45.2 46.8 53.2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1.5 Gambaran Balita Menurut Kepadatan Hunian Ruang Tidur

Berdasarkan penelitian di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati, diperoleh bahwa anak balita yang tinggal di tempat yang padat lebih sedikit bila dibandingkan dengan anak balita yang tinggal di tempat yang tidak padat. Tabel 9 Distribusi Kepadatan Hunian Ruang Tidur pada Penyakit ISPA Balita di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati Kepadatan Hunian Kasus Kontrol Total Jumlah Jumlah Jumlah Padat 34 54,8 17 27,4 51 41,1 Tidak Padat 28 45,2 45 72,6 73 58,9 Total 62 100,0 62 100,0 124 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah anak balita yang tinggal di tempat yang padat pada kasus 54,8 lebih besar bila dibandingkan pada kontrol 27,4, sedangkan anak balita yang tinggal di tempat yang tidak padat pada kasus 45,2 lebih sedikit dibandingkan pada kontrol 72,6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut. Distribusi Kepadatan Hunian 54.8

27.4 45.2

72.6 10 20 30 40 50 60 70 80 Kasus Kontrol Kejadian ISPA Pe rs e n ta s e Padat Tidak Padat Grafik 5 Distribusi Kepadatan Hunian Ruang Tidur

4.1.1.6 Gambaran Balita Menurut Ventilasi Ruang Tidur

Berdasarkan penelitian di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati, diperoleh bahwa anak balita yang tinggal di tempat dengan ventilasi yang tidak memenuhi standar lebih besar bila dibandingkan dengan anak balita yang tinggal di tempat yang memenuhi standar. Tabel 10 Distribusi Ventilasi Ruang Tidur pada Penyakit ISPA Balita di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati Ventilasi Kasus Kontrol Total Jumlah Jumlah Jumlah Tidak Standar 41 66,1 29 46,8 70 56,5 Standar 21 33,9 33 53,2 54 43,5 Total 62 100,0 62 100,0 124 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah anak balita yang tinggal di tempat dengan ventilasi yang tidak memenuhi standar pada kasus 66,1 lebih besar bila dibandingkan pada kontrol 46,8, sedangkan anak balita yang tinggal di tempat dengan ventilasi yang memenuhi standar pada kasus 33,9 lebih sedikit dibandingkan pada kontrol 53,2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut. Distribusi Ventilasi Ruang Tidur

66.1 46.8

33.9 53.2

10 20 30 40 50 60 70 Kasus Kontrol Kejadian ISPA P er s en ta se Tidak Standar Standar Grafik 6 Distribusi Ventilasi Ruang Tidur pada Penyakit ISPA Balita di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati Berdasarkan hasil analisis data diperoleh p value = 0,03 dan OR = 2,22 95 CI = 1,07 – 4,6. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi ruang tidur dengan kejadian ISPA dan balita yang tinggal di tempat yang ventilasi ruang tidurnya tidak memenuhi standar mempunyai resiko terkena ISPA 2,22 kali lebih besar bila dibandingkan dengan balita yang tinggal di tempat yang ventilasinya memenuhi standar.

4.1.1.7 Gambaran Balita Menurut Lantai Ruang Tidur

Berdasarkan penelitian di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati, diperoleh bahwa anak balita yang tinggal di rumah dengan lantai yang tidak sesuai standar lebih sedikit bila dibandingkan dengan anak balita yang tinggal di rumah dengan lantai yang standar. Tabel 11 Distribusi Lantai Ruang Tidur pada Penyakit ISPA Balita di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati Lantai Kasus Kontrol Total Jumlah Jumlah Jumlah Tidak Standar 7 11,3 5 8,1 12 9,7 Standar 55 88,7 57 91,9 112 90,3 Total 62 100,0 62 100,0 124 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah anak balita yang tinggal di rumah dengan lantai yang tidak sesuai standar pada kasus 11,3 lebih besar bila dibandingkan pada kontrol 8,1, sedangkan anak balita yang tinggal di rumah dengan lantai yang memenuhi standar pada kasus 88,7 lebih sedikit dibandingkan pada kontrol 91,9. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut. Distribusi Lantai Ruang Tidur

11.3 8.1

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 1-4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMANGGIS KOTA DEPOK TAHUN 2007

0 5 12

SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7

(ABSTRAK) FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 0 3

FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUBUG I KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 2 68

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PHEUMANIA PADA BALITA PENDERITA ISPA DI WILAYAH KEJA PUSKESMAS AMBARAWA TRI WULAN PERTAMA TAHUN 2005 - UDiNus Repository

0 0 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS WINDUAJI KABUPATEN BREBES TAHUN 2017

0 0 10

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I WANGON

0 0 16