4. BAB II.pdf laporan praktik industri a

BAB II KEGIATAN UMUM

2.1 Identitas Perusahaan a.

  Nama Perusahaan : PT. Pelabuhan Tanjung Priok b. Alamat Perusahaan : Jalan Raya Pelabuhan no. 9 Jakarta Utara

  c. : +6221-4301080 (25 Saluran) No. Telepon

  d. : priok@indonesiaport.co.id E-mail

  e. : www.indonesiaport.co.id Website

  f. : dapat dilihat pada Gambar 1 Logo

  

Gambar 1.Logo PT. Pelabuhan Tanjung Priok, sumber: www.indonesiaport.co.id

2.2.

   Profil Perusahaan

  PT. Pelabuhan Tanjung Priok beroperasi penuh menjadi anak perusahaan ke 14 dari

  IPC PT. Nama Pelabuhan Indonesia II (Pesero), sesuai dengan surat Keputusan Bersama Direksi Pelabuhan Indonesia II (persero) dan Direksi Multi Terminal Indonesia Nomor HK.56/28/5/4/PI.II-14 dan Nomor HK.476/1/18/MTI-2014 tentang Organisasi PT. Pelabuhan Tanjung Priok ditetapkan pada tanggal 28 Mei 2014. Kemudian sesuai Surat Keputusan Mentri Perhubungan RI No KP 818 TAHUN 2014, tanggal 29/09/14 tentang pembentukan Badan Usaha Pelabuhan PT. Pelabuhan Tanjung Priok. PT. Pelabuhan Tanjung Priok lahir dengan sebuah keyakinan besar bahwa PT. Pelabuhan Tanjung Priok akan mampu menciptkan pola kerja serta kualitas pelayanan kepelabuhan secara fleksibel, cepat dan berfokus pada penekanan biaya operasi. PT. Pelabuhan Tanjung Priok akan bergerak lebih cepat, efektif dan efisien dalam melayani kebutuhan para pelanggan atau pengguna jasa kepelabuhan, semakin rendah pula biaya yang harus dikeluarkan. PT. Pelabuhan Tanjung Priok mengintensifkan komunikasi dengan pelaku usaha dan asosiasi pengguna jasa pelabuhan untuk senantiasa menjalankan program modernisasi dan efisiensi layanan jasa kepelabuhan.

2.3. Sejarah Singkat

  Sejarah dari perkembangan PT. Pelabuhan Tanjung Priok adalah:

  a) 1960-1963

  Pengelolaan pelabuhan umum dilakukan oleh Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I s/d IVberdasarkan Undang-Undang Nomor 19 prp tahun 1960.

  b) 1964-1969

  Aspek komersial dari pengelolaan pelabuhan tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah yang disebut Port Authority.

  c) 1969-1983

  Pengelolaan pelabuhan masing-masing pelabuhan umum dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1969, Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1969.

  d) 1983-1992

  Pengelolaan pelabuhan umum dibedakan menjadi pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan. Pengelolaan pelabuhan umum yang diusahakan dilakukan oleh Perusahaan Umum (PERUM) Pelabuhan, sedangkan pengelolaan pelabuhan umum yang tidak diusahakan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jendral Perhubungan Laut sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983. PERUM Pelabuhan II merupakan salah satu dari empat PERUM Pelabuhan yang mengelola pelabuhan-pelabuhan yang diusahakan dan dibentuk berdasarkan Peraturan Perintah Nomor

  15 Tahun 1983.

  e) 1992-2012

  Perubahan status PERUM Pelabuhan II menjadi PT.Pelabuhan Indonesia II (Persero) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 57, tanggal 19 Oktober 1991, dan dikukuhkan dengan Akta Notaris Imas Fatimah Sarjana Hukum di Jakarta pada tanggal 1 Desember 1992. Peningkatan status perusahaan dari PERUM PELABUHAN II menjadi PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) merupakan suatu kepercayaan dari Pemerintah, didasarkan pada pertimbangan keberhasilan manajemen meningkatkan pengelolaan pelabuhan-pelabuhan yang diusahakan oleh perusahaan selama ini.

f) 2012-Sekarang

  PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II meluncurkan identitas korporasi baru berupa logo IPC. Identitas korporasi baru ini mengukuhkan semangat baru PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dalam bertransformasi menjadi IPC, perusahaan penyedia layanan kepelabuhan di Indonesia yang lebih effisien dan modern dalam berbagai aspek operasinya guna mencapai tujuan menjadi operator pelabuhan kelas dunia. Semangat transformasi tersebut diterapkan ke dalam seluruh aktivitas perusahaan, baik pada aspek strategis manajemen, operasional maupun peningkatan sumber daya manusia yang secara komprehensif, gesit dan fleksibel dengan berpegang pada prinsip memajukan perdagangan, memajukan Indonesia. Energizing Trade, Energizing Indonesia.

2.4. Visi & Misi Perusahaan

  Pelayanan dan kepuasan pelanggan sebagai kata kunci seluruh aktivitas perusahaan harus menjadi budaya dan etika setiap elemen perusahaan dalam pelaksanaan tugasnya, sebagaimana yang tercermin dalam visi dan misi perusahaan.

  • ekonomi Indonesia.

  Visi Perusahaan: Menjadi hub nasional nomer satu yang melayani pertumbuhan

  • 1.

  Misi Perusahaan:

  Mewujudkan visi perusahaan melalui peningkatan realisasi komitmen perusahaan kepada mitra pelanggan, kepentingan nasional, pemilik, masyarakat pelabuhan dan anggota perusahaan.

  2. Menjamin kualitas jasa kepelabuhan dengan jaringan logistik prima untuk memenuhharapan stakeholder utama (pelanggan, pemegang saham, pekerja, mitra dan regulator.

  3. Menjamin kelancaran dan keamanan arus kapal dan barang untuk mewujudkan efisiensi biaya logistik dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

4. Menjamin kecukupan produktivitas untuk memenuhi dinamika kebutuhan pelanggan.

  Komitmen Perusahaan: 1. Kepada mitra dan pelanggan jasa kepelabuhan

  Menyediakan dan mengoperasikan jasa pelayanan kepelabuhan yang handal dengan mutu kelas dunia.

  2. Kepada kepentingan nasional

  Meningkatkan kesehatan perusahaan secara professional dan dapat mendorong pengembangan ekonomi nasional.

  3. Kepada masyarakat pelabuhan

  Mendorong terbentuknya masyarakat pelabuhan yang kooperatif dan mempunyai rasa saling memiliki.

  4. Kepada anggota perusahaan

  Mewujudkan sumber daya insani yang beriman, bermutu, optimis, bersikap melayani dan ramah, bangga kepada perusahaan dan budayanya, serta mampu memberikan kesejahteraan dan kepuasan kerja kepada karyawan.

  Strategy house dari PT. Pelabuhan Tanjung Priok dapat dilihat pada Gambar 2.

  Gambar 2. Strategy House 2.5.

   Perkembangan Perusahaan

a) Kode Etik Bisnis

  Memasuki tahun 2010, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Perseroan adalah adanya peningkatan permintaan pelayanan jasa kepelabuhan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola, dan terutama di cabang pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu gerbang perekonomian nasional yang mengalami lonjakan arus keluar-masuk petikemas seperti disebutkan sebelumnya. Menjawab tantangan tersebut, Manajemen pada tahun 2010 melanjutkan langkah-langkah meningkatan produktivitas secara berkesinambungan di semua cabang pelabuhan, melalui serangkaian program atau upaya perbaikan di bidang fasilitas fisik (hardware), prosedur dan tata cara kerja (software), maupun kompetensi Sumber Daya Manusia (brainware). Pada tahun 2010, Perseroan melakukan program pengembangan fasilitas fisik terkait dengan penataan fasilitas pelabuhan maupun pengadaan peralatan bongkarmuat di pelabuhan guna meningkatkan efisiensi pelayanan kapal dan barang. Peningkatan efisiensi pelayanan tersebut pada gilirannya diharapkan akan mendorong terciptanya sistem logistik nasional yang lebih efisien dan rasional dan dapat menjamin kepastian usaha bagi pengguna jasa kepelabuhan. Program-program kerja yang terkait dengan perbaikan proses dan tata cara kerja antara lain adalah: pengembangan kapabilitas pelayanan 24-jam per hari, 7-hari per minggu, di semua cabang pelabuhan; percepatan perputaran barang di pelabuhan dengan memperpendek masa penumpukan, dan khususnya di pelabuhan Tanjung Priok melalui penerapan tarif penumpukan yang progresif; pengaturan penumpukan petikemas kosong di lini I dan akan dilanjutkan di lini II di pelabuhan Tanjung Priok untuk menyiasati keterbatasan lahan di lapangan penumpukan petikemas; serta penataan kembali pola-pola kerja sama dengan mitra PBM dan para pengguna lahan lainnya di lingkungan pelabuhan. Semua upaya tersebut pada dasarnya bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan, yang pada gilirannya akan tercermin pada peningkatan

  volume kegiatan dan kinerja operasional pelabuhan.

  Salah satu aspek penting dalam perbaikan proses dan tata cara kerja adalah pengembangan dan implementasi system Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) berbasis Oracle, menggantikan sistem sebelumnya yang berbasis COBOL. Pemakaian sistem yang lebih mutakhir tersebut diharapkan mampu mendukung proses sentralisasi pelaporan keuangan maupun non-keuangan, akurasi data, dan ketepatan waktu pelaporan. Selain itu, sistem tersebut juga dapat dikembangkan secara lebih fleksibel untuk mendukung berbagai transaksi jasa kepelabuhan serta pelaporan internal, sehingga pelaksanaan tugas Manajemen dalam fungsi perencanaan dan pengendalian kegiatan usaha akan lebih efektif. Dalam pada itu, peningkatan kapabilitas Sumber Daya Manusia dan organisasi dilakukan secara berkelanjutan melalui program-program pendidikan dan pelatihan karyawan di dalam negeri maupun di luar negeri, penerapan pola pengembangan karir berbasis kompetensi dan prestasi, dan penciptaan budaya kerja yang fokus pada kepentingan pengguna jasa pelabuhan dan yang dibutuhkan, dan terus mengembangkan basis data talent pool pegawai. Pada akhirnya nanti, upaya- upaya ini diharapkan akan berujung pada terwujudnya Perseroan sebagai suatu organisasi yang berkinerja tinggi.

  b) Tata Laksana Kerja Direksi dan Komisaris

  Tata laksana Kerja Direksi dan Komisaris (Boardmanual) adalah panduan bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi perseroan. Pelaksanaan Tatalaksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris merupakan salah satu bentuk komitmen dari Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip serta sebagai penjabaran lebih lanjut dari pedoman Good Corporate Governance yang telah dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Tatalaksana ini mendukung terciptanya suatu pola hubungan kerja yang baku dan saling menghormati untuk selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan Direksi dan Dewan Komisaris.

  c) Good Corporate Governance

  Pedoman Pelaksanaan GCG adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan mengedepankan prinsip

  • –prinsip Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Tanggung Jawab (Responsibility), Ketidak-Berpihakan (Independent), Kewajaran Dan Kesetaraan (Fairness). Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan pedoman bagi seluruh insan perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) secara konsisten. Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dan nilai perusahaan bagi pemegang saham serta meningkatkan pengelolaan perseroan secara profesional, transparan, efisien, serta mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat meningkatkan daya saing perseroan secara nasional maupun internasional sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.

  d)

   IPC Bersih

  IPC Bersih adalah sebuah program nyata dari manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) (atau disebut juga Indonesia Port Corporation selanjutnya disingkat IPC) beserta seluruh cabang pelabuhan dan Anak Perusahaan untuk mewujudkan tempat kerja yang bersih dari tindakan curang, korupsi dan pemerasan. Salah satu aplikasi yang disediakan oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) bagi seluruh stakeholder yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Insan PT.

  Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan Anak Perusahaan adalah Whistleblowing System yang independen. Melalui sistem ini, IPC dapat menjadi perseroan yang lebih baik dan mempunyai daya saing baik di tingkat nasional dan internasional. Bagi Insan IPC atau stakeholder yang melaporkan akan diberikan perlindungan, baik dalam hal kerahasiaan identitas maupun dari kemungkinan tindakan balasan oleh si terlapor.

2.6. Struktur Organisasi Perusahaan

  Susunan struktur organisasi di PT. Pelabuhan Tanjung Priok, terbagi menjadi dua yaitu struktur organisasi pusat dan cabang perusahaan. Pada kegiatan Praktek Industri ini, praktikan ditempatkan pada Divisi Teknik. Struktur organisasi divisi teknik tercatat pada struktur organisasi cabang perusahaan. Susunan dari struktur organisasi cabang perusahaan PT. Pelabuhan Tanjung Priok tertinggi dipimpin oleh general manager. Divisi sistem informasi adalah salah satu divisi yang berada di dalam struktur divisi teknik. Segala aktifitas dan tanggung jawab divisi sistem informasi akan dikontrol oleh asman (asisten manager) perencanaan teknik dan kemudian dilaporkan pada Manager Teknik. Untuk divisi lainnya akan dikontrol oleh asman lainnya yang berada di dalam struktur divisi teknik. Divisi ini bertugas sebagai pusat sistem informasi dari layanan yang disediakan perusahaan. Divisi sistem informasi berada pada Gedung Teknik (belakang Gedung Pusat) lantai 3. Pada divisi ini juga terdapat divisi yang bertugas untuk perawatan dan perbaikan jaringan serta alat-alat yang berkaitan dengan kegiatan lapangan. Pada divisi sistem informasi, tugas yang dilakukan untuk perusahaan adalah:

  1. Melayani segala komplain dari customer PT. Pelabuhan Tanjung Priok baik eksport maupun import.

  2. Membuat dan menyediakan sistem informasi untuk customer terkait tarif dan ketentuan dari layanan yang disediakan.

  3. Mengatur database customer , mengelola data customer , mengupdate sistem yang digunakan dalam perusahaan.

  4. Membuat sistem atau aplikasi baru yang sedang dibutuhkan perusahaan terkait permasalahan yang sedang dihadapi.

  5. Merawat dan memperbaiki jaringan yang ada pada perusahaan dan bagian-bagiannya.

  6. Pengelolaan jaringan untuk memperlancar kinerja sistem pada perusahaan, dan masih banyak lagi.

  Untuk kelengkapan struktur organisasi cabang perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3.

  

Gambar 3. Struktur Organisasi Perusahaan