57 42, 31 22 orang dan kategori kurus dengan persentase sebesar 5,77
3 orang. 2. Tingkat kebugaran kardiorespirasi pegawai kecamatan di daerah
Kabupaten Wonogiri termasuk dalam kategori kurang sebesar 94, 23 49 orang, selebihnya termasuk kategori dibawah rata-rata dengan persentase
sebesar 5,77 3 orang .
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Fokus penelitian hanya pada indeks massa tubuh dan kebugaran
kardiorespirasi pegawai karena keterbatasan waktu 2. Hanya meneliti 5 kecamatan dari 25 kecamatan yang ada di kabupaten
wonogiri.
C. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka implikasi hasil penelitian adalah diketahuinya tingkat indeks massa tubuh dan kebugaran kardiorespirasi
pegawai kecamatan daerah Kabupaten Wonogiri, yang mana perlu diperbaiki.
D. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dikemukakan, disampaikan beberapa saran sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain:
58 1. Diperlukanya pengaturan pola makan yang baik dengan diimbangi
olaharaga agar status gizi dan proporsi tubuh menjadi baik. 2. Pegawai memerlukan aktivitas jasmani atau olahraga secara teratur,
terukur, dan terprogram sehingga dapat memperbaiki tingkat kebugaran kardiorespirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi. Diakses dari http:creasoft.wordpress.com20100101status-gizihtml. Pada tanggal 04
Maret 2012, Jam 20.13 WIB. Almatsier, S. 2009. Prinsip dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anaya Mandal. 2012. Penyebab Kekurangan Gizi. http:www.news-
medical.nethealthCauses-of-malnutrition-Indonesian.aspx . Diakses tanggal 12
Desember 2015. Jam 11.07 Asmira Sutarta. 1980. Ilmu Gizi. Jakarta: PT New Aqua Perss.
59 Cooper, K. H. 1968. A Means of Assessing Maximal Oxygen uptake. Journal of
The American Medical Association, 203: 201-204. Djoko Pekik Irianto. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta: Lukman Offset. Djoko PekikIrianto. 2006. Penilaian Status Gizi. Yogyakarta: FIK UNY.
Djoko Pekik Irianto. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Djoko Pekik Irianto. 2000. Panduan Latihan Kebugaran Jasmani yang Efektif dan Aman. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Fatmah. 2011. Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk Agung. Heri Perdianto. 2010. Tes dan Pengukuran Kemampuan Fisik Kebugaran.
I Dewa NyomanSupariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran.
Jan Broekhoff, Michael J. Ellis dan G. Tripps 1986. Sport, Healt and Nutrition.United States of America : Human kinetics publishers, Inc
Jonathan Kuntaraf. dan Kathleen. L. kuntaraf 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Advent Indonesia.
Moch. Agus Krisno Budiyanto. 2004. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Muna Aprilianto. 2008. “Status Gizi Anggota fitness di Kirana Health club
Jogjakarta Plaza Hotel tahun 2010 .”Skripsi. Yogyakarta:FIK UNY.
Nancy Clarck. 2001. Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga. Metty Lantia, Amirudin, terjemahanJakarta: PT Raja Grafinda Persada.
Nazir. 2012. Metode Diskriptif. https:idtesis.commetode-deskriptif
. Diakses tanggal 01 Januari 2017. Jam 20.00.
Nowo Tri Purnomo. 2008. “Status Kebugaran Kardiorespirasi Pemain Sepakbola
Wanita PSW Putri Mataram Sleman Yogyakarta tahun 2009 .”Skripsi.
Yogyakarta:FIK UNY. Nowo Tri Purnomo. 2008.
“Hubungan antara Status Gizi dengan Kebugaran Jasmani Olahragawan PELATDA PON XVII DIY tahun 2008.”Skripsi.
Yogyakarta:FIK UNY.