ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR DENGAN STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015)

(1)

THE ANALYSIS OF THE INTELLECTUAL CAPITAL TO FINANCIAL PERFORMANCE AND MARKET VALUE BY OWNERSHIP STRUCTURE OF

INSTITUTIONAL AS A MODERATING VARIABLE

(Studies in Banking Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) Years 2012-2015)

Oleh

PUTRI DWI APRILIA NUR KHASANAH 20130420403

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

THE ANALYSIS OF THE INTELLECTUAL CAPITAL TO FINANCIAL PERFORMANCE AND MARKET VALUE BY OWNERSHIP STRUCTURE

OF INSTITUTIONAL AS A MODERATING VARIABLE

(Studies in Banking Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) Years 2012-2015)

SKRIPSI

Dianjukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

PUTRI DWI APRILIA NUR KHASANAH 20130420403

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015) THE ANALYSIS OF THE INTELLECTUAL CAPITAL TO FINANCIAL PERFORMANCE AND MARKET VALUE BY OWNERSHIP STRUCTURE

OF INSTITUSIONAL AS A MODERATING VARIABLE

(Studies in Banking Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) years 2012-2015)

Diajukan Oleh

PUTRI DWI APRILIA NUR KHASANAH 20130420403

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Dra. Arum Indrasari,M.Buss.,Akt Tanggal 29 November 2016 NIK : 143011


(4)

THE ANALYSIS OF THE INTELLECTUAL CAPITAL TO FINANCIAL PERFORMANCE AND MARKET VALUE BY OWNERSHIP STRUCTURE

OF INSTITUTIONAL AS A MODERATING VARIABLE

(Studies in Banking Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) Years 2012-2015)

Diajukan Oleh

PUTRI DWI APRILIA NUR KHASANAH 20130420403

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan

Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tanggal 16 Desember 2016 Yang terdiri dari

Dr. Ietje Nazaruddin, M.Si.,Ak.,CA Ketua Tim Penguji

Sigit Arie Wibowo,S.E, M.Acc.,Akt Anggota Tim Penguji

Dra. Arum Indrasari, M.Buss.,Akt Anggota Tim Penguji

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. NIK : 19660604199202 143 016


(5)

Nama : Putri Dwi Aprilia Nur Khasanah Nomor Mahasiswa : 20130420403

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR DENGAN STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terlisting di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 29 November 2016


(6)

“Janganlah takut untuk gagal ketika kamu belum pernah mencoba” (Unknown)

“Janganlah takut pada kegagalan karena Kegagalan bukanlah akhir dari semuanya, justru kegagalan adalah posisi awal kita untuk memulai keberhasilan“ (Unknown)

“Kesuksesan dapat diraih degan segala upaya usaha disertai dengan doa, karena sesungguhnya tidak ada nasib seseorang yang akan berubah tanpa kita tak merubahnya” (Unknown)

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri.” (Ibu Kartini) “bermimpilah setinggi langit jika engkau terjatuh maka engkau akan terjatuh di antara bintang-bintang. “ (Ir Soekarno )

“leaders aren’t born, they are made. And they are made just like anything else, throught hard work. And that’s the price we’ll have to pay to achieve that goal, or any goal”. (Vince Lombardi)

“Hidup adalah proses jatuh, bangkit lagi. Kalah, mencoba lagi. Dan gagal, bangkit lagi” (Unknown)


(7)

Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillahirobbil’alamin…

Dengan penuh rasa syukur dan suka cita, aku persembahakan penulisan sederhana ini untuk orang orang yang tak ada hentinya mendoakanku dan mendukungku dalam penulisan ini.

 Sujud syukur kupanjatkan kepada ALLAH SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang ini dapat saya selesaikan.

 Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan suri tauladan yang baik kepada para kaumNya.

 Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada kedua orangtuaku Ibu Hartiningsih dan Bapak Sulardi yang telah merawat, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepadaku dari aku lahir hingga saat ini. Keringat yang bercucuran, tangisan, perjuangan, dan dukungan yang kalian lakukan demi kebahagiaanku, mungkin ku takkan mampu ku membalasnya. Hanya doa yang bisa aku panjatkan, semoga ibu dan bapak selalu diberi kesehatan, umur yang panjang dan dimudahkan dalam mencari rizkiNya serta selalu diberikan keberkahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu bapak bahagia, karena kusadari selama ini aku belum bisa berbuat lebih untuk kalian. Belum bisa menjadi apa yang kalian inginkan. Tapi anakmu ini selalu ingin berusaha menjadi anak yang bisa kalian banggakan. Aku sangat sangat sayang kalian. Terimakasih pak buk … terimakasih semuanya .


(8)

Terimakasih juga untuk keluarga ku semua “The Hadi Kiswanto Family’s”, terutama Mas Dodon Mbak Fitri Azka Mbak Bibit .. terimakasih udah jadi orang tua kedua di jogja.

 Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Buss.,Akt terima kasih atas bimbingan, nasehat, kesabaran, ilmu yang Ibu berikan kepadaku hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan yang berarti. Terimakasih atas pengetahuan yang telah Ibu berikan yang sangat bermanfaat bagi saya. Terimakasih sudah menjadi ibu kedua saya yang selalu membimbing sayaa … love you bu :3

 Terimakasih Bapak ibuk dosen prodi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis UMY atas ilmu yang diberikan kepada saya, semoga ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat untuk masa depan saya.  Terimakasih juga buat dua sahabat ku yang tak pernah lekang oleh waktu Kiki Mahgita Sari, Wilda Syuhairoh Azizah, dan Shelma Shalindri yang tak henti-hentinya meberikan motivasi, masukan dan hiburan selama pengerjaan skripsi ini.

 Terimakasih juga untuk Strong Girls ( Kakak Dika, Mbah Ulfah, Budhe Alfat, Mak Vivi, Mbak Nisa, Ainun, dan Ima) sudah menjadi sahabat ku selama kuliah di UMY. Terima kasih juga untuk masukan , motivasi, dorongan, dan semangat kalian … I love u guys :3

 Terimakasih untuk temen seperjuangan ngerjain skripsi untuk sidang bulan desember (Fiska dan Siska) salam “OJO PANIK”.  Terimakasih untuk Kharisma Khoirunisa yang udah menjadi

temen 2 semester ku kuliah di UMY, kamu mengajarkan ku arti sebuah perjuangan … semangatmu jadi pedoman ku … Sukses kerja di Bea Cukai nya yaaa.

 Terimakasih untuk teman teman akuntansi “J” untuk semangat dan motivasi serta dukungan padaku ….. kalian luar biasaa 


(9)

warga Proketen, Srandakan, Bantul yang menjadi keluarga baru selama 30 hari (galang, kukuh, fajar, rakhmat, krisna, nisa, ela, ega, almira, evi, icha, reta, mega, fifteen, dan mas sakir).

 Terimakasih buat temen-temen dan sahabat-sahabat ku Akuntansi 2013 UMY dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.


(10)

penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Judul yang penulis ajukan adalah “Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar Dengan Struktur Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terlisting Pada Bursa Efek Indonesia Tahun

2012-2015)”. Penulis mengambil topik penelitian ini dengan harapan dapat memberikan masukan bagi calon investor untuk pengambilan keputusan, selain itu juga dapat memberikan ide pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Ietje Nazaruddin, SE., M.Si., Ak selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3. Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Buss., Akt selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan dan waktunya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

5. Kedua orangtua yang selalu mencurahkan kasih sayang dan didikan


(11)

selama penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman semua atas kebersamaan, dukungan dan bantuan selama penulisan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan semangat dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada kita semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis trima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis umumnya bagi kita semua.

Yogyakarta, 29 November 2016


(12)

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, 2) Intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai pasar, 3) Struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan, dan 4) Struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar.

Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan 44 perusahaan perbankan sebagai sampel yang digunakan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dari laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskeidastisitas dan uji hipotesis menggunakan Moderator Regression Analisis (MRA).

Hasil penelitian: 1) Intellectual capital tidak berepngaruh positif terhadap kinerja keuangan, 2) Intellectual capital tidak berpengaruh positif terhadap nilai pasar, 3) Struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan, dan 4) Struktur Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar.

Kata kunci: Intellectual Capital, Kinerja Keuangan, Nilai Pasar, Struktur Kepemilikan Institusional.


(13)

effect on the financial performance, 2)The intellectual capital has a positive effect on the market value, 3) The ownership structure of institusional have positive effect on the intellectual capital and financial performance, 4) The ownership structure of institusional have positive effect on the intellectual capital and market value.

Research was conduct on the financial statements that listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) by using a sample of 44 banking companies. Sampling method in this research using purposive sampling method. The technique of collecting data from annual reports in Indonesian Stock Exchange (IDX) and analysis data using descriptive statistics test, the classic assumption test consists of normality test, autocorrelation, multicollinearity test, test of hypothesis test of heteroskedastisity and use Moderator Regression Analysis (MRA).

The result shows are: 1) the intellectual capital hasn’t affect the financial performance, 2) the intellectual capital hasn’t effect the market value, 3) the ownership structure of institusional haven’t effect on the intellectual capital and financial performance, 4) the ownership structure of institusional haven’t effect on the intellectual capital and market value.

Keywords: Intellectual capital, financial performance, market value, ownership structure of institusional.


(14)

HALAMAN COVER

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... ix

INTISARI ... xi

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) ... 11

2. Resources Based Theory (RBT) ... 12

3. Teori Agensi (Agency Theory) ... 13

4. Intellectual Capital ... 14

5. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) ... 16

6. Return on Assets (ROA) ... 18

7. Market to Book Value (M/B) ... 18

8. Struktur Kepemilikan Institusional ... 19

B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 20

C. Model Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 26


(15)

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 31

G. Pengujian Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 37

B. Uji Kualitas Instrumen ... 38

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 45

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 51

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Manfaat ... 56

C. Saran ... 56

D. Keterbatasan Penelitian ... 57 DAFTAR PUSTAKA


(16)

C. TABEL 4.3 HASIL UJI NORMALITAS (KIN) ... 40

D. TABEL 4.4 HASIL UJI NORMALITAS (NP) ... 40

E. TABEL 4.5 HASIL UJI AUTOKORELASI (KIN) ... 41

F. TABEL 4.6 HASIL UJI AUTOKORELASI (NP) ... 42

G. TABEL 4.7 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS (KIN) ... 43

H. TABEL 4.8 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS (NP) ... 43

I. TABEL 4.9 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS (KIN) ... 44

J. TABEL 4.10 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS (NP) ... 45

K. TABEL 4.11 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (KIN) ... 46

L. TABEL 4.12 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (NP) ... 46

M. TABEL 4.13 HASIL UJI NILAI F (KIN)... 47

N. TABEL 4.14 HASIL UJI NILAI F (NP)... 47

O. TABEL 4.15 HASIL UJI NILAI t SEBELUM MODERASI (KIN) ... 48

P. TABEL 4.16 HASIL UJI NILAI t SEBELUM MODERASI (NP) ... 48

Q. TABEL 4.17 HASIL UJI NILAI t SETELAH MODERASI (KIN) .... 49

R. TABEL 4.18 HASIL UJI NILAI t SETELAH MODERASI (NP) ... 50


(17)

(18)

C. LAMPIRAN 3. DATA KINERJA KEUANGAN ... 63

D. LAMPIRAN 4. DATA NILAI PASAR ... 64

E. LAMPIRAN 5. DATA KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ... 65


(19)

(20)

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, 2) Intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai pasar, 3) Struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan, dan 4) Struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar.

Penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan 44 perusahaan perbankan sebagai sampel yang digunakan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dari laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan analisis data menggunakan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskeidastisitas dan uji hipotesis menggunakan Moderator Regression Analisis (MRA).

Hasil penelitian: 1) Intellectual capital tidak berepngaruh positif terhadap kinerja keuangan, 2) Intellectual capital tidak berpengaruh positif terhadap nilai pasar, 3) Struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan, dan 4) Struktur Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar.

Kata kunci: Intellectual Capital, Kinerja Keuangan, Nilai Pasar, Struktur Kepemilikan Institusional.


(21)

on the financial performance, 2)The intellectual capital has a positive effect on the market value, 3) The ownership structure of institusional have positive effect on the intellectual capital and financial performance, 4) The ownership structure of institusional have positive effect on the intellectual capital and market value.

Research was conduct on the financial statements that listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) by using a sample of 44 banking companies. Sampling method in this research using purposive sampling method. The technique of collecting data from annual reports in Indonesian Stock Exchange (IDX) and analysis data using descriptive statistics test, the classic assumption test consists of normality test, autocorrelation, multicollinearity test, test of hypothesis test of heteroskedastisity and use Moderator Regression Analysis (MRA).

The result shows are: 1) the intellectual capital hasn’t affect the financial performance, 2) the intellectual capital hasn’t effect the market value, 3) the ownership structure of institusional haven’t effect on the intellectual capital and financial performance, 4) the ownership structure of institusional haven’t effect on the intellectual capital and market value.

Keywords: Intellectual capital, financial performance, market value, ownership structure of institusional.


(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiringnya perkembangan zaman, perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin maju dan dengan adanya Pasar Bebas ASEAN (MEA) kini persaingan bisnis yang dijalani oleh perusahaan akan semakin ketat dan tantangan bisnis akan bertambah berat serta beragam. Dengan persaingan bisnis tersebut maka akan berpengaruh terhadap kepemilikan aset berwujud dan juga pada kepemilikan aset tidak berwujud, inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu untuk bertahan dalam dunia bisnis, perusahaan harus mengubah strategi bisnis yang baru yaitu dengan mengubah strategi perusahaan berbasis tenaga kerja (labour-based business) menjadi perusahaan dengan basis pengetahuan (knowledge-based business). Perusahaan-perusahaan yang berbasis pengetahuan (knowledge-based business) memiliki karyawan yang mempunyai keterampilan, keahlian, dan inovasi yang tinggi untuk selalu mengembangkan kualitas produknya dalam upaya untuk memperoleh keuntungan untuk perusahaan. Dengan diterapkannya perusahaan berbasis dengan pengetahuan (Knowledge-based business) perusahaan akan mengalami perubahan dalam penciptaan nilai perusahaan. Semakin meningkatnya akan bergantung pada pengelolaan manajemen sumber daya


(23)

yang dilakukan di dalam perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan yang akan berkelanjutan dimasa yang akan datang. Tetapi, di Indonesia perusahaan-perusahaan masih menggunakan akuntansi tradisional yang masih menekankan pada asset berwujud (Tangible Assets). Padahal dengan perubahan strategi bisnis tersebut, perusahaan dapat meningkatkan nlai asset tidak berwujud (Intangible Assets). Dalam arti kata lain, nilai asset tidak berwujud (Intangible Assets) akan semakin tinggi dibandingkan dengan nilai asset berwujud (Tangible Assets). Dengan semakin tingginya asset tidak berwujud maka peruahaan akan menyadari pentingnya Intellectual Capital pada perusahaan. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:

ْ كل َ حسْفي ا حسْفاف سلاجمْلا يف ا حسفت ْ كل ليق اذإ ا نمآ نيذلا ا يأ اي ا زشْناف ا زشْنا ليق اذإ

ريبخ ن مْعت امب َ ۚ تاجرد ْ عْلا ا ت أ نيذلا ْ كْنم ا نمآ نيذلا َ عف ْري

“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu:”Berlapang -lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Al- Qur’an mewajibkan setiap manusia untuk belajar guna untuk mengembangkan nilai intelektual yang dimiliki. Ayat Al-Qur’an yang


(24)

Keterbatasan laporan keuangan dalam menjelasakan mengenai nilai perusahaan dapat mengakibatkan pelaporan pada keuangan seringkali dianggap kurang memadai sebagai pelaporan atas kinerja keuangan. Informasi akuntansi tidak dapat digunakan dalam pembukuan keputusan investasi. Dengan informasi lain maka perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada pengguna laporan keuangan sehingga dapat menjelaskan nilai lebih yang dimiliki perusahaan tersebut.

Menurut Ulum (2008) Intellectual capital pada sektor perbankan dilakukan dengan menggunakan paradigma kuantitatif yang mengakibatkan pergeseran kinerja pada perusahaan karena penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan dengan angka dan statistik serta pada penelitian ini mengabaikan aspek sosiologi dan pada penerapan intellectual capital seperti nilai, perilaku, dan interaksi antara pelaku sosial dengan lingkungan tidak semua dapat di kualifikasikan. Sehingga untuk membuktikan bahwa Intellectual capital berpengaruh pada kinerja dan nilai pada perusahaan maka perusahaan menerapkan paradigma kualitatif. Menurut Vlismas dan Venieris (2011) Intellectual capital dilakukan dengan paradigma kualitatif karena dengan paradigma kualitatif dilakukan dengan hubungan humanistic dalam memahami realitas social, memberikan tekanan pada pandangan terbuka tentang bagaimana kehidupan sosial. Kehidupan sosial yang dipandang yaitu kreativitas yang dilakukan dari kemampuan dan inovasi yang dimiliki oleh individu-individu dalam upaya untuk memberikan keunggulan dan nilai pada perusahaan.


(25)

Dengan keunggulan dan nilai perusahaan yang baik, maka perusahaan diharapkan dapat meningkatkan nilai pasar yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Suwarjuwono dan Kadir (2003) adanya perbedaan yang besar antara nilai pasar dan nilai buku yang dilaporkan oleh perusahaan akan membuat laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan tidak berguna di dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan harus mencerminkan adanya aktiva tidak berwujud dan besarnya nilai pasar yang diakui oleh perusahaan. Namun dengan munculnya PSAK No.19 (revisi 2011) menjadi bukti bahwa Intellectual Capital mulai menjadi perhatian di Indonesia. Menurut PSAK No.19, aset tidak berwujud merupakan aset tidak mempunyai wujud fisik untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa, disewakan oleh pihak lain, atau digunakan dalam tujuan administratif (IAI,2009).

Intellectual Capital (IC) dapat dipandang sebagai pengetahuan dalam pembentukan kekayaan intelektualdan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Rehman et al, 2011). Intellectual capital tidak hanya berupa goodwill ataupun paten seperti yang sering dilaporkan pada neraca.Kompetensi karyawan, hubungan dengan pelanggan, penciptaan inovasi, sistem komputer dan administrasi, serta kemampuan atas penguasaan tehnologi. Tingginya tingkat kesulitan dalam pengidentifikasian, pengukuran serta pengungkapannya menyebabkan modal intelektual tidak dapat dimasukan ke dalam neraca. Kesulitan dalam pengidentifikasian dan pengukuran disebabkan karena adanya keterbatasan laporan keuangan yang


(26)

disebabkan kurangnya informasi yang diungkapkan perusahaan yang menyebabkan laporan keuangan dinilai kurang relevan dan memadai.

Menurut Bonties et al. (2000), intellectual capital dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu Human Capital (HC), Structural Capital (SC), dan Customer Capital (CC). Human Capital (HC) merepresentasikan individual knowledge stock suatu organisasi yang dipresentasikan oleh karyawannya. Human Capital (HC) merupakan kombinasi dari genetic in heritance, experience, and attitude tentang kehidupan bisnis.Structural Capital (SC) meliputi seluruh non-human storehouses of knowledge dalam organisasi.Termasuk dalam hal ini adalah database, organizational charts, process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai materialnya. Sedangkan Customer Capital (CC) adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkan melalui jaringan bisnis untuk menjaga loyalitas konsumen terhadap produk yang dikembangkan.

Intellectual capital merupakan sumber daya yang data dijadikan sebagai kunci perusahaan untuk menciptakan nilai tambah. Dengan pemanfaatan intellectual capital yang baik maka perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif yang akan data digunakan sebagai alat untuk bersaing degan perusahaan lain pada lingkungan bisnis.

Meningkatnya pemahaman atas pentingnya pengungkapan intellectual capital terhadap kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang lurus antara


(27)

penelitian dengan pengukurannya. Banyak metode pengukuran intellectual capitalyang dikembangkan, salah satunya yaitu metode The Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic (1998).

Perusahaan sektor perbankan merupakan salah satu perusahaan yang paling intensif memanfaatkan modal intelektual, karena memberikan lingkup yang sesuai dengan penelitian mengenai intellectual capital. Perusahaan sektor perbankan menerapkan sistem perusahaan dengan basis pengetahuan di dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Kamath (2007) membuktikan bahwa VAIC dapat dijadikan sebagai instrument untuk melakukan pemeringatan terhadap sektor perbankan di India berdasarkan Intellectual Capital (IC). Pada penelitian ini menunjukan bahwa VAIC mempunyai sifat yang konsistensi dalam perhitungan kinerja intellectual capital.

Ulum (2009) melakukan penelitian terhadap pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia selama tiga periode, 2004-2006. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Chen et al (2005) mengajukan bahwa hubungan antara nilai pasar dan kinerja keuangan.Pada penelitian ini menggunakan sumber data dari Taiwan yang menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan.


(28)

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian ini menggunakan indikator penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005) untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu Return On Assets (ROA) dan Market to Book Value (M/B) untuk mengukur nilai pasar dengan objek penelitian yaitu perusahaan perbankan di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti akan mengambil judul Analisis Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar dengan Struktur Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderasi. Penelitian ini kompilasi dari penelitian Yunita Novelina (2012) dan Novitasari dan Januarti (2009). Adapun persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu : 1. Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

dalam mengukur Intellectual Capital yaitu dengan menggunakan VAIC dengan tiga komponen yaitu Human Capital, Structural Capital, dan Customer Capital. Teori yang digunakan adalah Resource Based Theory (RBT), Teori Intellectual Capital, dan Teori Agensi (Agency Theory)

2. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pengukur variabel dependen yang digunakan. Dalam penelitian sebelumnya kinerja keuangan diukur dengan Current Rasio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return on Assets (ROA) dan nilai pasar diukur dengan Price Earning Ratio (PER), Price To Book Value (PBV), dan Annual Stock Return (ASR). Sedangkan pada penelitian


(29)

ini variabel dependen kinerja keuangan diukur dengan Return on Assets (ROA) dan nilai pasar diukur dengan Market to Book (M/B). Pada penelitian sebelumnya sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur , sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan Partial Least Square (PLS). sedangkan pada penelitian ini metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan Moderating Regression Analysis (MRA) atau analisis regresi moderasi.

B. Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen yang akan diuji secara empiris pada penelitian ini adalah Intellectual Capital. Variabel dependen yang diuji secara empiris yaitu kinerja keuangan dan nilai pasar (ROA dan M/B). 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dengan adanya perubahan strategi bisnis menjadi knowledge based business, menjadikan laporan keuangan tradisional tidak dapat memberikan informasi yang cukup mengenai kemampuan perusahaan dalam menciptakan suatu nilai, sehingga informasi mengenai akuntansi tidak dapat


(30)

digunakan dalam upaya untuk pengambilan keputusan bisnis. Suatu informasi akuntansi tidak dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan dapat ditandai dengan semakin meningkatnya perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku pada perusahaan. Para peneliti yakin bahwa adanya nilai yang hilang (hidden value) pada laporan keuangan dapat menyebabkan gap antara nilai buku dan nilai pasar pada perusahaan. Dengan adanya perbedaan antara nilai buku dan nilai pasar dikenal sebabgai intellectual capital.

Pada penelitian terdahulu menunjukan hasil yang berbeda tentang engaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar. Secara teori, intellectual capital mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar tetapi banyak penelitian yang menunjukan hasil yang berbeda. Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan ?

2. Apakah Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh positif terhadap Nilai Pasar?

3. Apakah struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap hubungan Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan ? 4. Apakah struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif


(31)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh positif Intellectual Capital (VAIC) terhadap kinerja keuangan.

2. Untuk menganalisis pengaruh positif Intellectual Capital (VAIC) terhadap nilai pasar.

3. Untuk menganalisis pengaruh positf struktur kepemilikan institusional terhadap hubungan Intellectual Capital dan kinerja keuangan.

4. Untuk menganalisis pengaruh positif struktur kepemilikan institusional terhadap hubungan Intellectual Capital dan nilai pasar. E. Manfaat Penelitian

1. Sebagai pemahaman kepada penulis dan peneliti selanjutnya mengenai pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar pada perusahaan perbankan di Indonesia periode 2012-2015.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk merumuskan dan menerapkan strategi dalam pengembangan Intellectual Capital yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar pada perusahaan perbankan di Indonesia periode 2012-2015.


(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder)

Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karateristik yaitu memiliki kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Semakin kuat stakeholder, maka besar usaha perusahaan untuk beradaptasi.Aktivitas perusahaanmendasari perbedaan cara perusahaan dalam bersikap terhadap satu stakeholder danstakeholderlainnya (Chariri dan Ghazali ,2007).

Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Tujuan stakeholder adalah untuk membantu manajer perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dari dampak aktivitas yang dilakukan dan meminimalkan kerugian yang diterima stakeholder. Ketika manajer dapat


(33)

mengelola perusahaan dengan baik dan maksimal dengan cara memanfaatkan seluruh sumber daya serta potensi yang dimiliki perusahaan seperti karyawan (Human Capital), aset fisik (Customer capital), dan insfrastruktur pedukung (structural capital) maka perusahaan dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja bagi perusahaan untuk kepentingan stakeholder.

2. Resources Based Theory (RBT)

Resources Based Theory (RBT) merupakan suatu pemikiran mengenai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjadikan perusahaan memiliki keunggulan dalam persaingan bisnis dan mampu mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja perusahaan dengan jangka panjang yang baik. Resouces yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk menciptakan keunggulan bersaing, sehingga resources yang dimiliki mampu bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer, atau digantikan.

Menurut Susanto (2007) bahwa sumber daya perusahaan mencakup seluruh fisik aset, kapabilitas, proses organisasi, atribut-atribut, pengetahuan, dan sebagainya yang dikendalikan oleh sebuah perusahaan yang memungkingkan perusahaan untuk terus memperbaiki tingkat efisiensi dan efektivitasnya agar kinerja perusahaan semakin meningkat.

Menurut Barney (1991), Untuk memahami sumber dari keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustained competitive advantages), perlu dibangun sebuah model teoritis yang bermula dari sebuah asumsi bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen dan tidak dapat ditransfer antar


(34)

perusahaan tanpa biaya. Agar menjadi sumber daya yang berpotensial dalam Sustained Competitive advantages, maka sumber daya perusahaan harus memiliki empat atribut, yaitu (a) Bernilai (Valuable), (b) Langka (rareness), (c) Tidak dapat ditiru (inimitability), (d) Tidak ada sumber daya pengganti (non-substitutability).

Sumber daya perusahaan dapat dibagi menjadai tiga yaitu sumber daya yang berwujud, sumber daya tidak berwujud, dan sumber daya manusia. Sumber daya berwujud yaitu aset fisik yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan sumber daya tidak berwujud dapat merupakan merek dagang yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Teori Agensi (Agency Theory)

Teori agensi menyatakan bahwa hubungan keagenan timbul ketika salah satu pihak (principal) menyewa pihak lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan yang melibatkan didalam beberapa otoritas dalam pengambilan keputusan (Jensen dan Meckling, 1976). Dalam menjalankan tugasnya, manajer sebagai agen memiliki kewajiban dalam upaya untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan. Di sisi lain, manajer juga memiliki kepentingan pribadi (opportunity) dalam mensejaterakan diri sendiri. Adanya perbedaan tujuan antara partisipal dan agen serta adanya pemisahan atara kepemilikan dan pengendalian perusahaan akan menyebabkan konflik agensi. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengurangi konflik agensi adalah dengan meningkatkan kepemilikan institusional dalam perusahaan.


(35)

4. Intellectual Capital

Banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan peneliti mengenai Intellectual Capital. Menurut Stewart (1997) dalam Sangkala (2006), bahwa Intellectual Capital merupakan materi intellectual berupa informasi, pengetahuan, inovasi, dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan dalam menghasilkan aset yang mempunyai nilai tambah dan memberikan keunggulan bersaing. Sedangkan menurut Roos et al (1997) dalam Bontis (2000) menjelaskan bahwa Intellectual Capital terdiri atas semua proses dan aset yang tidak diungkapkan dalam neraca dan semua aset yang tidak berwujud (trademarks, patent, brands dan loyalitas pelanggan) yang mulai dipertimbangkan dalam metode akuntansi modern.

Menurut Cut Zurnali (2010) bahwa modal Intellectual Capital digunakan untuk semua yang merupakan asset dan sumber daya non-tangible atau non-physical dari sebuah organisasi yaitu mencakup proses, kapasitas inovasi, pola-pola, dan pengetahuan yang tidak kelihatan dari para anggotanya dan jaringan kolaborasi serta hubungan organisasi untuk menciptakan nilai tambah dalam bersaing.

Komponen Intellectual Capital

Secara umum komponen Intellectual Capital adalah sebagai berikut : a. Human Capital (HC)

Human Capital merupakan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan


(36)

intelektual yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk menghasilkan nilai ekonomi bagi perusahaan. Human Capital (HC) dapat digunakan karyawan untuk memperoleh keahlian, kreatifitas, dan inovasi dengan cara mengikuti pendidikan yang berasal dari beasiswa ataupun pelatihan keterampilan kerja. Dengan pendidikan dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan, maka perusahaan akan menjadi semakin berkembang karena adanya peningkatan produktifitas karyawan.

b. Structural Capital (SC)

Structural Capital merupakan kemampuan organisasi dalam memenuhi proses rutinitas dan struktur perusahaan yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal dan kinerja bisnis secara keseluruhan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Structure capital berupa infrastruktur pendukung, proses, dan basis data organisasi yang memungkinkan human capital dalam menjalankan fungsinya dengan baik.Structural Capital meliputi gedung, perangkat keras, perangkat lunak, proses, paten, hak cipta, citra organisasi, sistem informasi, dan hak milik basis data.

c. Customer Capital (CC)

Customer Capital merupakan seperangkat yang luas secara ekonomi, politik, dan hubungan institusional yang dikembangkan oleh institusi. Customer capital terdiri dari hak cipta, perizinan, dan waralaba. Namun juga meliputi perihal yang tidak tampak konkret seperti interaksi dengan pelanggan dan hubungan antar manusia.


(37)

Customer capital timbul dari proses mepelajari, mengetahui, dan mempercayai pada hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Dengan proses tersebut maka semakin baik juga hubungan antar perusahaan dan semakin baik juga hubungan antara pelanggan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

5. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)

Metode Value Added Intellectual Capital Coefficient (VAIC) menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangiable assets) dan aset tidak berwujud (intangiable assets) yang dimiliki oleh perusahaan. Value Added adalah indikator yang sesuai untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai perusahaan (Ulum, 2009).

Model VAIC adalah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen, pemegang saham, dan pemilik kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif memonitor dan mengevaluasi efisiensi nilai tambah dengan total sumber daya perusahaan dan masing-masing komponen. Value Added dihitung sebagai selisih antara ouput (OUT) dan input (IN). Pendapatan output (OUT) mempresentasikan revenue yang mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual dipasar, sedangkan beban input (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Hal yang terpenting dalam model VAIC adalah bahwa beban tenaga kerja (Labour expenses) tidak termasuk dalam input (IN). Karena peran aktifnya dalam proses penciptaan nilai, labour expenses tidak dihitung


(38)

sebagai biaya dan tidak masuk dalam komponen input (IN). Aspek kunci dalam model Pulic adalah dengan memperlakukan tenaga kerja sebagai faktor penciptaan nilai (Ulum,2009).

Value Added (VA) dipengaruhi oleh efisiensi dari tiga jenis input yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :

a. Value Added Human Capital (VAHU)

Value Added Human Capital (VAHU) merupakan rasio dari Value Added (VA) terhadap Human capital. Hubungan antara Value added dan human capital mengidentifikasikan kemampuan Human capital untuk menciptakan nilai dalam suatu perusahaan. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan.

b. Value Added Capital Employed (VACA)

Value Added of Capital Employed (VACA) merupakan indikator yang menunjukan nilai tambah yang diciptakan oleh unit modal fisik. Pulic dalam Ulum (2009) mengasumsikan bahwa jika suatu unit dari modal fisik menghasilkan return yang lebih besar dalam satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut lebih baik dalam mengelola modal fisiknya. Dengan menggunakan indikator VACA, maka dapat diketahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal fisiknya.


(39)

c. Structural Capital Value Added (STVA)

Structural Capital Value Added (STVA) merupakan indikator untuk mengukur jumlah Structural Capital (SC) dalam penciptaan nilai yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari nilai tambah (Value added). Structural capital bukan merupakan ukuran yang independen sebagaimana human capital, tetapi dependen terhadap penciptaan nilai (value creation) (Pulic, 1999). Artinya semakin besar kontribusi human capital dalam penciptaan nilai, maka akan semakin kecil kontribusi structural capital (SC) terhadap penciptaan nilai.

6. Return On Assets (ROA)

Return on Aseets (ROA) merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada.ROA dapat diukur dengan membandingan antara laba bersih dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang positif menunjukan bahwa total aktiva yang digunakan untuk beroperasi mampu memberikan profit terhadap perusahaan. Sebaliknya, apabila ROA yang negatif menunjukan bahwa total aktiva yang digunakan perusahaan mengalami kerugian (Harahap, 2009).

7. Market to Book Value (M/B)

Market to Book Value (M/B) merupakan perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku.Market to Book Value (M/B) merupakan indikator yang digunakan untuk menilai harga saham perusahaan di pasar.Semakin


(40)

tinggi nilai Market to Book Value (M/B), maka semakin tinggi pula nilai saham perusahaan tersebut.

Market value adalah nilai dari keseluruhan jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan.Market value juga dapat digunakan oleh investor untuk menilai baik buruknya perusahaan.Nilai turunnya market value dapat dilihat dari tingkat laba, nilai buku, spekulasi, dan tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan.Book value adalah nilai kekayaan bersih antara total aktiva dengan total kewajiban suatu perusahaan.Tujuan Market to Book Value (M/B) adalah untuk mengukur selisih antara market value dengan book value perusahaan.

8. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan perusahaan memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Tujuan perusahaan ditentukan oleh struktur kepemilikan, motivasi pemilik, dan kreditur corporate governance dalam proses insentif yang membentuk motivasi manajer.

8.1 Struktur Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional menggambarkan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan perbankan, investasi, asuransi serta lembaga-lembaga lain. Menurut Listiyani (2003) bahwa kepemilikan institusional berperan dalam mengawasi perilaku manajer dan memaksa manajer untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan didalam perusahaan. Meningkatnya kepemilikan institusional akan menimbulkan


(41)

pengawasan yang tinggi pula, sehingga dapat mengurangi sifat memanfaatkan atau mengambil peluang pada manajer.

B. Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis

1. Hubungan Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan

Menurut Chen et al (2005) investor akan lebih tertarik terhadap perusahaan yang memiliki nilai intelektual yang tinggi daripada suatu perusahaan dengan nilai intelektual yang rendah. Dengan nilai intelektual yang tinggi, maka suatu perusahaan akan mempunyai kinerja keuangan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan teori intellectual capital bahwa intellectual capitalakan memberikan kontribusi yang kuat pada teori stakeholder yang menekankan pada laba akuntansi.

Menurut Soegeng dan Safrina (2014) Intellectual C apital mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini di nyatakan bahwa Human Capital, Structural Capital, dan Customer Capital merupakan bagian dari pemanfaatan Intellectual Capital yang dapat mempengaruhi keuntungan bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan.

Intellectual capital berasal dari kemampuan dan inovasi yang dimiliki oleh karyawan, struktur organisasi, dan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan perbankan melalui efisiensi biaya yang dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.Dengan memanfaatkan nilai intelektual yang baik maka perusahaan dapat meningkatkan nilai ROA, ROE, dan GR pada


(42)

perusahaan. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2009) dan Sholikhah dkk (2010) yang menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1: Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan

2. Hubungan Intellectual Capital (VAIC) dengan Nilai Pasar

Efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya akan berpengaruh terhadap meningkatnya nilai intellectual capital. Selain itu pengelolaan dan pengembangan sumber daya perusahaan yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan nilai pasar.Pertumbuhan perusahaan dan nilai pasar dapat dicerminkan dari pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dari produktivitas yang dihasilkan yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan keuntungan yang diperoleh tersebut perusahaan akan dapat menaikan nilai pasar yang dimiliki oleh perusahaan di tandai dengan semakin tingginya harga saham pada perusahaan tersebut.

Nilai pasar juga dapat diperoleh dari tingginya nilai perusahaan akibat dari pemanfaatan intellectual yang baik dan juga dapat diperoleh dari kemampuan perusahaan dalam memberikan motivasi kepada karyawan sehingga produktivitas dapat bertahan dan dapat meningkat (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Penelitian ini sesuai dengan teori Resources Based


(43)

Theory (RBT) bahwa perusahaan dapat mempertahankan produktivitas dengan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara mengimplementasikan strategi dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.

Menurut chen et al (2005) intellectual capital memiliki pengaruh positif terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan di masa depan. Karena intellectual capital merupakan landasan penting bagi perusahaan untuk lebih unggul dan kompetitif dalam persaingan bisnis.Sehingga semakin tinggi nilai intellectual capital yang dimiliki oleh perusahaan, maka akan meningkatkan nilai pasar perusahaan tersebut. Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

H2: Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Nilai Pasar 3. Hubungan Struktur Kepemilikan Institusional, Intellectual

Capital, dan Kinerja Keuangan

Menurut Listiyani (2003) bahwa kepemilikan institusional berperan dalam mengawasi perilaku manajer dan memaksa manajer untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan di dalam perusahaan. Meningkatnya kepemilikan saham institusionalakan menimbulkan pengawasan yang tinggi pula, sehingga dapat mengurangi sifat mengambil peluang yang dimiliki oleh seseorang manajer.

Investor institusional yang mempunyai saham pada perusahaan cenderung akan lebih memilih kebijakan perusahaan yang dapat meningkatkan keuntungan yang bersifat jangka panjang bagi perusahaan


(44)

investor, salah satunya yaitu pengelolaan Intellectual Capital. Dengan adanya dukungan besar dan penuh terhadap pengelolaan yang optimal dan efisien dari pemegang saham institusional lakukan, maka pemanfaatan intellectual capital akan semakin tinggi. Dengan pengawasan yang ketat dan dengan pemanfaatan intellectual yang baik, maka perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja keuangan dengan cara meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan atau dengan cara meningkatkan laba perusahaan.

Menurut Gedajlovic dan Shapiro (2002) dan Lee (2008) kepemilikan saham investor institusional akan mendorong peningkatan efektivitas terhadap pengawasan kinerja manajemen dan semakin efektif bila pemegang saham institusional memiliki kemampuan atau keterampilan dalam berbasis maupun keuangan. Dengan kepemilikan institusional tinggi pada perusahaan akanmemperkuat hubungan intellectual capitaldan kinerja keuangan. Penelitian ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Sunarsih dan Mendra (2012) bahwa struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap intellectual capital dan kinerja keuangan. Dengan pernyataan diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

H3: Struktur Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap hubungan Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan.

4. Hubungan Struktur Kepemilikan Institusional, Intellectual Capital, dan Nilai Pasar

Kepemilikan institusional yang meningkat akan menimbulkan pengawasan yang lebih besar sehingga dapat mengurangi perilaku mengambil peluang oleh manajer (Listiyani, 2003). Dengan pengawasan


(45)

yang besar yang dilakukan pada perusahaan kepemilikan institusional, maka perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif yang akan dimiliki, sehingga akan mudah menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan nilai tambah yang semakin besar yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan dalam pemanfaatan intellectual capital akan semakin meningkat.

Menurut Selly dan Eliza (2015) semakin besar kepemilikan saham institusional, maka semakin besar kekuatan suara dan dorongan institusi keuangan untuk mengawasi manajemen, sehingga dapat membuat manajemen untuk lebih disiplin untuk melakukan tindakan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dan memberikan dorongan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.

Dengan intellectual capital yang meningkat, perusahaan cenderung akan meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan kemampuan karyawan, sumber daya organisasi, cara operasi, dan hubungan antara stakeholder. Selain itu, dengan pemanfaatan intellectual yang tinggi, maka profit yang akan dihasilkan oleh perusahaan akan semakin meningkat, sehingga akan meningkatkan nilai pasar yang ditandai dengan harga saham yang akan semakin naik. Hal ini membuktikan bahwa struktur kepemilikan akan memperkuat hubungan intellectual capital dan nilai pasar. Penelitian ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Randa dan Ariyanto (2012) yang menunjukan bahwa struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar.


(46)

Dengan pernyataan di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

H4: Struktur Kepemilikan berpengaruh positif terhadap hubungan Intellectual Capital dan Nilai Pasar

C. Model Penelitian

Berdasarkan pada penelitian sebelumnya serta pengembangan hipotesis yang dilakukan, maka untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini dikemukakan suatu pemikiran teoritis yaitu mengacu pada model penelitian dari Chen et al (2005) dengan menggunakan metode VAIC sebagai ukuran Intellectual Capital. Indikator penelitian ini yaitu Kinerja perusahaan dan Nilai perusahaan (ROA dan M/B) serta variabel moderasi yaitu struktur kepemilikan Institusional.

(+)

(+)

(+)

Gambar 2.1 Model Penelitian INTELLECTUAL

CAPITAL

Nilai Pasar Kinerja Keuangan

Struktur Kepemilikan Institusional


(47)

A. Objek Penelitian

Objek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu tiga tahun yaitu dimulai dari tahun 2012-2015.

B. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder.Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti tidak secara langsung diperoleh melalui media perantara.Data sekunder pada penelitian ini berupa laporan tahunan perusahaan perbankan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yag digunakan di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang bersifat “Intellectual Intensive” dimana memberikan layanan yang baik terhadap nasabah dengan kecerdasan atau kemampuan serta keahlian sumber daya manusia secara intelektual.


(48)

sampel tidak acak yang informasi dan kriteria diperoleh dengan pertimbangan tertentu.

Sampel yang digunakan pada penelitian didasarkan pada kriteria yaitu sebagai berikut :

a. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel secara konsisten terdaftar sebagai perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2015.

b. Perusahaan perbankan tersebut telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan tahunan auditan selama 4 tahun yaitu 2012-2015.

c. Perusahaan perbankan tersebut memiliki asset tidak berwujud selama periode 4 tahun yaitu 2012-2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data dari laporan keuangan tahunan yang sudah di audit perusahaan perbankan yang diterbitkan dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen yang


(49)

digunakan dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital (IC) yang diukur dengan model Value Added Intellectual Coefficient (VAIC). Berdasarkan Value Added yang dikembangkan pada Intellectual Capital terdiri dari tiga komponen yaitu Value Added Human Capital (VAHU), Value Added Capital Employee (VACA), dan Structural Capital Value Added (STVA). Menurut Ulum (2009) formulasi yang digunakan dalam perhitungan VAIC adalah sebagai berikut :

1.1 Value Added (VA)

Langkah Pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui nilai Value Added (VA).Value Added merupakan selisih dari pendapatan operasi dan biaya operasional non biaya tenaga kerja.Biaya tenaga kerja tidak diikutkan di dalam perhitungan, karena biaya tenaga kerja merupakan entitas pencipta nilai.

VA = Pendapatan operasi – Biaya non BTK (Biaya Tenaga Kerja) 1.2 Value Added Human Capital (VAHU)

Value Added Human Capital (VAHU) merupakan perbandingan antara Value Added (VA) dengan Human Capital (HC). VAHU menunjukan seberapa banyak biaya (rupiah) yang dikeluarkan untuk digunakan untuk investasi tenaga kerja dalam menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan .

VAHU = VA/HC Keterangan :

VA : Value Added (Nilai tambah bagi perusahaan) HC : Human Capital (Total pengeluaran pegawai)


(50)

1.3 Value Added Capital Employed (VACA)

Value Added Capital Employed (VACA) merupakan perbandingan antara Value Added (VA) dengan Capital Employed (CE).Rasio ini menunjukan kontribusi yang dibuat untuk setiap unit dari CE terhadap Value Added organisasi (Ulum, 2009).

VACA = VA/CE Keterangan :

VACA : Value Added Capital Employed VA : Value Added (Nilai Tambah)

CE : Capital Employed (Total Asset – Intangible Asset)

1.4 Structural Capital Value Added (STVA)

Structural Capital Value Added (STVA) merupakan perbandingan antara Structural Capital (SC) dengan Value Added (VA).Rasio digunakan untuk mengukur indikasi keberhasilan perusahaan dalam penciptaan nilai, karena mengukur tiap rupiah yang dapat diperoleh perusahaan melalui VA.

STVA = SC/VA Keterangan :

STVA : Structural Capital Value Added SC : Structural Capital (VA – HC) VA : Value Added

1.5 Value Added Intellectual Capital (VAIC)

Value Added Intellectual Capital (VAIC) mengidentifikasikan kemampuan intelektual sebuah organisasi yang dapat dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator). VAIC dapat dihitung dengan menjumlahkan


(51)

3 komponen yaitu : Value Added Human Capital (VAHU), Value Added Capital Employed (VACA), dan Structural Capital Value Added ( STVA).

VAIC = VAHU + VACA + STVA Keterangan :

VAIC : Value Added Intellectual Capital VAHU : Value Added Human Capital VACA : Value Added Capital Employed STVA : Structural Capital Value Added

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (variabel independen). Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan menggunakan Return on Assets (ROA)

2.1 Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas untukmengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada. ROA mereflesikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset (Chen et al , 2005).

ROA dapat dihitung dengan formula :


(52)

2.2 Market to Book Value (M/B)

Market to Book Value (M/B) diukur dengan membandingkan nilai pasar (market value ) dengan nilai buku (book value).

Nilai Pasar (MV) : Jumlah saham beredar * harga saham Nilai Buku (BV) : Nilai buku aset bersih

M/B : Nilai Pasar / Nilai Buku

3. Variabel Moderating

Variabel moderating merupakan variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang mempunyai sifat memperkuat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel moderating dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan institusional.

3.1 Struktur Kepemilikan Institusional

Kepemilikan saham institusional adalah proporsi saham yang dimiliki oleh institusi.Institusi adalah perusahaan perbankan, investasi, asuransi, dan lembaga-lembaga lain. Kepemilikan saham institusional diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusi.

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau pemaparan suatu data atau dalam bentuk tabel yang meliputi ukuran perumusan data (mean) dan


(53)

ukuran penyebaran data seperti standar deviasi, minimum, maksimum, dan range (Ghozali, 2009).

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam Uji Asumsi Klasik pengujian yang dilakukan adalah Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas yang dapat digunakan adalah Uji Normal Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila data yang digunakan sudah lebih dari 30 angka, maka dapat diasumsikan bahwa data tersebut berdistribusi normal (Nazaruddin dan Basuki, 2016). Selain itu, jika nilai sig > 0,05 maka data tersebut menyebar secara normal (berdistribusi normal), dan sebaliknya apabila nilai sig < 0,05 maka data tersebut menyebar secara tidak normal (berdistribusi tidak normal). 2) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji


(54)

Tabel 3.1

Pengambilan Keputusan Ada atau Tidaknya Autokorelasi

HIPOTESIS NOL KEPUTUSAN JIKA

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif Tidak Disimpulkan (No decision)

dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negative Tolak 4dl < d < 4 Tidak ada korelasi negative Tidak Disimpulkan

(No decision)

4du ≤ d ≤ 4dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif

Diterima du < d < 4du

Sumber: Ghozali (2011)

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.Uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat-syarat tidak adanya heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai absolute residual dengan


(55)

variabel-variabel dependen (Nazaruddin dan Basuki, 2016). Model regresi dikatakan bebas heteroskedastisitas, apabila nilai sig > 0,05.

4) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada uji ini hanya diperuntukan untuk penelitian yang memiliki variabel independen yang lebih dari satu. Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan cara menganalisis nilai Variance- Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dapat menunjukan adanya multikolinearitas jika nilai Tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. G. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan Analisis Regresi, Koefisien Determinan ( ), Uji F, dan Uji t.

1. Analisis Regresi

Analisis regresi moderasi (Moderating Regression Analysis/MRA) yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dilakukan dengan model persamaan statistic untuk melihat ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel independen yang dinotasikan sebagai variabel X terhadap variabel dependen yang dinotasikan sebagai variabel Y.


(56)

Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Model Regresi H1 dan H2

KIN : …………. (1)

NP : ………….. (2)

Model Regresi H3 dan H4

KIN :

NP : ….... (4)

Keterangan :

KIN : Kinerja Keuangan (ROA) NP : Nilai Pasar (M/B)

VAIC : Intellectual Capital

INST : Struktur Kepemilikan Institusional Ε : Error

2. Uji Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinan dinyatakan dalam pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square.Nilai koefisien determinan berada diantara 0 dan 1.Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel terbatas.


(57)

3. Uji F ( Pengujian Koefisien Regresi Simultan )

Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan antara kelompok variabel independen terhadap varaibel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan derajat α = 0,05. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan antara signifikan F dengan alpha (α). Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen apabila nilai signifikan F < alpha (0,05).

4. Uji t ( Pengujian Koefisien Regresi Parsial )

Uji t merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan derajat α= 0,05. Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen apabila nilai signifikan t < 0,05.

Adapun kriteria yang digunakan dalam uji t adalah :

a. Apabila nilai signifikan t < alpha (0,05) dan koefisien beta searah dengan hipotesis maka hipotesis diterima.

b. Apabila nilai signifikan t > alpha (0,05) dan koefisien beta tidak searah dengan hipotesis maka hipotesis ditolak.


(58)

A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015.Jumlah sampel yang memenuhi kriteria setelah melakukan metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling adalah 44 perusahaan perbankan. Adapun prosedur dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut :

Table 4.1

Prosedur Pemilihan Sampel

No Uraian Jumlah

1 Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012-2015.

136

2 Perusahaan Perbankan yang tidak menerbitkan dan mempublikasikan laporan tahunan yang telah di audit selama 4 tahun yaitu 2012-2015.

(36)

3 Perusahaan perbankan yang tidak mempunyai asset tidak berwujud selama 4 periode yaitu 2012-2015

(56)

4 Total Sampel Perusahaan 44


(59)

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh total sampel perusahaan sebanyak 44 perusahaan. Jika di rata-rata maka setiap tahun yang menjadi sampel penelitian adalah 11 perusahaan.

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Hasil uji statistik deskriptif variabel-variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Output SPSS

Tabel 4.2 menunjukan jumlah sampel penelitian sebanyak 44 sampel. Variabel VAIC yang merupakan pengukur dari Intellectual Capital mempunyai nilai minimum sebesar 1,74 dan nilai maksimum sebesar 16,54 dengan nilai rata-rata sebesar 5,1731 serta nilai standar deviasi sebesar 3,71113. Variabel KIN yang merupakan kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan ROA mempunyai nilai minimum sebesar 0,001 dan nilai maksimum sebesar 0,03 dengan nilai rata-rata sebesar 0,122 serta nilai standar deviasi sebesar

Descriptive Stati stics

44 1,74 16,54 5,1731 3,71113

44 ,03 ,76 ,3932 ,25560

44 ,00 ,03 ,0122 ,00703

44 ,59 65,74 16,5271 13,84812

44 ,06 12,57 2,1265 2,62910

44 VAIC

INST KIN NP VAIC. INST Valid N (listwise)


(60)

0,0703. Variable NP yang merupakan variabel nilai pasar yang diukur menggunakan M/B mempunyai nilai minimum sebesar 0,59 dan nilai maksimum sebesar 65,74 dengan nilai rata-rata sebesar 16,5271 serta nilai standar deviasi sebesar 13,84812. Variabel INST yang merupakan variabel struktur kepemilikan institusional atau sebagai variabel moderasi mempunyai nilai minimum sebesar 0,03 dan nilai maksimum sebesar 0,76 dan nilai rata-rata sebesar 0,3932 serta nilai standar deviasi sebesar 0,25560. Variabel VAIC.INST mempunyai nilai minimum sebesar 0,06 dan nilai maksimum sebesar 12,57 dengan nilai rata-rata sebesar 2,1265 serta nilai standar deviasi sebesar 2,62910.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas. a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah nilai residual terdistribusi normal atau diambil dari populasi bersifat normal. Uji statistik yang digunakan adalah uji normal Kolmogorov-Smirnov (K-S). Adapun hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut ini


(61)

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS

Tabel 4.3 adalah hasil uji normalitas untuk variabel dependen KIN (Kinerja Keuangan). Hasil pengujian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan nilai Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,171. Nilai tersebut menunjukan nilai yang lebih besar dari nilai alpha (0,05). Berdasarkan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

44 ,0000000 ,00679031 ,167 ,167 -,080 1,109 ,171 N Mean

Std. Dev iat ion Normal Parametersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

44 ,0000000 13,28687945 ,122 ,122 -,083 ,810 ,528 N Mean

Std. Dev iat ion Normal Parametersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual


(62)

pengujian ini disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.4 adalah hasil uji normalitas untuk variabel dependen NP (Nilai Pasar). Pada pengujian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan nilai Asymp Sig (2-tailed) menunjukan nilai sig 0,528 lebih besar dari alpha (0,05). Berdasarkan pengujian ini disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Model pengujian yang digunakan yaitu dengan menggunakan pengujian Durbin Watson. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Output SPSS

Pada hasil pengujian tabel 4.5 menunjukan bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,303. Berdasarkan tabel Durbin-Watson untuk sampel sebanyak

Model Summaryb

,261a ,068 ,046 ,00687 2,303

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Est imat e

Durbin-Wat son


(1)

nilai alpha, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H1) ditolak. Tidak berpengaruhnya intellectual capital terhadap kinerja keuangan disebabkan oleh karena pada perusahaan peranan intellectual capital masih kurang penting, perusahaan masih menggunakan aktiva berwujud dalam meningkatkan kinerja keuangan dibandingkan dengan aktiva tidak berwujud yang dimiliki. Selain itu, peranan intellectual capital kurang penting dalam mencapai keuntungan dalam berkomepetisi terutama dalam keberadaan sumber daya manusia yang mereka miliki. Terbuktinya tidak ada pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Kuryanto dan Safruddin (2008) dan Pramelasari (2010). Adapun persamaan regresi pada hipotesis pertama yaitu sebagai berikut :

KIN = 0,005 – 0,000012VAIC + e…………..(1)

Tabel 9. Uji Regresi Moderasi

Variabel VAIC memilikinilai koefisiensi sebesar -0,233 dengan nilai signifikansi 0,528> alpha (0,05). Nilai signifikansi variabel ini lebih besar dari nilai alpha, maka disimpulkan bahwa hipotesis (H2) ditolak. Tidak terdapatnya pengaruh intellectual capital terhadap nilai pasar disebabkan karena tidak adanya pengaruh antara intellectual capital terhadap nilai pasar bisa disebabkan karena modal intelektual yang dimiliki oleh perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan dalam menciptakan nilai yang baik dimata investor.Selain itu perusahaan tidak maksimal dalam mengelola sumber daya intelektual sehingga tidak mampu menciptakan nilai tambah yang lebih besar, sehingga tidak dapat

Coeffi ci entsa

10,995 2,325 4,729 ,000

-,233 ,367 -,098 -,636 ,528

(Constant) VAIC Model

1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients


(2)

meningkatkan nilai pasar. Tidak berpengaruhnya intellectual capital terhadap nilai pasar sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Imaningati (2007) dan Yuniasih et al (2010). Adapun persamaan regresi pada hipotesis kedua yaitu sebagai berikut :

NP = 10,995 – 0,233VAIC + e ……….(2)

Tabel 10. Uji Regresi Moderasi

Pada hipotesis ketiga variabel VAIC.INST memiliki nilai koefisiensi sebesar -0,001 dengan nilai signifikansi 0,553> alpha (0,05) sehingga Hipotesis (H3) ditolak, artinya variabel Struktur kepemilikan institusional tidak mampu memoderasi hubungan antara VAIC terhadap kinerja keuangan. Tidak ada pengaruhnya struktur kepemilikan institusional terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan disebabkan karena Tidak adanya hubungan tersebut disebabkan karena proporsi kepemilikan saham institusional pada perbankan di Indonesia sangat tinggi, sehingga menimbulkan masalah yang terjadi antara pihak mayoritas dan minoritas pada perusahaan.Dengan kekuatan voting yang lebih tinggi oleh pemegang saham mayoritas akan mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak optimal, karena dilihat dari kepentingan kepemilikan saham mayoritas sehingga membuat kepemilikan saham minoritas akan mengurangi kinerja perusahaan terutama pada kinerja keuangan. Selain itu pengambilan keputusan yang tidak optimal juga akan menurunkan kinerja

intellectual capital. Selain itu kepemilikan institusional yang tinggi cenderung Coeffi ci entsa

,005 ,003 1,618 ,113

,001 ,001 ,364 1,372 ,178

,012 ,007 ,421 1,711 ,095

-,001 ,001 -,206 -,598 ,553

(Constant) VAIC INST VAIC.INST Model

1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients


(3)

untuk menurunkan nilai intellectual capital, kontribusi yang diberikan oleh struktur kepemilikan institusional relative kecil dan tidak begitu penting. Dengan tindakan seperti ini, ada atau tidaknya kepemilikan institusional, pihak manajerial di perusahaan memiliki sifat opportunistic (mengambil peluang) untuk menentukan kebijakan manajemen kinerja modal intelektual sesuai dengan pribadi mereka. Tidak berepngaruhnya struktur kepemilikan terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari dan Januarti (2009). Adapun persamaan regresi dari hipotesis ketiga ini adalah sebagai berikut :

KIN = 0,005 + 0,001VAIC + 0,012INST - 0,001VAIC.INST + e ….. (3) Tabel 11. Uji Regresi Moderasi

Pada hipotesis keempat variabel VAIC.INST memiliki nilai koefisiensi sebesar – 0,487 dengan nilai signifikansi sebesar 0,781> alpha (0,05) sehingga Hipotesis (H4) ditolak, artinya variabel struktur kepemilikan institusional tidak mampu memoderasi hubungan VAIC terhadap nilai pasar. Tidak adanya pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar disebabkan karena adanya perbedaan sampel dan periode penelitian yang digunakan. Tidak adanya hubungan non-monotonik yang terjadi antara kepemilikan saham institusional dengan nilai pasar dengan melakukan pensejajaran kepentingan dengan cara meningkatkan kepemilikan saham apabila nilai perusahaan meningkat dan kontribusi yang diberikan oleh kepemilikan institusional relatif kecil, hal ini dilakukan karena adanya pihak

Coeffi ci entsa

13,089 6,166 2,123 ,040

-,976 ,949 -,261 -1,028 ,310

24,210 12,791 ,447 1,893 ,066

-,487 1,738 -,092 -,280 ,781

(Constant) VAIC INST VAIC.INST Model

1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients


(4)

manajerial yang mempunyai sifat oportunistik (mengambil peluang) dengan menggunakan proporsi kepemilikan manajerial untuk menentukan kebijakan modal intelektual dengan hubungan pribadi mereka. Selain itu, jumlah kepemilikan institusional yang relatif tinggi mengakibatkan ketidakefisienan dalam memonitor perilaku manajemen dan perusahaan. Hal ini terjadi karena asimetri informasi antara manajer dan investor, karena investor tidak sepenuhnya memiliki informasi yang dimiliki oleh manajer dan penempatan posisi manajerial oleh pihak yang memiliki hubungan istimewa dapat menyebabkan manajemen sulit untuk mengontrol investor institusional. Semakin tinggi kepemilikan institusional, maka akan membuat kinerja

intellectual capital semakin rendah. Dengan intellectual capital semakin rendah akan mempengaruhi nilai perusahaan yang semakin rendah. Sehingga nilai pasar yang dimiliki oleh perusahaan semakin kecil. Tidak berpengaruhnya struktur kepemilikan institusional terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar seperti penelitian yang dilakukan oleh Hartini dan Wahyudi (2006), Herawati (2008), dan Bemby dkk (2015). Adapun persamaan regresi pada hipotesis empat yaitu sebagai berikut :

NP = 13,089 – 0,976VAIC + 24,21INST – 0,487VAIC.INST + e ….. (4) Penutup

Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) Intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, (2) intellectual capital tidak berpengaruh terhadap nilai pasar, (3) struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap hubungan intellectual capital dan kinerja keuangan, dan (4) struktur kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap hubungan intellectual capital dan nilai pasar. Dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka adapun keterbatasan yang dilalui pada saat penelitian yaitu variabel independen yang digunakan hanya intellectual capital, perusahaan yang digunakan dalam penelitian yaitu perusahaan perbankan, sampel perusahaan yang digunakan di


(5)

dalam penelitian hanya sebanyak 44 sampel perusahaan selama 4 tahun. Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya apabila ingin meneliti ulang sebaiknya mempertimbangkan ulang karena hasil dari penelitian menunjukan hasil tidak berpengaruh, apabila peneliti ingin meneliti ulang sebaiknya mengganti pengukur variabel dependen, sampel perusahaan yang digunakan bisa menggunakan perusahaan lain seperti perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur, dan tahun penelitian tidak hanya 4 tahun tetapi peneliti selanjutnya dapat memperpanjang tahun penelitian menjadi 6 tahun.

Daftar Pustaka

Bemby., dkk.,2015, Intellectual Capital, Firm Value and Ownership Structure as Moderating Variable: Empirical Study on Banking Listed in Indonesia Stock Exchange period 2009-2012, Asian Social Science, 11(16), 148.

Herawaty, 2008, “Peranan Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19, Jakarta: Salemba Empat.

Imaningati, 2007, “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Perusaahan Real Estate &Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2002-2006”, Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Kuryanto dan M. Syafruddin, 2008, “Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”, Proceeding SNA XI, Pontianak.

Novitasari, T., & Januarti, I, 2009, Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Intellectual Capital (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2007), Journal of Accounting and Auditing, 5(2), 95-111. Pramelasari, Y. M., & Prastiwi, A, 2010, Pengaruh Intellectual Capital Terhadap

Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Doctoral dissertation, Perpustakaan FE UNDIP).

Suwarjuwono, T., dan A.P. Kadir, 2003, Intellectual Capital : Perlakuan, Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah Library Research), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No. 1, Pp.35-57.


(6)

Wahyudi, U., & P. Hartini P., 2006, Implikasi struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan: dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening, Simposium Nasional Akuntansi, 9, 1-25.

Yuniasih N. W., Wirama D. G. & Badera, I D. N., 2010, Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal Intelektual (Studi Empiris pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.


Dokumen yang terkait

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 1 4

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 27

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 11

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 1

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 1

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 3

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 2 7

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 4

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 0 3

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015

0 1 2