19
Peubah yang diamati 1. Berat Jenis
Berat jenis diukur dengan cara memasukkan sampel bahan sebanyak 100 gram kedalam gelas ukur 250 ml kemudian dilakukan pengadukan untuk
mempercepat jalannya udara antar partikel ransum selama pengukuran. Pembacaan volume akhir dilakukan setelah volume menjadi konstan. Menurut Khalil 1999a
berat jenis dihitung menggunakan rumus : Berat jenis gramml =
ml aquades
volume Perubahan
gram bahan
Bobot
2. Kadar Air
Pengukuran kadar air berdasarkan metode menurut Bala 1994. Kadar air mash
dan pellet diukur dengan menggunakan infra red moisture meter. Alat tersebut diletakkan pada bidang datar kemudian jarum skala digeser dan diletakkan pada titik
nol. Salah satu kaki penyangganya diputar sehingga jarum “Balance” mengarah pada posisi nol. Batu timbangan 5 gram diletakkan disamping piringan bahan dengan tetap
memperhatikan jarum skala pada posisi nol. Piringan bahan diisi dengan sampel yang akan dianalisis seberat batu timbangan yang dipasang sebagai berat awal.
Lampu infra red digeser sehingga tepat berada diatas sampel kemudian dilakukan penyinaran selama 2 x 15 menit dengan cara menekan tombol sehingga lampu
menyala. Setelah penyinaran selama 2 x 15 menit, jarum skala digeser sehingga jarum “Balance” menunjuk pada angka nol dan sampel bahan ditimbang dengan
menggunakan timbangan digital sebagai berat akhir. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus :
Kadar air = 100
x gram
awal Berat
gram akhir
Berat gram
awal Berat
−
3. Daya Ambang
Daya ambang diukur dengan cara menjatuhkan bahan dari ketinggian 3 m yang beralaskan karton putih. Menurut Khalil 1999b daya ambang dihitung dengan cara
membagi jarak yang ditempuh oleh suatu bahan dari atas ke bawah dengan waktu jatuh bahan. Satuan untuk daya ambang adalah meterdetik.
20
4. Pellet Durability Index PDI
Pengukuran PDI berdasarkan metode Fairfield 1994 yaitu diukur secara duplo dengan cara memasukkan Pellet masing-masing sebesar 500 gram ke dalam
durability tester dan diputar dengan putaran 50 rpm selama 10 menit. Kemudian
pellet dikeluarkan dan diayak dengan menggunakan sieve no.8. Pellet yang tertahan
pada sieve no.8 ditimbang sebagai berat akhir. PDI dihitung dengan menggunakan rumus :
PDI = 100
x gram
diputar setelah
Berat gram
diputar sebelum
Berat pellet
pellet
5. Tingkat Kehalusan
Alat yang dipakai untuk menentukan tingkat kehalusan, keseragaman, dan ukuran partikel pellet adalah dengan menggunakan vibrator ball mill german the
sieve analisis nomor mesh 4, 8, 16, 30, 50, 100, 400. Menurut Henderson dan Perry
1976 tingkat kehalusan diukur dengan cara menimbang bahan sebanyak 500 gram dan diletakkan pada bagian paling atas dari sieve kemudian dilakukan penyaringan.
Bahan yang tertinggal pada setiap saringan ditimbang dengan menggunakan timbangan digital berkapasitas 120 kg. Tingkat kehalusan dapat diukur seperti pada
Tabel 3. Tabel 3. Cara Pengukuran Tingkat Kehalusan
Nomor perjanjian German sieve
number Jumlah bahan yang
tertinggal bahan tiap
saringan 7 4 …. ….
6 8 …. …. 5 16 …. ….
4 30 …. …. 3 50 …. ….
2 100 …. …. 1 400 …. ….
0 Penampung ….
…. Total
…. …. Tingkat kehalusan bahan diketahui setelah didapatkan dan diperhitungkan
dengan nomor perjanjian besar sampel pada tiap mesh dengan rumus : ∑bahan yang tertinggal x No. perjanjian pada tiap mesh
Tingkat kehalusan = 100
21 Besarnya ukuran partikel mash dan pellet dapat dikategorikan kedalam nilai Tingkat
Kehalusan TK dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Nilai tingkat kehalusan 4,1 ≤ x ≤ 7,0 : kategori bahan kasar.
2. Nilai tingkat kehalusan 2,9 ≤ x 4,1 : kategori bahan sedang. 3. Nilai tingkat kehalusan x 2,9 : kategori bahan halus.
6. Ukuran Partikel