Pendahuluan KBLI 2009 Cetakan III
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 16
dalam kasus industri pengolahan, dapat dilakukan secara penuh atau sebagian oleh pihak lain melalui pengaturan kontrak tertentu. Keadaan unit usaha yang
demikian harus diklasifikasikan dalam KBLI 2009 dengan menggunakan terminologi sebagai berikut:
a “Prinsipal” adalah suatu unit yang masuk ke dalam suatu hubungan
yang sesuai kontrak dengan unit yang lain dalam hal ini pemborong yang disebutdipanggil untuk menyelesaikan beberapa
bagian atau semua dari proses produksi.
b Pemborong adalah suatu unit yang menyelesaikan proses produksi
tertentu berdasarkan kesepakatan sesuai kontrak dengan “prinsipal”. Kegiatan yang dilakukan oleh pemborong dilaksanakan
atas dasar balas jasa atau kontrak.
c Subkontrak adalah suatu kesepakatan sesuai kontrak di mana
“prinsipal” mensyaratkan kepada pemborong untuk menyelesaikan suatu proses tertentu termasuk juga kegiatan pendukung.
“Prinsipal” dan pemborong dapat berkedudukan di wilayah ekonomi yang sama atau berbeda. Kedudukan tersebut tidak mempengaruhi pengklasifikasian
salah satu dari unit ini.
Pengklasifikasian Pemborong
Pemborong yaitu unit yang menyelesaikan kegiatan atas dasar balas jasa atau kontrak, yang pada umumnya diklasifikasikan dalam kategori KBLI 2009
yang sama dengan unit yang memproduksi barang dan jasa tersebut untuk keperluan mereka sendiri. Pengecualian ketentuan ini berlaku terhadap kegiatan
perdagangan, dimana disediakan kategori yang terpisah untuk kegiatan subkontrak ini.
Pengklasifikasian “Prinsipal” Subkontrak Sebagian Proses Produksi
Jika hanya sebagian proses produksi yang disubkontrakkan maka “prinsipal” diklasifikasikan ke dalam kelas yang sesuai dengan kegiatan yang
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 17
mencerminkan proses produksi secara lengkap yaitu “prinsipal” diklasifikasikan sebagaimana mereka sendiri menyelesaikan proses secara lengkap termasuk
pekerjaan yang disubkontrakkan itu sendiri. Ketentuan ini tidak hanya untuk subkontrak kegiatan pendukung suatu
produksi, seperti kegiatan akuntansi atau komputer, tetapi juga berlaku untuk subkontrak sebagian proses produksi inti, seperti sebagian proses produksi.
Subkontrak Keseluruhan Proses Produksi Secara umum, “prinsipal” yang mensubkontrakkan keseluruhan proses
produksinya kepada pihak lain pemborong diklasifikasikan seolah-olah “prinsipal” tersebut menyelesaikan sendiri proses produksinya. Ketentuan ini
khususnya berlaku untuk kegiatan yang memproduksi jasa, termasuk kegiatan konstruksi.
Sementara itu, dalam kasus industri pengolahan berlaku ketentuan sebagai berikut:
a “Prinsipal” menyediakan spesifikasi teknis kegiatan industri
pengolahan untuk mengolah bahan input kepada pemborong. Bahan
input bahan
baku atau
bahan antara
dapat
disediakandimiliki oleh “prinsipal” atau tidak.
b “Prinsipal” yang mensubkontrakkan keseluruhan proses perubahan
bentuk akan diklasifikasikan ke dalam industri pengolahan jika dan hanya jika “prinsipal” memiliki bahan input bagi proses produksi
serta menghasilkan output.
c “Prinsipal” yang mensubkontrakkan keseluruhan proses perubahan
bentuk tetapi memiliki bahan input dan faktanya membeli barang secara lengkap dari pemborong dengan tujuan untuk menjual
kembali digolongan dalam kategori G Perdagangan besar dan eceran yang secara spesifik disesuaikan dengan jenis penjualan
dan jenis barang yang dijual.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 18