commit to user
BAB II DASAR TEORI
2.1. Styrofoam
Limbah styrofoam merupakan salah satu limbah yang sukar untuk diuraikan. Dibutuhkan waktu setidaknya 1000 tahun oleh bumi untuk
menguraikan limbah styrofoam tersebut Anam, 2009 : 8. Oleh karena itu banyak orang yang mencoba untuk memanfaatkan limbah styrofoam dalam proses
pembuatan batu batako.
Gambar 2.1. Styrofoam Sumber: http:balon-indonesia.blogspot.com201108styrofoam-
dekorasi.html
2.2. Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin perkakas yang gerakannya memutarkan alat pemotong dengan arah pemakanan mata bor hanya pada
sumbu mesin tersebut. Sedangka n pengeboran adalah operasi me nghasilkan lubang berbentuk bulat pada benda kerja dengan menggunakan pemotong
berputar yang disebut bor.
commit to user
2.2.1. Mata potong bor Mata poto ng terdiri dari dua bagian, yaitu bibir potong da n sisi
potong. Bibir potong mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi potong yang saling berhadapan. Kedua sisi potong ini diasah hingga membentuk
sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor. Tabel 2.1. Sudut mata bor
Besar Sudut Bahan
50 -80
118 140
Kuningan, Perunggu Baja, Besi Tuang, Baja Lunak, Baja Tuang
Baja Keras Sumber: http:doddi_y.staff.Gunadarma.ac.idMesin+Bor
2.2.2. Kecepatan pemotongan Kecepata n poto ng ditentuka n dala m satua n pa njang ya ng dihitung
berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya gram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis loga m me mp unyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dala m pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan
kecepatan potong logam. Tabel 2.2. Harga kecepatan potong mata bor HSS
Bahan Kecepatan Potong mmenit
Alumunium Campuran Kuningan Campuran
Perunggu Tegangan Tinggi Besi Tuang Lunak
60 – 100 30 – 100
25 – 30 30 – 50
commit to user
Besi Tuang Menengah Besi Tuang Keras
Tembaga Baja Karbon Rendah
Baja Karbon Sedang Baja Karbon Tinggi
Baja Perkakas Baja Campuran
25 – 30 10 – 20
20 – 30 30 – 50
20 – 30 15 – 30
10 – 30 15 – 25
Sumber: http:doddi_y.staff.Gunadarma.ac.idMesin+Bor Berikut perhitungan kecepatan untuk proses pengeboran
V = . d . n.......................................................... 2.1 Dimana:
V = keliling bibir potong mata bor d = Dia me ter ma ta bor
n = p utara n mata bor per me nit 2.2.3. Pe maka nan pengeboran
Pe ma ka na n a dala h jara k perpi nda ha n ma ta po to ng bor ke dala m lubangbenda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam
pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dala m satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang
akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, dan kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
commit to user
Tabel 2.3
Kecepatan potong dan kecepatan pemakanan pengeboran Diameter Mata Bor mm
Ø5 Ø10
Ø15 Ø20
Ø25 Kec. Pemakanan mmputaran
0.1 0.18
0.25 0.28
0.31 Kec. Potong mmmin
15 18
22 26
29
Sumber : Scharcus dan Jutz, 1996
.
2.3. Analisa Kekuatan Rangka