Kegiatan ekonomi KBLI 2009 Cetakan III

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 18

4. Struktur dan Sistem Pemberian Kode KBLI 2009

Susunan struktur KBLI 2009 mengalami banyak perubahan dibandingkan KBLI 2005, dari ISIC, Revisi 4 menyediakan banyak sekali perincian pada semua tingkatan dibandingkan dari klasifikasi versi sebelumnya ISIC, Revisi 3 khususnya untuk kegiatan jasa. Penamaan struktur KBLI 2009 sama dengan penamaan struktur KBLI 2005 yaitu menggunakan kode angka sebanyak 5 digit, dan satu digit berupa kode alfabet yang disebut kategori. Kode alfabet bukan merupakan bagian dari kode KBLI 2009, tetapi dicantumkan dengan maksud untuk memudahkan di dalam penyusunan tabulasi sektorlapangan usaha utama di setiap negara. Kode 1 digit sampai 3 digit KBLI 2009 biasanya digunakan untuk keperluan analisis, sedangkan kode 4 sampai 5 digit digunakan untuk operasional lapangan. Melihat sejarah perkembangan struktur klasifikasi lapangan usaha dari KLUI 1983 ISIC, Rev.2, 1968, kemudian adanya KLUI 1997 ISIC, Rev.3, 1990, yang direvisi menjadi KBLI 2000, KBLI 2005, dan terakhir KBLI 2009 ISIC, Rev.4, 2008, untuk menyediakan arus informasi berkelanjutan dalam melakukan monitoring, analisis, dan evaluasi data secara runtun waktu, maka untuk menjembatani pengguna data telah disusun tabel kesesuaian antara KBLI 2009-2005, dan KBLI 2005-2009. Struktur dan pemberian kode KBLI 2009 adalah sebagai berikut :

a. Kategori, menunjukkan garis pokok penggolongan kegiatan

ekonomi. Penggolongan ini diberi kode satu digit kode alfabet. Dalam KBLI 2009, seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia digolongkan menjadi 21 kategori. Kategori-kategori tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan U.

b. Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori.

Setiap kategori diuraikan menjadi satu atau beberapa golongan pokok sebanyak-banyaknya lima golongan pokok, kecuali industri pengolahan menurut sifat masing-masing golongan pokok. Setiap golongan pokok diberi kode dua digit angka.

c. Golongan, merupakan uraian lebih lanjut dari golongan pokok

butir b. Kode golongan terdiri dari tiga digit angka, yaitu dua digit angka pertama menunjukkan golongan pokok yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan ekonomi dari Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 19 setiap golongan yang bersangkutan. Setiap golongan pokok dapat diuraikan menjadi sebanyak-banyaknya sembilan golongan.

d. Subgolongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan

ekonomi yang tercakup dalam suatu golongan butir c. Kode Subgolongan terdiri dari empat digit, yaitu kode tiga digit angka pertama menunjukkan golongan yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan ekonomi dari Subgolongan bersangkutan. Setiap golongan dapat diuraikan lebih lanjut menjadi sebanyak-banyaknya sembilan subgolongan.

e. Kelompok, dimaksudkan untuk memilah lebih lanjut kegiatan yang

dicakup dalam suatu ’Subgolongan’ menjadi beberapa kegiatan yang lebih homogen. Ringkasan Struktur dan pemberian kode struktur KBLI 2009 Cetakan III disajikan pada Tabel 1 dibawah ini. . Tabel 1 : Banyaknya Kategori, Golongan Pokok, Golongan, Subgolongan, dan Kelompok pada KBLI 2009 Cetakan III Struktur KBLI 2009 Jumlah Kategori alfabet 21 Golongan Pokok 2 digit 88 Golongan 3 digit 241 Subgolongan 4 digit 514 Kelompok 5 digit 1457 Lebih lanjut, kode angka nol 0 pada KBLI 2009 digunakan sebagai digit akhir selain untuk kode-kode golongan pokok 10, 20, 30, dan seterusnya. Kode angka nol tersebut digunakan pada keadaan dimana suatu tingkatan klasifikasi tidak diuraikan menjadi beberapa sub-klasifikasi selanjutnya. Sebagai contoh, kode untuk golongan ’Industri Furnitur’ adalah 310, karena golongan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 20 pokok ’Industri Furnitur’ tidak dibagi lagi menjadi lebih dari satu golongan. Selanjutnya untuk Subgolongan ’Industri Furnitur’ diberi kode 3100, karena kode golongannya yaitu 310 tidak dibagi menjadi lebih dari satu subgolongan. Pada suatu struktur kelompok tidak ada kode 9 dapat berarti: - Tidak ada kegiatan lainnya sehubungan dengan kelompok itu - Tidak dapat dikeluarkandikembangkan di kelompok lainnya, tetapi tidak dapat dikeluarkan sendiri. Contoh struktur KBLI 2009 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Contoh Struktur KBLI 2009 STRUKTUR KODE JUDUL Kategori B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Golongan Pokok 08 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN LAINNYA Golongan 081 PENGGALIAN BATU, PASIR DAN TANAH LIAT Subgolongan 0810 PENGGALIAN BATU, PASIR DAN TANAH LIAT Kelompok 08101 PENGGALIAN BATU HIAS DAN BATU BANGUNAN 08102 PENGGALIAN BATU KAPURGAMPING 5. Perbedaan KBLI 2009 dengan KBLI 2005 Secara umum, ada perbedaan yang cukup signifikan antara KBLI 2009 dengan KBLI 2005, dimana KBLI 2009 terdiri dari 21 kategori, sedangkan pada KBLI 2005 terdiri dari 18 kategori. Perubahan struktur berupa pergeseran pengelompokan suatu kegiatan dari satu klasifikasi ke klasifikasi lainnya, dan penambahan klasifikasi baru yang disebabkan adanya perkembangan kegiatan ekonomi yang memungkinkan untuk membentuk kategori yang berdiri sendiri atau digabungkan dengan kategori lain yang lebih sesuai. Perbedaan struktur kategori antara KBLI 2009 dengan KBLI 2005 disajikan pada Tabel 3. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 21 Tabel 3. Perbedaan Struktur Kategori KBLI 2009 dengan KBLI 2005 KBLI 2009 KBLI 2005 No Kategori Judul Kategori No Kategori Judul Kategori 1 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 A Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 2 B Pertambangan dan Penggalian 2 B Perikanan 3 C Industri Pengolahan 3 C Pertambangan dan Penggalian 4 D Pengadaan Listrik, Gas, UapAir Panas dan Udara Dingin 4 D Industri Pengolahan 5 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan Sampah 5 E Listrik, Gas, dan Air 6 F Konstruksi 6 F Konstruksi 7 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil; dan Sepeda Motor 7 G Perdagangan Besar dan Eceran 8 H Transportasi dan Pergudangan 8 H Penyediaan Akomodasi, dan Penyediaan makan minum 9 I Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 9 I Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 10 J Informasi dan Komunikasi 10 J Perantara Keuangan 11 K Jasa Keuangan dan Asuransi 11 K Real Estat, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan 12 L Real Estat 12 L Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 22 KBLI 2009 KBLI 2005 No Kategori Judul Kategori No Kategori Judul Kategori Jaminan Sosial Wajib 13 M Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis 13 M Jasa Pendidikan 14 N Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya 14 N Jasa Kesehatan, dan Kegiatan Sosial 15 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 15 O Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Budaya, dan Perorangan Lainnya 16 P Jasa Pendidikan 16 P Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 17 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 17 Q Badan Internasional dan Badan Extra Internasional Lainnya 18 R Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 18 X Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 S Kegiatan Jasa Lainnya 20 T Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga yang Digunakan Sendiri untuk Memenuhi Kebutuhan 21 U Kegiatan Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 23 Terjadinya perubahan dan pergeseran struktur kategori KBLI 2005 ke KBLI 2009 tidak mengubah tatacara dan makna klasifikasi, dimana KBLI 2009 terdiri dari struktur pengklasifikasian kegiatan ekonomi yang konsisten dan saling berhubungan, didasarkan pada konsep, definisi, prinsip, dan tatacara pengklasifikasian yang telah disepakati secara internasional. Struktur klasifikasi menunjukkan format standar untuk mengelola informasi rinci tentang keadaan ekonomi, sesuai dengan prinsip-prinsip dan persepsi ekonomi. Dasar penyusunan KBLI 2009 adalah International Standard Industrial Classification of All Economic Activities ISIC, Rev.4 sampai 4 digit, yang disesuaikan dengan ASEAN Common Industrial Classification ACIC, dan East Asia Manufacturing Statistics EAMS, serta dikembangkan rinci sampai 5 digit untuk kegiatan yang spesifik di Indonesia. Dengan adanya penyesuiaan tersebut, maka ada beberapa pengelompokan lapangan usaha yang berubah dari struktur ISIC, Rev.4 ke KBLI 2009. Perbedaan antara ISIC, Rev.4 dengan KBLI 2009 disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Perubahan yang dilakukan dari ISIC, Rev.4 ke KBLI 2009 berdasarkan kesepakatan Asean Common Industrial Classification ACIC, dan East Asia Manufacturing Statistics EAMS Kode ISIC REV.4 Judul Kode KBLI 2009 Judul 492 Angkutan Darat Lainnya 492 Angkutan Bus 494 Angkutan Darat Bukan Bus 552 Penyedia Lahan Perkemahan, Sarana Taman Rekreasi Dan Akomodasi Jangka Pendek 551 Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek 851 Jasa Pendidikan Usia Dini Dan Pendidikan Dasar 851 Jasa Pendidikan Dasar 856 Jasa Pendidikan Anak Usia Dini 960 Kegiatan Jasa Perorangan Lainnya 961 Jasa Perorangan Untuk Kebugaran, Bukan Olahraga 962 Jasa Binatu 969 Jasa Perorangan Lainnya Ytdl 1010 Kegiatan Pengolahan Dan Pengawetan Daging 1011 Kegiatan Rumah Potong Dan Pengepakan Daging Bukan Unggas 1012 Kegiatan Rumah Potong Dan Pengepakan Daging Unggas