Rancangan percobaan dan pengamatan Bahan dan Alat Pembuatan media kultur Sterilisasai eksplan

al . 1988. Strain A4 juga dapat menginduksi akar pine Pinus dan Larch Larix spp McAfee et al. 1993. Infeksi A. rhizogenes strain 1855, dengan dan tanpa penambahan hormon pada kultur in vitro almond, apel, plum, pyrus pyraster dan dua hibrid rootstocks, Citation plum X peach dan GF677 almond X peach menghasilkan tiga respon, yaitu : genotif yang berakar tanpa auksin, genotif yang berakar hanya dengan auksin dan genotif yang berakar setelah diinfeksikan A. rhizogenes Damiano Monticelli. 1998. Induksi akar dengan A. rhizogenes strain LBA9402 ternyata lebih efektif dalam meningkatkan persen akar dan jumlah akar pada eksplan radiate pine Pinus radiata dibandingkan strain A4T Li Leung 2003. Sampai sejauh ini pemanfaatan bakteri A. rhizogenes untuk menginduksi akar eksplan manggis belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut peranan bakteri A. rhizogenes dalam menginduksi perakaran eksplan manggis. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan media dasar WPM dan MS dan ZPT BAP dan kinetin terhadap kecepatan multiplikasi tunas manggis dalam kultur in vitro dan mendapatkan strain A. rhizogenes yang paling efektif menginduksi perakaran eksplan manggis. Bahan dan Metode Penelitian dilaksanakan dari Maret 2006 – Maret 2007, kegiatan penelitian dilakukan di laboratorium kultur jaringan dan rumah kaca Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika LPPM-IPB, Bogor. Percobaan A. Multiplikasi tunas tanaman manggis melalui kultur in vitro Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan media dasar WPM dan MS dan ZPT BAP dan kinetin terhadap kecepatan multiplikasi tunas manggis dalam kultur in vitro.

a. Rancangan percobaan dan pengamatan

Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas empat perlakuan yaitu : M 1 = WPM + 5 mgl BAP M 2 = MS + 5 mgl BAP M 3 = WPM + 10 mgl Kinetin Terdapat 3 kombinasi perlakuan dengan 20 kali ulangan. Setiap satuan unit percobaan terdiri atas 5 botol kultur. Kultur dipelihara dalam ruang kultur yang bertemperatur 26 o C dengan intensitas cahaya sekitar 1000 lux selama 16 jam.

b. Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian berupa biji manggis asal Purwakarta yang berpenampilan baik, tidak cacat atau terbelah-belah serta mempunyai berat minimum 1,2 g. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian berupa zat pengatur tumbuh BAP, media WPM Lioyd McCown1981 dan MS Murashige Skoog 1962, agar Oxoid sebagai pemadat, desinfektan benlate, alkohol 70, sodium hypoklorid dan aquades steril, cefotaxime dan media YMB Yeast Monithol Broath dan LB Luria Broth.

c. Pembuatan media kultur

Media untuk inisiasi dan multiplikasi tunas pucuk yang dipergunakan adalah media dasar WPM dan MS yang mengandung 5 mgl BAP dan 10 mgl kinetin. Media dipadatkan dengan penambahan 7 gl agar Oxoid. Media diatur pH-nya menjadi sekitar 5,8 kemudian disterilkan dengan menggunakan otoklaf selama 15–20 menit dengan suhu 120 o C menggunakan tekanan 1 atmosfer.

d. Sterilisasai eksplan

Buah manggis dikupas, bijinya dibersihkan dari selaput berserat tempat menempelnya daging buah, kulit aril dan serat-seratnya dibuang kemudian biji dicuci bersih dengan air kran mengalir, selanjutnya biji dicuci dengan deterjen selama 5 menit, dibilas dengan air steril dan direndam dalam larutan benlate selama 30 menit. Biji kemudian dibilas dengan air steril dan direndam dalam larutan alkohol 70 dan dibilas dengan air steril. Setelah itu biji direndam dalam larutan sodium hypoklorit 10, 20, dan 30 masing-masing selama 20, 15 dan 10 menit lalu dibilas dengan air steril. Biji yang telah steril ini dibelah menjadi empat bagian dan siap ditanam dalam media perlakuan.

f. Pengamatan