perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
= 75,71 c
Pencairan Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP =
Pencaira n SPMP
x 100
Total Pencairan Tungga kan Pa jak
= Rp16.811.000,00
x 100 Rp1.420.638.000,00
= 1,18
2. Kontribusi Penagihan Pajak Aktif Terhadap Pencapaian Target Pencairan Tunggakan Pajak
Tabel II.5 Realisasi Pencapaian Target Pencairan Tunggakan Pajak
dalam ribuan rupiah Tahun
Tunggakan Pajak
Target Pencairan
Tunggakan Realisasi
Pancairan Tunggakan Pajak
Pencapaian 2010
25.815.823 5.226.762
3.988.970 76
2011 28.688.399
10.552.533 1.420.638
13
Sumber: Seksi Pena giha n KPP Pra ta ma Boyola li
Tahun 2010 realisasi pencapaian target pencairan tunggakan pajak sebesar dan tahun 2011 sebesar dengan perhitungan sebagai berikut :
=
Rea lisa si Penca ir an Tunggakan Pajak
x 100
Tar get Pencairan Tunggakan P ajak
Tahun 2010 = Rp 3.988.970.000,00
x 100 Rp 5.226.762.000,00
= 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
Tahun 2011 = Rp 1.420.638.000,00
x 100 Rp 10.552.533.000,00
= 13 Sedangkan penagihan pajak aktif berkontribusi terhadap pencapaian
target pencairan tunggakan pajak dengan perhitungan sebagai berikut :
=
Jumlah Penca ir an dar i Penagihan Pa ja k Aktif
x 100
Tar get Pencairan Tunggaka n P ajak
Tahun 2010 = Rp 729.682.000,00
x 100 Rp 5.226.762.000,00
= 14 Tahun 2011 =
Rp 1.126.257.000,00 x 100
Rp 10.552.533.000,00 = 11
3. Hambatan-hambatan dalam Penagihan Pajak
a. Terbatasnya jumlah Jurusita Pajak yang hanya terdapat dua orang Jurusita Pajak tidak sebanding dengan jumlah Penunggak Pajak.
b. Data-data penagihan
pajak tahun-tahun
sebelumnya tidak
diadmnistrasikan dengan baik. c. Terdapat banyak penunggak pajak yang pailit dan tidak memiliki objek
sita, dan bahkan tidak d iketahui alamatnya. d. Wajib Pajak bersifat tidak koorperatif terhadap Jurusita Pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
e. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
f. Adanya perlakuan tidak baik atau ancaman fisik dari penunggak pajak
terhadap Jurusita ketika menjalankan tugasnya di lapangan.
4. Upaya-upaya dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan Penagihan Pajak
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan penyempurnaan sistem terkait untuk mempermudah proses kegiatan perpajakan.
b. Meningkatkan penyuluhan dan mengoptimalisasi kinerja kehumasan untuk menumbuhkan kesadaran Wajib Pajak terhadap kewajiban
perpajakannya. c. Penatausahaan administratif pelaksanaan penagihan pajak beserta data-
data penagihan secara optimal dan tertib. d. Melakukan pendekatan persuasif dengan Wajib Pajak dan koordinasi
dengan pihak bank untuk pemblokiran rekening Wajib Pajak yang bersangkutan.
e. Bekerjasama dengan aparat pemerintah untuk meminta bantuan dalam proses penagihan pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
BAB III TEMUAN
Dari kegiatan magang kerja dan penelitian serta analisis data di KPP Pratama Boyolali, maka penulis dapat menyimpulkan kelemahan dan kelebihan
yang ditemukan terkait dengan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Adapun kelemahan dan kelebihan yang ditemukan penulis adalah sebgai berikut:
A. Kelebihan
1. Pelaksanaan penagihan pajak di KPP Pratama Boyolali telah dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000.
2. Adanya
Account Representative
di KPP Pratama Boyolali yang akan melayani Wajib Pajak secara individual, serta membantu Wajib Pajak
dalam mengurus kewajiban perpajakannnya. 3. Kontribusi penagihan pajak aktif terhadap pencairan tunggakan pajak di
KPP Pratama Boyolali mengalami peningkatan sekitar 61, dari tahun 2010 sebesar 18,29 dan tahun 2011 sebesar 79,27.
B. Kelemahan
1. Dalam pelaksanaan penagihan pajak fiskus masih menemui permasalahan- permasalahan dan perlawanan dari Penunggak Pajak.
2. Kerjasama antar seksi belum berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan seksi penagihan sering menjumpai permasalahan mengenai perubahan data
Penunggak Pajak