Bab 4. Metode Penelitian Sosial a. Apakah Metode Ilmiah Itu

Bab 4. Metode Penelitian Sosial
a. Apakah Metode Ilmiah Itu?
b. Hakikat Penelitian
c. Jenis-jenis Penelitian
d. Merancang Penelitian Sosial
e. Melakukan Penelitian Sosial
f. Menyusun Laporan Penelitian
g. Mengomunikasikan Hasil Penelitian Sosial
h. Merespons Secara Positif Berbagai Gejala Sosial di Lingkungan Sosial

A. Pendahuluan
Dahulu ketika mendengar kata ”penelitian” maka persepsi masyarakat pasti tertuju pada serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh para ahli dimana kegiatan tersebut cenderung penelitian yang dilakukan di
laboratorium, mencampur berbagai jenis zat, mengamati apa yang akan terjadi dan kemudian
menyimpulkan hasil kegiatan tersebut untuk segera dimasyarakatkan. Dengan demikian, seolah-olah
hanya para ahlilah yang berhak mengadakan penelitian.
Anggapan tersebut keliru, pada dasarnya semua orang dapat mengadakan penelitian sesuai dengan
kemampuannya dan keahliannya. Penelitian bukanlah hal yang sulit tetapi mudah, bahkan setiap orang
yang berakal sehat dijamin dapat melakukannya selama ia mengetahui prosedurnya.
Berikut mungkin dapat dijadikan contoh:
Suatu hari aa seorang Amerika berkulit putih ingin mengetahui apakah masih ada diskriminasi

(ketidakadilan perlakuan) pada masyarakat Amerika terhadap orang berkulit hitam. Untuk itu orang
tersebut mengecat seluruh tubuhnya menjadi berwarna hitam. Ternyata setelah ia berubah menjadi
hitam, ia mendapat perlakuan yang tidak adil oleh orang-orang kulit putih.. Misalnya, ia selalu disia-sia
dan dicibiri ketika naik bus, kurang dilayani dengan baik ketika belanja ke toko atau di bank, tidak boleh
masuk kolam renang, bahkan juga diusir keluar dari kolam renang atau bar. Akhirnya setelah ia tidak
tahan akan perlakuan yang dialaminya, ia menghapus car hitam pada seluruh tubuhnya. Pada akhirnya ia
mengetahui bahwa di masyarakat Amerika masih ada diskriminasi ras.
Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh orang yang mengecat tubuhnya tersebut adalah dalam rangka
penelitian dengan pencarian data secara pengamatan terlibat. Sebenarnya masih banyak bentuk
kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka penelitian. Yang mengawali seseorang untuk melakukan
penelitian adalah karena kita mempunyai ”rasa ingin tahu” (curiosity) kemudian melakukan tindakan
tertentu untuk memuaskan rasa ingin tahunya
Keingintahuan adalah hasrat alamiah yang dimiliki manusia. Hasrat itulah yang menjadi pangkal lahir dan
berkembangnya ilmu pengetahuan. Akan tetapi, tanpa metode ilmiah semua gejala termasuk realitas
osial yang ditangkap oleh indra manusia tidak akan menjadi ilmu pengetahuan. Metode ilmiah adalah
suatu prosedur yang ketat dan sistematis untuk mengatur pengetahuan mengenai semua gejala dan
realitas sosial, sedangkan usaha sengaja dalam menangkap semua gejala dan realitas sosial
berdasarkan disiplin metodologi ilmiah untuk menemukan berbagai prinsip baru dibaliknya disebut
penelitian ( Fuad Hasan, 1994)


B. Pengertian Penelitian
Istilah lain dari penelitian adalah riset. Riset terjemahan dari bahasa Inggris research yang berasal dari re
(kembali) dan search (mencari), sehingga dilihat dari etimologis atau makna kebahasaan istilah penelitian
diartikan sebagai ”mencari kembali”, yaitu mencari bukti –bukti baru yang dikembangkan menjadi teori

untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Jika para ilmuwan eksak dan kealaman banyak
menggunakan uji eksperimen di dalam ruang laboratorium untuk memperdalam dan memperluas
ilmunya. Sebaliknya, para ilmuwan sosial banyak melihat fakta-fakta di masyarakat kemudian
disimpulkan menjadi teori baru yang ditekuninya. Namun keduanya mempunyai kesamaan yaitu
mempunyai hasrat rasa ingin tahu. Dengan curiosity itulah mereka melakukan penelitian demi
memperdalam dan memperluas ilmu yang digeluti. Sehingga penelitian merupakan suatu upaya
sistematis melalui prosedur dan langkah-langkah tertentu untuk mencari jawaban atas suatu masalah.
Dalam penelitian sosial, masalah yang ingin diperoleh jawabannya adalah masalah-masalah yang
berkaitan dengan kehidupan manusia di dalam masyarakat.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang penelitian:
1. Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode – metode ilmiah (Marzuki)
2. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi, yang
dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan
kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapi

(Soerjono Soekanto)
3. Penelitian merupakan aktivitas dalam menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah
secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya
(objektif dan sahih) mengenai dunia alam dan dunia sosial (Sanapiah Faisah)
Dari beberapa definisi dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian adalah suatu usaha menarik kesimpulan yang dipercaya kebenarannya, yang dilakukan
secara sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu
2. Penelitian adalah suatu aktivitas ilmiah yang menggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk
menguji atau verifikasi satu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah di dalam
dunia empiris melalui pengumpulan data (data collecting)
3. Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah secara terencana dan sistematis untuk
mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu
C. Kegunaan Penelitian
Ditinjau dari kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian merupakan alat utama yang dipergunakan
manusia untuk melakukan hal – hal berikut:
• Memperkuat ilmu pengetahuan
• Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan
Pengetahuan tidak akan bertambah maju tanpa adanya penelitian. Dewasa ini hampir semua ilmu
pengetahuan mengalami perkembangan luar biasa. Berbagai kegiatan penelitian telah dilakukan secara
besar – besaran terutama di luar negeri dengan dukungan dana besar pula, pada akhirnya banyak

menemukan penemuan – penemuan baru ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Thomas Kuhn dalam
bukunya ”The Structure of Scientific Revolution” menyebutkan telah terjadi revolusi kemajuan dalam
kajian keilmuan. Adapun tahap-tahap perkembangan ilmu pengetahuan menurut Thomas Kuhn sebagai
berikut (George Ritzer, 1992: 4)
1. bahwa pada awalnya ilmu pengetahuan tertentu didominasi oleh suatu paradigma tertentu, yaitu suatu
pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan
2. berkembang menjadi Normal Science yaitu suatu periode perkembangan ilmu pengetahuan dimana
para ilmuwan berkerja dan melakukan riset keilmuan dengan mendasarkan pada paradigma yang sedang
berpengaruh
3. terjadi banyak pertentangan di kalangan ilmuwan yang bersumber dari masing-masing kegiatan
risetnya. Keadaan demikian disebut anomali
4. akibat pertentangan paham keilmuan di antara para ilmuwan tersebut pada akhirnya tercipta suatu
krisis (crisis). Dalam periode krisis inilah pandangan – pandangan dasar atau paradigma dominan mulai
dipersoalkan secara serius
5. muncul revolusi yaitu revisi dan koreksi terhadap pandangan-pandangan dasar lama (paradigma lama)

kemudian digantikan dengan adanya pandangan dasar yang baru (paradigma baru)
Kemajuan ataupun pergantian paradigma diatas tentunya tidak lepas dengan adanya kegiatan penelitian
yang dilakukan para ilmuwan. Akhirnya secara singkat dapat dinyatakan bahwa kegiatan penelitian sosial
mempunyai banyak kegunaan dalam pengembangan keilmuan khususnya maupun kehidupan sosial

pada umumnya.
Menurut Siti Partini (1995:2) secara umum penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan diantaranya
untuk maksud sebagai berikut:
1. Penjajagan (eksploratif)
Penjajagan (eksploratif) yaitu berguna untuk mencari – cari kemungkinan terbaik dalam memecahkan
problem sosial sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka. Contohnya: penelitian sosial yang ingin
mencari cara – cara apakah yang terbaik untuk menanggulangi kenakalan remaja
2. Deskreptif
Deskriptif yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Misalnya
jumlah pengangguran atau menggambarkan keadaan tertentu, misalnya kemiskinan
3. Eksplanatory
Eksplanatori yaitu berguna untuk menjelaskan sebab – sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan
sosial tertentu. Misalnya penelitian tentang pengaruh media massa terhadap kedewasaan politik warga
negara
4. Evaluatif
Evaluatif yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program
sudah tercapai. Misalnya penelitian sosial untuk mengetahui daya serap siswa SMA terhadap materi
pelajaran yang telah diajarkan
5. Prediktif
Prediktif yaitu penelitian sosial yang berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena sosial tertentu

yang akan terjadi. Misalnya tentang ketahanan dan keberlangsungan kekuasaan Mahatir Mohammad di
Malaysia
D. Tiga Syarat Penelitian
Ada tiga persyaratan penting dalam mengadakan penelitian:
• Sistematis. Artinya penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai
yang kompleks hingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien
• Terencana, artinya penelitian dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
• Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut
cara –cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan
Berkaitan dengan syarat dalam penelitian maka karakteristik yang melekat pada penelitian adalah:
1. bersifat ilmiah karena melalui prosedur tertentu
2. merupakan proses yang berjalan terus menerus sebab hasil suatu penelitian selalu dapat
disempurnakan lagi. Hasil tersebut akan berlanjut atau dilanjutkan oleh penelitian lain
E.. Cara Berfikir Seorang Peneliti
Cara berfikir seorang peneliti adalah sebagai berikut:
• Berfikir skeptis, artinya selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
• Berfikir analistis, artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang
dihadapi
• Berfikir kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya berdasarkan data dan

analisis akal sehat

• Jujur, artinya seorang peneliti tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data
• Terbuka, artinya seorang peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat
pihak lain tentang hasil penelitiannya
Cara berfikir seperti ini disebut cara berfikir ilmiah (reflective thinking). Cara berfikir ini dilandasi oleh
pengujian yang sistematis
F. Sikap Seorang Peneliti
Seorang peneliti mempunyai sikap sebagai berikut:
• Objektif, artinya seorang peneliti harus dapat memisahkan pendapat pribadi dan fakta. Untuk
menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang diperoleh di
lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang sifatnya subjektif
• Kompeten, artinya seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian
dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu
• Faktual, artinya seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh
G. Jenis-Jenis Penelitian
Menurut Sukamto (2001:1) bahwa jenis penelitian dibedakan dalam tiga kategori, sebagai berikut:
Penelitian bertujuan untuk melakukan suatu perubahan (need to do); mencakup jenis penelitian tindakan,
penelitian pengembangan dan penelitian terapan
Penelitian bertujuan untuk mencari tahu (need to know); mencakup jenis penelitian sejarah (histories),

penelitian studi kasus, penelitian kolerasional, penelitian survai, penelitian expost facto, penelitian
eksperimen, penelitian quais-eksperimen, dan penelitian deskripsi
Penelitian bertujuan untuk menentukan pilihan (need to choose); seperti penelitian evaluasi yang
mencakup evaluasi formatif, sumatif serta pengukuran (assasment)
1. Ditinjau dari tempatnya
Laboratorium
Lapangan
Perpustakaan
2. Ditinjau dari jenis datanya
Kualitatif, artinya data tidak dinyatakan dalam bentuk angka
Kuantitatif, misalnya hasil polling
3. Ditinjau dari pembahasannya
Deskriptif, yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan objek atau
peristiwa secara apa adanya
Inferensial, yaitu melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan dari masalah yang diteliti
4. Ditinjau dari tujuannya umumnya
Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan tujuan menemukan suatu
pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada, Misalnya: penelitian tentang semangat berdemokrasi di
kalangan masyarakat Sukyang kuat atau Dani di Pedalaman Irian Jaya

Penelitian Verifikatif
Penelitian Verivikatif adalah jenis penelitian yang bertujaun untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian
sebelumnya sehingga diperoleh hasil menggugurkan teori atau hasil penemuan sebelumnya tersebut

Penelitian Development (Pengembangan)
Penelitian pengembangan adalah jenis penelkitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas
dan menggali lebih dalam teori yang dimiliki ilmu tertentu. Bahkan sekarang ini sedang marak penelitian
pengembangan dalam rangka mengembangkan temuan baru khususnya bidang teknologi yang dikenal
dengan R & D (research and development)
5. Ditinjau dari taraf pemberian informasi
Penelitian deskripsi
Penelitian Asosiatif, yaitu menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih tetapi tidak memberi bukti
variabel mana yang menjadi penyebab dan akibat
Penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang memberikan penjelasan secara konkrit tentang variabel yang
merupakan penyebab dan variabel yang merupakan akibat

Berikut ini berbagai macam penelitian dilihat dari pendekatan yang dilakukan
6. Jika seorang guru ingin mengetahui perkembangan kemampuan bahasa Inggris siswa di jenjang SMA
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Pendekatan Bujur (longitudinal)

yaitu penelitian dari siswa sejak kelas X hingga kelas XII, jadi subjek penelitiannya sama
Pendekatan Silang (cross sectional)
yaitu bila tidak menggunakan subjek yang sama, misalnya meneliti kemampuan bahasa Inggris secara
serentak terhadap kelas X, XI dan XII
7. Penelitian Survai
Adalah penelitian yang digunakan untuk mengambil kesimpulan suatu generalisasi dari suatu
pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi. Penelitian survai juga bisa
dilakukan terhadap seluruh populasi yang disebut sensus
8. Penelitian Expost Facto
Penelitian Expost Facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi kemudian
merunut ke belakang melalui data untuk menemukan factor-faktor yang mendahului atau menentukan
sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang akan diteliti. Penelitian jenis ini menggunakan logika
dasar “jika X maka Y”. Misalnya pengaruh status sosial ekonomi terhadap prestasi belajar anak
9. Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab akibat antar
variable dengan cara melakukan control langsung terhadap actor penyebab. Dengan demikian, penelitian
ini menggunakan dasar yang sama dengan penelitian expost facto yaitu jika X maka Y. Haya saja dalam
penelitian eksperimen seorang peneliti bisa merancang dan merekayasa objek yang akan diteliti
10. Penelitian Content Analisis
Content Ananysis adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud menggali isi dan makna pesanpesan yang terkandung pada bahan-bahan atau sumber tertentu kemudian memberi makna pada pesan

yang terkandung di dalamnya untuk menggambarkan gejala sosial yang terjadi. Sumber data dalam
penelitian ini berupa benda-benda hasil karya manusia seperti buku, nyanyian, lukisan, puisi, surat kabar,
pidato dan lain – lain
11. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu proses yang dilalui oleh perseorangan atau
kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan
akan menghasilkan perubahan; melalui proses perencanaan, tindakan, dan refleksi kemudian
perencanaan lagi, tindakan dan refleksi demikian dilakukan berulang-ulang dalam dua sampai tiga kali
siklus.
12. Penelitian Inquiri Alamiah
Penelitian inquiri Alamiah bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang
yang diamati atau diwawancarai. Saat melakukan penelitian itu juga, si peneliti dapat mencatat maupun
merekam langsung data yang diperoleh
Bacaan lebih lanjut
Faisal, Sanapiah. 1995. Format-format Penelitian Sosial, dasar-dasar dan aplikasi, -Ed, 1, Cet, 3., JAkarta : PT RajaGrafindo Persada
Kun Maryati. 2004. Sosiologi SMA 3. – Jakarta: Esis
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai/editor. Jakarta : LP3ES
Tim Sosiologi, 2007. Sosiologi 3. Jakarta: Yudhistira