PENDAHULUAN Tata Cara Pendaftaran Dan Pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Serta Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pada Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kewajiban masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelengaraan pemerintahaan dan pembangunan. Unsur kekuasaan pemerintah untuk menarik pajak dihindarkan. Pajak diartikan sebagai. Perwujudan atas kewajiban kenegaraan dan partisipasi anggota masyarakat dalam memenuhui keperluan pembiayaan Negara dan pembangunan nasional guna tercapainya keadilan sosial dan kemakmuran yang merata, baik material maupun spiritual. Rahardjo 2007:3 Sebagai Kewajiban awal bagi Wajib Pajak adalah mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayan Pajak di tempat Wajib Pajak berdomisili, atau bertempat tinggal bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dan ditempat kedudukan bagi Wajib Pajak Badan, seperti perseroan terbatas, perseroan komanditer, dan seterusnya. Pendaftaran sebagai Wajib Pajak ditandandai dengan memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak atau yang disingkat dengan NPWP. Wajib Pajak juga berhak untuk melakukan Pemindahan dan Penghapusan pencabutan NPWP. Wajib Pajak yang pindah tempat tinggal atau tempat kedudukan dari wilayah Kantor Pelayanan Pajak tertentu ke wilayah Kantor Pelayanan Pajak yang lain harus memberitahukan kepindahan tersebut untuk memperoleh NPWP baru. Pemindahan NPWP dilakukan oleh wajib pajak dengan mengajukan permohonan dan disampaikan kepada Kantor Pelayan Pajak lama dan baru. Sementara itu, penghapusan NPWP adalah tindakan menghapuskan NPWP dari master file yang ada pada tata usaha Kantor Pusat Direktorat Jendral. Penghapusan NPWP tidak menghilangkan tanggung jawab Wajib dalam memenuhui kewajiban perpajakan yang harus dilakuakan. Penghapusan Wajib Pajak dikarenakan Wajib Universitas Sumatera Utara Pajak Meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan yang belum dibagi. Raharjo 2007:44 Setelah melakukan Pendaftaran sebagi Wajib Pajak, Pemerintah Pajak memberikan Surat Pemberitahuan Tahunan SPT kepada Wajib Pajak sebagai kewajiban rutin kemudian mengisi SPT dilakukan dengan benar, serta menghitung besarnya pajak hingga proses akhir menyampaikan SPT kepada Kantor Pelayan Pajak. Fasilitas umum yang dinikmati oleh masyarakat seperti jalan, jembatan merupakan hasil penerimaan pajak. Dimana penerimaan pajak ini merupakan penerimaan dalam negeri paling besar. Hasil pemanfaatan dari penerimaan perpajakan dapat dimasukan dalam APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dalam sisi penerimaan, dan dipakai untuk membiayai pengeluaran pemerintah, yang berfungsi untuk mencapai sasaran dibidang sosial ekononmi. Penerapan pemungutan pajak dilakukan oleh Pemerintah hanya dengan memungut dari Wajib Pajak berupa uang, tidak ada satu jenis pajakpun yang mewajibkan Wajib Pajak untuk menyerahkan berupa barang, baik pada pajak lansung maupun pajak tidak lansung, atau jenis-jenis pajak yang dipungut pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Boediono, 2000:5 Untuk mempermudah Wajib Pajak Pemerintah memberikan kewenangan untuk menghitung sendiri pajak yang terutang dan kemudian melunasinya serta melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak sehingga kepatuhan Wajib Pajak sangatlah penting dalam menghitung dengan jujur pajak penghasilan terutang dan menyetor serta melaporkannya dengan tepat waktu, yang disebut system Self Assessment. Guna untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Universitas Sumatera Utara Pemerintah juga memberikan kewenagan kepada Wajib pajak terhadap pembetulan, besarnya pajak terutang dimungkin telah terlanjur salah ataupun salah data dalam pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Wajib Pajak dapat melakukan pembetulan dengan menyampaikan pernyataan tertulis, sepanjang Direktur Jendral Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan. Kewenangan untuk Wajib Pajak yang diberikan oleh pemerintah tidak dapat menyelesaikan masalah secarah keseluruhan Wajib Pajak. Namun ada saja masalah yang menimbulkan penerimaan pajak tidak lancar . Masalah Pajak adalah masalah antara pemerintah yang memungut pajak di satu pihak dengan masyarakat wajib pajak yang dibebani membayar pajak. Tetapi, bila ditinjau secara ekonomis, beban wajib pajak tidak terbatas pada besarnya pajak terutang yang harus dilunasi, melainkan termasuk biaya-biaya admintrasi, atau yang dikenal biaya pemenuhan kewajiban perpajakan itu sendiri compliance cost. Selain masalah diatas, yang menjadi perhatian penting bagi pemerintahan Kantor Pelayan Pajak adalah pelayanan. Masalah pelayanan memiliki peran penting karena menyangkut karena menyangkut kepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara kesluruhan. Karena pelayanan umum diselengarakan oleh pemerintah melibatkan seluruh aparat pegawai makin terasa denganadanya peningkatan kesadaran bernegara dan bermasyarakat, maka pelayanan telah meningkat kedudukannya dimata masyarakat menjadi satu hak, yaitu hak atas pelayanan. Namun ternyata hak masyarakat atau perorangan untuk memperoleh pelayanan dari aparat Pemerintah terasa belum dapat memenuhui harapan semua pihak, baik masyarakat itu sendiri maupun pemerintah dan pelayan umum belum menjadi “budaya” masyarakat. Disana-sini masih selalu ditemui kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering masyarakat yang menerima layanan Moenir. 2007:1 Universitas Sumatera Utara Pemerintah pusat melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas berat dalam hal pelayanan kepada publik yang berkaitan dengan pemungutan pajak. Saat ini telah dilakukan perubahan di berbagai bidang termasuk dicanangkannya visi, misi dan tujuan organisasi. Salah satu cita-cita utama yang terkandung dalam visinya adalah menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lain. Disamping itu berkeinginan agar eksistensi dan kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat, serta mampu memenuhi harapan masyarakat serta memiliki citra yang baik dan bersih. Setelah uraian diatas maka penulis ingin melihat dan mengetahui bagaimana tata cara Pendaftaran dan Pencabutan NPWP serta lebih jelas sejauh mana sistem pelayanan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Untuk itu penulis meletakan observasi yang terjadi adalah “Tata Cara Pendaftaran Dan Pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Serta Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pada Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur” Universitas Sumatera Utara

1.2. Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Tata Cara Pendaftaran Dan Pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Serta Kualitas Pelayan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pada Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memahami mengenai Tata Cara Pendaftaran Dan Pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Serta Kualitas Pelayan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pada Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, diharapkan juga dapat melatih kemampuan menganalisis dan berfikir sistematis. 2. Bagi perusahaan Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi tentang sistem pelayanan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. 3. Bagi Pembaca Sebagai sumber atau acuan dalam penyusunan tugas-tugas yang ada serta dapat dijadikan bahan referensi yang sangat membantu dalam penyusunan Tugas Akhir. Universitas Sumatera Utara

1.5. Rencana Penulisan

Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dilakukan dengan sistematika sebagai berikut

1.5.1. Jadwal SurveiObservasi

Adapun jadwal surveyObservasi sebagaimana terlihat dalam Tabel 1.1 dibawah ini Tabel 1.1. NO Kegiatan Mei Juni Minggu Ke Minggu Ke 3 4 1 2 1 Mengajukan Surat Permohonan Judul 2 Mengurus Surat Riset 3 Mengantar Surat Izin ke Kantor 4 Mengambil surat balasan riset dari kantor 5 Melakukan wawancara kepada Wajib Pajak terkait sistem pelayanan wajib pajak di KPP Pratama Medan Timur Sumber : Penulis 2014. Universitas Sumatera Utara 7

BAB II PROFIL INSTANSI