Bhineka Tunggal Ika sebagai Landasan Berbahasa

Bhineka Tunggal Ika sebagai Landasan Berbahasa

Disusun oleh

:

1. Claudia Theresa ( )
2. Nurmalia Dinda Saputri (370331)
3. Fuad Dhany ( )
4. Antonius Kristian ( )

D3 KEPARIWISATAAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

2014

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, dll.
Namun Indonesia mampu mepersatukan bebragai keragaman itu sesuai dengan semboyan
bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” , yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah kepercayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta
orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami
dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian
hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan
tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang
berbeda.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi
kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di
Indonesi juga ikut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga
mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah

satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang
tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga
keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan

kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya.

2. Rumusan Masalah
Perbedaan bahasa antara daerah satu dengan daerah lain yang menyebabkan
kesalahpahaman atau salah kaprah satu sama lain, namun dengan adanya satu bahasa
yaitu Bahasa Indonesia sedikit kita dapat mempelajari bahasa daerah lain supaya tidak
sering terjadinya kesalahpahaman.
3. Tujuan
a. Memenuhi tugas Pancasila dan Kewarganegaraan RI
b. Mengetahui macam macam perbedaan bahasa antar daerah tanpa menyinggung
perasaan.
c. Memperoleh sebuah informasi
d. Menumbuhkan rasa peduli satu sama lain.

BAB II

ISI PEMBAHASAN
A. Topik Wawancara
Bhineka Tunggal Ika sebagai Landasan Berbahasa
B. Waktu dan tempat wawancara
a. Biodata Narasumber
Nama

: Beni Septiadi

Asal

: Padang, Sumatera Barat

b. Waktu dan tempat

:

c. Pewawancara

: Claudia Theresa


d. Juru Tulis

: Nurmalia Dinda

e. Juru Rekam

: Fuad Dhany dan Antonius

HASIL WAWANCARA
1. Kapan anda mulai tinggal di Yogyakarta?


Saya mulai tinggal di Yogyakarta pada tahun 2009.

2. Alasan anda untuk tinggal di yogyakarta ?


Untuk keperluan pendidikan, saya kuliah disini.


3. Apakah anda memiliki pengalaman tentang bahasa daerah? Bagaimana pengalaman
anda tentang perbedaan bahasa Padang dan bahasa Jawa?


Punya. Pernah suatu waktu saya salah pengertian tentang kata “kesusu’ yang
dalam bahasa indonesia berarti “terburu-buru” karena kata “kesusu” dalam
bahasa padang berarti payudara.

4. Apakah ada kesulitan tersendiri tentang Bahasa Jawa?


Ada. Kesulitannya karena perbedaan dialek dan pengucapan. Karena di
Padang menggunakan intonasi yang tinggi.

5. Bagaimana cara andan mengatasi kesulitan dalam berbahasa tersebut?


Berusaha untuk belajar dan memahami bahasa Jawa itu sendiri yang biasa
digunakan sehari-hari


6. Apa komentar anda tentang bahasa daerah di Indonesia?


Bahasa daerah merupakan salah satu keunikan dan keanekaragaman di
Indonesia. Karena dalam satu pulau memiliki bahasa daerah yang berbeda
beda satu sama lain namun tetap satu juga karena Bahasa Indonesia.

7. Bahasa Padang dari :


Makan : makan/sungkah



Tidur : lalok



Nasi




Sudah : alah



Pergi : dai

: nasi



Motor : honda



Mobil : oto

Sumber :
https://coretanandrea.wordpress.com/2013/11/03/323/