Penghitungan Waktu Standard Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Pada Bagian Pengepakan PT. Sinar Oleochemical International (PT. SOCI)

(1)

PERHITUNGAN WAKTU STANDARD DAN PENENTUAN

JUMLAH TENAGA KERJA PADA BAGIAN PENGEPAKAN

PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT. SOCI))

Diajukan Untuk Mengikuti Sidang

KARYA AKHIR

Sarjana Teknik Terapan

Oleh :

HERMES SIHOMBING 025204008

PROGRAM STUDI TEKNIK MANAJEMEN PABRIK

P R O G R A M D I P L O M A I V

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

RINGKASAN

PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit, RBDPS, dan RPDPO menjadi fatty acid dan glycerin. PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang memproduksi Beading yang merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), yang dikemas dalam kantongan, yaitu : Beading berukuran 25 kg dalam 1 Paper bag dan Flaker berukuran 600 kg dalam 1 Jumbo bag. Proses pembuatan fatty acid pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlangsung secara kontinu melalui beberapa tahapan, yaitu : Proses Hidrolisa (Splitting # (section) 100 dan # 400 ), Proses Hidrogenasi (Hydrogenation # 200 ), Proses Destilasi (Destilation # 300), Proses Fraksinasi (Fractination # 500), Granulasi (Granulation # 800).

Penelitian dilakukan terhadap elemen kegiatan yang terdiri dari pengisian beading ke dalam paper bag, penimbangan paper bag, penjahitan paper bag, penyusunan dan pembungkusan paper bag di palet, pengangkutan palet dengan forklift ke penumpukan

Evaluasi yang dilakukan terhadap jumlah tenaga kerja bertujuan untuk membandingkan jumlah tenaga kerja yang lama dengan jumlah tenaga kerja yang baru yang ada pada stasiun pengepakan beading.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi ke-4, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993.

Barnes, R, M. Montion and Time Study, Design and Measurement of Work, Jhon Willey & Sons Inc, New York, 1968.

Sutalaksana, TeknikTata Cara, Teknik Industri ITB, Bandung. 1979.

Wignjosoebroto, Sritomo Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja, Jakarta : Penerbit Guna Widya, 1992.

Wignjosoebroto, Sritomo Pengantar Teknik dan Manajemen Industri, Jakarta : Penerbit Guna Widya, 2002.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena kebaikan dan kasihNya pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan untuk menyelesaikan program studi Teknik Manajemen Pabrik, Program Diploma IV Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan dengan waktu dan fasilitas yang ada. Penulis mendapat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis berterima kasih akan hal tersebut.

Semoga dengan dibuatnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika ada kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Medan, Juli 2008

Penulis


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian dan penulisan Tugas Akhir ini saya banyak mendapatkan bantuan dan dorongan serta bimbingan yang sangat baik dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan yang sangat berharga ini, penulis mengucapkan banyak beterima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan segala-galanya buat penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

2. Teristimewa buat kedua orangtua tercinta S. Sihombing SH, MM dan P. Panjaitan, abang dan kakakku tersayang Robert Sihombing SH, Ir. Berlin Sihombing, Raimon Sihombing Amd, Julfrida Sihombing SE, Deny Sihombing, Nursia Sihombing, serta keponakan-keponakan yang manis

dan lucu yang senantiasa memberikan semangat dan doa yang tulus serta dukungan baik moril maupun material kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE beserta Ibu Ir. Dini Wahyuni, MT selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak membantu dan membimbing penulis baik dari segi moril, waktu dan pikiran demi terselesainya laporan ini.

4. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.


(6)

5. Seluruh staf pengajar pada Departemen Teknik manajemen Pabrik FTI-USU yang telah banyak berjasa menambah wawasan dan cara berpikir serta sumber inspirasi yang tak ternilai.

6. Para pegawai di Departemen Teknik Industri yang membantu dalam penyusunan surat-surat.

7. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang telah memberikan waktu kepada penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh teman-teman stambuk 2002 Teknik Manajemen Pabrik yang telah memberikan motivasi, dukungan, semangat dan doa dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

Medan, Juli 2008


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN

RINGKASAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... I-1 1.2. Pokok Permasalahan ... I-2 1.3. Tujuan Pemecahan masalah ... I-2 1.4. Pembatasan Masalah dan Asums-asumsi yang digunakan ... I-3 1.4.1. Pembatasan Masalah ... I-3 1.4.2. Asums-asumsi yang digunakan ... I-3 1.5. Sistematika Laporan ... I-3

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


(8)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-3 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-4 2.4. Daerah Pemasaran ... II-4 2.5. Standar Mutu Bahan/Produk ... II-5 2.6. Bahan yang Digunakan ... II-6 2.6.1. Bahan Baku ... II-7 2.6.2. Bahan Penolong ... II-7 2.6.3. Bahan Tambahan ... II-9 2.7. Mesin dan Peralatan ... ... II-9 2.7.1. Utilitas ... II-9 2.7.2. Safety Fire dan Protection ... II-10 2.7.3. Pengolahan Limbah ... II-11 2.8. Proses Produksi ... II-12 2.9. Organisasi Perusahaan ... II-14 2.9.1. Pembagian Tugas dan Wewenang ... II-14 2.9.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-15 2.9.2.1. Jumlah Tenaga Kerja... II-15 2.9.2.2. Jam Kerja ... II-16 2.9.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya ... II-16 2.9.3.1. Sistem Pengupahan ... II-16 2.9.3.2. Fasilitas Pendukung ... II-16


(9)

BAB III. LANDASAN TEORI

3.1. Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ... III-1 3.2. Penelitian Gerak (Motion Study) ... III-2 3.3. Penelitian Waktu (Time Study)... III-3 3.4. Stopwatch Time Study ... III-4

3.4.1. Langkah-langkah Sebelum Pengukuran Waktu ... III-6 3.4.2. Melakukan Pengukuran Waktu ... III-9 3.4.3. Sesudah Pengukuran Waktu ... III-12 3.5. Sistem Kerja ... III-17 3.6. Perbaikan Sistem Kerja ... III-17 3.7. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja ... III-20 3.7.1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Beban Kerja ...III-21

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV- 1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Metode Pengumpulan Data ... IV-1 4.4. Pengumpulan Data ... IV-2 4.5. Pengolahan Data... IV-2 4.6. Pemecahan Masalah ... IV-2 4.7. Kesimpulan dan Saran ... IV-2 4.8. Langkah Penelitian ... IV-3


(10)

BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading...V-2

5.2. Pengolahan Data ... V-7 5.2.1.Pengujian Keseragaman Data ... V-7 5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan ... V-9 5.2.3. Perhitungan Waktu Standard ... V-10

BAB VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Kegiatan Kerja Pengepakan ... VI-1 6.2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja ... VI-2

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2


(11)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN 2.1. Aliran Proses Fatty Acid dan Glycerin di PT. SOCI ... III -13 2.2. Struktur Organisasi di PT. SOCI ... III-14 4.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian ... IV-5 5.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading ... V-2


(12)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN 2.1. Bahan Baku PKO ... II-5 2.2. Bahan Baku RBDPO ... II-5 2.3. Bahan Baku RBDPS ... II-6 2.4. Bahan Baku Tambahan ... II-6 2.5. Jumlah Karyawan di PT. SOCI ... III-15 5.1. Data Waktu Pengisian Beading ke dalam Paper bag ... V-3 5.2. Data Waktu Penimbangan Paper bag ... V-4 5.3. Data Waktu Penjahitan Paper bag ... V-5 5.4. Data Waktu Penyusunan dan Pembungkusan Paper bag ke palet ... V-6 5.5. Data Waktu Pengangkutan Palet dengan forklift ke penumpukan ... V-6

5.6. Hasil Perhitungan Harga

∑ ∑

Xi, Xi2 untuk data Pengisian Beading ke dalam Paper bag ...V-7

5.7. Rangkuman Hasil Perhitungan BKA dan BKB untuk Seluruh Elemen Kerja ... V-9

5.8. Rangkuman Hasil Perhitungan Kecukupan Data untuk Seluruh Elemen Kerja ... V-10


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Mesin dan Peralatan pada Proses Produksi 2. Pembagian Tugas dan Wewenang di PT. SOCI 3. Penilaian Menurut Weshtinghouse

4. Faktor Penyesuaian Menurut Cara Weshtinghouse

5. Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-faktor yang Berpengaruh 6. Perhitungan Keseragaman Data untuk Seluruh Elemen Kerja

7. Perhitungan Kecukupan Data untuk Seluruh Elemen Kerja 8. Perhitungan Waktu Standard untuk Seluruh Elemen Kerja 9. Lembar Asistensi

10.Surat Permohonan Tugas Akhir

11.Surat Formulir Penetapan Tugas Akhir 12.Surat Penjajakan Pabrik

13.Surat Balasan Pabrik


(14)

(15)

RINGKASAN

PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit, RBDPS, dan RPDPO menjadi fatty acid dan glycerin. PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang memproduksi Beading yang merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), yang dikemas dalam kantongan, yaitu : Beading berukuran 25 kg dalam 1 Paper bag dan Flaker berukuran 600 kg dalam 1 Jumbo bag. Proses pembuatan fatty acid pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlangsung secara kontinu melalui beberapa tahapan, yaitu : Proses Hidrolisa (Splitting # (section) 100 dan # 400 ), Proses Hidrogenasi (Hydrogenation # 200 ), Proses Destilasi (Destilation # 300), Proses Fraksinasi (Fractination # 500), Granulasi (Granulation # 800).

Penelitian dilakukan terhadap elemen kegiatan yang terdiri dari pengisian beading ke dalam paper bag, penimbangan paper bag, penjahitan paper bag, penyusunan dan pembungkusan paper bag di palet, pengangkutan palet dengan forklift ke penumpukan

Evaluasi yang dilakukan terhadap jumlah tenaga kerja bertujuan untuk membandingkan jumlah tenaga kerja yang lama dengan jumlah tenaga kerja yang baru yang ada pada stasiun pengepakan beading.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Persaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, sehingga dalam meningkatkan kinerja dan efesiensinya, perusahaan harus melakukan perbaikan secara sistematis dan menyeluruh untuk segala aspek yang berpengaruh dalam perusahaan.

Ketatnya persaingan saat ini, menuntut perusahaan untuk berproduksi dengan biaya minimum dan mutu yang maksimum, untuk itu perusahaan harus mengoptimalkan jumlah tenaga kerja untuk menghindari tingginya biaya produksi agar kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan.

Sistem produksi dikatakan efektif apabila dapat menyelesaikan suatu pesanan tepat waktu, tepat jumlah dan harga yang wajar. Kemampuan memenuhi pesanan secara konsisten untuk menjaga kesetiaan pelanggan dan hal tersebut merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis di pasar global yang tingkat persaingannya tinggi.

Produktivitas yang tinggi merupakan salah tujuan dari setiap perusahaan. Dengan demikian sebuah perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas tenaga kerja seperti waktu pengerjaan yang dilakukan oleh setiap pekerja khususnya pada bagian pengepakan beading.


(17)

1.2. Pokok Permasalahan

Perhitungan waktu standard dan penentuan jumlah tenaga kerja dilakukan dalam perusahaan agar produk yang dihasilkan dapat selesai tepat waktu, sehingga

tercapai produktivitas yang tinggi demi kelancaran produksi di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) khususnya pada bagian pengepakan

beading.

1.3. Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghitung waktu standard dan penentuan jumlah tenaga kerja yang optimal pada bagian pengepakan beading di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI).

1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi-asumsi yang digunakan 1.4.1. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang dilakukan adalah :

1. Pengamatan waktu dilakukan secara langsung dengan menerapkan

stopwatch time study.

2. Pengamatan dilakukan untuk jenis produk beading. 1.4.2. Asumsi-Asumsi yang Digunakan

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :


(18)

1. Pengadaan dan penyediaan bahan baku dan bahan penolong dianggap sanggup memenuhi kebutuhan produksi sehingga tidak mengganggu kecepatan lintasan produksi.

2. Setiap tenaga kerja pada stasiun kerja yang sama mempunyai kemampuan dan keahlian yang sama dalam melakukan proses pengerjaan produksi yang melewati stasiun kerja tersebut.

3. Pada proses produksi tidak terdapat pengerjaan ulang (rework).

4. Tidak ada perubahan jumlah mesin dan peralatan produksi selama penelitian berlangsung.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Untuk memudahkan penulisan dan pembahasan Karya Akhir ini akan dibagi menjadi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut :

Pada bab I : PENDAHULUAN, dibahas latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan masalah dan asumsi-asumsi serta sistematika penulisan Karya Akhir.

Pada bab II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, berisi penjelasan secara lengkap gambaran umum perusahaan diantaranya sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha serta organisasi dan manajemen yaitu mengenai struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab, tenaga kerja dan jam kerja serta sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, juga proses produksi dan bahan-bahan yang digunakan, serta jumlah dan spesifikasi produk, uraian proses produksi, mesin dan peralatan.


(19)

Pada bab III : LANDASAN TEORI, disajikan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan masalah.

Pada bab IV : METODOLOGI PENELITIAN, mengemukakan langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas.

Pada bab V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, disajikan data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah. Pada bab VI : PEMECAHAN MASALAH, berisikan solusi terhadap masalah yang di teliti.

Pada bab VII : KESIMPULAN DAN SARAN, berisi rangkuman hasil penelitian dan saran untuk tindak lanjut penelitian.


(20)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit, RBDPS, dan RPDPO menjadi

fatty acid dan glycerin. Ide pendirian pabrik ini didasarkan pada peluang pasar dari oleochemical sangat besar dan bahan baku untuk pembuatan oleochemical ini banyak terdapat di Indonesia. Ide ini dicetuskan oleh investor Indonesia pada

sebuah pertemuan antara investor Indonesia dengan investor asing di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada tahun 1991.

Melihat besarnya kebutuhan pasar akan oleochemical ini maka didirikanlah PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang memproduksi

Beading yang merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain. Perusahaan ini merupakan kerja sama antara investor Indonesia dengan investor Jepang.

Rekan utama PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ini adalah Nippon Oil and Fat (NOF) yang menguasai bidang teknologi dan pengolahan. Dengan melihat prospek yang cerah dari perusahaan ini maka invertor Jepang tersebut juga mencari mitra usaha yang berasal dari Jepang sendiri.

Investor Indonesia bernaung di bawah bendera Sinar Mas Group. Investor Jepang yang diwakili oleh NOF mengadakan pertemuan dengan investor-investor Jepang yang berminat menjadi mitra kerja dalam menjalankan dan mengolah


(21)

perusahaan tersebut sehingga investor pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) terdiri dari :

1. Hitachi Zosen

Menguasai bidang pemesinan. 2. Shiseido Company

Menguasai bidang pengendalian mutu. 3. Nippon Oil and Fat (NOF)

Menguasai teknologi pengolahan RBDPO, RBDPS dan PKO menjadi

fatty acid dan glycerin sebagai bahan baku. 4. Marubeni Coorporation

Menguasai bidang perdagangan. 5. Sinar Mas Group

Menguasai bidang administrasi dan penyediaan bahan baku. Kepemilikan masing-masing saham pada perusahaan tersebut adalah :

1. Hitachi Zosen sebesar 2,6 % 2. Shiseido Company sebesar 12,5 %

3. Nippon Oil and Fat (NOF) sebesar 32,4 % 4. Marubeni Coorporation sebesar 12,5 % 5. Sinar Mas Group sebesar 40 %

Investor-investor tersebut sepakat bekerja sama dalam mengelola perusahaan dengan nama PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dengan

investasi 48.840 milyar rupiah. PT. SOCI resmi didirikan pada tanggal 2 September 1993 dengan status PMA (Penanaman Modal Asing) dengan surat


(22)

keputusan Presiden No. SPP 16 I/PMA/92, yang sekarang berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Jl. KL. Yos Sudarso Km. 10,5 Medan, diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI. Bapak Tengku Ariwibowo pada tanggal 24 Agustus 1994.

Pada awal produksi PT. SOCI banyak mengunakan tenaga kerja asing dari Jepang yaitu sekitar 17 orang termasuk Manager Produksi. Akan tetapi lambat laun tenaga kerja asing tersebut digantikan oleh tenaga lokal yang dididik langsung oleh para tenaga ahli Jepang.

Dengan semakin majunya persaingan industri dalam pengolahan fatty acid

(asam lemak), maka pada awal tahun 1996 PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) mengembangkan produksinya dengan memproduksi Beading dan Flaker.

Menyongsong era perdagangan bebas PT. SOCI juga telah memperoleh sertifikat ISO 9002 pada tanggal 7 Oktober 1996. ISO yang dipelopori oleh negara-negara Eropa ini mengawasi manajemen kualitas yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dengan adanya sertifikat ISO 9002 ini maka akan menjamin kualitas produk sehingga diharapkan mampu bersaing di pasar International.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan industri yang bergerak dalam pengolahan minyak sawit, Refine Bleached Deodorized Palm Olein (RBDPO), Refine Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) menjadi


(23)

Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ada yang berupa Beading dan Flaker, yang dikemas dalam kantongan, yaitu :

1. Beading berukuran 25 kg dalam 1 Paper bag. 2. Flaker berukuran 600 kg dalam 1 Jumbo bag.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) Jl. KL. Yos Sudarso Km. 10,5 Medan. PT. SOCI memilih

lokasi Kawasan Industri Medan (KIM) didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan :

1. Mudah dalam pengadaan bahan baku yang diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal yang juga merupakan anak perusahaan Sinar Mas Group yang berlokasi di Gabion Belawan.

2. Dekat dengan pelabuhan Belawan yang digunakan sebagai sarana pengiriman produk jadi.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ini memasarkan produknya untuk Type I (export) meliputi wilayah Jepang. Sedangkan untuk Type II (local) meliputi wilayah Sumatera.


(24)

2.5. Standar Mutu Bahan/Produk

Untuk memperlancar proses produksinya dan untuk menjamin mutu produknya PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) mengadakan pemeriksaan yang selektif terhadap mutu bahan baku yang diterima. Standard mutu dapat diperlihatkan pada Tabel 2.1, Tabel 2.2, Tabel 2.3, dan Tabel 2.4.

Tabel 2.1. Bahan Baku PKO

No Parameter Standard

1 % FFA Max 5 % 2 Moisture Max 1 % 3 Smell Tidak Berbau 4 Appearance Clear

Sumber : PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) Tabel 2.2. Bahan Baku RBDPO

No Parameter Standard

1 % FFA Max 2 % 2 Colour Max 3 R 3 Moisture Max 1 % 4 Iodine Value 50-55 5 Melting Point 33-39

6 Smell Tidak Berbau 7 Appearance Clear


(25)

Tabel 2.3. Bahan Baku RBDPS

No Parameter Standard

1 % FFA Max 0,2 % 2 Colour Max 3 R

3 Moisture Max 0,15 %1 % 4 Iodine Value 32-48

5 Melting Point 44-53,5 6 Smell Tidak Berbau 7 Appearance Clear

Sumber : PT. Sinar Oleochemical International (SOCI)

Tabel 2.4. Bahan Tambahan

No Parameter Standard

1 Katalist Nikel (Ni) 3,6 kg/jam 2 Butylated Hydroxy Toluene (BHT) 0,25 kg/jam

3 Filter Aid Present

4 Gas Hidrogen Present

5 Natrium Hypochlorida (NaOCL) Present 6 Natrium Sulfit (Na2SO3) Present

7 Aluminium Sulfat (Al2So4) Present

8 Asam Chlor (HCL) Present

9 Natrium Hidroksida (NaOH) Present Sumber : PT. Sinar Oleochemical International (SOCI)

2.6. Bahan Yang Digunakan

Untuk menjaga kelancaran proses produksi PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) menyediakan stock bahan baku. Untuk memperlancar

penyediaan bahan baku ini, perusahaan juga menyediakan sendiri peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan bahan baku yang ada di lokasi seperti forklift untuk mengangkut bahan baku dari truk ke gudang bahan baku.


(26)

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dapat dikelompokkan atas bahan

baku, bahan tambahan, bahan penolong. 2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan Baku adalah bahan yang paling penting digunakan dalam pembuatan suatu produk dimana keberadaan bahan tersebut sangat mempengaruhi nilai produk. Dengan kata lain, bahan baku adalah bahan utama dalam pembuatan suatu produk. Bahan baku pembuatan fatty acid dan glycerin adalah :

a Palm Kernel Oil (PKO) / Minyak inti sawit.

b Refine Bleached Deodorized Palm Olein (RBDPO) : CPO yang sudah diambil oleinnya (tinggal stearinnya) dan sudah di bleaching.

c Refine Bleached Deodorized Palm Stearin (RBDPS) : CPO yang sudah di

bleaching (tinggal oleinnya). 2.6.1.2. BahanPenolong

Bahan Penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang berfungsi untuk meningkatkan mutu produksi dan bahan ini merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah :

1. Katalist Nikel (Ni)

Berfungsi untuk mempercepat reaksi pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi.

2. Butylated Hydroxy Toluene (BHT)

Digunakan pada proses hidrogenasi yang berguna untuk menjaga agar tidak teroksidasi.


(27)

3. Filter Aid

Berfungsi memisahkan antara fatty acid dengan Nikel catalyst, BHT dan partikel-partikel asing yang mungkin terikut.

4. Gas Hidrogen

Berfungsi membantu pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi dimana H2

5. Natrium Hypochlorida (NaOCL)

akan berfungsi sebagai pengikat karbon.

Berfungsi untuk membunuh bakteri pada pretreatment unit dipengolahan air.

6. Natrium Sulfit (Na2SO3

Berfungsi untuk mengikat kelebihan oksigen pada penambahan NaOCL dan sekaligus untuk menaikkan pH dipretreatment unit diproses pengolahan air agar tidak terjadi perkaratan.

)

7. Aluminium Sulfat (Al2So4

Berfungsi untuk mengikat kotoran-kotoran kecil menjadi butiran yang lebih besar dipretreatment unit sebelum air disaring di filter water.

)

8. Asam Chlor (HCL)

Berfungsi untuk mencuci resin kation di cation column. 9. Natrium Hidroksida (NaOH)

Berfungsi untuk mencuci resin anion di anion column. 11. Water (H2

Digunakan untuk membantu proses pengenceran. O)


(28)

2.6.1.3. Bahan Tambahan

Bahan Tambahan adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran proses produksi. Bahan penolong yang digunakan adalah :

1. Paper bag dan Jumbo bag

Digunakan sebagai kemasan beading yang telah berbentuk padat dengan ukuran isi dari satu paper bag adalah 25 kg, sedangkan jumbo bag

berukuran 600 kg 2. Plastik Pembungkus

Digunakan untuk beading yang telah dikemas dalam paper bag. Tiap palet berisi 30 kemasan paper bag.

2.7. Mesin dan Peralatan

Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.7.1. Utilitas

Utilitas adalah segala sesuatu yang digunakan agar proses yang terjadi dapat berjalan dengan efektif dan ekonomis guna mendapatkan hasil yang optimal. Sarana utilitas digunakan untuk meningkatkan mutu memelihara peralatan, menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan disampingan penggunaan pokoknya sebagai penggerak peralatan.


(29)

Untuk kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan unit pendukung seperti dibawah ini :

1. Genset

Fungsi : Pembangkit listrik/penghasil tenaga listrik pada pabrik dengan menggunakan bahan bakar minyak solar.

2. Boiler

Fungsi : Penghasil uap untuk didistribusikan ke Heat Exchanger dan pemanas liquid.

3. Steam generation unit (Penghasil Uap)

Fungsi : Menghasilkan steam (uap) dalam tiapunit 4. Power Generator Unit (Penghasil Listrik)

Fungsi : Menghasilkan tenaga listrik berkekuatan 1,2 MW yang dibangkitkan oleh sebuah generator yang digerakkan oleh turbin gas.

5. Air Process Unit (Udara Proses)

Fungsi : Menghasilkan udara bertekanan yang melalui screw compressor. 2.7.2 Safety dan Fire Protection

Dalam melaksanakan keselamatan karyawan dalam bekerja di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) telah menyediakan beberapa

fasilitas antara lain :

1. Regu pemadam kebakaran.

2. Tabung pemadam kebakaran yang diletakkan di setiap ruangan.


(30)

2.7.3. Pengolahan Limbah (Waste Treatment)

Sistem dan proses penanganan limbah pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) menghasilkan 2 (dua) jenis limbah, yaitu :

1. Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ada beberapa jenis, yaitu : jenis Filter Cake, Filter Aid, Bleacing Earth, Waste spent Ni-Catalist, Pitch Fatty Acid.

2. Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ada dua jenis, yaitu : Waste water dan limbah domestik.

Secara umum pengolahan limbah pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dilakukan dengan 3 (tiga) tahap, yaitu :

1. Pengolahan Secara Fisika (Physical treatment)

Pada fase ini dilakukan proses pemisahan dalam oil separator (D-1402) dan DAF Feed Tank (D-1403). Gliserin dan bahan-bahan organik hasil hidrogenasi lemak tak jenuh masih terlarut dalam limbah tersebut.

2. Pengolahan Secara Kimia (Chemical treatment)

Dalam tahap ini terjadi proses penambahan NaOH, PAC, pada

Coagulatipon Tank (D-1404) dan Floculation Tank (D-1405). Limbah akan membentuk gumpalan-gumpalan yang kemudian dipisahkan dengan


(31)

3. Pengolahan Secara Biologi (Biological treatment)

Tahap ini menggunakan mikroba (bakteri) yang menguraikan limbah fatty acid secara aerob untuk menjadi makanan ikan. Ikan-ikan ini merupakan patokan apakah air tersebut tercemar atau tidak. Apabila ikan yang berada dalam kolam mati berarti air tersebut sudah tercemar dan apabila ikan tersebut masih hidup berarti airnya tidak tercemar.

2.8. Proses Produksi

Proses pembuatan fatty acid pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) berlangsung secara kontinu melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Proses Hidrolisa (Splitting # (section) 100 dan # 400 ).

Hidrolisa adalah proses pemisahan fatty acid (asam lemak) dan gliserin dari lemak atas (oil) yang hasil sampingannya adalah free fatty acid, gliserin mono, dan digliserida, tetapi bila didestilasi dapat hilang. Dalam reaksi hidrolisa minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak dan gliserin

2. Proses Hidrogenasi (Hydrogenation # 200 )

Proses Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari fatty acid (asam lemak), sehingga akan mengurangi tingkat kejenuhan minyak atau lemak. 3. Proses Destilasi (Destilation # 300)

Proses Destilasi pada tahap ini berfungsi untuk : 1. Memperbaiki warna fatty acid


(32)

3. Mengurangi kadar air

Proses Destilasi adalah proses penguapan zat-zat pengotor dengan cara pemanasan fatty acid pada suhu 215-2450Cdengan menggunakan thermal oil.

4. Proses Fraksinasi (Fractination # 500)

Proses Fraksinasi adalah proses mengubah fatty acid menjadi kombinasi tunggal, dan bertujuan untuk memisahkan satu campuran bahan untuk mendapatkan zat asalnya, dimana fraksi-fraksinya didasarkan titik didih. 5. Granulasi (Granulation # 800)

Proses Granulasi adalah proses pengkristalan fatty acid, dimana fatty acid

(cair) berubah menjadi padat (solid) dalam bentuk butiran dan lempengan (bentuk butiran dinamakan beading, dan bentuk lempengan dinamakan

flaker).

1. RBDPO 2. RBDPS

Splitting (Hydrolisis)

# 100

Hydrogenation # 200

Destilation # 300

Splitting (Hydrolisis)

Sweet Water

Granulation Flaking 3. PKO Fractination

# 400 # 500 # 800

Glycerin Recovery

Packing 1. Drum 2. Iso Tank 3. Paper bag 4. Jumbo bag

Product 1. Stearid Acid

2. Destilated fattyacid for soap 3. Fractioned fatty acid (c8 - c18 ) 4. Glycerin

# 700


(33)

2.9. Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan telah disusun sedemikian rupa dan mempunyai struktur organisasi dalam bentuk organisasi fungsional. Struktur organisasi PT.Sinar Oleochemical International (SOCI) dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Direktur

Sekretaris

Manajer

Produksi Manajer QC

Supervisor QC

Karyawan Supervisor

Produksi

Karyawan

Manajer Personalia

Staf Umum Kep Bag

Administrasi

Karyawan Karyawan

Manajer Akuntansi dan Keuanagan

Accounting Assistant manager

Finance Assistant manager

Karyawan Karyawan

Manajer Teknik

Karyawan Supervisor

Teknik

Manajer Pemasaran

Karyawan Supervisor Pemasaran

Sumber : PT. SOCI

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Sinar Oleochemical International

2.9.1. Pembagian Tugas dan Wewenang

Setiap organisasi selalu berusaha agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik, sehat dan efisien. Salah satu sarana dan upaya untuk itu adalah pembagian tugas dan penyusunan uraian jabatan di dalam organisasi. Uraian jabatan yang mencakup tugas, wewenang dan tanggung jawab di lingkungan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dapat dilihat pada Lampiran 2.


(34)

2.9.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.9.2.1. Jumlah Tenaga Kerja

Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), memiliki karyawan 309 orang karyawan yang statusnya berbeda-beda menurut pandangan manajemen perusahaan. Jumlah tenaga Kerja pada PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Jumlah Karyawan di PT. SOCI

BAGIAN

JENIS KELAMIN

JUMLAH

PRIA WANITA

1. Direktur 1 - 1

2. Sekretaris

6 4 10

3. Manajer Produksi

65 43 108

4.Manajer Quality Control 12 10 22

5. Manajer Pemasaran 18 4 22

6. Manajer Personalia

9 2 11

7. Manajer Akuntansi

&Keuangan 5 3 8

8. Manajer Teknik 1 - 1

9. Acounting Asistant

Manager 1 - 1

10. Finance Asistant

Manager 3 3 6

11. Supervisor Produksi 6 1 7

12. Supervisor Teknik 3 - 3

13.Supervisor pemasaran 2 2 4

14.Kep. Bag Administrasi 3 4 7

15. Staf Umum 2 1 3

16. Supervicor Quality

Control 2 2 4


(35)

2.9.2.2. Jam Kerja

Jadwal kerja karyawan bagian produksi PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dibagi dalam 3 (tiga) shift sebagai berikut :

a Shift 1 : jam 08.00-16.00 WIB b Shift 2 : jam 16.00-24.00 WIB c Shift 3 : jam 24.00-08.00 WIB

Khusus untuk karyawan keamanan pabrik terdiri dari 3 shift. Setiap shift

terdiri dari 3 orang.

2.9.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya 2.9.3.1. Sistem Pengupahan

Besarnya gaji/upah untuk setiap karyawan ditentukan menurut tingat golongannya. Perusahaan menerapkan ketentuan pemerintah tentang upah minimum regional (UMR) yang berlaku bagi setiap karyawan.

Pembayaran upah di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dilakukan sekali setiap bulan. Besar upah/gaji karyawan dibayarkan perusahaan sesuai dengan ketentuan dari Departemen Tenaga Kerja. Karyawan yang bekerja melebihi jam kerja normal diberi upah lembur. Disamping itu perusahaan juga menyediakan makan bagi karyawan.

2.9.3.2. Fasilitas Pendukung

Perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung efektifitas karyawan seperti :


(36)

2. Koperasi dan Toko koperasi 3. Musholah/Sarana ibadah 4. Transportasi

5. Kamar mandi dan kamar ganti pakaian

6. Fasilitas kerja seperti sarung tangan, topi serta masker. 7. Kantin.


(37)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Lingkup Teknik Tata Cara Kerja

Teknik tata cara adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja. (Iftikar Z. Sutalaksana). Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja. Sistem kerja itu sendiri terdiri dari empat komponen yaitu manusia, bahan, perlengkapan dan peralatan seperti mesin dan perkakas pembantu, lingkungan kerja seperti ruangan dengan udaranya dan keadaan pekerja-pekerjanya lain sekitanya. Artinya komponen-komponen itulah yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan produktivitas kerja yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.

Ruang lingkup teknik tata cara kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar yaitu :

1. Prinsip-prinsip pengaturan kerja

Disini komponen-komponen sistem kerja seperti : faktor manusia, studi gerakan, ekonomi gerakan, diatur sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu yang dapat memberikan efesiensi dan produktivitas tertinggi. Dengan prinsip-prinsip ini akan didapatkan alternatif-alternatif sistem kerja yang terbaik.


(38)

2. Teknik pengukuran kerja

Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik tentang kebaikan suatu sistem kerja yaitu : waktu, tenaga, dampak psikologis dan sosiologis. Artinya suatu sistem kerja dinilai baik jika sistem ini memungkinkan waktu penyelesaian sangat singkat, tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikannya sangat minim, serta dampak psikologis dan sosiologis yang rendah.

3.2. Penelitian Gerak (Motion Study)

Penelitian Gerak (Motion Study) adalah penentuan secara ilmiah gerakan-gerakan umum dari tangan dan anggota badan dalam melakukan pekerjaan.

Jadi dengan motion study ini diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam hal :

a. Memperbaiki cara kerja dengan menghilangkan hal-hal ataupun mengelaminasi gerakan-gerakan yang tidak efisien dalam cara-cara pengerjaan suatu pekerjaan.

b. Memperbaiki cara-cara atau metode kerja yang ada dengan menciptakan situasi baru yang lebih menarik dan lebih mudah, perubahan dalam urutan maupun preferensi kerja, ataupun alat-alat yang lebih baik.

c. Untuk menggambarkan secara jelas aliran yang dialami oleh bahan mulai dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi.


(39)

3.3. Penelitian Waktu (Time Study)

Penelitian Waktu didefenisikan sebagai analisa tentang penentuan elemen kerja beserta urutan-urutannya, serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut secara efektif.

Pada umumnya penentuan waktu digunakan untuk tujuan penentuan waktu standar sebagai dasar perencanaan dan perbaikan metode kerja dan juga untuk pemberian upah. Kegunaan lainnya adalah untuk penentuan tingkat kapasitas produksi, menentukan efektifitas mesin, jumlah mesin dan peralatan yang dapat dilayani oleh seorang pekerja, dan sebagai bahan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam suatu proses.

Untuk pelaksanaannya, penelitian waktu dapat dibagi atas tahap-tahap sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengamatan terhadap departemen-departemen dengan memahami semua gerakan bahan, pekerja dan mesin.

2. Tahap komunikasi, dengan mengadakan pendekatan pada para karyawan dengan baik, sehingga karyawan dapat bekerja tanpa merasa terganggu. 3. Mengamati dan mencatat informasi mengenai operasi dan operator dari

objek yang diamati.

4. Menentukan satu siklus kerja dan menguraikan atas elemen-elemen kerja. 5. Tahap pengukuran, pengamatan waktu pengerjaan (Selected Time) yang

dibutuhkan, penentuan rating factor, serta kelonggaran (Allowance). 6. Tahap penyelesaian, penelahaan hasil waktu yang dilakukan.


(40)

7. Menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan yang dilakukan berdasarkan waktu standar.

Teknik pengukuran secara langsung adalah teknik pengukuran waktu yang dilakukan langsung pada pada pekerjaan yang akan diukur waktu standarnya. Contoh teknik pengukuran secara langsung adalah Stopwatch Time Study dan

Work Sampling.

Stopwatch Time Study adalah teknik pengukuran waktu yang merupakan pengukuran secara fisik terhadap waktu aktual yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan “Stopwatch (jam Henti)”. Pengamat berada ditempat berlangsungnya pekerjaan selama selang waktu tertentu.

Teknik pengukuran secara tidak langsung yaitu menghitung waktu tanpa harus berada ditempat kerja. Yaitu melalui tabel-tabel yang tersedia. Namun tetap harus mengetahui elemen-elemen gerakan.

Dengan salah satu cara diatas, waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang dijalankan dengan sistem kerja tertentu dapat ditentukan sehingga jika pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja, yang terbaik adalah yang membutuhkan waktu penyelesaian tersingkat.

3.4. Stopwatch Time Study

Stopwatch Time Study merupakan suatu teknik untuk mengukur waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang terampil dan terlatih dalam suatu


(41)

metode yang khusus untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalam keadaan normal dengan menggunakan jam henti (stopwatch).

Waktu pengukuran setelah ditambah faktor kelonggaran waktu untuk keperluan pribadi, keletihan dan kelambatan-kelambatan lainnya disebut waktu standard untuk kegiatan atau operasi.

Beberapa langkah umum dalam menentukan waktu standard dengan

stopwatch time study adalah :

1. Menelaah dan mencatat informasi mengenai operasi dan operator dari objek yang akan diamati.

Penelahaan dan pencatatan informasi diperlukan untuk mendapatkan keseragaman dari metode kerja, peralatan, kualitas dan kondisi tempat kerja sebelum melakukan pengukuran kerja, sehingga segala bentuk yang tidak efisien dapat dipilih dan dihilangkan. Hal ini berguna untuk menyusun data standard dikemudian hari. Penelahaan faktor-faktor diatas memerlukan ketelitian karena studi waktu yang dilakukan haruslah lengkap dan bernilai. 2. Memecahkan operasi menjadi elemen-elemen kerja dan mencatat keterangan

yang lengkap mengenai metode yang digunakan.

Pemecahan operasi menjadi elemen-elemen yang lebih halus merupakan bagian yang perlu dan pokok dalam studi waktu dengan alasan-alasan sebagai berikut :

a. Memberikan kemungkinan untuk membandingkan elemen-elemen yang sama dalam pekerjaan-pekerjaan yang berbeda.


(42)

b.Memberikan kemungkinan untuk memberikan rating secara terpisah pada fase-fase pekerjaan yang berbeda bila diinginkan.

c. Memberikan kemungkinan lebih lanjut menuju data standard

d.Elemen-elemen dari studi waktu dapat digunakan untuk memilih opertor-operator baru.

e. Dengan diketahui waktu standard elemen-elemen, maka dapat dihitung waktu standard total operasi.

f. Untuk mengetahui adanya variasi dalam metode kerja, tidak dapat dengan mudah ditentukan dengan suatu pengamatan secara keseluruhan.

g.Untuk mengetahui adanya penyimpangan waktu kerja yang terjadi pada suatu elemen. Misalnya waktu yang terlampau sempit yang diperhitungkan.

Langkah-langkah penelitian waktu yang ditempuh :

3.4.1. Langkah-Langkah Sebelum Pengukuran Waktu

1.Penetapan Tujuan Pengukuran

Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan, tujuan melakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.


(43)

2.Melakukan Penelitian Pendahuluan

Dalam penelitian pendahuluan dilakukan pengumpulan dan pencatatan semua keterangan yang dapat diperoleh mengenai pekerjaan, pekerja dan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

3.Memilih Operator

Operator yang akan diamati harus memenuhi syarat-syarat tertentu, agar pengukuran dapat berjalan dengan baik dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini operator yang akan diamati adalah yang berkemampuan normal dan dapat diajak bekerjasama..

4.Menguraikan Pekerjaan atas Elemen-elemen Pekerjaan

Untuk memudahkan pengamatan, pengukuran dan analisa maka dilakukan pemecahan siklus kerja atau operasi menjadi bagian-bagian yang terperinci yang dalam hal ini disebut dengan elemen-elemen kerja. Elemen-elemen ini akan diukur sesuai waktunya masing-masing.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya mengurai pekerjaan atas elemen-elemen kerja yaitu:

a. Untuk memperjelas catatan tentang cara kerja yang ditetapkan.

b. Untuk mempermudah penilaian tingkat prestasi di setiap elemen kerja, karena keterampilan bekerjanya operator belum tentu sama untuk semua bagian dari gerakan-gerakan kerjanya.

c. Untuk memudahkan pengamatan tentang terjadinya suatu elemen yang tidak baku yang mungkin dapat di lakukan operator.


(44)

d. Memungkinkan untuk memisahkan unsur-unsur yang menyebabkan keletihan lebih dari yang lain dan memberikan kelonggaran mengurangi keletihan yang lebih cepat.

Sehubungan dengan maksud penguraian pekerjaan atas elemen-elemen ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Elemen-elemen harus mudah dikenal, dengan penetapan awal dan akhir yang jelas sehingga sekali ditetapkan, maka tiap kali dikenal kembali. b. Sesuai dengan ketelitian yang diinginkan, uraian pekerjaan menjadi

elemen-elemennya harus terperinci dan sesingkat mungkin tetapi masih dapat diamati oleh indra pengukuran dan dapat diambil waktunya dengan

stopwatch yang digunakan.

c. Elemen pekerjaan tangan harus dipisahkan dengan elemen pekerjaan mesin.

d. Jumlah dari semua elemen harus tepat sama dengan satu siklus pekerjaan yang bersangkutan.

e. Menyiapkan alat-alat pengukuran.

Setelah langkah-langkah yang disebutkan diatas selesai kemudian masuk

kepada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran yaitu menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Peralatan tersebut adalah :

1. Stopwatch

2. Lembaran atau formulir pengamatan 3. Pencil atau alat tulis


(45)

3.4.2. Melakukan Pengukuran Waktu

Pengukuran waktu adalah pekerja mengamati pekerja dan mesin serta mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap unsur ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang disediakan diatas. Untuk mengetahui berapa kali pengukuran dilakukan, diperlukan beberapa tahap pengukuran pendahuluan :

1. Pengukuran pendahuluan, yang diikuti dengan pengujian keseragaman data, perhitungan jumlah pengamatan yang diperlukan dan bila pengamatan belum mencukupi dilanjutkan dengan pengamatan berikutnya.

2. Pengukuran tahap kedua, yang merupakan pengukuran kelanjutan dari tahap pertama. Kegiatan ini juga akan diikuti pengujian keseragaman data, perhitungan untuk jumlah pengamatan yang diperlukan dan bila pengamatan belum mencukupi dilanjutkan dengan pengamatan berikutnya.

3. Pengukuran berikut sampai diperoleh jumlah data yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kepercayaan dan ketelitian yang ditetapkan atau dikehendaki.

Beberapa rumus yang digunakan untuk tahap diatas adalah :

1. Pengujian Keseragaman Data (Peta Kontrol)

Untuk pengujian keseragaman data digunakan peta kontrol atas data yang diperoleh. Peta kontrol ini terdiri atas tiga bagian, yaitu :

a Garis tengah (control line) yang menyatakan rata-rata hasil. b Batas kontrol atas (upper control limit).


(46)

c Batas kontrol bawah (lower control limit).

Langkah-langkah untuk melakukan pengujian keseragaman data :

1. Data pengamatan dikelompokkan menjadi k subgrup dimana tiap grup berisi n pengamatan.

2. Hitung harga rata-rata dari masing-masing subgrup.

) 1 ( ... ... ... ... ... ... ... ...

N i X

X =

3. Hitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian dengan rumus, )

2 ( ... ... ... ... ... ... ...

n

X σ

σ =

Dimana :

X = Harga rata-rata dari waktu pengukuran

Xi = Harga waktu penyelesaian yang tercatat dalam pengukuran N = Banyaknya pengukuran yang telah dilakukan

n = Banyaknya pengukuran pada tiap-tiap subgrup 4. Tentukan batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) untuk

tingkat kepercayaan 95 %, yaitu :

BKA = X +2σX...(3.a)

BKB = X −2σX...(3.b)

2. Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan

Untuk menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan digunakan rumus :


(47)

(

) ( )

) 4 .( ... ... ... ... 2 2 2 '             =

Xi Xi Xi N S K N Dimana :

N' = Banyak pengamatan yang dibutuhkan

K = Harga distribusi standar yang tergantung tingkat kepercayaan yang ditentukan.

S = Tingkat Ketelitian (Precision)

Untuk tingkat kepercayaan 95 % harga k = 1,95 = 2, dengan tingkat ketelitian 5 %, maka rumus diatas menjadi :

(

) ( )

) 5 .( ... ... ... ... 05 , 0

2 2 2 2

'             =

Xi Xi Xi N N

(

) ( )

.............(6) 40 2 2 2 '           =

Xi Xi Xi N N

Sedangkan untuk tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 10 %, menjadi :

(

) ( )

) 7 .( ... ... ... ... 01 , 0

2 2 2 2

'             =

Xi Xi Xi N N

(

) ( )

.............(8) 20 2 2 2 '           =

Xi Xi Xi N N


(48)

Apabila N'< N, jumlah pengamatan sudah mencukupi.

Untuk mengestimasikan jumlah data, ambil data sebanyaknya :

1. 10 kali pengamatan bila pekerjaan yang diamati mempunyai selang waktu

≤120 detik.

2. 5 kali pengamatan bila pekerjaan yang diamati mempunyai selang waktu

≥120 detik.

3. Penentuan Waktu Terpilih

Apabila uji keseragaman data telah terpenuhi serta jumlah pengukuran yang dibutuhkan pada tingkat kepercayaan dan ketelitian telah mencukupi, dapat ditetapkan waktu terpilih (selected time).

) 9 ( ... ... ... ... ...

k X

X =

3.4.3. Sesudah Pengukuran Waktu

Untuk mendapatkan waktu standard bagi elemen-elemen pekerjaan yang diamati, diperlukan langkah-langkah berikut :

1. Penentuan Rating Faktor

Setelah pengukuran berlangsung pengukur harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan oleh pekerja. Ketidakwajaran dapat saja terjadi bila pekerja bekerja tanpa kesungguhan dan sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan seperti kondisi ruangan yang buruk. Sebab-sebab seperti ini dapat mempengaruhi kecepatan kerja yang akan mengakibatkan terlalu singkat atau terlalu panjang waktu penyelesaian. Hal ini


(49)

jelas tidak diinginkan, karena waktu standar yang dicari adalah waktu standar yang diperoleh dari kondisi kerja standar yang diselesaikan secara wajar.

Andaikata terjadi ketidakwajaran, maka pengukur harus mengetahui dan menilai seberapa jauh hal ini terjadi. Jadi pengukur mendapat harga rata-rata atau elemen yang diketahui diselesaikan dengan kecepatan yang wajar. Untuk memudahkan konsep wajar, pengukur dapat mempelajari bagaimana bekerjanya seorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha-usaha berlebihan sepanjang hari kerja, mengenal cara kerja yang ditetapkan dan menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Prestasi kerja diukur yaitu dengan mengalirkan waktu siklus rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu harga P yang disebut faktor prestasi kerja. Besarnya harga P tentunya sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Jika pengukuran berpendapat bahwa operator bekerja di atas normal, maka harga P akan lebih besar dari satu. Sebaliknya jika operator dipandang bekerja dibawah normal, maka harga P akan lebih kecil dari satu. Seandainya pengukuran berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar, maka harga P sama dengan satu.

Ada beberapa jenis sistem rating factor yang dikenal antara lain : a. Skill dan Effort Rating

Sistem ini diperkenalkan oleh Charles Bodeaux yang dikenal dengan “Bodeaux system” pada tahun 1916 tentang pembayaran upah dan pengontrolan tenaga kerja. Bodeaux system hanya mempertimbangkan terhadap keterampilan (skill) dan usaha (effort).


(50)

b. Syntetic Rating

Merupakan penyesuaian yang berdasarkan penilaian kecepatan kerja dibandingkan dengan nilai dari waktu gerakan atau dikatakan sebagai metode evaluasi terhadap kecepatan operator sebelum dilakukan pengukuran waktu gerakan. Suatu perbandingan dapat ditentukan antara waktu gerakan yang sebenarnya dari elemen tersebut. Perbandingan ini disebut indeks performance atau rating factor untuk operator yang bekerja pada satu elemen, rumus digunakan untuk mengukur performance rating factor adalah :

R =

A P

Dimana :

R = Performance rating factor

P = Waktu gerakan standard yang ditentukan mula-mula A = Waktu rata-rata sebenarnya (selected time)

c. Physicological Evaluation of Performance Level

Cara penyesuaian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan bagaimana hubungan antara pekerja-pekerja fisik dengan denyut nadi seorang pekerja. Pengamatan denyut ini dilakukan pada saat seorang pekerja sedang pekerja merasa kondisi badannya telah normal maka ukuran denyut jantung pada saat itu disebut normal atau disebut basis denyutan nadi.


(51)

d. Persentase

Besarnya faktor prestasi kerja sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama melakukan pengukuran, si pengukur menentukan harga prestasi kerja yang menurutnya menghasilkan waktu normal bila dikalikan dengan waktu silkus.

e. Objektif Rating

Merupakan penentuan tingkat prestasi yang memperlihatkan dua faktor, yaitu kecepatan kerja dan tingkat kesulitan kerja. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan beberapa besarnya harga

rating factor untuk mendapatkan waktu normal. Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengamatan harus melakukan penilaian tentang kewajaran kerja yang dilakukan oleh operator.

f. Westinghouse System of Rating

Cara ini merupakan pengembangan dari bodeaux system yang penelitiannya didasarkan atas 4 faktor, berikut ini :

1. Keterampilan (skill)

Adalah kemampuan untuk mengikuti cara yang ditetapkan. 2. Usaha (effort)

Adalah kesungguhan yang ditunjukan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannya.


(52)

3. Kondisi kerja (condition)

Adalah kondisi fisik yang terdapat disekitar lingkungan kerja seperti keadaan pencahayaan, temperatur, kebisingan ruangan.

4. Konsistensi (consistency)

Adalah tingkat keseragaman waktu yang terjadi antara dua atau lebih elemen kerja yang efektif selama pengukuran kerja.

Cara penentuan rating factor menurut westinghouse dapat di lihat pada Lampiran 3. dan Lampiran 4.

2. Penentuan Kelonggaran

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu : a Kebutuhan pribadi (Personal allowance).

Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum, ke kamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekerja sekedar untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejemuan dalam kerja.

b Menghilangkan Rasa Fatique

Rasa Fatique tercermin dari menurunnya hasil produksi baik jumlah maupun kwalitas. Karenanya salah satu untuk menentukan besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi menurun. Timbulnya rasa fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkan pekerja harus bekerja untuk menghasilkan performance normalnya.


(53)

c Hambatan-hambatan yang tidak dapat dihilangkan (Delay allowance). Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak akan lepas dari berbagai “hambatan”. Ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang berlebihan dan menganggur dengan sengaja, ada pula hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk mengendalikannya. Hambatan akan tetap ada karena harus diperhitungkan dalam perhitungan waktu baku.

3.5. Sistem Kerja

Sistem kerja adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen kerja seperti manusia (operator), mesin dan fasilitas kerja lainnya, material serta lingkungan kerja fisik yang saling berinteraksi. Keberadaan tersebut dalam suatu sistem adalah karena adanya suatu tujuan tertentu yang harus dijalankan dengan memproses bahan oleh alat yang dioperasikan/dipakai manusia. Semuanya itu berlangsung dalam suatu lingkungan tertentu.

Kemampuan untuk membentuk atau menciptakan cara-cara kerja yang baik merupakan kebutuhan utama dalam kegiatan di atas yaitu mencari satu sistem kerja yang lebih baik dari yang lainnya, yang diperoleh dari memilih sejumlah alternatif.

3.6. Perbaikan Sistem Kerja

Perbaikan sistem kerja berisi prinsip-prinsip untuk mendapatkan sistem kerja yang efesien dan sistem kerja yang baik. Seorang perancang kerja harus


(54)

dapat menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang membentuk suatu sistem kerja. Faktor-faktor tersebut bila dilihat dalam kelompok besarnya terdiri dari pekerja, peralatan, mesin, serta lingkungannya. Dengan demikian diharapkan para perancang sistem kerja dapat menyusun suatu sistem kerja yang antara lain terdiri dari gerakan-gerakan yang baik yaitu gerakan yang memberikan hasil kerja yang baik, misalnya gerakan yang dapat mengakibatkan waktu pengerjaan yang singkat. Sedangkan ekonomi gerakan berisi prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan dalam sistem kerja yang baik.

Dalam memperbaiki suatu sistem kerja ada 4 macam komponen sistem kerja yang harus dipelajari guna memperoleh sistem kerja yang sebaik-baiknya meliputi :

a. Komponen Material

Bagaimana cara menempatkan material, jenis material yang mudah diproses dan lain-lain.

b. Komponen Manusia

Bagaimana sebaiknya postur orang pada saat bekerja agar mampu memberikan gerakan-gerakan kerja yang efektif dan efisien.

c. Komponen Mesin

Bagaimana desain dari mesin/peralatan. d. Komponen Lingkungan Kerja Fisik

Bagaimana kondisi lingkungan kerja fisik tempat operasi kerja tersebut dilaksanakan.


(55)

Dari apa yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pokok dari perbaikan sistem kerja ini adalah sebagai berikut :

− Perbaikan proses dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.

− Perbaikan dan penghematan penggunaan material, tenaga mesin/fasilitas kerja lainnya serta tenaga kerja manusia.

− Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan keletihan yang tidak perlu.

− Perbaikan tata ruangan kerja yang mampu memberikan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan aman.

Langkah-langkah yang harus di tempuh guna memperoleh hasil analisis yang sebaik-baiknya yaitu :

− Identifikasi operasi yang harus diamati dan dipelajari. Kumpulkan semua

data dan fakta yang ada terutama yang berkaitan dengan komponen-komponen yang terlihat didalam sistem kerja tersebut.

− Apabila diperlukan maka didapatkan input data dari pekerja ataupun penyelia atau supervisor langsung, terutama untuk pekerjaan yang telah berlangsung lama (dalam hal ini sistem kerja tersebut perlu ditelaah lagi sebab dianggap tidak efektif dan efesien).

− Dokumentasikan sistem kerja yang baru yang dianggap lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan metode kerja sebelumnya.

− Buat beberapa alternatif untuk ini dan pilih alternatif yang terbaik yaitu alternatif metode kerja yang mempunyai kesederhanaan prosedur yang


(56)

harus ditempuh, kemudahan dan kenyamanan pelaksanaan kerja, serta waktu yang lebih singkat.

− Terapkan sistem kerja yang baru ini dan diikuti terus pelaksanaannya sampai akhirnya benar-benar terbukti bahwa perbaikan sistem kerja yang diinginkan tercapai.

Bila semua sistem kerja disemua sistem produksi telah terancang baik dan karenanya berproduksi tinggi, maka produktivitas ditingkat sistem produksi akan meningkat. Sebaliknya upaya-upaya peningkatan produktivitas ditingkat sistem produksi tidak akan memberikan yang maksimal bila produktivitas setiap subsistemnya belum maksimal. Pada gilirannya produktivitas sistem produksi

akan meningkatkan produktivitas suatu sistem usaha. Lebih lanjut dengan cara-cara serupa produktivitas sistem-sistem usaha akan meningkatkan produktivitas suatu sektor industri.

3.7. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja

Untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang seharusnya dibutuhkan di masa yang akan datang, diperlukan beberapa data pendukung dari masa sebelumnya. Data-data tersebut antara lain :

1. Volume Penjualan

Dari volume penjualan ini dan dengan memperhatikan tingkat persediaan awal dan tingkat persediaan akhir yang direncanakan, akan dapat ditentukan volume produksinya.


(57)

2. Volume Produksi

Berdasarkan pada beban kerja dan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas jumlah tenaga kerja maka dari volume produksi dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

3. Jumlah Tenaga Kerja

Dengan membandingkan antara volume produksi dan jumlah tenaga kerja maka produktivitas tenaga kerja dapat dihitung.

4. Persediaan Tenaga Kerja Sekarang

Catatan-catatan personalia harus dibuat ringkasannya dengan beberapa cara yang sistematis untuk menunjukkan bakat yang tersedia dalam

berbagai pekerjaan dan unit didalam perusahaan. Menyusun catatan-catatan ini berdasarkan unit organisasi mempunyai keuntungan

karena dapat dipergunakan dalam merencanakan sumber daya manusia yang dibutuhkan.

5. Tingkat Produktivitas

Dengan tingkat produktivitas tenaga kerja dan dengan mengacu pada volume produksi tertentu, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan atas volume produksi dapat ditentukan.

3.7.1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Beban Kerja

Jumlah pekerja yang dibutuhkan pada setiap elemen kerja dengan jumlah permintaan satu jenis pekerjaan dalam kurun waktu tertentu dihitung dengan rumus :


(58)

JTK =

tersedia yang

Waktu

ja Beban ker

Dimana :


(59)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bagian packing PT. Sinar Oleochemical International (SOCI), dari bulan Febuari s/d Juli 2008.

4.2. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang menghitung waktu standar dan penentuan jumlah tenaga kerja yang ada pada bagian pengepakan

beading di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI).

4.3. Metode Pengumpulan Data

Datapenelitian diperoleh secara primer maupun sekunder.

− Data primer, adalah data yang berasal dari hasil pengamatan langsung di lapangan, yaitu waktu yang dibutuhkan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.

− Data sekunder, yaitu data yang berasal dari hasil dokumentasi perusahaan berupa sejarah perusahaan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja pada bagian pengepakan beading.


(60)

4.4. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah pengamatan langsung pada objek penelitian dengan menggunakan stopwatch, yaitu dengan mencatat waktu kerja pada bagian pengepakan beading untuk masing-masing elemen kerja, dan uraian aktivitas operator setiap elemen kegiatan.

4.5. Pengolahan Data

Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung diuji keseragaman dan kecukupannya, yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penentuan waktu standard dan jumlah tenaga kerja.

4.6. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dilakukan untuk mengetahui waktu standar setiap elemen kegiatan packing. Waktu standar yang telah ditetapkan digunakan sebagai dasar penentuan jumlah tenaga kerja.

4.7. Kesimpulan dan Saran

Setelah penelitian selesai hasilnya dirangkum berupa kesimpulan, dan diberikan saran untuk tindak lanjut penelitian.


(61)

4.8. Langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dan sistematis. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Block Diagram prosedur penelitian seperti pada Gambar 4.1. Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Identifiaksi Variabel Penelitian

Penelitian Pendahuluan Studi Pustaka

- Data kondisi pekerjaan

- Penentuan satu siklus kegiatan - Data pengukuran waktu

Pengolahan Data : Uji keseragaman data

Uji kecukupan data

Penentuan waktu terpilih (WT) Penentuan waktu normal (WN) Penentuan waktu standar (WS)

Kesimpulan dan Saran - Deskripsi kegiatan

Pengumpulan Data :

-- Analisis kegiatan kerja pengepakan - Penentuan jumlah tenaga kerja

Pemecahan Masalah :


(62)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Melakukan wawancara dengan bagian packing di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI).

2. Mengamati tata letak tempat kerja dan metode kerja.

3. Melakukan pengukuran waktu secara langsung terhadap proses packing

dengan menggunakan stopwatch.

4. Mengamati keterampilan, usaha, dan konsistensi yang dimiliki pekerja,

serta diamati kondisi kerjanya.

5. Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelonggaran kerja

yang diberikan kepada karyawan.

6. Mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan

penelitian.

Penelitian dilakukan pada pengepakan fatty acid berbentuk beading (hasil granulasi) kedalam paper bag kapasitas 25 kg. Dimana awal kegiatan

pengepakan beading dimulai dari :

1. Pengisian beading kedalam paper bag

2. Penimbangan paper bag


(63)

4. Penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet 5. Pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan

5.1.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading

Tempat Penampungan

10 cm

Tempat Timbangan

10 cm

Mesin Penjahitan 300 cm

Palet dan Tempat Pembungkusan Tong

Forklift

Penu mpukan 3000 cm

Meja Mesin Granulasi

Gambar 5.1. Sketsa Tempat Kerja Bagian Pengepakan Beading

Pada departemen pengepakanterdapat beberapa elemen kerja yaitu :

1. Pengisian beading kedalam paper bag

Pada kegiatan ini operator mengambil paper bag dari atas meja yang berada disamping kanan operator, kemudian operator membuka paper bag dan membuat dibawah lubang cilo untuk dijepit, kaki kanan operator menginjak pedal


(64)

Operator menunggu paper bag berisi penuh (1 paper bag berisi 25 kg), sambil memperhatikan lampu kuning menyala pada control panel, jepitan akan terbuka dengan sendirinya dan paper bag jatuh, kemudian operator mengangkat kepenimbangan, dalam melakukan aktifitas operator tidak menggunakan masker

sebagai alat pelindung pernafasan. Jarak antara pengisian beading kepenimbangan berjarak 10 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Data waktu pengisian beading kedalam paper bag

Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata I 15,80

15,29 II

15,77

15,935 III

14,57

16,139 13,67 16,36 16,06

15,75 16,55 16,57 16,96 16,57 17,18 16,61 14,18 17,18 14,26 14,30 16,18 15,71 17,40 17,13 15,86 15,83 16,88 14,45 15,84 14,39 13,83 16,55 15,25

Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI

2. Penimbangan paper bag

Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi berdiri,

operator melihat ukuran berat timbangan, jika berat timbangan beading belum tepat maka operator menambah/mengurangi dengan sekop, dan hasil yang

berlebih akan dimasukkan kedalam tong kecil yang disediakan, kemudian


(65)

operator tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung pernafasan. Jarak

antara penimbangan kepenjahitan berjarak 10 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Data waktupenimbangan paper bag

Sub Group

Waktu (Detik)

Rata- rata

Sub Group

Waktu (Detik)

Rata- rata

Sub Group

Waktu (Detik)

Rata- rata

I

7,85

7,115 II

7,46

7,759 III

7,45

7,589 6,84 7,92 7,65

6,86 7,88 7,68 6,05 7,98 7,57 7,08 7,88 7,40 7,43 7,86 7,58 7,11 7,43 7,46 7,47 7,67 7,44 7,44 7,67 7,98 7,02 7,84 7,68

Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI

3. Penjahitan paper bag

Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi berdiri,

operator memegang dan melipat ujung paper bag untuk dibawa menuju mesin penjahit. Setelah ujung kertas paper bag terjahit rapi, operator mengangkat paper bag ketempat penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet, dalam melakukan aktifitas operator tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung

pernafasan. Jarak antara tempat penjahitan ketempat penyusunan dan


(66)

Tabel 5.3. Data waktu penjahitan paper bag

Sub Group

Waktu (Detik)

Rata- rata

Sub Group

Waktu (Detik)

Rata- rata

Sub Group

Waktu (Detik)

Rata- rata

I

7,47

7,44 II

6,89

7,355 III

7,55

7,398 7,49 6,89 7,25

7,63 7,85 7,35 7,49 7,49 7,10 7,64 7,27 7,30 7,14 7,15 7,14 7,53 7,34 7,51 7,15 7,52 7,69 7,47 7,31 7,62 7,39 7,64 7,47

Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI

4. Penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet

Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi berdiri,

operator mengangkat paper bag dan meletakkan diatas palet (1 palet berisi 30

paper bag), kemudian operator membungkus paper bag dengan plastik (pembungkusan dilakukan dengan cara berputar mengelilingi palet) yang berguna

agar paper bag tidak terjatuh pada saat diangkut kepenumpukan, dalam melakukan aktifitas operator tidak menggunakan masker sebagai alat pelindung

pernafasan. Jarak antara daerah penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet dengan forklift kepenumpukan berjarak 300 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.4.


(67)

Tabel 5.4. Data waktu penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata I 10,54

10,592 II

10,68

10,533 III

10,69

10,617 10,39 10,50 10,73

10,83 10,45 10,59 10,39 10,48 10,83 10,61 10,50 10,61 10,65 10,55 10,65 10,81 10,55 10,57 10,57 10,63 10,45 10,50 10,43 10,50 10,63 10,56 10,55

Sumber : Hasil Pengamatan di PT. SOCI

5. Pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan

Pada kegiatan ini operator melakukan aktifitas dalam posisi duduk didalam

forklift , operator mengatur forklift untuk mengangkut palet yang telah selesai dibungkus kepenumpukan. Jarak antara daerah penyusunan kepenumpukan

berjarak 3000 cm. Dicantumkan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Data waktu pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata Sub Group Waktu (Detik) Rata- rata I 87,61

88,285 II

87,64

88,342 III

88,70

88,388 88,58 87,75 88,71

88,64 88,70 87,89 88,71 87,88 87,83 87,63 87,83 83,83 88,70 88,73 88,55 88,63 88,70 88,54 87,75 88,73 88,56 87,83 88,73 88,56 88,77 88,73 88,71


(68)

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Pengujian keseragaman data

a. Pengisian beading kedalam paper bag

Untuk mengontrol data, maka dilakukan uji keseragaman data dengan

tingkat kepercayaan 95 %. Perhitungan nilai rata-rata, range dan standar deviasi dari data pengisian beading kedalam paper bag yang dikelompokkan kedalam 3 sub-group berukuran 10. Dari data pada Tabel 5.1, selanjutnya dapat dihitung

harga-harga Xi dan Xi2 seperti yang dicantumkan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Hasil perhitungan harga

Xi,

2

Xi untuk data pengisian beading kedalam paper bag

No Xi Xi2 No Xi Xi2

1. 15,80 249,64 16. 14,30 204,49 2. 13,67 186,869 17. 17,40 302,76 3. 15,75 248,063 18. 15,83 250,589 4. 16,96 287,642 19. 15,84 250,906 5. 16,61 275,892 20. 16,55 273,903 6. 14,26 203,348 21. 14,57 212,285 7. 15,71 246,804 22. 16,06 257,924 8. 15,86 251,54 23. 16,57 274,565 9. 14,45 208,803 24. 17,18 295,152 10. 13,83 191,269 25. 17,18 295,152 11. 15,77 248,693 26. 16,18 261,792 12. 16,36 267,65 27. 17,13 293,437 13. 16,55 273,903 28. 16,88 284,934 14. 16,57 274,565 29. 14,39 207,072 15. 14,18 201,072 30. 15,25 232,563


(69)

Dari tabel diatas diketahui bahwa : N = 30

Xi = 473,64 detik

2

Xi = 7513,274 detik

ik k X X X X det 788 , 15 3 139 , 16 935 , 15 29 , 15 3 2 1 = + + = + + =

( )

ik N X Xi det 166 , 1 ) 08 , 1 ( 1 30 788 , 15 364 , 47 1 2 2 = = − − = − − =

σ ik n x det 67 , 0 3 166 , 1 = = =

σ

σ

BKA = X+ 2σ x BKB = - 2σ x = 15,788 + 2(0,67) = 15,788 - 2(0,67)

= 17,128 = 14,448

Dengan, BKA 17,128 dan BKB 14,448 maka data seragam.

Keseluruhan data pengisian beading kedalam paper bag telah seragam. Perhitungan keseragaman data untuk elemen kerja lainnya dapat dilihat pada


(70)

Tabel 5.7. Rangkuman hasil perhitungan BKA dan BKB untuk seluruh elemen kerja

BKA BKB Keterangan

1.฀Peng

bag

Penimbangan paper bag 38,267 0 Penjahitan paper bag 8,057 6,737

Penyusunan dan pembungkusan paper bag dipalet dipalet

Seragam kepenumpukan

11,16 dengan forklift kepenumpukan

Seragam฀฀ 10

forklift kepenumpukan

Seragam฀฀ Data Seragam

forklift kepenumpukan

Seragam฀฀

• ฀5.฀Pengangkutan palet dengan

forklift kepenumpukan

Seragam฀฀ 5. ฀฀ ฀ ฀ ฀฀ ฀ ฀฀ ฀฀ ฀ ฀ ฀฀ ฀ ฀฀ ฀฀ ฀ ฀ ฀฀ ฀ ฀฀ ฀฀

5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan

Untuk menghitung jumlah pengamatan yang

dibutuhkan dengan menggunakan rumus N’ dengan

tingkat kepercayaan 95 % dan ketelitian 5 % sebagai

berikut : . ) ( ) ( 30 40 2 2 2 '         =

Xi Xi Xi N 2 2 ' 64 , 473 ) 64 , 473 ( ) 274 , 7513 ( 30 40         = N 2 ' 64 , 473 ) 84 , 224334 ( ) 22 , 225398 ( 40         − = N 2 ' 64 , 473 38 , 1063 40         = N 2 ' ) 75 , 2 ( = N 562 , 7 '= N

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui

5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan

Untuk menghitung jumlah pengamatan yang

dibutuhkan dengan menggunakan rumus N’ dengan

tingkat kepercayaan 95 % dan ketelitian 5 % sebagai

berikut : . ) ( ) ( 30 40 2 2 2 '         =

Xi Xi Xi N 2 2 ' 64 , 473 ) 64 , 473 ( ) 274 , 7513 ( 30 40         = N 2 ' 64 , 473 ) 84 , 224334 ( ) 22 , 225398 ( 40         − = N 2 ' 64 , 473 38 , 1063 40         = N 2 ' ) 75 , 2 ( = N 562 , 7 '= N

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui

5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan

Untuk menghitung jumlah pengamatan yang

dibutuhkan dengan menggunakan rumus N’ dengan

tingkat kepercayaan 95 % dan ketelitian 5 % sebagai

berikut : . ) ( ) ( 30 40 2 2 2 '         =

Xi Xi Xi N 2 2 ' 64 , 473 ) 64 , 473 ( ) 274 , 7513 ( 30 40         = N 2 ' 64 , 473 ) 84 , 224334 ( ) 22 , 225398 ( 40         − = N 2 ' 64 , 473 38 , 1063 40         = N 2 ' ) 75 , 2 ( = N 562 , 7 '= N


(71)

5.2.2. Perhitungan Jumlah Pengamatan yang Dibutuhkan

Untuk menghitung jumlah pengamatan yang dibutuhkan dengan

menggunakan rumus N’ dengan tingkat kepercayaan 95 % dan ketelitian 5 %

sebagai berikut :

. ) ( ) ( 30 40 2 2 2 '         =

Xi Xi Xi N 2 2 ' 64 , 473 ) 64 , 473 ( ) 274 , 7513 ( 30 40         = N 2 ' 64 , 473 ) 84 , 224334 ( ) 22 , 225398 ( 40         − = N 2 ' 64 , 473 38 , 1063 40         = N 2 ' ) 75 , 2 ( = N 562 , 7 '= N

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa harga N’ < N, yang

berarti jumlah pengamatan untuk pekerjaan pengisian beading kedalam

paper bag sudah mencukupi.

Perhitungan kecukupan data untuk elemen kerja lainnya dapat dilihat pada

Lampiran 7. Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Rangkuman hasil perhitungan kecukupan data untuk seluruh elemen kerja (detik)


(1)

7.2. Saran

Agar hasil penelitian dapat berguna dikemudian hari bagi stasiun pengepakan beading khususnya, dan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) pada umumnya maka diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Waktu standar berlaku untuk satu metode kerja tertentu, sehingga apabila diadakan perubahan metode kerja, disarankan agar dilakukan kembali studi waktu berdasarkan metode kerja baru dan waktu standar dapat digunakan sebagai pembanding.

2. Sebaiknya setiap karyawan dilatih untuk menguasai bagian atau work centre lainnya sehingga setiap karyawan termotifasi agar memiliki

tanggung jawab yang sama serta kesadaran yang tinggi, hal ini berguna untuk saling menolong antar work centre kalau terjadi masalah dan mengurangi waktu menganggur.

3. Pekerjaan-pekerjaan yang diamati pada saat penelitian ini berjalan tidak sesuai dengan metode kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Peninjauan kembali terhadap metode kerja yang digunakan pada saat ini dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan keefisienan metode kerja tersebut dapat dilakukan segera mungkin. Dengan perbaikan metode kerja diharapkan waktu standar yang dibutuhkan oleh sebuah pekerjaan semakin kecil.


(2)

BAB VI

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Kegiatan Kerja Pengepakan

Dalam melaksanakan pekerjaannya, setiap pekerja mempunyai potensi besar mengalami kecelakaan baik pada siang hari maupun pada malam hari. Oleh karena itu, pekerja maupun perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan tersebut diantaranya alat pelindung diri (APD) yang digunakan setiap pekerja, memperhatikan kondisi lingkungan kerja. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut keselamatan pekerja dapat tercapai dalam melaksanakan aktifitas kerjanya.

Potensi bahaya yang mungkin di alami pekerja salah satunya berupa gangguan pernapasan/asma yang timbul akibat banyaknya serbuk-serbuk beading yang berterbangan di lingkungan kerja. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) ternyata pekerja belum menggunakan alat pelindung diri (APD) khususnya masker, meskipun alat pelindung diri (APD) tersebut telah disediakan oleh perusahaan

Oleh karena itu perlu adanya himbauan tegas dari pengawas kepada pekerja di bagian packing agar disiplin dalam pemakaian alat pelindung diri (APD) berupa masker. Pengawas juga akan memberikan sanksi bagi pekerja jika tidak mematuhi peraturan yang ada.


(3)

6.2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja

Evaluasi yang dilakukan terhadap jumlah tenaga kerja bertujuan untuk membandingkan jumlah tenaga kerja yang lama dengan jumlah tenaga kerja yang baru. Jumlah tenaga kerja yang ada pada stasiun pengepakan beading sebelum dilakukan penelitian untuk satu shift adalah 4 orang dengan perincian sebagai berikut :

- Pengisian beading ke dalam paper bag sebanyak 1 orang.

- Penimbangan dilakukan oleh operator pengisian atau operator penjahitan secara bergantian.

- Penjahitan paper bag sebanyak 1 orang.

- Penyusun dan pembungkusan paper bag dipalet sebanyak 1 orang.

- Pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan sebanyak 1 orang. Kebutuhan real tenaga kerja yang baru dihitung berdasarkan waktu standard setiap elemen kegiatan.

a. Pengisian beading ke dalam paper bag

Beban kerja = Jumlah produksi per hari x WS

= 600 paper bag x 20,044 detik/ paper bag = 12026,4 detik

Waktu yang tersedia = 7 x 3600 detik = 25200 detik

JTK =

tersedia yang

Waktu

ja

Bebanker

=

25200 4 , 12026


(4)

= 0,47 orang.

b. Penimbangan paper bag.

Beban kerja = Jumlah produksi per hari x WS

= 600 paper bag x 9,505 detik/ paper bag = 5703 detik

Waktu yang tersedia = 7 x 3600 detik = 25200 detik

JTK =

tersedia yang

Waktu

ja

Bebanker

= 25200

5703

= 0,47 orang.

c. Penjahitan paper bag.

Beban kerja = Jumlah produksi per hari x WS

= 600 paper bag x 9,383 detik/ paper bag = 5629,8 detik

Waktu yang tersedia = 7 x 3600 detik = 25200 detik

JTK =

tersedia yang

Waktu

ja Bebanker

= 25200

8 , 5629


(5)

d. Penyusunan dan pembungkusan paper bag di palet. Beban kerja = Jumlah produksi per hari x WS

= palet

     30 600

x 13,432 detik/palet

= 268,64 detik Waktu yang tersedia = 7 x 3600 detik

= 25200 detik

JTK =

tersedia yang Waktu ja Bebanker = 25200 64 , 268

= 0,01 orang.

e. Pengangkutan palet dengan forklift kepenumpukan. Beban kerja = Jumlah produksi per hari x WS

= palet

     30 600

x 112,158 detik/ palet

= 2243,16 detik Waktu yang tersedia = 7 x 3600 detik

= 25200 detik

JTK =

tersedia yang Waktu ja Bebanker = 25200 16 , 2243


(6)

Dari hasil perhitungan jumlah tenaga kerja di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja pada tiap elemen kerja tidak mencapai 1 (satu) orang pekerja, bahkan kegiatan penyusunan maupun pengangkutan membutuhkan kurang dari 0,10. Oleh karena itu dari seluruh perhitungan setiap elemen kegiatan dapat diusulkan penggunaan 2 orang pekerja. Karena operator dapat melakukan kegiatan elemen kerja secara bergantian. Kedua operator melakukan kegiatan pengisian hingga penjahitan bersama-sama, kemudian setelah aktifitas tersebut selesai mereka bersama-sama melakukan aktifitas pembungkusan dan pengangkutan ke penumpukan.