi Hormonal (Pil) dengan Kejadian Vaginal Dischage Patologis pada Dosen Wanita Usia Subur Universitas Sumatera Utara Tahun 2011

0 44 72

Peran Suami Menurut Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010

3 57 69

PERAN SUAMI DALAM MENGHADAPI ISTRI DENGAN KEHAMILAN HIPERTENSI Di Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

0 34 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS PAYUNG REJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 5 66

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 8

i PENGARUH KONSELING TERHADAP SIKAP IBU DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD POSTPLASENTA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Konseling terhadap Sikap Ibu dalam Pemakaian Kontrasepsi IUD Postplasenta di Puskesmas Mergangsa

0 0 11

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Karakteristik Ibu dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 12