PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM LISTRIK DINAMIS BERBASIS TIK MENGGUNAKAN SIMULATOR ELEKTRONIKA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM
LISTRIK DINAMIS BERBASIS TIK MENGGUNAKAN
SIMULATOR ELEKTRONIKA
(Skripsi)

Oleh
AZFIN GUSTRIA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

ABSTRAK


PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM
LISTRIK DINAMIS BERBASIS TIK MENGGUNAKAN
SIMULATOR ELEKTRONIKA

Oleh

AZFIN GUSTRIA

Praktikum merupakan proses pembelajaran dengan mengedepankan keterampilan
siswa atau disebut hard skill siswa. Kegiatan praktikum juga dapat terlaksana
tanpa harus melakukan praktikum di dalam laboratorium, namun dapat juga
dilakukan menggunakan program di dalam komputer yang disebut juga dengan
virtual lab. Virtual lab sangat cocok digunakan dalam praktikum pada materi
listrik dinamis, virtual lab yang digunakan peneliti untuk melakukan praktikum
listrik dinamis adalah sebuah simulator elektronika yaitu LiveWire. Simulator ini
sangat asing bagi siswa SMP, maka dibutuhkan lembar kerja siswa (LKS)
praktikum agar praktikum menggunakan simulator dapat terlaksana dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan LKS praktikum listrik
dinamis menggunakan simulator elektronika. Penelitian pengembangan ini

dilakukan dengan menggabungkan model penelitian pengembangan media
intruksional termodifikasi dengan tahap-tahap pengembangan sebagai berikut: (1)
Analisis kebutuhan, (2) Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan, (3)
Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, (4) Pengembangan

Azfin Gustria
produk, (5) Uji internal: Uji spesifikasi produk dan Uji kualitas spesifikasi
produk, (6) Uji eksternal: Uji kemanfaatan produk oleh pengguna, (7) Produksi.
LKS yang dihasilkan telah mengalami evaluasi kesesuaian desain dan kesesuaian
isi/ materi yang dilakukan oleh ahli desain dan alhi isi/ materi. Selanjutnya LKS
juga dilakukan uji pengguna untuk mengetahui kemenarikan, kemudahan,
kemanfaatan dan kefektifan LKS. Berdasarkan uji pengguna yang dilakukan
diperoleh nilai hasil analisis uji kemenarikan 3,19 secara kualitatif dikategorikan
menarik; nilai hasil analisis uji kemudahan 2,67 secara kualitatif dikategorikan
mudah, dan nilai hasil analisis uji kebermanfaatan 3,02 secara kualitatif
dikategorikan manfaat. Dari hasil uji keefektifan 87,09% siswa mencapai standar
kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, hal ini menunjukkan LKS hasil
pengembangan efektif digunakan sebagai sumber belajar.

Kata kunci : Lembar Kerja Siswa , Praktikum, Simulator Elektronika.


DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................

3


D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .................................................

3

E. Manfaat Penelitian ..............................................................................

4

E. Asumsi dan Ruang Lingkup Penelitian ..............................................

5

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Pengembangan .................................................................

7

B. LiveWire 1.1 ......................................................................................

8


C. Macromedia Captivate ......................................................................

16

D. Sumber Belajar ..................................................................................

16

E. Media Pembelajaran ..........................................................................

17

F. Desain Buku Teks dan Media ...........................................................

18

G. Lembar Kerja Siswa Praktikum, .......................................................

22


H. Instrumen Penilaian...........................................................................

23

I. Listrik Dinamis .................................................................................

24

III. METODE PENELITIAN .............................................................

30

A. Setting Pengembangan ......................................................................

30

B. Prosedur Pengembangan ...................................................................

32


1. Tahap I Analisis Kebutuhan ........................................................

32

2. Tahap II Identifikasi Sumber Daya .............................................

32

3. Tahap III Identifikasi Spesifikasi Produk ...................................

33

4. Tahap IV Pengembangan Produk ...............................................

33

5. Tahap V Uji Internal ...................................................................

34


6. Tahap VI Uji Eksternal ...............................................................

34

7. Tahap VII Pencetakan Produk ....................................................

37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan .........................................................................

38

1. Hasil Tahap I Analisis Kebutuhan ..............................................

38

2. Hasil Tahap II Identifikasi Sumber Daya....................................


40

3. Hasil Tahap III Identifikasi Spesifikasi Produk ..........................

42

4. Hasil Tahap IV Pengembangan Produk ......................................

43

5. Hasil Tahap V Uji Internal Produk .............................................

44

6. Hasil Tahap VI Uji Eksternal Produk .........................................

47

7. Hasil Tahap VII Pencetakan Produk ...........................................


57

B. Pembahasan .......................................................................................

57

1. Kesesuaian Produk yang Dihasilkan dengan Tujuan
Pengembangan ...........................................................................

57

2. Kelebihan dan Kelemahan Produk Hasil Pengembangan ...........

59

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................................

60


B. Saran ....................................................................................................

60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kegiatan pembelajaran yang sangat vital di dalam pembelajaran
fisika adalah percobaan atau praktikum, karena teori di dalam fisika itu harus
dibuktikan yaitu dengan cara praktikum, tetapi pada kenyataannya beberapa
sekolah jarang melakukan praktikum dikarenakan beberapa alasan seperti
kurangnya fasilitas laboratorium serta sulitnya siswa mendapatkan konsep
fisika ataupun tujuan dan maksud dari praktikum yang dilakukan. Oleh
karena itu, dibutuhkan simulator sebelum melakukan praktikum agar guru
dapat meyampaikan bentuk-bentuk yang akan dilakukan dalam praktikum
sebelum melakukan praktikum yang sebenarnya (hand-on) yaitu simulator
praktikum. Selain itu simulator praktikum dapat difungsikan sebagai
praktikum alternatif.
Peneliti melakukan penelitian pengembangan ini didukung oleh hasil
penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP N 1 Wayjepara, dari
hasil identifikasi sumber daya dan hasil dari angket kebutuhan guru yang
ditujukan kepada guru mata pelajaran IPA dan angket kebutuhan yang
ditujukan kepada salah satu sampel siswa yang mewakili populasi siswa kelas

2
IX SMP N 1 Wayjepara, terungkap bahwa siswa dan guru sudah bisa
menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dan sudah tersedianya laboratorium komputer dan
laboratorium multimedia, tetapi berbanding terbalik dengan sarana dan
prasarana laboratorium IPA di SMP N 1 Wayjepara untuk saat ini belum bisa
digunakan, artinya sangat diperlukan media pembelajaran praktikum berbasis
TIK sebagai simulator praktikum atau praktikum alternatif bagi siswa SMP N
1 Wayjepara dengan memanfaatkan virtual lab supaya siswa bisa tetap
melakukan praktikum walaupun tidak melakukan praktikum di laboratorium
IPA.
Virtual lab merupakan praktikum yang tidak menggunakan alat dan bahan
praktikum yang sebenarnya (minimalis praktikum). Salah satu dari virtual lab
adalah program LiveWire, program ini sangat tepat digunakan di dalam
praktikum listrik dinamis, karena sebenarnya program ini digunakan untuk
mensimulasikan rangkaian elektronika sebelum merangkainya. LiveWire
mungkin masih sangat asing bagi siswa, maka di dalam pelaksanaannya
sangat dibutuhkan lembar kerja siswa (LKS) praktikum yang baik dan sesuai,
agar praktikum menggunakan LiveWire dapat dilaksanakan dengan maksimal
dan sesuai dengan yang diinginkan. LiveWire merupakan laboratorium di
dalam komputer, akan lebih mendukung jika LKS yang digunakan didesain
berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), supaya siswa lebih
mudah memahami praktikum menggunakan LiveWire.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah diperlukan LKS untuk praktikum kelistrikan di SMP menggunakan
simulator LiveWire.

C. Tujuan Pengembangan

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, tujuan dari penelitian
pengembangan ini adalah membuat LKS praktikum berbasis TIK dalam
pelaksaan praktikum menggunakan media pembelajaran berbasis TIK pada
fisika SMP pokok bahasan listrik dinamis dengan pemanfaatan LiveWire.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Untuk mencapai tujuan pengembangan yang telah diuraikan, maka produk
yang akan dibuat adalah LKS praktikum menggunakan LiveWire sebagai
simulator yang dipadukan dengan LKS praktikum yang sebenarnya (handon). Spesifikasi produk yang akan dibuat sebagai berikut.
1.

LKS praktikum berupa naskah tekstual yang memuat isi sebagai berikut.

a) Halaman muka
b) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan praktikum.
c) Sajian masalah, yang berisi:
1. Panduan untuk menyelesaikan masalah melalui praktikum
2. Panduan menganalisis data

4
3. Panduan menyimpulkan
2.

LKS disertai Video Compact Disk (VCD)
Video tutorial ini merupakan video cara penggunaan LiveWire, yang
didesain menggunakan program Macromedia Captivate.

3.

Software (perangkat lunak) dan Hardware (perangkat keras)
Dalam Praktikum ini digunakan Software dan Hardware sebagai berikut:
a) Windows XP, Windows Vista atau Windows 7
b) Program LiveWire 1.1
c) Processor Intel Pentium IV 1,2 GHz atau yang lebih baik
d) RAM 256 MB (atau di atasnya)
e) hardisk sebesar 190 GB
f)

Monitor berwarna (SVGA),

g) Mouse dan keyboard.
h) DVD room multy.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat konseptual pada pembelajaran dan
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran fisika. Dalam
pelaksanaannya, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1.

Efisiensi dalam melakukan praktikum listrik dinamis.

2.

Meningkatkan cara pembelajaran siswa yang kreatif.

3.

Memberikan motivasi bagi guru untuk menggunakan media
pembelajaran yang menarik berbasis TIK.

5
F.

Asumsi dan Ruang Lingkup Pengembangan

Berikut ini adalah asumsi dan ruang lingkup pengembangan yang dilakukan:
1.

Asumsi Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan LKS ini dikembangkan dengan asumsi
sebagai berikut.
a) Dibutuhkan simulator sebelum melakukan praktikum sebenarnya
(hand-on), agar mendapatkan kepastian keberhasilan praktikum.
b) Macromedia Captivate merupakan sebuah program yang berfungsi
untuk membuat media interaktif berbasis TIK.
c) LiveWire merupakan laboratorium elektronika dalam komputer, yang
sangat asing bagi siswa maka sangat dibutuhkan LKS dalam
menggunakannya sebagai simulator praktikum Listrik Dinamis.

2.

Ruang Lingkup Pengembangan
Dalam pengembangan lembar kerja siswa praktikum berbasis TIK ini
terdapat keterbatasan, antara lain.
a) Lembar kerja siswa merupakan suatu media cetak yang berisi panduan
belajar siswa dalam pemecahan masalah pembelajaran secara mandiri
b) Macromedia Captivate merupakan program untuk mendesain media
pembelajaran
c) LiveWire merupakan laboratorium elektronika dalam komputer
d) Uji coba produk penelitian pengembangan dilakukan pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Wayjepara

6
e) Materi pembelajaran yang digunakan listrik dinamis pada sub materi
hukum ohm dan hukum khirrchoff.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D)
merupakan penelitian mengembangkan produk pendidikan yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran. Menurut Borg and Gall dalam Gooch (2012:8)
merupakan suatu metodologi untuk mengembangkan produk pendidikan.
Tujuan dari R&D bukanlah untuk merumuskan atau menguji teori tetapi untuk
mengembangkan produk yang efektif. Menurut Suyanto (2009) R&D
meliputi tujuh tahap yaitu: 1) Analisis kebutuhan; 2) Identifikasi sumberdaya
untuk memenuhi kebutuhan; 3) Identifikasi spesifikasi produk yang
diinginkan pengguna; 4) Pengem-bangan produk; 5) Uji internal: ahli desain
dan Uji ahli isi/ materi pro-duk; 6) Uji eksternal: Uji produk oleh pengguna; 7)
Produksi.
Menurtu Prasetyo (2012:6) R&D sebagai metode pengembangan berbasis
penelitian yang relatif baru dalam pendidikan menjadi menarik untuk
diterapkan. Penerapan R&D dalam penelitian dalam pendidikan tidak terbatas
sebagai penulisan tugas akhir, baik tesis atau skripsi tetapi juga untuk
desertasi.

8
B. LiveWire 1.1

LiveWire adalah software simulasi rangkaian elektronika yang merupakan
produk keluaran New Wafe Concept.
LiveWire is a sophisticated software package for designing and
simulating electronic circuits. Switches, transistors, diodes, integrated
circuits and hundreds of other components can all be connected
together to investigate the behaviour of a circuit. There are no limits to
what can be designed and no loose connections or faulty components
to worry about. However, if the maximum ratings for any components
are exceeded, they will explode on screen.(www.new-waveconcept.com)
Livewire merupakan salah satu software atau program di dalam komputer
yang berfunsi mendesain dan mensimulasikan rangkaian elektronika
(simulator elektronika). Terdapat banyak komponen elektronika yang bisa
dimanfaatkan pada LiveWire seperti resistor, kapasitor, amperemeter, sumber
tegangan DC dan AC, dan lain – lain. Selain itu LiveWire dapat disimulasikan
untuk rangkaian sebelum merangkai rangkaian elektronika pada PCB.
Beberapa pengenalan penggunaan LiveWire dapat dilihat pada Gambar 2.1

9

Gambar 2.1 Tampilan Utama LiveWire
Beberapa yang harus dikenal sebelum melakukan praktikum listrik dinamis
dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan 2.3.

10
a.

Papan Rangkaian

Gambar 2.2. Papan Rangkaian pada LiveWire

11
b. Galery

Gambar 2.3. Galery pada LiveWire
Bebera Galery yang digunakan dalam praktikum listrik dinamis dapat dilihat
pada Gambar 2.3.1, 2.3.2, dan 2.3.3.

12
1. Power Supplies, jika diklik maka akan muncul

Gambar 2.3.1. Power Supplies

13
2. Passive Component jika diklik, maka akan muncul:

Gambar 2.3.2. Passive Component

14
3. Measuring jika diklik, maka akan muncul:

Gambar 2.3.3. Measuring

Menu Galery merupakan menu yang berisi komponen-komponen listrik yang
akan digunakan pada saat merangkai rangkaian listrik pada LiveWire. Jika
komponen yang akan digunakan telah dipilih, maka pilih salah satunya
kemudian klik dan drag (geser) pada papan rangkaian, untuk

15
menyambungkannya hanya klik salah satu ujung komponen kemudian drag,
selanjutnya dilepas pada ujung komponen lainnya yang akan dihubungkan.
Untuk mensimulasi dari rangkaian listrik yang telah dirangkai, lalu klik
tombol play jika sudah selesai klik tombol stop yang terletak pada bagian atas
yang telah dilingkari, seperti Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Jendela Utama LiveWire

LiveWire merupakan software dari New Wave Concept yang digunakan untuk
membuat layout rangkaian dan simulasi. LiveWire merupakan software yang
mudah digunakan, karena didukung komponen lengkap yang memudahkan
untuk simulasi rangkaian yang kompleks. Beberapa instrumen virtual seperti
multimeter, kapasitor, resistor dan yang lain memungkinkan bereksperimen
tanpa harus membeli instumen yang harganya cukup mahal tersebut.

16
Pada penelitian pengembangan ini digunakan software simulator LiveWire
dengan alasan berikut.
1. Penelitian ditujukan pada siswa SMP pada materi listrik dinamis
2. LiveWire bisa disumilasikan tanpa melakukan ground pada rangkaian
(siswa SMP belum mengetahui ground).
3. LiveWire lebih simple dan mudah diaplikasikan.

C. Macromedia Captivate

Menurut Smith (2005:9) .
Macromedia Captivate is a professional software tool for quickly
creating interactive demonstrations and simulations in a variety of
formats including Flash (SWF) and EXE. Anyone who needs to
develop online product demonstrations, software simulations for elearning, or online tutorials for user support will find Captivate an
ideal solution. Captivate includes everything you need to record
actions in any application and instantly create a simulation.
Macromedia Captivate merupakan aplikasi yang diperuntukan bagi pengguna
profesional untuk membuat media interaktif dalam berbagai format di
antaranya flash(swf) dan exe. Pada Captivate dapat difungsikan untuk
merekam kejadian yang terjadi pada desktop yang kemudian dihasilkan dalam
bentuk video.

D. Sumber Belajar

Menurut Muhtadi (2006:3) sumber belajar adalah segala sesuatu yg dapat
digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar menampilkan
kompetensinya.

17
Menurut Subandijah dalam Muhtadi (2006:3), Pengertian sumber belajar pada
dasarnya merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
proses belajar mengajar,baik langsung atau pun tidak,baik sebagian atau
keseluruhan.

Menurut Situmorang (2004:7.33) sumber belajar merupakan sesuatu yang
mendukung terjadinya belajar dalam diri siswa atau peserta didik yang
meliputi sistem pelayanan, bahan pembelajaran, dan lingkungan.

Sumber belajar merupakan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk
media, yang berfungsi untuk membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran secara formal maupun tidak formal. Bentuknya sumber belajar
tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak
atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan.

E. Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat dibutuhkan oleh seorang guru dalam penyampaian
informasi atau pesan kepada siswa. Menurut Anderson dalam Situmorang
(2004:7.4):
Media dibagi 2 kategori, yaitu alat bantu pengajaran dan media
pembelajaran. Alat bantu pengajaran didefenisikan sebagai
perlengkapan atau alat bantu pengajaran dan media pembelaraan
didefenisikan sebagai perantara yang memungkinkan terjadinya
interaksi antara karya seorang pengembangan mata pelajaran dengan
siswa atau sasaran.
Menurut Gagne dalam Situmorang (2004:7.4), Media didefenisikan sebagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa dalam
belajar.

18
Menurut situmorang (2004:7.4), media pembelajaran bertujuan untuk
mengefektifkan proses penyampaian pesan sehingga pesan (dalam hal ini
materi pembelajaran) dapat diterima siswa dengan mudah.

F. Desain Buku Teks dan Media

Menurut BSNP (2006:4), deskripsi butir instrumen penilaian tahap II buku
teks pelajaran komponen kegrafikaan sebagai berikut.
1. Ukuran buku
a. Mengikuti standar ISO. Ukuran buku A4 (21 x 297 mm), A5 (148 x 21
mm), B5 (176 x250 mm) toleransi ukuran antara 5 – 20 mm. Skala 1
(15-20mm), skala 2, (10-15 mm), skala 3 (5- 10mm), skala 4 (0-5
mm)
b. Pemilihan ukuran buku perlu disesuaikan dengan materi isi buku dan
kekhususan bidang studi. Hal ini akan mempengaruhi tata letak bagian
isi dan ketebalan halaman buku

2. Bagian kulit buku
a. Sebagai daya tarik awal dari buku yang ditentukan oleh ketepatan

dalam pemilihan tipografi, ilustrasi, dan warna
b. Adanya keseimbangan antara unsur tata letak (judul, pengarang,

ilustrasi, logo, dan lain - lain) dengan ukuran buku sertta memiliki
keseiramaan dengan tata letak
c. Secara keseluruhan ditampilkan serasi dengan tetap memperhatikan

unsur-unsur yang perlu ditampilkan secara lebih menonjol

19
d. Memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang dapat

memberikan nuansa tertentu yang sesuai dengan materi isi buku
e. Dapat memperjelas tampilan teks maupun ilustrasi
f.

Adanya kesusaian dalam penempatan unsur tata letak pada bagian kulit
maupun isi buku berdasarkan pola yang telah ditetapkan dalam
perencanaan awal buku

g. Judul buku harus dapat memberikan informasi secara cepat tentang

materi isi buku berdasarkan bidang studi tertentu
h. Lebih menonjol dari warna latar belakangnya
i.

Secara proporsional disesuaikan dengan ukuran dan marjin buku (> 14
pt)

j.

Menggunakan dua jenis huruf agar agar tidak membiaskan tampilan
unsur tata letak lainnya

k. Memiliki konsistensi penampilan antara bagian kulit dan isi yang

merupakan suatu kesatuan yang terpadu
l.

Dapat dengan cepat menggambarkan tentang jenis bidang studi
tertentu

m. Perbedaan bidang studi secara visual dapat diungkapkan melalui

ilustrasi yang ditampilkan berdasarkan karakternya. (biologi, sejarah,
kimia, dan lain sebagainya)
n. Sesuai dengan warna aslinya sehingga tidak menimbulkan salah

pemahaman dan penafsiran
3. Bagian isi buku
a. Mengikuti pola, tata letak dan irama yang telah ditetapkan

20
- Awal bab dimulai dari halaman ganjil
- Penempatan teks pada awal bab konsisten
b. Jumlah baris minimal tiga baris pada paragraf akhir susunan teks yang
terpisah dengan halaman berikutnya
c. Mengikuti pola, tata letak yang telah ditetapkan untuk setiap bab baru
d. Memperhatikan kemudahan dan keterbacaan susunan teks
e. Merupakan kesatuan dengan ilustrasi yang ditampilkan
f. Ditampilkan secara menarik, serasi dan proporsional
g. Maksimal menggunakan dua jenis huruf sehingga tidak mengganggu
perserta didik dalam menyerap informasi yang disampaikan. Untuk
membedakan unsur teks dapat mempergunakan variasi dan seri huruf
dari suatu keluarga huruf
h. Akan mengurangi tingkat keterbacaan judul maupun susunan teks
i. Digunakan hanya untuk keperluan tertentu dalam membedakan
memberikan tekanan pada bagaian dari susunan teks yang dianggap
penting
j. Tipografi mudah dibaca
k. Sangat mempengaruhi tingkat keterbacaan susunan teks. Jumlah
perkiraan tersebut diatas termasuk huruf, spasi katas dan tanda baca
l. Untuk menghindari kejenuhan dan kelelahan dalam membaca sebagai
akibat dari baris sususnan teks terlalu padat
m. Untuk menghindari kejenuhan dan kelelahan dalam membaca sebagai
akibat dari baris sususnan teks terlalu padat

21
n. Disesuaikan dengan materi bidang studi. Misalnya untuk matematik
yang menggunakan banyak tanda baca menggunakan huruf tanpa kait
(sans serif)
o. Menunjukkan urutan/hierarki susunan teks secara sistematika sehingga
mudah dipahami. Hierarki susunan teks dapat dibuat dengan perbedaan
jenis huruf, ukuran huruf dan varisasi huruf (blod, italic, all capital,
small caps)
p. Berfungsi untuk memperjelas materi/teks sehingga mampu menambah
pemahaman dan pengertian perserta didik pada informasi yang
disampaikan. Berfungsi untuk memperjelas materi/teks sehingga
mampu menambah pemahaman dan pengertian perserta didik pada
informasi yang disampaikan.
q. Bentuk dan ukuran harus realistis yang secara detail dapat memberikan
gambaran akurat bagi peserta didik. Ditampilkan secara serasi dengan
unsur materi isi lainnya (judul, teks, caption) dalam seluruh halaman
r. Menghindari salah pemahaman atau kurang kejelasan dari ilustrasi
yang ditampilkan
s. Menampilkan ilustrasi dari berbagai sudut pandang tidak hanya
ditampilkan dalam tampak depan khusus bagi buku teks pelajaran yang
memerlukan kejelasan tentang bagian-bagian dari ilustrasi yang
mempunyai arti khusus dalam penampilan warnanya. Seperti buku
biologi, peta, dan lain sebagainya.

22
G. Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum
Menurut Azhar (1993 : 78). LKS adalah materi ajar yang dikemas secara
integrasi sehingga memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara
mandiri. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas
kompetensi dasar yang akan dicapainya.
Menurut Suyitno (1997:40) manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS
dalam proses pembelajaran sebagai berikut.
1) Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran; 2)
Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep; 3) Melatih
peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses; 4) Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam
melaksanakan proses pembelajaran; 5) Membantu peserta didik
memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan
belajar; 5) Membantu peserta didik untuk menambah informasi
tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara
sistematis.
Dengan adanya media lembar kerja siswa diharapkan dapat menjadikan
peserta didik aktif dan cepat tanggap, serta kreatif. LKS dapat digunakan pada
peserta didik untuk mengamati kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik
siswa. Dapat pula digunakan dalam pendekatan ketrampilan proses, dimana
Siswa berlatih mengumpulkan kosep sebanyak – banyaknya tentang materi
yang akan dipelajari melalui LKS dan kemudian didiskusikan untuk
memperoleh kesimpulan mengenai definisi dan karakteristik materi yang
dipelajari.

(Azhar, 1993 : 78) mengatakan bahwa :
LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan
yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang
akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai

23
urutan kerja yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah
diberikan.
Metode praktikum berbentuk pemberian tugas kepada semua peserta didik
untuk dikerjakan secara mandiri untuk menyelesaikan suatu proyek dengan
berpraktik dan menggunakan instrumen tertentu (Situmorang, 2004 : 6.32).

LKS praktikum merupakan media pembelajaran siswa yang berfungsi sebagai
tuntunan dalam melakukan praktikum dengan menggunakan instrumen
tertentu.

H. Instrumen Penilaian

Penilaian instrumen untuk menilai buku teks pelajaran Fisika SMA/MA
dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain, untuk menilai sesuai atau tidaknya
buku teks pelajaran dengan sasaran pengguna buku teks tersebut dilakukan uji
kelompok kecil oleh siswa. Instrumen penilaian memiliki skor pada setiap
butir pertanyaan. Skor 1 untuk tidak sesuai, 2 untuk kurang sesuai, 3 untuk
sesuai, dan 4 untuk sangat sesuai. Penilaian instrumen total dilakukan dari
jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor
kemudian hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Instrumen
yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total
dapat dicari dengan menggunakan rumus:

24
Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian di konversikan ke pernyataan
penilaian. Suyanto (2009:20) menyatakan bahwa:
“Konversi skor penilaian ke pernyataan penilaian dapat di bagi dalam rentang
1,01 – 1,75 dengan kriteria Tidak Baik; 1,76 – 2,50 dengan kriteria Kurang
Baik; 2,51 – 3,25 dengan kriteria Baik; dan 3,26 – 4,00 dengan kriteria Sangat
Baik”.

Konversi skor penilaian dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Konversi skor penilaian ke pernyataan kualitas.
Skor Penilaian

Pernyataan Kualitas

3,26--4,00

Sangat Baik

2,51--3,25

Baik

1,76--2,50

Kurang Baik

1,01--1,75

Tidak Baik

I. Listrik Dinamis

Listrik dinamis arinya listrik yang bergerak, dimana yang bergerak merupakan
muatan-muatan listrik yang disebut arus listrik. Arus listrik akan dapat
mengalir jika ada sumber arus (beda potensial) dan rangkaian tertutup.
a) Hukum I Kirchoff
Dalam hukum ini membahas kuat arus yang mengalir pada penghantar tak
bercabang dan penghantar bercabang.

25
1. Dalam penghantar tak bercabang, kuat arusnya dimana-mana sama
besar

Gambar 2.5. Penghantar tak bercabang
2. Dalam penghantar tak bercabang, jumlah kuat arus yang menuju titik
cabang sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik cabang.

Gambar 2.6. Penghantar bercabang
P = titik cabang
i1 + i2 = i3 + i4 + i5
b) Hukum Ohm
Jika suatu penghantar dialiri arus ternyata pada ujung-ujung ujung-ujung
penghantar timbul beda potensial. Semakin kuat arus listrik yang mengalir
pada suatu penghantar, maka semakin besar pula potensialnya.
Hukum Ohm berbunyi: kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial pada ujung-ujung penghantar itu.
A

R

B

Gambar 2.7. Rangkaian listrik

26
c) Alat ukur listrik
a. Amperemeter (ammeter)
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus
listrik yang dipasang seri dengan penghantar berarus.
b. Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan (beda
potensial) listrik yang dipasang paralel dengan penghantar yang
tegangannya akan diukur. Maharta (1994:395-207).

Benda atau tempat yang muatan listrik positifnya lebih banyak dikatakan
mempunyai potensial lebih tinggi. Adapun, benda atau tempat yang muatan
listrik negatifnya lebih banyak dikatakan mempunyai potensial lebih rendah.
Dua tempat yang mempunyai beda potensial dapat menyebabkan terjadinya
arus listrik. Syaratnya, kedua tempat itu dihubungkan dengan suatu
penghantar. Dalam kehidupan sehari-hari, beda potensial sering dinyatakan
sebagai tegangan. Pada kenyataannya muatan listrik yang dapat berpindah
bukan muatan positif, melainkan muatan negatif atau elektron. Arus listrik
terjadi jika ada perpindahan elektron. Kedua benda bermuatan, jika
dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus listrik yang besarnya
dapat ditulis dalam rumus:

I = Kuat arus listrik, satuannya Ampere (A)
Q = Muatan listrik, satuannya Coulumb (C)
t = Waktu tempuh, satuannya detik (s)

27
Berdasarkan uraian tersebut, arus listrik dapat didefinisikan sebagai
banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu. Kuat arus listrik
yang mengalir dalam penghantar atau rangkaian listrik dapat diukur besarnya
dengan menggunakan amperemeter atau ammeter. Amperemeter ada dua
jenis, yaitu amperemeter digital dan amperemeter jarum. Arus listrik dapat
mengalir pada rangkaian listrik apabila dalam rangkaian itu terdapat beda
potensial dan rangkaiannya tertutup. Hubungan antara kuat arus listrik dengan
beda potensial listrik pertama kali diteliti oleh ahli Fisika dari Jerman bernama
Georg Simon Ohm (1789–1854). Hasil penelitiannya dikenal dengan nama
Hukum Ohm. Hubungan antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dapat
dinyatakan dengan grafik, seperti pada Gambar 2.7.

Gambar 2.8. Grafik hubungan V-I

Garis kemiringan merupakan perbandingan antara ordinat dengan absis yang
besarnya selalu tetap. Jika nilai perbandingan yang besarnya tetap itu
didefinisikan sebagai hambatan listrik (disimbolkan dengan huruf R) maka
dapat dinyatakan dengan rumus.

28
V = tegangan listrik satuan volt (V)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
R = hambatan listrik satuan ohm ( Ω )
Rumus di atas dikenal dengan nama Hukum Ohm yang menyatakan bahwa,
besar kuat arus listrik yang mengalir sebanding dengan beda potensial listrik
dan berbanding terbalik dengan hambatan.

Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik bersifat kekal artinya
muatan listrik yang mengalir ke titik percabangan dalam suatu rangkaian
besarnya sama dengan muatan listrik yang keluar dari titik percabangan itu.
Perhatikan gambar 2.9.

Gambar 2.9. Jumlah muatan yang masuk maupun yang
keluar percabangan P.

Muatan Q1, Q2 menuju titik percabangan P dan muatan Q3,Q4, dan Q5 keluar
dari titik percabangan P . Secara umum muatan listrik bersifat kekal, maka
jumlah muatan listrik yang masuk percabangan P sama dengan jumlah muatan
listrik yang keluar dari titik percabangan P. Dalam hal ini berlaku persamaan:
Q masuk = Q keluar
Q1 + Q2 = Q3 + Q4 + Q5
Jika muatan mengalir selama selang waktu t, kuat arus yang terjadi:

29
I1 + I2 = I3 + I4+ I5
I masuk = I keluar

Persamaan tersebut pertama kali dikemukakan oleh Robert Gustav Kirchoff
seorang fisikawan berkebangsaan Jerman (1824 – 1887) yang dikenal dengan
Hukum I Kirchoff. Hukum I Kirchoff berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang
masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang
meninggalkan titik percabangan”. Hukum I Kirchoff yang membahas kuat
arus yang mengalir pada rangkaian listrik dapat diterapkan pada rangkaian
listrik tak bercabang (seri) maupun rangkaian listrik bercabang (paralel).
Wariyono (2008:129-142).

III. METODE PENELITIAN

A. Setting Pengembangan

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan lembar kerja siswa
(LKS) praktikum listrik dinamis berbasis TIK dengan menggunakan LiveWire
sebagai simulator yang dipadukan dengan LKS praktikum yang sebenarnya
(hand-on). Penelitian akan dilakukan di SMP N 1 Wayjepara pada siswa kelas
VIII. Produk yang dihasilkan nantinya berupa teks dan video tutorial.
Pengembangan produk ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam
melakukan praktikum listrik dinamis.

Pengembangan ini menggunakan model pengembangan menurut Suyanto (2009),
prosedur pengembangan produk dan uji produk media instruksional meliputi tujuh
tahap yaitu: 1) Analisis kebutuhan; 2) Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi
kebutuhan; 3) Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna;
4) Pengembangan produk; 5) Uji internal: uji ahli desaini dan uji ahli isi/ materi
produk; 6) Uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna; 7) Produksi.

Model pengembangan intruksional dapat dilihat pada gambar 3.1.

31
Tahap VII:
Pencetakan Produk

Tahap VI: UjiEksternal
Uji Penggunaan Produk
(Prototipe IV)

TahapV: Uji Internal
Uji Isi/ Materi (Prototipe III)

Uji Desain (Prototipe II)

Tahap IV:
Pengembangan Produk
(Prototipe I)

Tahap III:
Identifikasi Spesifikasi Produk

Tahap II:
Identifikasi Sumber Daya

Tahap I:
Analisis Kebutuhan

Gambar 3.1. Model Pengembangan Media Intruksional Termodifikasi.

32
B. Prosedur Pengembangan
Model pengembangan tersebut meliputi tujuh prosedur pengembangan produk
dan uji produk, yatiu:(1) Analisis kebutuhan, (2) Identifikasi sumberdaya
untuk memenuhi kebutuhan, (3) Identifikasi spesifikasi produk yang
diinginkan pengguna, (4) Pengembangan produk, (5) Uji internal: Uji
spesifikasi dan Uji operasionalisasi produk, (6) Uji eksternal: Uji kemanfaatan
produk oleh pengguna, dan (7) Produksi.

1. Tahap I: Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebagai
landasan untuk pembuatan produk. Analisis kebutuhan ini dilakukan
dengan cara memberi angket kebutuhan kepada guru dan siswa SMP kelas
IX dan wawancara kepada siswa.

2. Tahap II: Identifikasi Sumberdaya

Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan
mengamati segala sumber daya yang dimiliki, baik SDM guru maupun
sumber daya sekolah seperti perpustakaan dan laboratorium.

Sumber daya sekolah yang diidentifikasi meliputi kelengkapan buku
penunjang materi (kelengkapan sarana perpustakaan) dan kelengkapan
peralatan laboratorium komputer. Identifikasi sumberdaya ini dilakukan
dengan observasi langsung ke sekolah. Observasi yang dilaksanakan
dengan memeriksa kelengkapan buku penunjang, dan wawancara dengan

33
guru mata pelajaran fisika. Hasil identifikasi ini selanjutnya digunakan
untuk menentukan spesifikasi produk yang mungkin untuk dihasilkan.

3. Tahap III: Identifikasi Spesifikasi Produk

Identifikasi spesifikasi produk dilakukan untuk mengetahui ketersediaan
sumber daya yang mendukung pengembangan produk, dengan
memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya yang
dimiliki oleh sekolah. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut.
a. penentuan topik atau materi pokok pembelajaran yang akan
dikembangkan.
b. mengidentifikasi kurikulum untuk mendapatkan identifikasi materi
pelajaran dan indikator ketercapaian dalam pembelajaran.
c. menentukan buku-buku fisika yang akan dijadikan rujukan materi
penunjang.

4. Tahap IV: Pengembangan Produk

Kegiatan pengembangan pada tahap ini dilakukan pembuatan LKS
praktikum Fisika pada materi listrik dinamis. Dengan memperhatikan
retensi bekal awal ajar siswa dan tugas studi pustaka, diharapkan siswa
dapat mempersiapkan materi yang berkaitan, kemudian dipadukan dengan
praktikum menggunakan LiveWire yang dapat meningkatkan rasa
keinginan tahu dan kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah

34
pembelajaran terkait dengan materi yang diajarkan secara mandiri. Hasil
pengembangan pada langkah ini berupa prototipe 1.

5. Tahap V: Uji Internal

Tahap lima pada pengembangan ini yaitu tahap uji internal. Uji internal
yang dikenakan pada produk terdiri dari meliputi uji ahli desain dan uji
ahli materi produk, yang dilakukan oleh ahli desain dan ahli isi/ materi
pembelajaran. LKS praktikum yang telah dibuat diberi nama prototipe I,
kemudian dikenakan uji ahli desain produk yang bertujuan untuk
mengevaluasi kesesuaian produk yang direncanakan dengan berpedoman
pada instrumen uji yang telah ditetapkan. Prosedur uji ahli desain produk
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan indikator penilaian yang akan digunakan untuk menilai
prototipe I yang telah dibuat.
2) Menyusun instrumen uji spesifikasi berdasarkan indikator penilaian
yang telah ditentukan.
3) Melaksanakan uji ahli desain produk ini dilakukan oleh ahli desain
pembelajaran.
4) Melakukan analisis terhadap hasil uji untuk mendapatkan perbaikan
materi pembelajaran yang sesuai.
5) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan analisis hasil uji ahli
desain produk.
6) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki
kepada ahli desain pembelajaran.

35
7) Produk yang dihasilkan diberi nama prototipe II

Prototipe II ini kemudian dikenakan uji ahli materi produk dengan
berpedoman instrumen uji yang telah ditetapkan. Uji ahli materi produk ini
yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai
prototipe II hasil uji ahli desain produk yang telah dibuat.
2) Menyusun instrumen uji ahli materi produk berdasarkan indikator
penilaian yang telah ditentukan.
3) Melaksanakan uji ahli materi produk yang dilakukan oleh ahli isi/
materi, dalam hal ini dilakukan oleh dosen pendidikan fisika atau guru
mata pelajaran fisika
4) Melakukan analisis terhadap hasil uji ahli materi produk untuk
memperoleh perbaikan materi produk yang dihasilkan.
5) Merumuskan rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil uji ahli materi
produk.
6) Mengkonsultasikan hasil rekomendasi perbaikan yang telah diperbaiki
kepada ahli isi/ materi

Produk yang telah mengalami uji ahli materi produk, maka prototipe II
akan mendapat saran-saran perbaikan dari ahli isi/ materi dan akan
diperoleh prototipe III.

36
6. Tahap VI: Uji Eksternal

Hasil prototipe III akan dikenakan uji eksternal yang dilakukan dengan 2
tahap yaitu uji prapengguna atau sering disebut uji satu lawan satu
kemudian dilanjutkan dengan uji lapangan yaitu uji kemanfaatan produk
oleh pengguna. Pada uji pengguna diberikan kepada siswa untuk
digunakan sebagai sumber belajar sekaligus media belajar. Uji pengguna
merupakan uji coba produk oleh pengguna, yaitu: (1) kemenarikan, (2)
kemudahan menggunakan produk, (3) kemanfaatan produk, dan
(4) kefeektifan atau ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran fisika. Desain penelitian yang
digunakan untuk uji kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan dilakukan
dengan memberi angket kepada siswa, sedangkan untuk uji keefektifan
dilakukukan dengan menggunakan desain penelitian One-Shot Case Study.
Berikut adalah gambar penelitian yang digunakan:

X

O

Gambar 3.2. Desain One-Shot Case Study
Keterangan:
X = Treatment (belajar menggunakan modul)
O = Observasi (hasil belajar)
(Sugiyono, 2010: 110)

Dari hasil uji tersebut akan diperoleh saran atau masukan terkait manfaat
produk yang dihasilkan. Berdasarkan masukan-masukan tersebut oleh

37
pengembang akan dilakukan penyempurnaan sehingga dihasilkan
prototipe IV yang merupakan produk akhir pengembangan.

7. Tahap VII: Pencetakan Produk

Pada tahap 7 dilakukan pencetakan produk setelah dilakukan perbaikan
dari hasil uji eksternal. Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian
pengembangan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian pengembangan ini adalah
Berdasarkan hasil uji pengguna produk keefektifan LKS praktikum berbasis
TIK yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Wayjepara
dihasilkan LKS praktikum berupa naskah tekstual yang.dinyatakan efektif
digunakan sebagai sumber belajar.

B. Saran

Saran dari penelitian pengembangan ini adalah:
1. Bagi guru sebelum menggunakan LKS praktikum hasil pengembangan ini
sebagai sumber belajar sebaiknya sudah mahir dan memahami cara
penggunaan program simulator elektronika yang digunakan sebagai media
praktikum
2. Bagi calon peneliti pengembangan yang tertarik untuk mengembangkan
LKS praktikum hasil produk pengembangan ini sebaiknya memperluas
cakupan isi/ materi pembelajaran pada LKS dan membuat petunjuk dan
perintah pada LKS lebih mendetail.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Arifin, M. 1995. Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Surabaya: Airlangga
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks
Pelajaran SMP/MTS dan SMA/MA Tahap II Komponen Kegrafikaan.
Gooch, Deanna L. 2012. Research, development, and validation of a school
leader’s resource guide for the facilitation of social media use by school
staff. Kansas State University. Desertasi.
Maharta, Nengah.1994. Fisika Sistimatis Jilid 2. Universitas Lampung:
Bandarlampung.
Muhtadi, Ali. 2006. Manajemen Sumber Belajar. Yogyakarta. UNY.
New Wave Concepts Limited.. LiveWire Tutorial 1. Artikel.(online), (www.newwave-concepts.com/cgi-bin/download.pl%3File%3DLWtutor1.pdf, diunduh
14 Februari 2013).
Prasetyo, Zuhdan K. 2012. Research and Development Pengembangan Berbasis
Penelelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Artikel. (online),
(id.scribd.com/doc/110765835/KULIAH-UMUM-Research-andDevelopment, diunduh 14 Februari 2013).
Priyantono, Sumar. 2010. Pengembangan LKS Fisika Dengan Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Listrik Dinamis..
Bandarlampung: Universitas Lampung. Skripsi.
Smith, Suzanne. 2005. Macromedia Captivate. San Fransisco: Macromedia. Inc.
Robinson Situmorang, Atwi Suparman, Rudi Susilana. 2006: Desain
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Sugyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Suyanto, Eko. 2009. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2009:
Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika Siswa Dengan Latar
Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka Dan Keterampilan
Proses Untuk Sma Negeri 3 Bandar Lampung. Di Unila tanggal 24 Januari
2009.
Suyitno, Amin. 1997. Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang:
UNNES.