Portofolio Model Indeks Tunggal

19 Investor yang relistik menurut Mao 1970 dikutip dari Satono Zulaihati 1998, akan melakukan investasi tidak hanya pada satu jenis investasi, akan tetapi melakukan diversifikasi pada bagian investasi dengan pengharapan akan dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan return. Strategi diversifikasi dilakukan dengan portofolio optimal yang berarti keuntungan diperoleh dengan diversifikasi pada berbagai investasi dengan jumlah sekuritas tertentu yang memiliki return yang cukup tinggi. Portofolio optimal dicapai dengan melakukan simulasi pada beberapa sekuritas yang dinilai efisien dengan menggunakan prosedur perhitungan tertentu.

G. Portofolio Model Indeks Tunggal

1. Model Indeks Tunggal William Sharpe 1963, mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal single indeks model . Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan dalam perhitungan model Markowitz. Model ini dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana Misalnya untuk n aktiva, model markowitz membutuhkan perhitungan sebanyak n buah return, n buah varians dan n. n-12 buah kovarian. Untuk model indeks tunggal hanya dibutuhkan perhitungan sebanyak 3n+1, yaitu sebanyak n buah return, n buah β dan n buah varian dari kesalahan 20 residu 2 e  dan sebuah varian return indeks pasar 2 m  . Jika hanya risiko portofolio yang akan dihitung, model indeks tunggal hanya membutuhkan sebanyak 2n+1 perhitungan saja, ya itu n buah untuk β dan n buah untuk varian kesalahan residu 2 e  dan sebuah varian indeks pasar 2 m  . Di samping itu, model indeks tunggal juga dapat dipergunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio. Menurut Jogiyanto 1998, model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar, jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return- return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum common response terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Penggunaan pendekatan pasar atau model indeks tunggal dengan persamaan berikut Elton dan Gruber, 1995 : i m i i i e R a R    .  Dimana:  it R return sekuritas ke-i  i a suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return sekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar  i  koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan Rm 21  mt R . tingkat retun pasar  i e residual error saham i pada periode t yang merupakan selisih antara R it yang diharakan dengan R it riil. 2. Excess Return to Beta ERB Excess Return to Beta ERB yang merupakan kelebihan pengembalian atas tingkat keuntungan bebas risiko pada asset lain dengan Cut-off rate Ci. Cut-off rate Ci itu sendiri tidak lain adalah merupakan perbandingan antara varian return pasar dengan sensitivitas saham individu terhadap varian error saham. Saham-saham yang memiliki ERB yang lebih besar daripada Ci di jadikan kandidat portofolio, tetapi sebaliknya jika ERB lebih kecil dari Ci tidak diikutkan dalam kandidat portofolio. Exsess Return to Beta ERB dengan menggunakan formula sebagai berikut EltonGruber,1995: i f i R R E ERB    Dimana: ER i = return ekspektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i R f = risk free rate β i = beta saham i Besarnya titik pembatas ini dapat ditentukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 22 1. Urutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal. 2. Hitung nilai A i dan B i untuk masiing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut :     2 ei i BR i i R R E A     dan 2 2 ei i i B    Dimana: ERi = return ekspektasi berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i. R BR = return aktiva bebas risiko. βi = beta sekuritas ke-i. 2 ei  = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematik. 3. Hitung nilai Ci Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai A 1 sampai dengan A i dan nilai-nilai B 1 sampai dengan B i . Misalnya, C 3 menunjukkan nilai C untuk sekuritas ke-3 yang dihitung dari kumulasi A 1 , A 2 , A 3 dan B 1 , B 2 , dan B 3 . Ci dengan formula sebagai berikut Elton Gruber, 1995 : 23                i j ei i m i j ei j f i m i R R E C 1 2 2 2 1 2 2 1       Dimana : Ci = Cut off rate  2 m  varian pasar  i  beta saham  2 ei  varian dari residual error saham  2 i  kuadrat beta saham 4. Besarnya cut-off point C adalah nilai Ci dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci. 5. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C. Sekutitas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih kecil dengan ERB titik C tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal.

H. Diversifikasi Secara Random

Dokumen yang terkait

ANALISIS INVESTASI MELALUI PENETAPAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA SAHAM LQ-45 BURSA EFEK INDONESIA

0 6 49

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA ( STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM PADA SAHAM LQ 45

0 5 126

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Perusahaan Go Publik yang termasuk dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.

0 2 10

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham-Saham Indeks LQ-45).

0 1 7

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Penggunaan Model Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari 2005 -Januari 2008).

0 0 9

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM Analisis Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Jakarta Islamic Index ( Jii ) Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Dan Model Random Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).

1 0 13

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

0 4 27

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Indeks LQ 45 dengan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia.

0 0 1

PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM LQ-45 - Unika Repository

0 0 13