31 berprestasi  mata  pelajaran  kejuruan  secara  bersama-sama  terhadap
kesiapan  mental  kerja  pada  taraf  signifikan  5  dengan  koefisien determinan R
2
= 0,665. Hasil analisis regresi tiga prediktor di peroleh F
hitung
= 34,462  2, F
tabel
= 2,786.
C. Kerangka Berfikir
Dalam  proses  belajar  siswa  akan  berhasil  belajarnya  dan  mendapat prestasi belajar yang baik jika dalam dirinya ada kemauan dan keinginan yang
kuat  untuk  belajar,  kemauan  atau  dorongan  inilah  yang  disebut  dengan motivasi. Motivasi  belajar  adalah  keseluruhan  daya  penggerak  di  dalam  diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan  belajar  dapat  tercapai  Sardiman,  2006:75. Dalam  motivasi  terdapat cita-cita  dan  keinginan  yang  kuat  dari  seorang  siswa.  Dengan  adanya
keinginan dan cita-cita yang kuat tersebut, sangat diharapkan menjadi acuan bagi  siswa  dalam  belajar  sehingga  nantinya  mereka  dapat  mewujudkan  cita-
cita yang sudah mereka rencanakan. Dalam  belajar  akan  terdapat  berbagai  macam  keadaan  dimana  siswa
akan  bersemangat  atau  sebaliknya  dalam  proses  belajar.  Diantaranya  yaitu kondisi  saat  kondisi  siswa  sedang  dalam  kondisi  fit  dan  bahagia  secara
psikologis  pastinya  siswa  tersebut  akan  bersemangat  dalam  belajar  dan mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Tetapi kebalikannya jika
seorang  siswa  sedang  berada  dalam  keadaan sakit  atau  tidak  bahagia, seperti  banyaknya  persoalan  yang  sedang  dia  hadapai  maka  siswa  tersebut
pastinya tidak akan mempunyai gairah dalam belajar.
32 Tujuan  utama  SMK  adalah  membuat  lulusannya  mempunyai
kemampuan  khusus  sesuai  dengan  kompetensi  yang  dipelajarinya  untuk digunakan  dalam  dunia  kerja,  karena  tujuan  utama  SMK  juga  membuat
lulusannya  dapat  berkerja  secara  langsung  di  dunia  industri.  Maka pengetahuan  tentang  dunia  kerja  dan  dunia  industri  sangat  penting dimiliki
oleh  siswa  SMK,  karena  sebagai  bekal  sebelum  benar-benar  berada  pada situasi  dunia  kerja  dan  dunia  industri  secara  langsung.  Maka  dibutuhkan
peran  serta  sekolah  dan  para  stakeholder  dalam  memberikan  pengetahuan tentang  dunia  kerja  dan  dunia  industri  kepada  peserta  didik. Dalam
memberikan pengetahuan  tentang  dunia  kerja  dan  dunia  industri  kepada peserta  didik  bisa  dengan  membuat  seminar  di  sekolah  dan  bekerja  sama
dengan  perusahaan  yang  nantinya  sebagai  penampung  tenaga kerja  lulusan SMK,  bisa  juga  dengan  memberikan  bimbingan  karir  yang  dilaksanakan  di
sekolah  oleh  guru-guru yang  berkompeten  ataupun  guru  yang  sudah  pernah bekerja  sebelumnya  di  dunia  industri. Sehingga  diharapkan  dengan  adanya
pengetahuan  siswa  tentang  dunia  kerja  dan  dunia  industri  akan mempengaruhi  motivasi  siswa  dalam  belajar,  karena  jika  prestasi  belajar
mereka  bagus,  maka  nantinya  setelah  lulus  nilai  yang  diperoleh  selama belajar dapat membantu dalam persyaratan memasuki dunia kerja dan dunia
industri.
D. Hipotesis