Gambar 4 Tampilan hasil perintah nslookup
e. netstat
Perintah ini digunakan untuk mengetahui aktivitaskoneksi jaringan pada komputer yang anda gunakan, serta statistiknya. Perintah ini dapat digunakan juga untuk menampilkan statistik
jaringan dari interface pada komputer anda, menampilkan socket network, menampilkan protokol yang digunakan, dan lain-lain.
f. route
Perintah ini digunakan untuk membuat jalur baru komunikasi routing pada komputer ke suatu jaringan, biasanya pada LAN atau WAN. Kemudian untuk mengetahui proses lalu lintas
jaringan anda, untuk mengetahui informasi jalur host, gateway, dan networkdestination anda
untuk paket yang akan dikirim dengan perintah route print, sebenarnya perintah ini sama dengan netstat -r.
g. telnet
Perintah ini digunakan untuk melakukan remote ke perangkat jaringan, seperti switch atau router dalam suatau jaringan LAN, MAN, maupun WAN. Dengan melakukan telnet, hal ini
memudahkan administrator jaringan dalam mengelola jaringan dimana saja berada.
h. net
Perintah ini beragam fungsinya, salah satunya yaitu untuk mengirimkan pesan singkat kepada host dalam suatu LAN dengan perintah net send. Untuk perintah yang lainnya dapat
digunakan untuk melihat status-status tertentu pada komputer dan jaringan.
i. netsh
Perintah ini digunakan untuk menampilkan atau memodifikasi konfigurasi jaringan dari sebuah komputer yang sedang berjalan baik secara lokal maupun remote dari komputer yang
aktif. Seperti merubah IP Address, mengganti konfigurasi IPv4 ke IPv6, mengganti port proxy, mengganti winsock, dan lain-lain.
2. Rangkuman
Beberapa perangkat untuk melakukan pemeriksaan jaringan WAN telah tersedia dan disertakan dalam mayoritas sistem operasi yang ada saat ini. Perangkat-perangkat tersebut secara
umum dapat digunakan untuk melakukan pengecekan konektifitas jaringan komputer.
3. Tugas
Identifikasi IP Address dari komputer yang terhubung ke internet melalui modem yang terhubung ke operator yang berbeda.
Kegiatan Belajar 2
Memeriksa hasil perbaikan konektifitas pada jaringan pada perangkat WAN
1. Uraian Materi
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
a Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan b Pengujian konektifitas jaringan
c Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan
handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan
dengan cara-cara berikutini.
a. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
1 Memeriksa pemasangan kartu jaringan LAN Card apakah telah terpasang dengan baik
atau tidak 2
Memeriksa pemasangan konektor kabel pada hubswitch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
3 Pemasangan konektor tidak longgar
4 Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnetmask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
b. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju. Dalam menu network
tersebut kita gunakan Find Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog Find Computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita
masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada ikon NetworkNeighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam
jaringan sampai saat pengaksesan tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung
dengan jaringan adalah dengan masuk pada Windows Explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap. Jaringan beserta data atau printer yang di-sharing dalam sistem
jaringan pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan MS DOS untuk melihat konfigurasi pada TCPIP. Pada jendela Windows MS DOS ketikkan C:IPCONFIGALL.
IPCONFIG IP Configuration memberikan informasi hanya pengalamatan TCPIP pada konputer tersebut saja. Informasi yang muncul di layar menunjukkan bahwa komputer tersebut
memiliki nomor IP Address 10.1.1.7 dan Subnet Mask 255.255.255.0.Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada MS DOS adalah C:
IPCONFIGALL|MORE. Dari tampilan IPCONFIG ALL dapat diperoleh informasi bahwa: 1.
Host Name Nama Komputer adalah Komp_7 2.
Deskripsi kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029AS jenis Ethernet Adapter.
3. Physical adapter adalah 00-02-44-27-25-73
4. IP Address adalah 10.1.1.7
5. Subnet Mask-nya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi
dengan nomor IP Address yang kita hubungi. Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat terdapat respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP Addresstersebut
memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh informasi berapa kapasitas data yang dikirimkan dan waktu untuk pengiriman. Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif
atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out IP Address tidak dikenal. Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif.
Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer,
modem Internet dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki. Untuk dapat melakukan
sharing data dapat melakukannya dengan cara masuk ke Windows Explorer, pilih data atau directory yang akan di-share kemudian klik kanan lalu klik sharing.
1. Pilih directory yang akan di sharing data
2. Option pilihan sharing data adalah:
a.
Start setting printer
b.
Pilih printer yang akan di-sharing Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari
setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak. Sebagai contoh sebuah komputer telah men-sharingdrive A, C, D, E, G dan sebuah printer
berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer untuk dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer.
c.
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan merupakan tindakan untuk melaporkan semua tindakan perbaikan yang dilakukan sampai dengan selesainya. Hal ini
untuk mempermudah perawatan selanjutnya. Sistem pembuatan laporan ini secara lengkap yakni meliputi:
a Landaan teori dasar teori b Alat dan Bahan
c Langkah kerja d Pengujian
e Analisis dan f Kesimpulan
2. Rangkuman
Pemeriksaan hasil perbaikan dilakukan dengan melakukan pengecekan konfigurasi jaringan, pengecekan konektifitas jaringan, dan membuat laporan atau dokumentasi perbaikan. Seluruh
kegiatan tersebut harus dilakukan secara berurutan untuk mendapatkan hasil pemeliharaan atau perbaikan yang optimal. Kondisi jaringan senantiasa baik dan dapat berfungsi maksimal jika
perawatan dan diperbaikan dilakukan dengan baik dan didokumentasikan.
3. Tugas
Uraikan aktifitas pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan pada jaringan komputer sekolah dan bagaimana aktifitas tersebut didokumentasikan.
STANDAR KOMPETENSI 8: Mengadministrasi server dalam jaringan
Kegiatan Belajar 1
Menentukan jenjang pengguna dan aplikasi pada jaringan
1. Konfigurasi Quota
Sebelum mencoba untuk menggunakan disk quota perlu diingat bahwa quota harus sudah dikonfigurasi di kernel anda dan sistem anda sudah terinstal paket quota. Pada Linux Redhat
versi 6.2, paket kuota bisa di-install dengan rpm pada saat instalasi sistem. Setelah itu konfigurasi ulang kernel anda dan pada bagian quota support ketikkan:
quota support CONFIG_QUOTA [n] y Untuk mengecek apakah quota sudah aktif lakukan perintah berikut :
usrsbinquotacheck avug Kemudian hidupkan quota :
usrsbinquotaon -avug Setelah itu anda harus menyunting file etcfstab untuk mengaktifkan disk quota per baris
file sistem, dimana anda dapat mengaktifkan quota untuk masing-masing user atau group atau keduanya untuk semua file sistem yang ada di Linux. Sebelum quota diaktifkan tampilan file
etcfstab adalah sebagai berikut: devhda1ext2 defaults 1 1
devhda2 home ext2 defaults 1 1 Untuk mengaktifkan kuota pengguna, tambahkan usrquota pada kolom keempat setelah defaults.
devhda1ext2 defaults 1 1 devhda2 home ext2 defaults,usrquota 1 1
Cara untuk mengaktifkan kuota kelompok quota group hampir sama, yaitu hanya dengan mengganti opsiusrquota menjadi grpquota. Sedangkan untuk mengaktifkan keduanya, dapat
dilakukan dengan mengubah opsi seperti berikut : devhda1 ext2 defaults 1 1
devhda2 home ext2 defaults,usrquota,grpquota 1 1 Kemudian perlu dibuat juga file yang berfungsi menyimpan recordkuota yaitu quota.user dan
quota.group. Keduanya harus diaturowner sebagai root, dan hanya boleh di read-write oleh root saja. File ini biasa diletakkan di partisihome.
cd home touch quota.user
touch quota.group chmod 600 quota.user
chmod 600 quota.group Untuk memastikan bahwa quota benar-benar sudah diaktifkan, caranya dengan menjalankan
perintah quota v. Dari keluaran perintah ini dapat anda lihat satu baris informasi tentang pemakaian disk dan batas quota saat itu untuk masing-masing file.
Untuk mengalokasikan batas quota digunakan perintah edquota. Perintah dapat digunakan baik untuk mengatur quota seorang user maupun quota sebuah group. Sintaks perintahnya :
edquota user1user2user3 dst dan untuk mengatur dua atau lebih group digunakan :
edquota -g group1group2group3 dst Seringkali seorang administrator ingin supaya ia dapat mengatur batas quota pada suatu
rentang uid atau user ID, sehingga dia tidak perlu memberikan batas quota masing-masing user satu demi satu yang tentu saja akan memakan waktu dan tenaga. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengguna-kan flag p pada perintah edquota. Hal pertama yang harus dilakukan dalam penduplikasian batas quota untuk sejumlah user ini adalah menentukan batas quota yanag akan
dijadikan contoh atau prototipe pada seorang user saja. Setelah itu proses duplikasi dapat dilakukan. Jika diasumsikan shell anda adalah csh dan
user ID dimulai pada nomor 500 maka digunakan perintah : edquota -p bob `awk -F: 3 499 {print 1} etcpasswd`
Jika anda ingin mengeset sendiri graceperiod, dapat dilakukan perintah edquota t. Maka akan ditampilkan :
edquota -t Time units may be: days, hours, minutes, or seconds
Grace period before enforcing soft limits for users: devhda2: block grace period: 0 days, file grace period: 0 days
Jika anda ingin mengeset grace periode menjadi 5 hari maka anda cukup mengubah angka 0 days menjadi 5 days, disesuaikan dengan block dan filenya.
Setelah disk quota aktif pada sistem, tentu saja administrator ingin memeriksa batas quota dan kapasitas disk quota yang telah digunakan. Untuk melakukan hal itu, selain dapat
menggunakan perintah quota, juga dapat digunakan perintah repquota. Perintah quota hanya dapat digunakan oleh seorang user untuk memeriksa quota user dan group, dan pemakaian
kapasitas disk yang dimilikinya. Hanya superuser atau yang memiliki account root yang dapat melihat informasi quota y ang dimiliki user lain beserta pemakaiannya.
Penggunaan perintah quota v oleh seorang user dapat dilakukan untuk melihat batas quota yang dimilikinya di file system tertentu. Sebagai contoh dibawah ini user adjie akan melihat
batas quota yang dimilikinya : quota v
Disk quotas for user adjie uid 501 : Filesystem blocks quota limit grace files quota limit grace
home 525 500 550 5days 17 0 0 usr 0 500 550 0 0 0
2. Rangkuman
Membahas tentang mengidentifikasi jenjang pengguna dan aplikasi, membuat seorang admin jaringan harus bisa mengatur quota untuk client-client-nya agar tidak saling tubrukan dan
acak acakan. Data yang ada wadah jaringan tesebut harus diberi wewenang sesuai dengan kebutuhan setiap client atau server.Akan tetapi server selalu dapat menjalankan disfungsi atau
aplikasi yang akan diinginkannya.
3. Tugas
Lakukan konfigurasi quota.
Kegiatan Belajar 2
Mengatur service yang berjalan pada server
1. Uraian Materi
a. Samba