Bab III. Metode penelitian - 4. Metode Penelitian Kuantitatif

BAB III. METODE PENELITIAN Tips and tools for creating and presenting wide format slides

  Metode Penelitian

  Kerangka konsep 

  Variabel penelitian 

  Hipotesis 

  Rancangan studi 

  Populasi dan sampel 

  Definisi operasional varabel penelitian 

  Rancangan pengolahan dan analisis data

RESEARCH DESIGN

  Question you should ask Component of research design

  1. What new information do we need? Selection of variable

  2. What approach will we follow to Selection of type of study collect this information?

  Selection and development of

  3. What tools do we need to collect it? data collection techniques

  4. Where should we collect it? Sampling

  (how may subjects do we include in the study and how do we select them?

  5. When and with whom will we collect Plan for data collection the data?

  Plan for data processing and

  6. What will we do with the collected analysis data?

  7. Are we likely harming anyone as a result Ethical considerations of study?

  8. How can we determine whether our methods for data collection are correct Pre testing before implementing the study?

  Kerangka Konsep Penelitian Var Terikat Var Bebas

  Kondisi Membran Koneksitas Mobil distater

  Kabel busi sering troubel

  Kondisi Kabel/panel Usia mobil Kualitas BBM

  Var Pengganggu Penting dicermati 

  

Semua variabel yang dituangkan pada

kerangka konsep harus diteliti.

   Variabel Pengganggu : apa yang harus dilakukan

  • Diukur - Dikendalikan (bagaimana???)

  HIPOTESIS???

  Hipotesis : pernyataan dugaan sementara tentang keterkaitan antar dua variabel penelitian

   Keterkaitan antar variabel :

  1. Hipotesis asosiatif

  2. Hipotesis komparatif 

  Rumusan Hipotesis

  • Ho : hipotesis nol
  • Ha : hipotesis alternatif

   Yang dirumuskan dalam penelitian  Ha

  Cara Merumuskan Hipotesis

  1. Hipotesis Nol (Ho)

  • Hipotesis yang berazaskan “Praduga Tak Ber ……”
  • Hipotesis yang dinyatakan dengan kata “ Tidak ada ..” Contoh : Tidak ada hubungan antara pemakaian APD dengan kejadian kecelakaan karyawan.

  2. Hipotesis Alternatif (H a )

  • Kebalikan dari Ho - Dinyatakan dengan kata “ Ada …..” Contoh : Ada perbedaan produktivitas kerja antara laki-2 dan perempuan. Ho dan H bersifat komplementer  jika Ho ditolak, otomatis H diterima. a
  • a
Rancangan/Disain Penelitian A.

  Desain Eksperimen Kita Bahas lebih lanjut setelah UTS Disain eksperimen  the researcher manipulate the variable Persyaratan:

  1. Perlakuan/treatment  variabel bebas

  2. Kontrol

  3. Pengendalian variabel pengganggu 4. Randomisasi. Macam Disain eksperimen

  • Pra eksperimen
  • Eksperimen semu
  • Eksperimen murni Penting: Validitas internal
Rancangan/Disain Penelitian

B. Disain Observasional

   Disain observasional  the researcher observe the natural process of disease) Macam disain observasional:

  • Cross-sectional (for frequent disease)
  • Ukuran risk : Ratio Prevalence (PR)
  • Tabel 2x2: jumlah % menurut baris (menyamping)
  • Case Control (for rare disease)
  • Ukuran risk: Odds Ratio (OR)
  • Tabel 2x2: jumlah % menurut kolom (ke bawah)
  • Cohort (for rare exposure)
  • Ukuran risk : Relative Risk (RR)
  • Tabel 2x2: jumlah % menurut baris (menyamping)

PENGGOLONGAN JENIS PENILITIAN

  • No
  • Dasar penggolongan
  • Jenis Penelitian

  Eksploratif Pengembangan Verivikatif

  • 1 Tujuannya

  Deskriptif Analitis

  • 2 Tingkat Analisis

  Eksperimen Non Eksperimen (Observasional)

  • 3 Ada Tidaknya Perlakuan

  Dasar Terapan/ Aplikatif Tindakan / Action Research Evaluasi

  • 4 Kemanfaatan / Kegunaan

  Transversal Longitudinal

  • 5 Pengamatan

  Retrospektif Prospektif

  • 6 Pendekatan Waktu
Penggolongan Penelitian di Bidang Kesehatan :Kuantitatif & Kualitatif NO

  

Jenis Penelitian Rancangan Penelitian

  1 1.

  Observasional Deskriptif (Studi Kasus, Survei Insidens, prevalens,

  (non eksperimen) Distribusi frekuensi)

2. Analitik: (Cross sectional,

  Kasus kontrol, Kohort)

  2 1.

  Eksperimen Pra Eksperimen 2.

  Eksperimen Semu 3. Eksperimen Murni Jenis Rancangan Penelitian NO Jenis Penelitian Rancangan Contoh

  1 Observasional (Non Eksperimen)

  1. Deskriptif

  2. Analitis Angka Kejadian Frekuensi Distribusi Studi Kasus* Cross Sectional* Kasus Kontrol Kohort

  2 Eksperimen

  1. Pra Eksp

  2. Eksp Semu

  3. Eksp Murni

PENELITIAN DESKRIFTIF

   Suatu penelitian bertujuan untama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang sesuatu keadaan secara obyektif.

  

Biasanya digunakan untuk memecahkan masalah saat

ini.

   Kasus yang dikaji  tunggal (var. tunggal).

  

Mencari hubungan suatu gejala dengan peristiwa yang

mungkin akan timbul dengan munculnya gejala tersebut.

  Comparative Case study: study

  Survey: :

  • Comparative

    -

  Keracunan,

  Household,

  • Wabah -

  factor Morbidity (incidence),

  • Fungsional analysis,
  • Public opinion.
  • Penelitian

  Prediction study :

  Deskriptif

  Desa siaga - (penurunan AKI)

  

Evaluation study

:

  Correlation study :

  (evaluasi program

  • Correlation variable

  sedang berjalan – Imunisasi) Langkah-langkah

1. Memilih masalah 2.

  Merumuskan dan membatasi masalah, 3. Mempumpulkan teori-2 terkait, 4. Membuat kerangka teori dan kerangka konsep, 5. Merumuskan asumsi sbg dasar hipotesis, 6. Merumuskan hipotesis, 7. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data, 8. Membuat DO, 9. Menentukan alat pengumpul data (kusioner, dll) 10. Melaksanakan penelitian, 11. Melakukan pengolahan, 12. Menarik kesimpulan, 13. Menyusun dan mempublikasikan hasil penelitian. Contoh Studi Kasus Suatu Penelitian terhadap satu atau beberapa kasus mulai dari riwayat,simptom sampai dengan penaganannya, untuk mendapatkan kesimpulan secara menyeluruh.

KASUS PENGAMBILAN DATA KASUS DATA ANALISIS DATA

  Wawancara Observasi dll.

KESIMPULAN KASUS

  Sebagai langkah awal untuk penelitian lebih lanjut

PENELITIAN ANALITIS

   Survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi.

   Melakukan analisis faktor resiko dg efek (pengaruh) , antar faktor resiko, maupun antar faktor efek.

   Faktor efek  suatu akibat adanya faktor resiko,

   Faktor resiko  suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek,

  Example : 

  

Merokok adalah faktor resiko terjadinya penyakit

kanker paru-paru (efek), 

  Hipertensi adalah salah satu faktor resiko dari penyakit jantung (efek). Ciri Survey Analitis Penelitian survey analitik, dilihat dari analisis

korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi

faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu.

  Example:

Perokok berat lebih beresiko 15 kali terkena kanker

paru-2 dibandingkan dengan perokok ringan.

  Penelitian Analitis Cross sectional (Potong Lintang)

  Cohort (prospective)

  Case control (retrospective) Rancangan Cross Sectional

  Suatu Penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko (penyebab) dan efek (penyakit) dengan pendekatan transversal (sesaat) Pendekatan transversal ; variabel penelitian (FR dan Efek) diobservasi dalam waktu yang sama tanpa follow up Studi Prevalensi

  Agens Individu Efek /Penyakit FR Eksternal FR Internal

F. Risiko : Faktor/ kondisi yang dapat memperberat atau mempermudah timbulnya Penyakit .

  Langkah Operasional Cross Sectional

  Identifikasi Variabel (FR dan Efek) Penetapan Subjek Penelitian Observasi/ Pengukuran variabel Analisis Korelasi 1.

  (Risiko Relatif ; Rasio Prevalensi)

POPULASI SAMPEL F.RISIKO (+)

  F.RISIKO (-) Efek (+) Efek (-) Efek (+) (C) Efek (-) (D) Keunggulan dan Kelemahan Rancangan Cross Sectional

KEUNGGULAN KELEMAHAN

  1. Pelaksanaannya mudah,

  1. Sulit mengetahui meknisme hasilnya cepat diperoleh sebab akibat 2.

  2. Dapat meneliti banyak variabel Bila faktor risiko jarang sekaligus ditemuka perlu banyak subjek yang dibutuhkan

  3. Resiko subjek drop out kecil

  3. Kurang cocok untuk penyakit

  4. Tidak banyak mengalami dengan durasi pendek. kendala etik

  4. Kesimpulan korelasinya paling lemah Studi Potong-Lintang EXPOSED = TERPAPAR

E+D+

  

E-D+

= TERKENA SEBAB DISEASE = KASUS = AKIBAT

E+D-

  E-D- E+ = terpapar

  E- = tak terpapar D+ = berpenyakit D- = tak berpenyakit Studi Kasus Kontrol E+ Exposed D+

  Desease

  E- E+ = terpapar E+ E- = tak terpapar

  D- D+ = berpenyakit D- = tak berpenyakit

  E- . Studi Kohort

  D+ E+

  D- E+ = terpapar

  E- = tak terpapar D+

  D+ = berpenyakit

  E- D- = tak berpenyakit

  D- Studi Eksperimental

  T+= mendapat intervensi T- = tidak mendapat intervensi

  D+= berpenyakit

  D- = tidak berpenyakit T+

  (Variabel hasil terukur dalam skala kontinu)

  T- Sampel

  T+ D+

  D- (Variabel hasil terukur dalam skala dikotomi)

  T- D+

  D- Sampel

  (a) (b) .

  

Perbandingan Tiga Desain Studi Observasional

Kriteria Studi potong-lintang Studi kasus-kontrol Studi kohor Desain pencuplikan (sampling design)

  Sampel random atau sampel terpisah Sampel terpisah untuk kasus dan kontrol

  (fixed-disease sampling) Sampel terpisah untuk terpapar dan tak terpapar (fixed-exposure sampling)

  Arah pengusutan Non-directional, satu titik waktu Retrospektif Prospektif / follow up selama periode waktu tertentu

  Kronologi pengumpulan data Data historis maupun data sewaktu

  Data historis maupun data sewaktu Data historis maupun data sewaktu

  Tingkat kausalitas Hubungan (asosiasi) antara penyakit dan faktor risiko

  Faktor kausal awal Faktor kausal dengan bukti sekuensi temporal Ukuran risiko Prevalensi (P) sebagai pengganti “risiko” Odds sebagai pengganti

  “risiko” Insidensi (R), Incidence Rate (IR) Perbandingan risiko (relatif)

  Prevalence (Rate) Ratio, Prevalence Odds Ratio Odds Ratio RR, IRR, Odds Ratio

  Contoh soal cross sectional EFEK

  Nilai MP < C

Nilai MP ≥ C

SEBAB / FR Kehadiran kuliah MP

  6

  9 ≥ 75% Kehadiran kuliah MP

  8

  7 < 75%

  Contoh soal kasus kontrol EFEK

  Lulus Tepat Waktu Tidak lulus tepat waktu SEBAB / FR

  IPK > 2,75

  2 2 ( 50 % ) ( 33 % )

  ≤ 2,75

  IPK

  2 4 ( 50% ) ( 66,67 % )

PENELITIAN EKSPERIMEN

   Kegiatan percobaan yg bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yg timbul, sebagai akibat adanya perlakukan tertentu.

   Adanya kelompok kontrol untuk membandingkan ada/tidaknya pengaruh perlakuan tsbt.

  RANCANGAN PENELITIAN Proses perencanaan,

langkah-langkah yang berurutan, menyeluruh, komplit, pelaksanaan percobaan agar data dapat dianalisis secara objektif dan digunakan

untuk inferensi yang valid berkenaan dengan masalah yang sedang diselidiki Contoh pentingnya rancangan penelitian 

  Seorang peneliti ingin menentukan pengaruh dari insektisida terhadap nyamuk.

   Peneliti memiliki 10 jenis insektisida dan mempunyai 10 lokasi penelitian yang berbeda.

  Pertanyaannya: Ciri-ciri apakah yang akan dianalisa, sehingga dapat diukur pengaruh insektisida?

  Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi karakter yang akan dianalisa? Faktor-faktor mana saja yang akan diselidiki? Berapa kali percobaan perlu diulang? Bentuk analisa seperti apa? Sampai berapa besar suatu pengaruh yang terjadi, baru dapat diterima sebagai suatu pengaruh yang penting?

  

Jenis Rancangan Eksperimen

  Pra-eksperimen 

  Rancangan eksperimen semu 

  Rancangan eksperimen murni Ciri dan Prinsip Dasar Rancangan Percobaan/Eksperimen Ciri :

  • Variabel serta kondisi diatur secara ketat dan dikontrol.
  • Variabel yang ingin dteliti selalu dibandingkan dengan kontrol
  • Selalu menggunakan analisa varian (meminimkan varian error dan variabel yang tidak diteliti, memaksimalkan varian variabel yang diteliti)

  Desain pra-experimental

adalah desain percobaan yang tidak

mencukupi semua syarat – syarat dari

suatu desain percobaan sebenarnya.

   Contoh desain pra-experimental, yaitu : One shot case – study,

Design One Group Pretest – Posttest

  

41 JENIS RANC. PRA EKSPERIMEN

  

  

  Desain Equivalent time samples

  

  Desain Equivalent material

  

  Desain Non equivalent control group

  

  Desain counter balanced

  Desain Separate sample pretest-posttest

  Desain ‘patch up’

  Desain korelasi dan ex post facto

  Desain Separate sample pretest posttest control group

  

  Desain Percobaan time series

  

  Desain multiple time series

  

  

EKSPERIMEN SEMU

  • Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh

    dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

    keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan .

  Contoh: Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita penyakit jantung, dan sebagainya, yang di dalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan

  Desain Eksperimen Murni 

  Semua syarat dan kontrol terhadap variabel luar/penggangu pada uji coba terpenuhi semua.

   Contoh: