PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK
PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG
TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Rosmawati
No.Pokok Mahasiswa : 1013116003
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Wini Tarmini, M.Hum. Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 19641014 1989032001 NIP 19700318 1994032002
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 19480421 1978031004
(2)
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA
KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh Rosmawati
Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa menulis teks pengumuman melalui teknik pelatihan terbimbing. Dengan demikian tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis teks pengumuman siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 melalui teknik pelatihan terbimbing pada siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelas. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman menerapkan teknik pelatihan terbimbing. Subjek penelitian ini siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 31 siswa. Dalam penelitian ini penulis dibantu seorang teman sejawat sebagai kolabolator selama proses pembelajaran. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aspek yang diamati pada setiap siklus, adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada prasiklus proses pembelajaran mencapai 58% dengan nilai rata-rata 48,38, siswa yang tuntas 8 orang dengan persentase 25,80% dan siswa yang belum tuntas 23 orang dengan persentase 40%. Pada siklus satu proses pembelajaran 68% dengan nilai rata-rata 60,64, siswa yang tuntas 17 orang dengan persentase 54,83%,dan yang tidak tuntas 14 orang dengan persentase 45,17%, dan pada siklus dua proses pembelajaran 80% dengan nilai rata-rata 69,38 siswa yang tuntas 24 orang dengan persentase 77,41%dan yang tidak tuntas 7 orang dengan persentase 22,58%. Dengan demikian penelitian menerapkan teknik pelatihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
(3)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA
KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh Rosmawati
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG 2012
(4)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA
KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Sarjana Pendidikan
Oleh ROSMAWATI NPM 1013124007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS LAMPUNG 2012
(5)
DAFTAR GRAFIK
4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .. 70
4.2 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73 4.3 Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 74
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
MOTO ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
I.I. LANDASAN TEORI 2.1 Menulis ... 6
2.1.1 Pengertian Menulis ... 6
2.1.2 Fungsi Menulis ... 7
2.1.3 Manfaat Menulis ... 8
2.2 Pengumuman ... 9
2.2.1 Pengertian Pengumuman ... 9
2.2.2 Tujuan Menulis Pengumuman ... 12
2.2.3 Macam-Macam Pengumuman ... 13
2.2.4 Pengertian Kemampuan Menulis Pengumuman ... 15
2.3 Teknik Pembelajaran ... 16
2.3.1 Pengertian Teknik Pembelajaran... 16
2.3.2 Macam-Macam Teknik Penyajian Pembelajaran ... 17
2.3.2.1 T eknik Diskusi ... 17
2.3.2.2 Kerja Kelompok ... 17
2.3.2.3 Penemuan (Discovery) ... 17
2.3.2.4 Simulasi ... 18
2.3.2.5 Inquiri ... 18
2.3.2.6 Teknik Pemberian Tugas dan Resitasi ... 19
(7)
2.3.2.8 Demonstrasi ... 20
2.3.2.9 Karyawisata ... 20
2.3.2.10 Teknik Penyajian Tanya Jawab ... 20
2.3.3 Teknik Pelatihan ... 21
2.3.3.1 Teknik Latihan Terbimbing ... 22
2.3.3.2 Langkah-Langkah Teknik Latihan Terbimbing ... 22
2.3.3.3 Kelebihan Teknik Latihan Terbimbing ... 23
2.3.3.4 Kelemahan Teknik Latihan Terbimbing ... 23
2.3.3.5 Cara-Cara Mengatasi Kelemahan Taknik Latihan Terbimbing ... 24
III. PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 25
3.2 Setting Penelitian ... 26
3.2.1 Tempat Penelitian... 26
3.2.2 Waktu Penelitian ... 27
3.3 Subjek Penelitian ... 27
3.4 Indikator Kinerja ... 27
3.5 Prosedur Tindakan ... 27
3.5.1 Perencanaan Tindakan ... 28
3.5.2. Pelaksanaan Tindakan ... 28
3.5.3 Observasi ... 30
3.5.4 Refleksi ... 30
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.7 Teknik Analisis Data ... 38
. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran... 40
4.1.2 Pembelajaran Pada Prasiklus... 40
4.1.2.1 Perencanaan (Pleaning) ... 41
4.1.2.2 Tindakan (Acting) ... 41
4.1.2.3 Pengamatan (Observating) ... 42
4.1.2.4 Reflesi (Reflecting) ... 42
4.1.2.5 Kelebihan dan Kelemahan pada Prasiklus ... 46
4.1.3 Pembelajaran Pada Siklus Satu ... 47
4.1.3.1 Perencanaan (Pleaning) ... 47
4.1.3.2 Tindakan (Acting) ... 47
4.1.3.3 Pengamatan (Observating) ... 50
4.1.3.4 Refleksi (Reflecting)... 51
4.1.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Siklus I ... 56
4.1.4 Pembelajaran Pada Siklus Satu ... 58
4.1.4.1 Perencanaan (Pleaning) ... 59
4.1.4.2 Tindakan (Acting) ... 60
4.1.4.3 Pengamatan (Observating) ... 62
(8)
4.2 Pembahasan ... 68
4.2.1 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 70
4.2.2 Hasil Keseluruhan Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71
4.2.3 Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru ... 72
V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
(9)
DAFTAR LAMPIRAN halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 84
3. Hasil Tes Merangkum Siswa Kelas VIII-C Prasiklus ... 89
4. Hasil Kumulatif Belajar Siawa Pada Prasiklus ... 90
5. Hasil Tes Merangkum Buku Ilmu Pengetahuan Populer Siklus I ... 91
6. Hasil Kumulatif Belajar Siswa Pada SiklusI ... 92
7. Hasil Tes Merangkum Siswa Pada Siklus II ... 93
8. Hasil Kumulatif Belajar Siswa Pada Siklus II ... 94
9. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I…. 95
10. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II.. 96
11. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I.. 97
12. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II.. 99
13. Hasil Wawancara Siklus I ... 101
14. Hasil Wawancara Siklus II ... 103
15. Kartu Usulan Dosen Pembimbing ... 105
16. Kartu Usulan Dosen Pembahas ... 106
17. Kartu Matrik Dosen Lain ... 108
18. Kartu Matrik Teman Sejawat ... 109
19. Contoh Lembar Soal ... 110
20. Contoh dan Lembar Kerja Siswa ... 112
22. Foto Siswa ... 113
24. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 116
25. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 117
(10)
DAFTAR TABEL
3.1.Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Pengumuman ... ... 31
3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Prose's Pembelajaran ... 36
3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Prose's Pembelajaran ... 37
3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulus Teks pengumuman ... 38
4.1 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus ... 43
4.2 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 44
4.3 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 45
4.4 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I ... 53
4.5 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 54
4.6 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 55
4.7 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 57
4.8 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus II ... 63
4.9 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II ... 64
4.10 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II... 66
4.11 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I dan Siklus II ... 67
4.12 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus I ... 70
4.13 Nilai Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71
4.14 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73
(11)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Wini Tarmini, M.Hum. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Imam Rejana, M.Si. ...
Sekretaris : Sumarti, S.Pd., M.Hum.
...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 19600315 1985031003
(12)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan dari Tuhan Yang Mahaesa, penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada orang-orang terkasih berikut ini.
1. Ibu dan Bapak yang memberikan doa untuk menyelesaikan studiku dan menanti keberhasilanku.
2. Suamiku tercinta Aprizal Husni yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama melaksanakan studi dan menanti keberhasilanku.
3. Anak-anakku tersayang A.T. Ghina Zhalfa dan Ahmad Zhafir yang sabar menunggu selama ibu melaksanakan studi.
4. Sahabatku E.Endang Sri Andayani, S.Pd. yang selalu dengan sabar menemani peneliti sampai menyelesaikan studi.
5. Tanteku Marwati dan Omku Nurhadi, S.E., M.M. yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan studi.
(13)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 15 Mei 1967. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Syukur dan Ibu Masanah. Peneliti anak keempat dari lima saudara.
Pendidikan yang telah peneliti tempuh adalah di Sekolah Dasar Negeri 4 Talang Padang diselesaikan pada tahun 1981, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Talang Padang diselesaikan tahun 1984, Sekolah Pendidikan Guru PGRI Talang Padang diselesaikan pada tahun 1987, D3/A3 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bandarlampung diselesaikan pada tahun 1993.
Penulis memulai karier sebagai guru honor di SMP PGRI 1 Talang Padang sejak 21 Juli 1994. Kemudian diangkat menjadi PNS di SMP Negeri 2 Pugung 1 Juli 2007.
(14)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses yang cukup panjang. Selain sebagai motivator dan fasilitator, guru dituntut professional dalam menguasai materi agar siswa memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran dan dapat mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dapat digali dari berbagai sumber, misalnya dengan membaca, menyimak, atau mendengarkan pembicaraan orang lain bahkan dari bentuk yang dilihatnya. Dari kegiatan –kegiatan tersebut dapat dituangkan ke dalam tulisan. Untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan ide dalam rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis, siswa harus dapat memilih kata atau diksi yang tepat, pemakaian ejaan yang benar, dan penguasaan kaidah tata bahasa, selain itu juga harus memahami dan mengerti tentang tata cara menulis yang baik (Marwoto, 1987:151).
Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan, yaitu (a) berbicara, (b) mendengarkan, (c) membaca, dan (d) menulis. Hal ini tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2007:3) untuk SMP salah satu keterampilan berbahasa yang penting diajarkan adalah keterampilan menulis sesuai dengan standar kompetensi (SK) mengungkapkan pikiran dan pengalaman
(15)
2 dalam buku harian dan surat pribadi, dengan kompetensi dasar (KD) menulis teks pengumuman dengan bahasa efektif, baik dan benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicaraan kepada rang lain dengan menggunakan saluran tertentu (Depdiknas, 2003:4). Sebagai salah satu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Kekompleksitasan terdapat pada kemampuan penulis menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam informasi ragam bahasa tulis dan konvensi penulis lainnya. Di balik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembang mental, intelektual, dan social seseorang. Menulis dapat menyumbang kecerdasan, mengembangkan inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Ketika penulis melakukan aktivitas menulisnya, tentunya memiliki tujuan dan sesuatu yang ingin disampaikan kepada pembaca. Untuk itu, keterampilan menulis perlu dipelajari di sekolah, dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan yang paling tinggi sekalipun. Selain itu dalam Pembelajaran menulis juga memerlukan keterampilan yang cukup banyak seperti pemilihan kata/diksi, ejaan, gaya bahasa, dan sebagainya. Pembelajaran menulis harus mendapatkan perhatian lebih agar keterampilan menulis yang dianggap rumit dan kompleks dapat dikuasai dengan baik oleh semua siswa pada umumnya, dan khususnya bagi siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun palajaran 2011/2012.
(16)
Banyak keterampilan menulis yang dipelajari di sekolah, misalnya menulis naskah drama, naskah pidato, menulis surat, menulis iklan, menulis karangan, menulis pengumuman, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada penelitian ini penulis akan peneliti mengenai kemampuan menulis pengumuman.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Pugung semester ganji tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh data yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis pengumuman masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari 31 siswa yang hasil belajarnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 5 siswa. Masih rendahnya kemampuan siswa menulis teks pengumuman dengan demikian peneliti beralasan memilih teknik pelatihan terbimbing
Berdasarkan gambaran di atas, seorang guru dituntut menguasai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang apa yang akan diajarkan, juga penggunaan berbagai macam teknik pembelajaran. Jika diamatai proses pembelajaran menulis pengumuman selama ini, kebanyakan guru dalam menyampaikan materi didminasi dengan menggunakan teknik yang lebih menekankan pada pembelajaran satu arah dan berpusat pada guru. Proses pembelajaran terkesan kaku, monoton, kurang fleksibel, kurang demokratis dan guru cenderung lebih dominan. Realita seperti ini apabila tidak segera ditangani dengan serius dapat menjadi terpuruknya kompetensimenulis, khususnya menulis pengumuman. Pembelajaran melalui teknik latihan terbimbing akan sangat membantu dalam mengembangkan berbagai potensi kebermaknaan siswa dan membantu siswa dalam menuangkan ide, gagasan, daya imajinasi dalam bentuk naskah tulisan
(17)
4 yang baik. Teknik pelatihan terbimbing ini dipandang penulis sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis pengumuman pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung tahun pelajaran 2011/2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1.Bagaimanakah mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII- A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/1012 ? 2.Apakah hasil peningkatan mendiskripsikan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.
2. Mendeskripsikan bagaimana hasil peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011. 1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoretis maupun praktis. Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut:
(18)
1.4.1 Manfaat Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan keilmuan di bidang kebahasaan, khususnya dalam menulis pengumuman dengan penerapan teknik latihan terbimbing.
1.4.2 Manfaat Penelitian Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah. a. Bagi guru
untuk meningkatkan kinerja secara professional, karena guru mampu menilai, memfleksibelkan diri, serta memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam proses pembelajaran.
b. Bagi siswa
1. meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik latihan terbimbing;
2. meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai KKM yang telah ditentukan.
c. Bagi sekolah
Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu lulusan yang lebih khususnya pembelajaran bahasa Indonesia sastra di SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus
(19)
6
II. LANDASAN TEORI 2.1 Menulis
Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam bentuk tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkohorensi dengan baik antar paragraf, dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.
2.1.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah menuangkan gagasan, pikiran, perasaan dan pengalaman melalui bahasa tulis ( Depdiknas, 2003:6).
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan,2008:22)
Lado (1979:143) dalam Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan menyalin/mengopi huruf-huruf atau menyusun mengeset suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta representasinya.
Berdasarkan beberapa teori di atas, peneliti mengacu pada pengertian menulis yang dikeluarkan Depdiknas yaitu menulis adalah menuangkan ide, gagasan, pikiran, perasaan dan pengalaman melalui bahasa tulis. Menulis pengumuman
(20)
merupakan suatu kegiatan mengungkapkan ide, pikiran, dan pengalaman ke dalam bentuk tulisan sehingga menjadi sebuah tulisan berbentuk pengumuman dan pembaca merasa tertarik untk mengetahui lebih dalam isi dari tulisan tersebut.
Cirri-ciri tulisan yang baik.
Agar maksud dan tujuan si penulis dapat tercapai, maka penulis harus dapat memyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik merupakan tulisan yang dapat mencerminkan kemampuan penulis diantaranya, yaitu:
1. Mempergunakan nada yang serasi.
2. Bahasa yang digunakan baik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isinya.
3. Menulis dengan jelas, tidak samar-samar, memanfaatkan struktur kalimat dan pilihan kata yang tepat, sehingga pembaca mudah memahami makna yang tersurat dan tersirat
4. Menulis secara menyakunkan, dapat menarik minat pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemontrasikan suatu pengertian yang masuk akal cermat dan teliti.
2.1.2 Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menurut D`Angelo (dalam Tarigan 1999:22) ada beberapa fungsi dari menulis, yaitu menolong berpikir secara kritis, memudahkan merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam tanggap dan persepsi, memecahkan masalah-masalah yang hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, dan dapat membangun kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.
(21)
8
Daeng Nurjamal dkk (2010:71) menungkapkan bahwa fungsi tulisan adalah dapat diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk menginformasikan sesuatu, menyakinkan pembaca, mendukung pendapat orang lain, dan menolak atau menyanggah pendapat orang lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi menulis ialah untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca untuk menyusun dari pengalaman serta tindakan.
2.1.3 Manfaat Menulis
Menurut Graves (dalam Sabarti dkk 2001:1) manfaat menulis sebagai berikut : 1. Menulis menyumbang kecerdasan.
2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas. 3. Menulis menumbuhkan keberanian.
4. Menulis mendorong kamauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Enam manfaat menulis, yaitu : (1) kegiatan menulis adalah sarana untuk menemukan sesuatu, dalam artian dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di alam bawah sadar pemikiran kita : (2) kegiatan menulis dapat memunculkan ide baru : (3) kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasikan berbagai konsep atau ide yang kita miliki : (4) kegiatan menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang : (5) kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk berlatih memecahkan beberapa masalah sekaligus : (6) kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memunglinkan kita untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi (Horiston dalam Darmadi 1996:3-4).
(22)
Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adah sebagai suatu sarana untuk menyumbangkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif, kreatif, memunculkan ide baru, serta dapat melatih kita untuk memecahkan suatu masalah.
2.2 Pengumuman
Pengumuman adalah suatu bentuk informasi yang perlu disampaikan kepada umum atau masyarakat banyak. Pengumuman biasanya berisi tentang hal-hal baru atau aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat banyak.
2.2.1 Pengertian Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu proses, cara, perbuatan mengumumkan dengan maksud memberitahukan, mempermaklumkan, dan biasanya ditempel dipapan yang dapat dilihat banyak orang. Pengumuman adalah berita atau hal yang berisi imbauan mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan kepada orang banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).
Pengumuman adalah berita atau informasi yang penting untuk segera diketahui oleh khalayak (Pardjimin, 2005:43).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengumuman adalah sebuah pemberitaan atau informasi yang berisikan imbauan atau larangan yang penting untuk diketahui oleh orang banyak/khalayak.
Jenis pengumuman terdiri atas dua macam:
(23)
10
isinya lengkap dan jelas. Ciri-cirinya:
a. Media yang digunakan adalah media formal, seperti televisi dan harian umum
b. Dibubuhi tanda tangan atau diketahui oleh pejabat yang berwenang c. Bahasa yang digunakan bahasa baku
2. Pengumuman nonformal: pengumuman yang tidak menggunakan bahasa tidak resmi namun tetap komunikatif.
Ciri-cirinya:
a. Menggunakan media seperti televise, harian umum dan tempat-tempat umum
b. Kaidah bahasa baku tidak begitu diperhatikan, yang penting komunikatif c. Menonjolkan bentuk keindahan pengumuman
Berdasarkan sifatnya pengumuman dibedakan menjadi pengumuman resmi dan tidak resmi. Menulis pengumuman resmi dapat memperhatikan aturan-aturan berikut.
1. Pengumuman resmi harus menggunakan kop surat. Kop surat dapat berupa logo atau nama lembaga yang mengeluarkan pengumuman.
2. Pemberian nomor surat.
3. Uraian pembuka surat pengumuman. 4. Rincian isi pengumuman.
5. Tempat dan waktu pengumuman.
(24)
Contoh Pengumuman
SMP Negeri 2 Pugung
Jalan KH. Hajar Dewantara No. 4 Sumanda Tanggamus
Pengumuman
Nomor: 128/HB-Peng/II/2010
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung akan mengadakan lomba membaca cepat bacaan. Oleh karena itu, setiap kelas diminta mengirimkan dua siswa untuk mengikuti lomba mambaca cepat dan menyimpulkan isi bacaan. Lomba diadakan pada
Hari : Senin, 3 Mei 2010 Pukul : 9.00 WIB-sampai selesai Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung
Demikian pengumuman ini saya buat. Atas perhatian para siswa, saya ucapkan terimakasih.
Surabaya, 26 April 2010 Kepala Sekolah
Sunarmi, S.Pd.. M.Pd.
Sementara itu, pengumuman tidak resmi tidak terikat oleh satu aturan apa pun. Pengumuman tidak resmi boleh tidak mencantumkan kop surat, nomor surat, dan tanda tangan pembuat pengumuman. Namun, cantumkan waktu, tempat, dan keperluan yang dimaksud. Hal yang terpenting yaitu maksud pembuat pengumuman dapat dimengerti oleh pembaca pengumuman. Informasi yang diterima oleh pembaca jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir.
(25)
12
Contoh Pengumuman
Pengumuman
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung mengadakan lomba membaca cepat bacaan dan menemukan isi bacaan. Lomba ditujukan untuk kelas VII sampai IX. Siswa yang akan mengikuti lomba dapat mendaftarkan diri kepada sekretaris OSIS. Lomba akan diadakan pada Hari, tanggal : Senin, 3 Mei 2010,
Waktu : 9.00 WIB-sampai selesai, Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung, Demikian pengumuman ini. Selamat berlomba!
Pugung, 26 April 2010 Kepala Sekolah
Sunarmi, S.Pd., M.Pd.
Manfaat menulis pengumuman
a) Menyampaikan informasi kepada masyarakat.
b) Mengajak keterlibatan orang lain dalam sebuah kegiatan. c) Menjabarkan tujuan sebuah informasi.
d) Memberikan informasi secara lengkap. e) Media informasi yang bersifat terbuka.
2.2.2 Tujuan Menulis Teks Pengumuman
Menulis teks pengumuman bertujuan untuk mengungkapkan gagasan dan maksud kepada orang lain secara jelas dan singkat. Pada umumnya sebuah teks pengumuman tidak begitu panjang lebar dan hanya mencantumkan pokok-pokok dan maksud dari tulisan tersebut.
(26)
Hal-hal lain dari tujuan menulis itu sendiri dapat dibedakan menjadi. 1. Memberitahukan dan memberi informasi.
2. Mengerakkan hati, mengerakkan perasaan; pengumuman yang memang ditujukan untuk mengugah perasaan atau mempengaruhi dan membangkitkan simpatik pembaca agar tertarik untuk mengetahuio maksud dari si penulis. 3. Campuran kedua hal tersebut, yaitu memberitahu dan mempengaruhi.
Tujuan menulis pengumuman yang lain adalah memyampaikan pesan kepada pembaca. Bila tidak dibaca, kegiatan menulis itu akan sia-sia. Karena pengumuman itu ditulis, lalu ditempelkan atau diumumkan agar pihak lain mempunyai rasa ingin tahu dan melaksanakan apa yang terdapat dari pengumuman itu.
2.2.3 Macam-Macam Pengumuman
Terdapat beberapa jenis pengumuman, diantaranya. 1. Iklan
a. Berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan
b. Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang/jasa yang dijual dipasangkan di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau ditempat umum.
Macam-macam iklan:
a. Iklan baris kecil (singkat) yang terdiri atas beberapa baris saja di sebuah kolom.
(27)
14
c. Iklan bersandi, iklan yang disertai tanda khusus (sandi) yang harus dikutip oleh penangkap iklan agar sumber pertanyaan atau jawabannya mudah diketahui.
d. Iklan kecil,iklan yang dikelompokkan menurut klasifikasi tertentu dan umumnya hanya seluas satu kolom (biasanya tidak menggunakan gambar). e. Iklan keluarga, iklan yang berisi berita keluarga, misalnya kelahiran, ulang
tahun, pertunangan, perkawinan, dan kematian. f. Iklan komik, iklan yang berbentuk karikatur/komik.
g. Iklan langsung, iklan dalam bentuk cetakan dan dikirim melalui pos, tetapi tidak ada hubungannya dengan iklan yang sama dimedia lain.
2. Poster
Plakat yang dipasang ditempat umum berupa pengumuman/iklan. 3. Pamflet
Surat selebaran 4. Brosur
a. bahan informasi tertulis mengenai sustu masalah yang disusun secara bersistem;
b. cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa jilid; c. selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
5. Slogan
Perkataan/kalimat pendek yang menarik/mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu.
(28)
2.2.4 Pengertian Kemampuan Menulis Pengumuman
Kemampuan adalah kesanggupann untuk mengingat, artinya dengan adanya kemampuan mengingat pada siswa berarti ada suatu indikasi bahwa siswa tersebut mampu untul menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang diamati (Ahmadi, 1998:70).
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau keterampilan yang dimiliki seseorang (Poerwadarminta, 1986:628). Pendapat lain mengatakan bahwa kemampuan adalah pengetahuan yang bersifat abstrak dan bersifat sabar (Kridalaksana, 2001:105).
Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997). Menulis adalah melahirkan pikiran aatau parasaan. Secara sederhana, menulis adalah menurunkan lambang-lambang grafis yang mengambarkan yang dipahami seorang sehingga orang lain dapat menbaca lambang-lambang grafis tersebut (Tarigan, 1994:21). Sementara itu pengumuman adalah berita atau hal yang berisi imbauan mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan kepada orang banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis pengumuman adalah suatu kesanggupan untuk menuangkan gagasan, pikiran melalui bahasa tulis yang berisikan sesuatu yang tujuannya dikonsumsi khalayak ramai. Dalam hal ini kalau dikatakan kesanggupan, berarti si penulis pengumuman mampu menuangkan gagasannya sehingga dapat diterima, dimengerti oleh pembaca maksud dari pengumuman tersebut.
(29)
16
2.3 Teknik Pembelajaran
Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila seorang pendidik dapat menguasai dan memilih teknik pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berhasil dengan baik dan siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.3.1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik (Roestiyah,2008:1), juga dijelaskan oleh Djamarah dan Zain (2006:75) bahwa teknik pembelajaran adalah satu alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran atau jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran
.3.2. Macam-Macam Teknik Penyajian Pembelajaran
Teknik pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, namun dalam penerapannya harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan tujuan yang akan dicapai.
Di bawah ini merupakan contoh macam-macam teknik pembelajaran yang disampaikan oleh Roestiyah (2008:5)
(30)
2.3.2.1 Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.
2.3.2.2 Kerja Kelompok
Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar-mengajar. Ialah suatu cara mengajar, siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.
2.3.2.3 Penemuan (Discovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segitiga, panas, demokrasi, dan sebagainya, sedangkan yang dimaksud dengan prinsip antara lain: logan apabila dipanaskan akan mengembang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau
(31)
18
mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.
2.3.2.4 Simulasi
Dalam pengajaran modern taknik ini telah banyak dilaksanakan; sehingga siswa bisa berperan seperti orang-orang atau dalam keadaan yang dikehendaki.
Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti oarang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu belatih memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi mempunyai bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah: peer teaching, sosiodrama, psikodrama, simulasi game, dan role playing.
2.3.2.5 Inquiry
Inquiry adalah istilah dalam bahasa Inggris; ini merupakan sustu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di dalam kelas. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.
(32)
2.3.2.6 Teknik Pemberian Tugas dan Resitasi
Teknik resitasi (penugasan) adalah teknik penyajian bahan guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Teknik ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu yang tidak seimbang. Agar bahan pelajaran selesai dengan batas waktu yang telah ditentukan, teknik ini bisa digunakan untuk mengatasinya. Tugas ini biasanya dapat dilakukan di sekolah, perpustakaan, di rumah, atau di tempat lain, untuk memotivasi siswa belajar baik individu maupun kelompok.
2.3.2.7 Teknik Eksperimen
Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, segala sesuatu memerlukan eksperimen. Begitu pula, cara mengajar guru di kelas melakukan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajar, siswa melakukan percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
2.3.2.8 Demonstrasi
Teknik lain yang hampir sejenis dengan eksperimen ialah demonstrasi. Tetapi, siswa tidak melakukan percobaan; hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi, demonstrasi adalah cara mengajar seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses.
(33)
20
Misalnya merebus air sampai mendidih 100 derajat celcius, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengarkan, mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.
2.3.2.9 Karyawisata
Kadang-kadang dalam proses belajar-mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan sekadar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata, cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya.
2.3.2.10 Teknik Penyajian Tanya Jawab
Untuk menciptakan kehidupan interaksi belajar-mengajar guru perlu memberikan tanya jawab. Ialah suatu teknik untuk memberi motivasi kepada siswa agar bangkit pemikiranya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran, atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, siswa menjawab. Tentu saja pertanyaan yang diberikan sesuai dengan isi pelajaran yang sedang diajarkan guru.
(34)
2.3.3 Teknik Pelatihan
Latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen (Djajadisastra, 1985:60).
Latihan merupakan suatu teknik yang dapat diartikan sebagai cara mengajar di mana siswa melaksanaakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswamemiliki tetangakasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari yang dipelajari (Rustiyah. 2008:125). Menurut ahli lain (Sobari,1990:19), latihan merupakan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan dan petunjuk guru. Melalui teknik ini dapat dikembangkan keterampilan mengamati, menerapkan, dan mengkomunikasikan.
Teknik latihan mengajar bertujuan agar siswa
a. Memiliki keterampilan motorik/gerak: seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam olahraga.
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam hitung, mencongkak, mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dansebagainya.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu dengan hal lain, seperti pelaksanaan pemberian latihan dapat dilakukan secara terbimbing.
(35)
22
2.3.3,1 Teknik Latihan Terbimbing
Pengertian latihan terbimbing sama dengan bimbingan belajar seperti yang dikemukakan oleh Jambur dan Surya (1975:35), bimbingan belajar memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendapat tersebut memberikan pengertian bahwa bimbingan merupakan usaha bantuan yang lebih berpusat pada masalah belajar yang dihadapi siswa.
Tujuan latihan terbimbing adalah untuk menetapkan, mempertahankan, ,menyempurnakan suatu asosiasi atau keterampilan yang bermakna, dan berguna bagi siswa yang dilatih, sehingga dengan memberikan latihan secara terbimbing dapat menyempurnakan suatu konsep dari materi pelajaran yang diperolehnya (Djajadisastra, 1985:64).
2.3.3.2 Langkah-Langkah Teknik Pelatihan Terbimbing
Dalam pelaksanaan teknik pelatihan terbimbing di kelas, hal-hal yang harus diperhatikan adalah.
1. Guru harus mempersiapkan siswa dalam kondisi yang aktif.
2. Guru harus membimbing siswa satu per satu, dengan cara mendatangi siswanya secara individu, lalu diberikan mimbingan mengenai menulis pengumuman.
3. Setelah guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa, maka siswa diarahkan untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing.
(36)
4. Dalam pelaksanaan penyelesaian tugaspun, guru harus menuntun siswa satu per satu, siswa diarahkan mampu menulis pengumuman dengan baik.
2.3.3.3 Kelebihan Teknik Pelatihan Terbimbing
Kelebihan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut. 1. Teknink ini dapat menanamkan kebiasaan baik pada diri siswa.
2. Menambah kecepatan, ketepatan, dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu. 3. Dapat dipakai sebagai cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji.
2.3.3.4 Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing
Kelemahan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut.
1. Karena teknik ini menekankan bimbingan yang ahrus dpperlakukan satu per satu kepada siswa, maka penggunaan teknik ini harus benar-benar dilaksanakan dengan baik, apabila guru tidak dapat membimbing siswa secara individu maka teknik ini dikatakan gagal.
2. Memakan waktu cukup panjang, karena siswa harus dibimbing satu per satu. 3. Setiap bimbingan dilakukan dengan sistematika, sengaja, berencan,
teru-menerus dan terarah pada tujuan, maka kegiatan bimbingan merupakan kegiatan berkelanjutan yang artinya senantiasa diikuti secara terus-menerus pula, guru dituntut aktif sampai siswa benar-benar berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
(37)
24
2.3.3.5 Cara-Cara Mengatasi Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing Cara mengatasi kelemahan itu tentu harus disesuaikan dengan kondisi objektif di mana pembelajaran berlangsung (Roestiyah, 2008:129). Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam teknik pelatihan terbimbing dapat dilakukan dengan bermacam-macam, antara lain;
1. Latihan harus menarik, gembira, dan tidak membosankan. Untuk itu perlu: (a) tiap-tiap kemajuan yang akan dicapai harus jelas, (b) hasil latihan terbaik dengan sedikit menggunakan emosi.
2. Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses perbadaan individual: (a) tingkat kecakapan yang diterima pada satu titik perlu sama, (b) perlu dibei latihan perorangan dalam rangka menambah kelompok. 3. Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.
4. Latihan harus memiliki arti yang luas, karenanya; (a) menjelaskan terlebih dahulu tujuan latihan tersebut, (b) agar siswa dapat memahami mafaat latihan
itu bagi kehidupan siswa, dan (c) siswa perlu mempunyai sikap bahwa latihan ini diperlukan untuk belajar.
5. Masa latihan relative singkat, tetapi harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
(38)
III. PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang ruang lingkupnya adalah proses pembalajaran di kelas yang melibatkan guru dan siswa, bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik Pembelajaran di kelas secara lebih professional (Suyanto dalam Basrowi, 2006:47).
Konsep dalam PTK terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi,dan refleksi. Hubungan keempatnya disebut siklus. Berikut siklus kegiatan dengan rancangan PTK.
Tindakan
(acting)
Perencanaan Pengamatan
(planning) (observating)
Reflesi
(reflecting)
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin
Pada PTK ini bercirikan harus ada perubahan secara terus menerus. Apabila dengan teknik pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik pelatihan
(39)
26 terbimbing ternyata pada siklus pertama belum ada peninglkatan, maka penulis merencanakan tindakan untuk siklus kedua, dan seterusnya sampai tercapai KKM yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa siklus dalam PTK tidak dapat dibatasi sampai siklus tertentu.
Pelaksanaan setiap siklus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Apabila telah terjadi peningkatan dengan indikator yang diharapkan, maka siklus diberhentikan, walau masih pada siklus kedua. Dan sebaliknya, apabila dalam pelaksanaan siklus dirasa tidak ada peningkatan, maka siklus tersebut dapat dihentikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tingkat kejenuhan pada siswa.
3.2 Setting Penelitian
Tempat dan waktu penelitian diuraikan sebagai berikut. 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus pada siswa kelas VII-A semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 14 rombongan belajar terdiri dari atas 5 ruang kelas VII, 4 ruang kelas VIII, dan 5 ruang kelas XI.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan di sekolah, yaitu kriteria ketuntasan minimal 65 atau ketuntasan klasikal 75%.
(40)
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung dengan jumlah siswa 31 orang, terdiri atas 15 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Penulis memilih kelas VII-A karena nilai Pembelajaran menulis pengumuman belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 65 dan secara klasikal belum mencapai 75%.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai tolok ukur keberhasilan siswa dan dilakukan sampai ada perubahan yang dialami siswa. Dari segi proses, penelitian ini dianggap berhasil jika persentase siswa yang aktif dalam pembelajaran 80%. Sementara itu, dari segi hasil penelitian tindakan kelas dinyatakan berhasil, jika siswa mendapat nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal 65 atau lebih sebanyak 75% atau lebih.
3.5 Prosedur Tindakan
PTK ini menggunakan siklus, setiap siklus terdiri atas empat kegiatan inti, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dengan menemukan masalah dan berupaya mencari jalan keluarnya dengan perencanaan untuk perbaikan. Siklus kedus dan selanjutnya akan dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus satu dengan menerapkan teknik latihan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis teks pengumuman apabila hasilnya belum mencapai KKM. Tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti menganalisis
(41)
28 hasil setiap siklus dengan berdiskusi dengan teman sejawat atau kolabolator sampai mencapai hasil yang telah ditentukan.
3.5.1 Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah. a. Menyusun RPP sesuai dengan materi yang direncanakan.
b. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar pengamatan yang akan digunakan pada pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik pelatihan terbimbing. c. Menyiapkan lembar wawancara untuk siswa.
3.5.2 Pelaksanaan Tindakan
Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran bahasa Indonesia. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A selama 2 kali pertemuan (4 x 40 menit) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut A. Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. c. Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab 2. Kegiatan Inti
a.. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara menulis pengumuman.
(42)
b. Guru memberikan motivasi kapada siswa agar membiasakan diri menulis pengumuman.
c. Guru menghadirkan teks pengumuman.
d. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.
e. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara klasikal.
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan refleksi bertanya jawab tentang materi yang baru dipelajari dan nantinya akan dijadikan bahan acuan dalam
perencanaan tindakan berikutnya. B. Pertemuan Kedua
1. Kegiatan awal
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa
2. Kegiatan Inti
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara menulis pengumuman.
b. Guru menghadirkan teks pengumuman
c. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.
d. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara
(43)
30 3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi pembelajaran. b. Guru bersama siswa merefleksikan hasil pembelajaran
c. Guru dan siswa menyimpulkan materi pada hari itu. d. Guru memberikan tugas rumah.
3.5.3 Observasi
Pelaksanaan observasi bersamaan dengan kegiatan pembelajaran bahasa Indinesia berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan. Pada pelaksanaan observasi ini bekerja sama dengan teman sejawat sebagai kolaborasi dan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Fokus pengamatan pada proses pembelajaran untuk mengetahui kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.
3.5.4 Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Setelah uji coba dilaksanakan, maka peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kekurangan, kegagalan dan hambatan-hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan pada setiap siklus. Kamudian dilakukan evaluasi guru menyempurnakan tindakan berikutnya dengan mengunakan teknin latihan terbimbing.
(44)
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian dengan tes dan ujian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kemampuan menulis pengumuman sebelum dan sesudah menggunakan teknik pelatihan terbimbing. Langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut.
a. Siswa dibagikan teks pengumuman.
b. Siswa dibimbing satu per satu untuk melaksanakan kegiatan menulis pengumuman.
c. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa secara keseluruhan dengan menggunakan indikator yang sudah ditentukan.
Indikator penilaian menulis pengumuman dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Menulis Pengumuman
No Indikator Deskriptor Penilaian
Skor 1 2 3 4 5 Maksi
mal
1. Pilihan
kata/diksi 1. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 1-2 diksi yang tidak tepat.
5
5 2. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 3-4 diksi yang tidak tepat .
4 3. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 5-6 diksi yang tidak tepat .
3 4. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 7-8 diksi yang tidak tepat.
2 5. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat lebih dari 8 diksi yang tidak tepat.
1 2. Struktur
kalimat 1. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 1–2 kalimat tidak efektif .
(45)
32
2. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 3-4 kalimat tidak efekti.
4 5 3. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 5-6 kalimat tidak efektif .
3
4. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 7-8 kalimat tidak efektif .
2
5. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat lebih dari 8 kalimat tidak efektif .
1 3. Ketepatan
penggunaan
ejaan 1. Jika dalam menulis pengumuman terdapat 1 – 3 kesalahan penggunaan ejaan(penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda titik).
5
5
2. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 4-6 kesalahan penggunaan ejaan(penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda titik).
4
3. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 7-9 kesalahan penggunaan ejaan(penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda titik).
3
4. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat 9-12 kesalahan penggunaan ejaan(penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda titik).
2
5. Jika dalam menulis
pengumuman terdapat lebih
13 kesalahan penggunaan 1
(46)
ejaan(penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda koma, dan penggunaan tanda titik.
4. Kelengkapan Teks
Pengumuman
1. Jika pengumuman yang ditulis terdapat kop surat, nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman.
5
5 2. Jika pengumuman yang ditulis
terdapat , nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman.
4
3. Jika pengumuman yang ditulis terdapat , isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman..
3
4. Jika pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman.
2
5. Jika pengumuman yang ditulis
isi pengumuman. 1
Jumlah Skor 20
a. Indikator Pilihan Kata
Pilihan kata atau diksi adalah upaya yang dilakukan untuk memilih kata-kata tepat untuk menulis kalimat, paragraf, maupun wacana. Pemilihan kata dilakukan apabila kata-kata yang mempunyai arti/makna yang hampir sama atau ada kemiripan arti. Oleh karena dalam menulis teks pengumuman diperlukan kejelian memilih kata-kata agar hasil menulis pengumumannya dapat dipahami pembaca. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan 1 sampai 2 kata, maka siswa mendapat skor 5. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan 3sampai 4 kata,
(47)
34 maka siswa mendapat skor 4. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kata, maka siswa mendapat skor 3. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan 7 sampai 8 kata, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kata, maka siswa mendapat skor 1.
b. Indikator Struktur Kalimat
Kalimat yang digunakan untuk menulis pengumuman haruslah efektif agar informasi yang disampaikan jelas dan dapat dimengerti serta tidak menimbulkan makna ganda. Adapun ciri kalimat efektif adalah kejelasan, ketegasan, kehematan dan kelogisan. Oleh karena itu menulis pengumuman juga diperlukan keefektifan kalimat agar sesuai dengan isi pengumumannya. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 1 sampai 2 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 5. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 3 sampai 4 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 4. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 3. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 7 sampai 8 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 2. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 1.
d.Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan
Penggunaan ejaan tidak hanya melafalkan kata demi kata, tetapi lebih mengacu ke cara pengaturan penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya
(48)
kata, kelompok kata, atau kalimat. Ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda baca pada satuan huruf. Ejaan dan tanda baca adalah ketentuan yang mengatur penulisan huruf menjadi lebih baik. Dalam menulis pengumunan diperlukan ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca agar kalimat yang digunakan efektif. Apabila penggunaan ejaan ( penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 1 sampai 3, maka siswa mendapat skor 5. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 4 sampai 6, maka siswa mendapat skor 4. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 7 sampai 9, maka siswa mendapat skor 3. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 10 sampai 12, maka siswa mendapat skor 2. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan lebih dari 12, maka siswa mendapat skor 1.
d. Kelengkapan Teks Pengumuman
Informasi atau berita yang akan ditulis untuk membuat sebuah pengumuman haruslah ditulis secara lengkap sesuai dengan aturan-aturan penulisan pengumuman, sehingga mempermudah pembaca untuk menangkap isi pengumuman secara utuh. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat kop surat, nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 5. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan
(49)
36 pengumuman, maka siswa mendapat skor 4. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 3. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pengumuman yang ditulis hanya isi pengumuman saja, maka siswa mendapat skor 1.
Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No Aktivitas Siswa Berkaitan dengan Metode
Pemberian Tugas Skor 1 2 3 4 5
1 Siswa berinteraksi bersama teman-temanya selama pembelajaran.
2. Siswa memberikan respon terhadap materi pembelajaran
3. Siswa mengajukan pertanyaan 4. Siswa menjawab pertanyaan
5. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran 6. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu
7. Siswa mengungkapkan ide dalam pembelajaran 8. Siswa mendiskusikan idenya dengan teman dan
mewujudkan dalam bentuk pembelajaran. 9. Siswa mengganggu temannya
10. Siswa keluar masuk kelas dalam jam pelajaran Jumlah Skor
Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Aktif 5. < 40,00 = Tidak Aktif 2. 65,01-75,00 = Aktif
3. 55,01-65,00 = Cukup Aktif 4. 40,01-55,00 = Kurang Aktif
(50)
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut : Skor Perolehan
Nilai Akhir = --- x 100 % Skor Maksimal
Selain aktivitas siswa yang dinilai selama proses pembelajaran, aktivitas guru juga dinilai oleh pengamat hal ini adalah teman sejawat sebagai kolabolator penelitian ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Lembar Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
I Persiapan Pembelajaran
1.Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2.Kesiapan Alat Peraga/Media yang digunakan II Kegiatan Awal
. 1.Melakukan absensi siswa
2.Mengemukankan tujuan pembelajaran
3.Menjelaskan deskrepsi singkat materi pelajaran III Kegiatan Inti
1.Penguasaan materi pelajaran 2.Penguasaan kelas
3.Pemanfaatan media pembelajaran 4.Partisipasi/aktivitas dalam pembelajaran 5.Menggunakan bahasa yang baik dan benar 6.Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa IV Kegiatan Akhir
1.Melakukan evaluasi
2.Melibatkan siswa dalam proses penyimpulan Jumlah Skor
Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Baik 2 65,01-75,00 = Baik
3. 55,01-65,00 = Cukup Baik . 4. 40,01-55,00 = Kurang Baik 5. < 40,00 = Tidak Baik
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut. Skor Perolehan
Nilai Akhir = --- x 100% = ...% Skor Maksimal
(51)
38 3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Membaca, menandai, dan meskor tiap lembar hasil pekerjaan siswa menulis pengumuman.
2. Menjumlah skor keseluruhan hasil pekerjaan siswa.
3. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman.
4. Menghitung tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman dengan rumus x = skor yang diperoleh : skor maksimal x 100%.
5. Menemukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur pendapat Depdiknas ( dalam Sakwan 2009:77).
Tabel 3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulis Pengumuman
Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan
>75,01 65.01 – 75,00 55,01 – 65,00 40,01 – 55,00
< 40
Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang ( Depdiknas dalam Sakwan 2009:77).
(52)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan pembahasan, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan menggunakan teknik latihan terbimbing akan
membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks pengumuman khususnya pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Kecamatan Sumanda Kabupaten Tanggamus.
2. Penilaian kerja siswa yang dipantau dan ditindaklanjuti secara terus menerus akan membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis teks pengumuman 3. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman terlihat berhasil setelah
menerapkan teknik latihan terbimbing. Ini terbukti dari siklus ke siklus siswa yang tuntas mengalami peningkatan dan yang tidak tuntas mengalami
penurunan.
4. Nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal 65
atau lehih dan ketuntasan maksimal 75% ini dapat dilihat pada persentase ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Prasiklus siswa yang tuntas 25,80%, pada siklus satu siswa yang tuntas 54,83%, dan pada siklus dua siswa yang tuntas 77,41%. Tampak bahwa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dari prasiklus ke siklus satu ketuntasan siswa 29,03%, dari siklus satu ke siklus dua mengalami peningkatan 22,58%.
(53)
76 5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan.
1. Sebaiknya guru menggunakan teknik latihan terbimbing untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis teks pengumuman agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Sebaiknya guru lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran, agar siswa aktif, disiplin, dan mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
3. Sebaiknya siswa lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran dan banyak berlatih untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
(54)
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Model Silabus
Mata Pelajaran SMP/MTS. Jakarta : BP. Cipta Jaya.
Darmawati, Uti. 2010. Buku Panduan Pendidikan Bahasa Indonesia. Surabaya JePe Pres Media Utama.
Djajadisastra, Jusuf. 1985. Metode-Metode Mengajar. Jakarta: Bina Angkasa. Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung angkasa.
Kesumah, Encep. 2004.Menulis 2.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Indeks.
Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung: Gita Perdana.
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra.Yogyakarta: BFE
Pardjamin. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Bogor yudistira.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.
Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sugeng, Subagyo. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Jakarta: PT Bumi Aksara.
(1)
pengumuman, maka siswa mendapat skor 4. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 3. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pengumuman yang ditulis hanya isi pengumuman saja, maka siswa mendapat skor 1.
Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No Aktivitas Siswa Berkaitan dengan Metode
Pemberian Tugas Skor 1 2 3 4 5
1 Siswa berinteraksi bersama teman-temanya selama pembelajaran.
2. Siswa memberikan respon terhadap materi pembelajaran
3. Siswa mengajukan pertanyaan 4. Siswa menjawab pertanyaan
5. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran 6. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu
7. Siswa mengungkapkan ide dalam pembelajaran 8. Siswa mendiskusikan idenya dengan teman dan
mewujudkan dalam bentuk pembelajaran. 9. Siswa mengganggu temannya
10. Siswa keluar masuk kelas dalam jam pelajaran Jumlah Skor
Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Aktif 5. < 40,00 = Tidak Aktif 2. 65,01-75,00 = Aktif
3. 55,01-65,00 = Cukup Aktif 4. 40,01-55,00 = Kurang Aktif
(2)
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut : Skor Perolehan
Nilai Akhir = --- x 100 % Skor Maksimal
Selain aktivitas siswa yang dinilai selama proses pembelajaran, aktivitas guru juga dinilai oleh pengamat hal ini adalah teman sejawat sebagai kolabolator penelitian ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Lembar Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
I Persiapan Pembelajaran
1.Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2.Kesiapan Alat Peraga/Media yang digunakan II Kegiatan Awal
. 1.Melakukan absensi siswa
2.Mengemukankan tujuan pembelajaran
3.Menjelaskan deskrepsi singkat materi pelajaran III Kegiatan Inti
1.Penguasaan materi pelajaran 2.Penguasaan kelas
3.Pemanfaatan media pembelajaran 4.Partisipasi/aktivitas dalam pembelajaran 5.Menggunakan bahasa yang baik dan benar 6.Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa IV Kegiatan Akhir
1.Melakukan evaluasi
2.Melibatkan siswa dalam proses penyimpulan Jumlah Skor
Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Baik 2 65,01-75,00 = Baik
3. 55,01-65,00 = Cukup Baik . 4. 40,01-55,00 = Kurang Baik 5. < 40,00 = Tidak Baik
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut. Skor Perolehan
Nilai Akhir = --- x 100% = ...% Skor Maksimal
(3)
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Membaca, menandai, dan meskor tiap lembar hasil pekerjaan siswa menulis pengumuman.
2. Menjumlah skor keseluruhan hasil pekerjaan siswa.
3. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman.
4. Menghitung tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman dengan rumus x = skor yang diperoleh : skor maksimal x 100%.
5. Menemukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur pendapat Depdiknas ( dalam Sakwan 2009:77).
Tabel 3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulis Pengumuman
Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan
>75,01 65.01 – 75,00 55,01 – 65,00 40,01 – 55,00
< 40
Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang
(4)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan pembahasan, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan menggunakan teknik latihan terbimbing akan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks pengumuman khususnya pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Kecamatan Sumanda Kabupaten Tanggamus.
2. Penilaian kerja siswa yang dipantau dan ditindaklanjuti secara terus menerus akan membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis teks pengumuman 3. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman terlihat berhasil setelah
menerapkan teknik latihan terbimbing. Ini terbukti dari siklus ke siklus siswa yang tuntas mengalami peningkatan dan yang tidak tuntas mengalami
penurunan.
4. Nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal 65 atau lehih dan ketuntasan maksimal 75% ini dapat dilihat pada persentase ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Prasiklus siswa yang tuntas 25,80%, pada siklus satu siswa yang tuntas 54,83%, dan pada siklus dua siswa yang tuntas 77,41%. Tampak bahwa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan dari prasiklus ke siklus satu ketuntasan siswa 29,03%, dari siklus satu ke siklus dua mengalami peningkatan 22,58%.
(5)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan.
1. Sebaiknya guru menggunakan teknik latihan terbimbing untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis teks pengumuman agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Sebaiknya guru lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran, agar siswa aktif, disiplin, dan mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
3. Sebaiknya siswa lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran dan banyak berlatih untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Model Silabus Mata Pelajaran SMP/MTS. Jakarta : BP. Cipta Jaya.
Darmawati, Uti. 2010. Buku Panduan Pendidikan Bahasa Indonesia. Surabaya JePe Pres Media Utama.
Djajadisastra, Jusuf. 1985. Metode-Metode Mengajar. Jakarta: Bina Angkasa. Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung angkasa.
Kesumah, Encep. 2004.Menulis 2.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Indeks.
Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung: Gita Perdana.
Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta: BFE
Pardjamin. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Bogor yudistira.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.
Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sugeng, Subagyo. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Jakarta: PT Bumi Aksara.