8
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Realisasi Pemecahan Masalah
Tahapan pemecahan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan draft materi pelatihan yang merupakan ringkasan atau rangkuman
dari isi materi pada buku-buku yang menjadi buku pegangan guru dalam pengajaran matematika dan IPA di SLBB Tabanan.
2. Dari ringkasanrangkuman materi ajar tersebut kemudian menjadi bahan dalam pembuatan media pembelajaran audio visual. Dalam ringkasan yang merupakan
materi ajar ini diberikan catatan-catatan khusus hal-halmateri-materi mana yang seringkali menjadi kendala siswa dalam memahami sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus ketika menuangkannya ke dalam media audio visual merupakan hasil kesepakatan antara pelaksana kegiatan dengan guru-guru sasaran kegiatan.
3. Tahap selanjutnya adalah tahap menuangkan konsep verbal yang ada dalam ringkasan materi pelajaran tersebut ke dalam bentuk media pembelajaran audio
visual, dengan memanfaatkan sofware Microsoft Power Point, Macromedia Flash, software lainnya.
4. Mempersiapkan beberapa media audio visual untuk pembelajaran matematika dan IPA sebagai contoh-contoh yang akan dijadikan bahan dalam pemberian pelatihan
bagi guru-guru di SLBB Tabanan. 5. Memperkenalkan cara-cara pembuatan media pembelajaran audio visual dengan
memanfaatkan beberapa sofware yang telah disebutkan di atas, menggunakan metode ceramah dan demonstrasi untuk mendemonstrasikan tahapan-tahapan dari
pembuatan media pembelajaran tersebut. 6. Melakukan evaluasi peningkatan pemahaman guru-guru SLBB Tabanan tentang
cara-cara pembuatan media pembelajaran audio visual untuk mata pelajaran Matematika dan IPA, dengan praktik secara mandiri maupun berkelompok oleh
peserta pelatihan, sampai pada tingkat tuntas. 7. Jika masih terdapat kekurangan dalam kemampuan guru dalam pengembangan
media pembelajaran audio visual ini, maka semaksimal mungkin pelaksana kegiatan akan mengupayakan untuk memberikan supervisi klinis bagi guru-guru
yang masih kurang pemahamannya.
9
B. Khalayak Sasaran Strategis
Khalayak sasaran kegiatan ini adalah guru-guru pengampu mata pelajaran Matematika dan IPA di Sekolah Luar Biasa Bagian B yang terpilih sebagai sasaran
kegiatan, serta sangat membutuhkan pelatihan ini dan sesuai dengan tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, yaitu guru-guru SLBB Kabupaten Tabanan.
C. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah berupa pelatihan pengembangan media pembelajaran audio visual dengan memanfaatkan beberapa
software seperti Microsoft Power Point, Macromedia Flash, software lainnya, untuk pengajaran matematika dan IPA siswa tuna rungu dengan metode presentasi dan
demonstrasi, dan praktik pembuatan media pembelajaran audio visual oleh peserta pelatihan secara mandiri maupun berkelompok. Dalam pelatihan, guru-guru akan
dibantu mulai dari merancang media pembelajaran audiovisual, membuat media audio visual, dan pengembagan media audiovisual tesebut. Supervisi klinis akan diberikan
untuk guru-guru yang memerlukan penangan lebih, sehingga diharapkan materi pelatihan dapat dipahami oleh semua guru sasaran kegiatan sampai pada tingkat tuntas.
Evaluasi dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, meliputi: - Pemberian pre test tentang pengetahuan awal peserta pelatihan mengenai media
pembelajaran audio visual berbasis IT serta pengembangannya, pemanfaatan software untuk pembuatan media pembelajaran audio visual, media yang biasa
dipergunakan sebelumnya dalam pengajaran matematika dan IPA siswa tuna rungu. - Setelah diberikan pelatihan, akan diberikan evaluasi berupa post test mengenai
kemampuan guru dalam pengembangan media pembelajaran audio visual tersebut. - Sebagai indikator keberhasilan kegiatan ini adalah adanya peningkatan kemampuan
guru dalam merancang media pembelajaran audiovisual, membuat media audio visual, dan pengembagan media audiovisual untuk pengajaran siswa tuna rungu.
Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil analisis data skor pengetahuan peserta pada pre test dan post test, serta dari hasil observasi selama praktik oleh peserta
pelatihan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif terhadap data
yang diperoleh dari hasil observasi, sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil pre test dan post test. Analisis kuantitatif
10 menggunakan analisis statistika, yaitu statistif deskriptif dan inferensial. Statistik
deskriptif dipergunakan untuk melihat sebaran data semua variable penelitian, sedangkan statistik inferensial dipergunakan untuk melihat keterkaitan antar satu
variabel dengan variabel lainnya. Hipotesis tindakan diuji dengan uji t t test, dengan ditetapkan taraf signifikansi sebesar 5. Hipotesis yang diajukan adalah: Pemberian
pelatihan berpengaruh
terhadap peningkatan
kemampuan guru-guru
dalam pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis IT untuk pengajaran siswa
tuna rungu di SLBB Tabanan.