commit to user 27
E. Pengertian Sistem Pembayaran Ekspor
Sebelum berbicara tentang pengertian sistem pembayaran ekspor ada baiknya berbicara terlebih dahulu tentang peranan perbankan dalam proses
pembayaran transaksi perdagangan internasional. Proses pembayaran transaksi perdagangan ekspor tidak lepas dari
peranan pihak perbankan, karena hampir semua proses pembayaran ekspor dilakukan melalui sistem perbankan. Oleh sebab itu perbankan memiliki
peranan penting dalam membantu kelangsungan proses pembayaran transaksi perdagangan ekspor Sarjianto dan Samodro R.B, 2007.
Peranan bank dalam proses transaksi pembayaran ekspor adalah dapat memperlancar transaksi ekspor impor guna memberikan keuntungan baik
negara pengimpor maupun pengekspor sehingga dalam mekanismenya mengacu pada peraturan dan ketentuan ketentuan yang berlaku secara intern.
Peraturan dan ketentuan-ketentuan secara internasional tersebut antara lain : 1.
Uniform Customs a nd Pra ctise for Documenta ry Credits 1993 revision The Internationa l Cha mber of Commerce. Publica tion
Number : 500 UCDC:500.
Yang berlaku mulai 1 Januari 1993. 2.
Internationa l Cha mber of Commerce Uniform Rules for ba nk to ba nk Rembusement Under Decomenta ry Credit. Publication No. 515 URR
515.
Ketentuan seragam antar bank rembusement yang diterbitkan
ICC Internationa l Cha mber of Commerce
berlaku sejak 1 Januari 1996.
commit to user 28
3.
Internationa l Cha mber of Commerce Uniform Rules for collection URC : 522 Publication
No.522. Ketentuan seragam dalam transaksi bisnis internasional yang menyangkut
documentary collection inka so
. Yang berlaku mulai 1 Januari 1996.
4. INCOTERMS : 2000
Internationa l Commercia l Term
Publication No.560. Ketentuan seragam dalam hal penyerahan barang dan
pembayaran serta perpindahan tanggung jawab resiko dalam transaksi internasional yang berlaku sejak 1 Januari 2000.
5. IKPI Iktisar Ketentuan Perbankan Indonesia berisi ketentuan yang di
keluarkan oleh bank Indonesia khususnya jilid III , tentang transaksi devisa dan perdagangan internasional.
Untuk mengantisipasi berbagai kendala dalam transaksi perdagangan internasional maka peranan bank sangat diperlukan diseluruh dunia.
Perbankan melakukan hubungan kerjasama korespondensi untuk menjalankan fungsi dasar sebagai mediator lalu lintas pembayaran dan
dokumen dalam transaksi perdagangan internasional. Hubungan antar bank tersebut dibedakan menjadi dua yaitu Sarjianto dan Samodro R.B , 2007 :
1. Hubungan antar bank bersifat
non depository correspondent
Hubungan antar bank sebagai lembaga mediasi lalu lintas pembayaran dan dokumen transaksi perdagangan internasional didasarkan pada
a gency a rrengment
. Proses tersebut dapat dilakukan dengan cara yaitu :
commit to user 29
a. Menetapkan kantor yang sudah memiliki hubungan.
b. Pertukaran dokumen kontrak antar bank, seperti
1. Contoh tanda tangan pejabat bank
2. Teller tested telex
3. Specimen form atau surat-surat berharga
4. SWIFT
Society Worlwide
Interba nk of
Financia l Telecomunication
c. Berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan.
d. Berdasarkan jenis mata uang yang digunakan.
e. Berdasarkan penyelesaian bank settlement bank
2. Hubungan antar bank bersifat
depository correspondent
Hubungan antar bank sebagai lembaga mediasi lalu lintas pembayaran dan dokumen transaksi perdagangan internasional yang bersifat
korespondensi biasa di tingkatkan menjadi korespodensi dengann adanya rekening Koran yang dimiliki masing-masing bank antara lain :
a . Nostro Account
Nostro Account
adalah rekening Koran bank nasional dalam bentuk mata uang asing yang di buka di Negara lain.
b. Va sto Account
Va sto Account
adalah rekening Koran dalam bentuk mata uang nasional di bank nasional yang di buka atau dimiliki oleh bank-
bank luar negeri.
commit to user 30
Setelah mengetahui dan memahami hubungan perbankan sebagai lembaga mediasi dalam lalu lintas pembayaran transaksi perdagangan
internasional, selanjutnya berbicara tentang sistem pembayaran ekspor. Sistem pembayaran ekspor adalah metode pembayaran dalam transaksi
perdagangan ekspor. Sistem pembayaran ekspor secara otomatis tidak terlepas dari proses transaksi yang didalamnya terdapat tata cara
penyelesaian pembayaran ekspor-impor, antara lain Sarjianto dan Samodro R.B , 2007.
1. Letter of Credits LC
2. Non LC
a.
Adva nce Pa yment
Pembayaran di Muka b.
Open Account
Perhitungan Kemudian c.
Collection Dra ft
Wesel Inkaso d.
Consignment
Konsinyasi e.
Cara pembayaran lain-lain
F. Jenis – Jenis Pembayaran Ekspor