1.4. INSTALSI JARINGAN KOMPUTER
1.4.1. Teknik Pengkabelan
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan
terminator diujungnya. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan.
Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair. Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial.
Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel .Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan Topologi Jaringan
Jenis kabel yang umum digunakan Topologi Bus
Topologi Ring Topologi Star
Coaxial, twisted pair, fiber Twisted pair, fiber
Twisted pair, fiber
Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu: -
Coaxial cable -
Fiber Optik -
Twisted pair
Kabel Coaxial
Dikenal dua
jenis kabel
coaxial, yaitu thick coaxial cable mempunyai diameter
lumayan besar
dan thin
coaxial cable
mempunyai diameter lebih kecil.
Thick coaxial cable Kabel Coaxial “gemuk”
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini
biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini RG-6 jika digunakan dalam
jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut : -
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt,
sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar. -
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung attached devices atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan external transceiver.
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters. -
Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet atau sekitar 500 meter. -
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet atau sekitar 1500 meter. -
Setiap segment harus diberi ground. -
Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat device adalah 16 feet sekitar 5 meter.
- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet sekitar 2,5 meter.
Thin coaxial cable Kabel Coaxial “Kurus”
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat
jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat
device dihubungkan dengan BNC T- connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 AU atau CU, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet 185 meter per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan devices.
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan
transceiver, kecuali untuk repeater. -
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain populated segment.
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet 0.5 meter.
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet 555 meter.
Fiber Optic
Kabel fiber optic fiber optik adalah kabel jaringan yang dapat mentransmisi data melalui media cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic fiber optik
ini jauh lebih mahal. Namun, kabel fiber optic fiber optik memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 200 meter sampai ratusan kilometer, kabel fiber optic fiber optik juga tahan terhadap
interferensi gelombang elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic fiber optik tidak membawa sinyal
elektrik listrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga yang relatif rawan terhadap serangan petir. Sebagai gantinya, sinyal dari kabel fiber optik fiber optik yang
mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.
Kabel fiber optic fiber optik terdiri dari dua jenis, yang dikenal sebagai kabel fiber optic fiber optik single mode dan kabel fiber optic fiber optik multi mode. Kabel fiber optic fiber
optik single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel fiber optic fiber optik multimode dapat mengirim sinyal yang berbeda pada
saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada susut refraksi yang berbeda. Kabel fiber optic fiber optik single mode
dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel fiber optic fiber optik multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.
Kelebihan Serat Optik
Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain
- Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas
informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
- Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih
tinggi -
Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang -
Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio -
Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api -
Tidak berkarat
Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair STP dan unshielded twisted pair UTP. STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus
sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Pada twisted pair 10 BaseT network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya
lebih handal reliable dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi.
UTP Cable khususnya CAT5 CAT5e
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet 100Mbps. Konector yang
bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable.
Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUBRouter, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Straigt Cable
Tipe sambungan ini digunakan untuk menghubungkan antara perangkat jaringan yang berbeda. Misalnya antara switch dengan router, antara switch dengan komputer dan lain-lain.
Pada type menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada
standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti dalam tabel berikutKombinasi warna yang sering digunakan sekarang ini adalah T568B seperti gambar
dibawah ini:
Crossover Cable
Kabel dengan tipe ini digunakan untuk menghubungkan dua buah perangkat jaringan dengan tipe yang sama, misalnya antara PC dengan PC, antara router dengan router antara switch
dengan switch dan lain sebagainya. Urutan pengkabelan pada kedua sisinya dapat ditunjukkan dalam gambar berikut.
Terminasi kabel UTPSTP
Peralatan yang digunakan pada saat terminasi mengcrimping adalah sebagai berikut:
- tang crimping - konektor RJ 45 - UTPLAN Tester
Tahap-tahap terminasi adalah sebagai berikut:
a. -.Kupas ujung kabel kurang lebih 1 cm menggunakan tang krimping
b. Atur urutan kabel menggunakan standar yang ada misalnya TIA 568B
c. Ratakan ujung kabel
d. Masukkan ke konektor RJ 45
e. Masukkan konektor RJ 45 yang sudah ada kabelnya ke tang crimping
f. Jepitlah sampai terdengar bunyi klik
g. Lakukan hal yang sama pada ujung yang lain
h. Uji menggunakan UTPLAN tester
i. Perhatikan nyala lampu pada LANUTP tester, pada sambungan strike lampu akan
menyala secara berurutan.
1.4.2. Instalasi Konfigurasi NIC
Network Interface card NIC harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat “berinteraksi” dengan jaringan. NIC di pasang pada slot PCI atau PCI express.
Setelah NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver jaringan harus diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver dapat dilakukan sebagai berikut :
a Clik kanan My Computer kemudian pilih Property b Pilih Tab Hardware lalu clik Device Manager
c pilih Network Adapter d clik kanan NIC pilih update driver
e selanjutnya pilih lokasi driver dan ikuti perintah yang ada Apabila NIC dan driver telah terinstall dengan baik, tahap selanjutnya adalah melakukan
konfigurasi IP Address. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Start Control Panel
Network Clik kanan Local Area Network
Properties pada tab
General pilih TCP IP properties
1.4.3. Pengujian Jaringan
Pengujian jaringan dapat dilakukan dari command prompt. Perintah yang biasa digunakan adalah:
- Ipconfig
- Ping
- Tracert
IPconfig merupakan perintah untuk melihat konfigurasi IP pada semua interface jaringan yang terinstall
Perintah ping digunakan untuk menguji konektifitas jaringan. Perintah dasar ping adalah :
Ping IPtujuan
.
contoh: ping 192.168.1.100
Respon yang akan dihasilkan dengan perintah ping adalah: 1.
Replay from …………: Contoh: Reply from 192.168.1.100: bytes=32 time10ms TTL=32
Berarti client yang di tuju menjawab 2.
Request time out : berarti tujuan tidak di kenal 3.
Destination host unreachable : berarti client yang dituju tidak menjawab
•
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen hardware meliputi : Personal Computer PC, Network Interface
Card NIC dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driverdan Protokol Jaringan.
•
Ada 2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight cable dan crossover cable dimana masing-masing punya fungsi ynag berbeda.
•
Walaupun secara fisik hardwaredevice jaringan telah terpasang namun jaringan komputer tidak otomatis dapat difungsikan, tapi perlu diinstal dan dikonfigurasikan
terlebih dahulu.
•
Hal-hal yang perlu di konfigurasi dalam jaringan komputer anatara lain: NIC, Protocol jaringan, Konfigurasi TCPIP, dan memberikan IP address.
•
Setelah proses instalasi dan konfigurasi jaringan selesai, jaringan haruslah di test, untuk melihat apakah instalasi telah dilakukan dengan benar, dan bisa beroperasi dengan baik
ataukah belum. Jika belum berati masih ada kesalahan dan haruslah diperbaiki.
LATIHAN
1. Rencanakan jaringan komputer di sekolah anda yang meliputi:
a. Topologi
b. Jenis perangkat
c. Pengkabelan
d. Pengalamatan
Standart Kompetensi 2 :.Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC yang tersambung pada Jaringan
TUJUAN:
Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan kompeten dan professional melakukan tugaspekerjaan mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung
jaringan sesuai kebutuhan yang dihadapi
MATERI:
Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas: Kerusakan atau kesalahan
Hardware dan kesalahan software.
2.1.Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card kartu jaringan, pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering
disebabkan oleh koneksi hubungan yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.
a Network Interface Card kartu jaringan Tanda bahwa kartu jaringan pada kondisi baik dan telah terinstal secara sempurna
adalah apabila dihubungkan ke jaringan yang baik, maka lampu indikator pada kartu jaringan tersebut akan menyala berkedip. Apabila lampu indicator tidak menyala atau menyala tapi
tidak berkedip maka ada permasalahan pada kartu jaringan atau kabel jaringan. Permasalahan pada kartu jaringan bisa berupa kerusakan hardware maupun kerusakan
software driver. Kerusakan hardware biasanya bisa dideteksi dari halaman device manager
pada windows. Kerusakan hardware ditandai dengan tidak terdeteksinya Ethernet adapter pada network adapter.
Kerusakan ini dapat di perbaiki dengan jalan mengganti card yang rusak dengan card baru.
b Pengkabelan dan Konektor Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer
memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF radio frekuensi, IR Infra Red atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai
kecepatan data yang cukup tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system
jaringan kabel. 1 Untuk Pengunaan kabel thin coax
Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:
Keterangan Gambar: 1. Kabel Terbuka open. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya
kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data. 2. Konektor longgar tidak terhubung. Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar
kartu jaringan dengan konektor kabel. 3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung
singkat dalam jaringan.
4. Resistor pada terminating Connector 5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan
mengalami down komunikasi antar komputer berhenti. Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation client yang bersangkutan saja yang
berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
2 Untuk Pengunaan kabel thick coax Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax
karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:
3 Untuk Penggunaan kabel UTP Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model
ini relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation client terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau
Hub. Sehingga pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:
Keterangan gambar: 1. Konektor longgar tidak terhubung
2. Kabel short 3. Kabel terbuka open
Untuk mengecek kabel yang terbuka open dan kabel yang short dapat
dilakukan dengan
menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-
ujung kabel.
2.2.Kerusakan Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:
a Kesalahan pengalamatan IP. Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga
tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam
jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.
d Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client
server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server. e Kesalahan Service Network file and print sharing
Service network file and print sharing yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print
sharing. f Kesalahan Security System
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan password.
g Kerusakan file program, sehingga perlu di update. Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau
menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja tidak aktif. Untuk dapat melakukan
perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus
yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking: - Tidak bisa Login dalam jaringan
- Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart
untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi. - Tidak bisa sharing files atau printer.
Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan
share. - Tidak bisa install network adapter.
Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna
pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut. Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang
dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya. - Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau
sharing printer.
RANGKUMAN
Tindakan perbaikan konektifitas dalam jaringan komputer merupakan tindakan perbaikan secara keseluruhan untuk membangun jaringan LAN Local Area Network.
Tindakan perbaikan secara keseluruhan menyangkut: 1 Pemasangan Kartu Jaringan
2 Pemasanga Kabel pada konektornya 3 Pemasangan kabel pada jaringan
4 Penginstalan driver kartu jaringan LAN Card 5 Pemilihan jenis protocol
6 Penentuan nomor IP Address dan Subnet mask dan 7 Pemilihan Workgroup
LATIHAN
•
Apabila komputer di kantor tidak bisa sharing data identifikasikan kemungkinan kesalahan yang terjadi.
Standart Kompetensi
3: Konfigurasi System Operasi Jaringan Berbasis Text
TUJUAN :
Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mempunyai kompetensi dan profesionalime dalam melakukan tugaspekerjaan melakukan instalasi sistem operasi jaringan
berbasis text sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
MATERI
Konfigurasi operating system diperlukan agar komputerserver dapat berfungsi sesuai dengan keperluan jaringan. Setelah sistem operasi Redhat Linux 9 terinstal ke hardisk, pada saat
pertama kali sistem dijalankan maka akan muncul tampilan mode text sebagai berikut login :
Tuliskan nama user yang dibuat pada waktu instalasi lalu tekan enter Misal nama login adalah “root” dengan password “123456”
login : root password :
Jika login dan password telah diisi dengan benar, maka proses login sudah berhasil dan akan muncul tampilan shell prompt mode text. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat login sebagai
root hak aksesnya tidak terbatas sehingga harus hati-hati dalam melakukan perintah dan menjalankan sistem karena menyangkut dengan data dalam jaringan.
Konfigurasi Sistem Operasi digunakan untuk mempersiapkan sistem operasi agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk keperluan sebagai server beberapa konfigurasi yang
diperlukan adalah sebagai berikut: - Konfigurasi Network Interface
-.Instalasi DNS - Instalasi web server
- Instalasi database
3.1.Konfigurasi Network Interface
Interface merupakan pintu komunikasi dengan dunia luar. Agar server dapat diakses dari client, interface perlu di konfigurasi dengan benar. Salah satu konfigurasi yang diperlukan adalah
menentukan IP
address. Pada
Redhat, konfigurasi
IP address
disimpan pada
etcsysconfignetwork-scriptsifcfg-Langkah- langkah konfigurasi IP address adalah sebagai
berikut:
1. masuk terminal dengan user root
2. vi etcsysconfignetwork-scriptsifcfg-eth0 3. tekan tombol Insert ketik script dibawah ini
4. DEVICE=eth0 5. BOOTPROTO=none
6. ONBOOT=yes 7. NETWORK=192.169.0.0
8. NETMASK=255.255.255.0 9. IPADDR=192.168.0.1
10. USERCTL=no 11. tekan Esc, : , wq enter
Setelah selesai konfigurasi, aktifkan interface tersebut dengan perintah: service network restart
Seting IP address di ubuntu:
sudo vi etcnetworkinterfaces auto eth0
iface eth0 inet static address 192.168.3.90
gateway 192.168.3.1 netmask 255.255.255.0
network 192.168.3.0 broadcast 192.168.3.255
untuk mengaktifkan :
sudo etcinit.dnetworking restart
Untuk memastikan konfigurasi telah terpasang dengan benar, cek dengan perintah 1. ifconfig
2. ping ip address
3.2. Instalasi DNS