Mekanisme perkecambahan pada biji

Dibagikan Oleh : http: biologi-indonesia.blogspot .com

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme perkecambahan pada biji

Perkembangan biji merupakan serangkaian proses penting yang dimulai sejak dorman periode diam sampai bibit yang sedang tumbuh Perkecambahan meliputi peristiwa – peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut. 1 Imbibisi dan absorpsi 2 Hidrasi jaringan 3 Absorpsi oksigen 4 Pengaktifan enzim dan pencernaan 5 Transport molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio 6 Peningkatan respirasi dan asimilasi 7 Munculnya embrio Perkecambahan dimulai dari penyerapan air oleh biji sehingga beratnya bertambah dimana proses ini dinamakan imbibisi. Pertambahan berat biji yang siap berkecambah pada kacang kira – kira 1,5 kali berat biji semula. Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim dan memungkinkan adanya makanan cadangan tepung dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai untuk dibawa ke titik tumbuh kecambah. Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan oleh kecepatan menyiapkan makanan. Namun, disamping faktor nutrisi yang diberikan, terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan perkecambahan, yaitu faktor suhu dan persediaan oksigen. Sebagian tumbuhan dapat berkecambah pada keadaan terang sebagian lainnya memerlukan sedikit cahaya. Akan tetapi, pada umumnya tumbuhan berkecambah akan cepat tumbuh pada keadaan gelap. Faktor suhu bergantung pada keadaan geografis. Suhu di daerah tropis berlainan dengan suhu di daerah dingin. Suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim sehingga proses enzimatis tidak berlangsung lancer. Pada pertumbuhan embrio, awal terbentuknya akar radikula lebih cepat daripada pertumbuhan pucuk lembaga plumula dan umumnya radikula muncul dari kulit biji yang pecah. Perkecambahan terjadi akibat pertumbuhan plumula calon batang dan radikula calon akar. Plumula tumbuh ke atas, sedangkan radikula tumbuh ke bawah. Dibagikan Oleh : http: biologi-indonesia.blogspot .com Proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal yang dimaksud adalah adanya pernaan fitohormon pada tanaman. Adapun faktor eksternal, meliputi air, temperature, gas ketersediaan oksigen, cahaya, dan senyawa eksogen, seperti KNO 3 , tiourea – CSNH 2 2, H 2 0, etilen, dan GA.

4.2 Pengaruh intensitas cahaya terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan