Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 83 Tahun 2013 tentang Tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan - [ PERATURAN ]

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 83 TAHUN 2013
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA
BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan
Pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2013 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan
Kementerian Kesehatan;
Mengingat

: 1.

2.

3.


4.

5.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pemberhentian
Sementara
Pegawai
Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2797);
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang
Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3093);
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);

-26.
7.

8.

9.

Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari
Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah;

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2013 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 200);
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2010
Nomor
585)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita
Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 141);
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan
Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KESEHATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.

2.

3.

Tunjangan Kinerja adalah penghasilan yang diberikan kepada Pegawai

berdasarkan kehadiran dan Prestasi Kerja dalam bentuk uang selain
gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lainnya yang berlaku
nasional yang ditetapkan pemerintah.
Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang selanjutnya
disebut Pegawai adalah pegawai negeri dan pegawai lainnya yang
berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu
jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan.
Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai pada
satuan organisasi sesuai Sasaran Kerja Pegawai dan perilaku kerja.

-34.

Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai.

5.

Buku Kendali adalah buku yang digunakan untuk mencatat dan/atau
merekap kehadiran Pegawai.


6.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan.
BAB II
PENERIMA TUNJANGAN KINERJA
Pasal 2

(1)

Tunjangan Kinerja diberikan kepada Pegawai setiap bulan berdasarkan
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

(2)

Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibayarkan
terhitung mulai bulan Juli 2013.

(3)


Pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan yang diangkat sebagai
pejabat fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi, tunjangan
kinerja dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas
jabatannya dengan tunjangan profesi pada jenjangnya.

(4)

Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatannya,
maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
Pasal 3

Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada:
a. Pegawai yang tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan;
b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
c.
Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan
uang tunggu (belum diberhentikan sebagai pegawai negeri);
d. Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di

luar lingkungan Kementerian Kesehatan;
e.
Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam
bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pension; dan
f.
Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah mendapatkan
remunerasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012.

-4BAB III
POLA PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
Bagian Kesatu
Komponen Perhitungan
Pasal 4
Tunjangan Kinerja dihitung berdasarkan:
a.

kehadiran; dan


b.

Prestasi Kerja;

Sesuai kelas jabatan dan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Bagian Kedua
Kehadiran
Pasal 5
(1)

Kehadiran dihitung berdasarkan:
a. hari dan jam kerja di dalam satuan organisasi; dan/atau
b. hari penugasan di luar satuan organisasi.

(2)

Hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditentukan
selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu terhitung mulai hari Senin
sampai dengan hari Jumat.


(3)

Jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditentukan
selama 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam di luar waktu istirahat
dalam 1 (satu) minggu terhitung:
a.
hari Senin sampai dengan hari Kamis : Pukul 07.30 - 16.00
waktu istirahat
: Pukul 12.00 - 13.00;
b.
hari Jumat
: Pukul 07.30 - 16.30
waktu istirahat
: Pukul 11.30 - 13.00.
Pasal 6

Ketentuan hari dan jam kerja:
a.


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3) tidak berlaku
untuk hari libur nasional dan cuti bersama yang ditetapkan oleh
pemerintah;

b.

untuk satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
tugasnya bersifat khusus diatur dengan Peraturan Menteri;

-5c.

bagi Pegawai yang menjalani:
1.
pendidikan dan pelatihan; dan
2.
tugas belajar;
disesuaikan dengan hari dan jam pelaksanaan kegiatan tersebut serta
dibuktikan dengan surat keterangan dari institusi tempat kegiatan
tersebut diselenggarakan.
Pasal 7

(1)

Setiap Pegawai wajib hadir dan melaksanakan tugas di tempat kerja
dalam satuan organisasi masing-masing sesuai ketentuan hari dan jam
kerja.

(2)

Pegawai yang terlambat hadir di tempat kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam batas waktu 1 (satu) menit sampai dengan 30 (tiga
puluh) menit diwajibkan mengganti sebanyak jumlah menit waktu
keterlambatan pada hari yang sama.
Pasal 8

(1)

Setiap Pegawai wajib melakukan rekam kehadiran secara elektronik
pada setiap kehadiran di tempat kerja dalam satuan organisasi masingmasing.

(2)

Rekam kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada
waktu masuk kerja dan pada waktu pulang kerja.

(3)

Rekam kehadiran secara manual dapat dilakukan jika:
a. perangkat dan sistem rekam kehadiran secara elektronik
mengalami kerusakan/tidak berfungsi;
b. Pegawai belum terdaftar dalam sistem rekam kehadiran secara
elektronik;
c.
terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa bencana alam
dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan sistem rekam kehadiran
secara elektronik tidak dimungkinkan untuk dilakukan; dan/atau
d. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk disediakan sistem
rekam kehadiran secara elektronik.
Pasal 9

(1)

Setiap Pegawai yang mendapatkan penugasan di luar satuan organisasi
masing-masing wajib hadir dan melaksanakan tugas pada tempat
sesuai penugasan.

-6(2)

Kehadiran pada tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dibuktikan dengan surat tugas yang ditandatangani oleh atasan
langsung atau pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan.

(3)

Surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mencantumkan
keterangan wajib atau tidaknya Pegawai yang bersangkutan untuk
melakukan rekam kehadiran pada satuan organisasi asal Pegawai yang
bersangkutan sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas.
Pasal 10

(1)

Kehadiran Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, dan
Pasal 9 harus dicatat dan/atau direkap dalam Buku Kendali.

(2)

Buku Kendali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola dan
disimpan pada setiap satuan organisasi.
Pasal 11

(1)

Dalam hal keadaan mendesak dan penting, atasan langsung dapat
menugaskan Pegawai secara lisan atau tertulis untuk melaksanakan
tugas yang dapat melebihi ketentuan hari dan jam kerja.

(2)

Dalam hal penugasan diberikan secara lisan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), atasan langsung Pegawai yang ditugaskan harus segera
menerbitkan surat tugas.
Bagian Ketiga
Prestasi Kerja
Pasal 12

(1)

Prestasi Kerja dihitung secara proporsional berdasarkan nilai capaian
SKP dan perilaku kerja.

(2)

Ketentuan mengenai SKP dan perilaku kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian Keempat
Pengurangan Tunjangan Kinerja
Pasal 13

(1)

Pengurangan Tunjangan Kinerja dikenai bagi Pegawai yang:
a.

tanpa alasan yang sah:

-71.
2.

3.

4.
5.

6.

tidak masuk kerja, sebesar 3% (tiga persen) untuk setiap 1
(satu) hari;
terlambat masuk kerja tanpa mengganti waktu keterlambatan,
sebesar persentase tertentu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini;
pulang sebelum waktunya, sebesar persentase tertentu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
tidak berada di tempat tugas, sebesar 1% (satu persen) untuk
setiap 1 (satu) hari;
tidak melakukan rekam kehadiran pada saat masuk kerja,
sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk setiap 1 (satu)
kali kejadian;
tidak melakukan rekam kehadiran pada saat pulang kerja,
sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk setiap 1 (satu)
kali kejadian.

b.

dikenai hukuman disiplin, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

c.

dikenai pemberhentian untuk sementara atau dinonaktifkan,
dengan ketentuan:
1.

bagi
Pegawai
diberhentikan
untuk
sementara
atau
dinonaktifkan karena terkena/terlibat kasus hukum dan/atau
sedang menjalani masa penahanan oleh pihak yang berwajib,
dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 100%
(seratus
persen) terhitung sejak ditetapkan keputusan
pemberhentian sementara;

2.

jika berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, Pegawai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c angka 1 dinyatakan tidak bersalah, Tunjangan
Kinerja bagi Pegawai tersebut dibayarkan kembali pada bulan
berikutnya.

(2)

Pengurangan Tunjangan Kinerja dihitung secara kumulatif yang dalam
1 (satu) bulan paling banyak sebesar 100% (seratus persen).

(3)

Pengurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a tidak diberlakukan jika memiliki alasan yang sah dan
memenuhi ketentuan prosedural penyampaian alasan yang sah sesuai
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

-8(4)

Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan:
a. alasan karena sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit
dari dokter yang memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. alasan karena cuti yang dibuktikan dengan surat keterangan cuti
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c.
alasan yang sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal 9, dan Pasal 11; atau
d. alasan
lain
yang
dituliskan
dalam
surat
permohonan
izin/pemberitahuan yang disetujui oleh atasan langsung.

(5)

Surat keterangan sakit dari dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf a harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang
menangani rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hari
pertama masuk kerja setelah sembuh dari sakit.

(6)

Surat keterangan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b
harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani
rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hari pertama mulai
cuti.

(7)

Surat atau dokumen lainnya yang menyatakan pelaksanaan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal 7, dan Pasal 11
harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani
rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak hari pertama
masuk kerja setelah kejadian/pelaksanaan tugas.

(8)

Surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf d harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang
menangani rekam kehadiran paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
tanggal dilakukannya perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(9)

Contoh format surat permohonan izin/pemberitahuan tercantum dalam
Formulir 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 14

(1)

Cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4) huruf b terdiri atas:
a. cuti sakit;
b. cuti tahunan;
c.
cuti bersalin;
d. cuti alasan penting;
e.
cuti besar; dan

-9f.

cuti di luar tanggungan negara.

(2)

Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai pengurangan
Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol persen) kecuali cuti sakit selama 1
(satu) tahun dan cuti di luar tanggungan negara.

(3)

Besaran Tunjangan Kinerja untuk cuti sakit selama 1 (satu) tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibayarkan berdasarkan capaian
SKP.
Bagian Kelima
Penambahan Tunjangan Kinerja
Pasal 15

(1)

Jika Pegawai mendapatkan nilai kinerja sangat baik pada tahun
berjalan, diberikan penambahan Tunjangan Kinerja paling banyak 50%
(lima puluh persen) pada tahun berikutnya.

(2)

Penambahan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dari selisih Tunjangan Kinerja antara kelas jabatan 1 (satu)
tingkat diatas kelas jabatan yang diterimanya.
BAB IV
PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 16

(1)

Tunjangan Kinerja setiap Pegawai dibayarkan berdasarkan:
a. kelas jabatan sesuai hasil evaluasi jabatan;
b. penetapan daftar penerima tunjangan kinerja; dan
c.
sesuai pola perhitungan Tunjangan Kinerja sesuai
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

dengan

(2)

Kelas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tercantum
dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

(3)

Penetapan daftar penerima tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b ditetapkan dengan Keputusan Kepala Biro
Kepegawaian.

- 10 (4)

Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang merangkap
jabatan struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan, Tunjangan
Kinerjanya dibayarkan jabatan struktural.

(5)

Pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan pada tanggal 20 (dua
puluh) setiap bulan.

Pasal 17
(1)

Dalam hal terjadi perubahan kelas jabatan bagi pejabat struktural,
penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya
terhitung sejak tanggal serah terima jabatan.

(2)

Dalam hal terjadi perubahan kelas jabatan bagi pejabat fungsional
umum dan fungsional tertentu dalam tahun anggaran berjalan,
penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya
terhitung sejak tanggal pengangkatan.

Pasal 18
Tunjangan Kinerja bagi:
a.

calon pegawai negeri sipil dibayarkan sebesar 100% (seratus persen)
dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai jabatan yang akan diduduki;

b.

Pegawai yang:
1. melaksanakan tugas dinas sesuai penugasan dibayarkan sebesar
100% (seratus persen) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas
jabatan yang diduduki;
2. berasal dari instansi di luar Kementerian Kesehatan yang
diperbantukan atau dipekerjakan di Kementerian Kesehatan
dibayarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Tunjangan
Kinerja sesuai kelas jabatan yang diduduki.
Pasal 19

(1)

Pembayaran Tunjangan Kinerja dilakukan oleh satuan organisasi atau
sekretariat masing-masing unit utama.

(2)

Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal
dilakukan oleh Biro Umum.

- 11 BAB V
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pasal 20
(1)

Pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai,
serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan secara berkala setiap bulan.

(2)

Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pejabat
atau tim yang menangani rekam kehadiran.

(3)

Pejabat atau tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat oleh
masing-masing kepala satuan organisasi.

(4)

Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) paling rendah
pejabat struktural eselon V atau pegawai negeri sipil yang pangkatnya
paling rendah setingkat pejabat struktural eselon V.

(5)

Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) paling rendah
dipimpin oleh pejabat struktural eselon V atau pegawai negeri sipil yang
pangkatnya paling rendah setingkat pejabat struktural eselon V.
Pasal 21

(1)

Pencatatan nilai capaian SKP dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang
bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya.

(2)

Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 22

Pejabat atau ketua tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 harus
menyampaikan laporan:
a.

informasi akumulasi penghitungan hari dan jam kerja yang dilanggar
setiap Pegawai berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
kepada atasan langsung Pegawai yang bersangkutan untuk diproses
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai disiplin pegawai negeri;

b.

rincian perhitungan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai secara
bulanan berdasarkan pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik
dan disiplin Pegawai, pelaksanaan cuti Pegawai, dan nilai capaian SKP
kepada unit kerja yang menangani pembayaran Tunjangan Kinerja.

- 12 Pasal 23
(1)

Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 disampaikan paling
lambat tanggal 6 (enam) pada bulan berikutnya.

(2)

Jika tanggal 6 jatuh pada hari libur, laporan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 disampaikan pada hari kerja berikutnya.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Pegawai yang sedang
menjalani hukuman disiplin tetap dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 25
(1)

Ketentuan mengenai dasar perhitungan Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014.

(2)

Untuk tahun 2013, Pegawai yang sedang melaksanakan pendidikan dan
pelatihan atau tugas belajar jumlah Tunjangan Kinerja dibayarkan
sebesar 60% (enam puluh persen) dari kelas jabatan terakhir yang
diduduki.

(3)

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi
Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24.
Pasal 26

Sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2), Prestasi Kerja dihitung 100% (seratus persen).
Pasal 27
Bagi pegawai yang pindah tugas pada satuan organisasi lain, termasuk yang
belum mampu membayar tunjangan kinerja, pembayaran Tunjangan Kinerja
untuk Tahun 2013 dibayarkan oleh satuan organisasi asal.

- 13 BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Desember 2013
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1518

-1-

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 83 TAHUN 2013
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KESEHATAN

PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA AKIBAT TERLAMBAT MASUK
KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

TINGKAT
KETERLAMBATAN (TL)

PERSENTASE

LAMA KETERLAMBATAN

PENGURANGAN (%)
0,5

TL 1

1 menit s.d < 30 menit

(bila tidak
mengganti waktu
keterlambatan)

TL 2

31 menit s.d < 60 menit

1

TL 3

61 menit s.d < 90 menit

1,25

≥ 91 menit dan/atau
TL 4

tidak mengisi daftar hadir
masuk kerja

1,5

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOI

-2LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 83 TAHUN 2013
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KESEHATAN

PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA AKIBAT PULANG KERJA SEBELUM
WAKTUNYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

TINGKAT PULANG
SEBELUM WAKTUNYA
(PSW)

LAMA MENINGGALKAN
PEKERJAAN SEBELUM
WAKTUNYA

PENGURANGAN (%)

PSW 1

1 menit s.d < 30 menit

0,5

PSW 2

31 menit s.d < 60 menit

1

PSW 3

61 menit s.d < 90 menit

1,25

PSW 4

≥ 91 menit dan/atau
tidak mengisi daftar
hadir pulang kerja

1,5

PERSENTASE

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOI

-3LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 83 TAHUN 2013
TENTANG
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KESEHATAN
BESARAN TUNJANGAN KINERJA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
A.

SEKRETARIAT JENDERAL

NO.

NAMA JABATAN

1.

Sekretaris Jenderal
Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan Desentralisasi
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan
dan Globalisasi
Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Staf Ahli Menteri Bidang Perlindungan Faktor
Risiko Kesehatan
Staf Ahli Menteri Bidang Medikolegal

2.

KELAS
JABATAN
17

BESARAN
TUNJANGAN
19.360.000

16

14.131.000

16

14.131.000

16

14.131.000

16

14.131.000

16

14.131.000

Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran
Kepala Bagian Perencanaan Strategis Kebijakan
dan Program
Kepala Sub Bagian Perencanaan Strategi dan
Kebijakan
Kepala Sub Bagian Program Pembangunan
Kesehatan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

16.

Kepala Bagian APBN I
Kepala Sub Bagian Perencanaan, Bagian APBN
I
Kepala Sub Bagian Anggaran APBN I
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
APBN I
Kepala Bagian APBN II

12

4.819.000

17.

Kepala Sub Bagian Perencanaan APBN II

9

2.915.000

18.

9

2.915.000

9

2.915.000

20.

Kepala Sub Bagian Anggaran APBN II
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
APBN II
Kepala Bagian APBN III

12

4.819.000

21.

Kepala Sub Bagian Perencanaan APBN III

9

2.915.000

22.

Kepala Sub Bagian Anggaran APBN III
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
APBN III

9

2.915.000

9

2.915.000

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

19.

23.

-4NO.

NAMA JABATAN

24.

Kepala Biro Kepegawaian

25.

Kepala Bagian Pengadaan Pegawai
Kepala Sub Bagian Penyusunan Formasi dan
Kebutuhan Pegawai
Kepala Sub Bagian Pengangkatan PNS
Kepala Sub Bagian Pengangkatan PTT dan
Penugasan Khusus
Kepala Bagian Mutasi Pegawai

26.
27.
28.
29.

KELAS
JABATAN
15

BESARAN
TUNJANGAN
10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

Kepala Bagian Pengembangan Pegawai
Kepala Sub Bagian Penilaian dan
Pengembangan Karir
Kepala Sub Bagian Administrasi Jabatan
Fungsional
Kepala Sub Bagian Administrasi Tenaga
Strategis
Kepala Bagian Umum dan Kesejahteraan
Pegawai
Kepala Sub Bagian Peraturan Pegawai
Kepala Sub Bagian Penghargaan dan
Kesejahteraan Pegawai
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

51.

Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Kepala Bagian Tata Laksana Keuangan dan
Perbendaharaan
Kepala Sub Bagian Penatausahaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak
Kepala Sub Bagian Perbendaharaan
Kepala Sub Bagian Tuntutan Perbendarahaan
dan Tuntutan Ganti Rugi
Kepala Bagian Penyusunan Laporan Keuangan
Kepala Sub Bagian Penyusunan Laporan
Keuangan I
Kepala Sub Bagian Penyusunan Laporan
Keuangan II
Kepala Sub Bagian Penyusunan Laporan
Keuangan III
Kepala Bagian Penatausahaan Pengadaan Dan
Penyimpanan
Kepala Sub Bagian Pengadaan

9

2.915.000

52.

Kepala Sub Bagian Penyimpanan

9

2.915.000

53.

Kepala Sub Bagian TU Biro

9

2.915.000

54.

Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara
Kepala Sub Bagian Penatausahaan Barang
Milik Negara
Kepala Sub Bagian Pemanfaatan Barang Milik
Negara

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.

55.
56.

Kepala Sub Bagian Kenaikan Pangkat
Kepala Sub Bagian Pemindahan dan
Pemberhentian
Kepala Sub Bagian Informasi dan Tata Naskah

-5NO.
57.
58.
59.

NAMA JABATAN
Kepala Sub Bagian Penghapusan Barang Milik
Negara
Kepala Biro Hukum Dan Organisasi

KELAS
JABATAN
9

BESARAN
TUNJANGAN
2.915.000

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

63.

Kepala Bagian Peraturan Perundang Undangan
Kepala Sub Bagian Peraturan PerundangUndangan I
Kepala Sub Bagian Peraturan PerundangUndangan II
Kepala Sub Bagian Peraturan PerundangUndangan III
Kepala Bagian Pelayanan Hukum

64.

Kepala Sub Bagian Pertimbangan Hukum

9

2.915.000

65.

Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum

9

2.915.000

66.

Kepala Sub Bagian Penyusunan Perjanjian

9

2.915.000

67.

Kepala Bagian Kelembagaan

11

3.855.000

68.

Kepala Sub Bagian Penataan Kelembagaan

9

2.915.000

69.

Kepala Sub Bagian Analisis Jabatan

9

2.915.000

70.

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

78.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro
Kepala Bagian Ketatalaksanaan dan
Akuntabilitas Kinerja
Kepala Sub Bagian Tata Laksana
Kepala Subbag. Akuntabilitas Kinerja dan
Pelayanan Publik
Kepala Sub Bagian Fasilitas Sistem dan
Prosedur Desentralisasi Kesehatan
Kepala Biro Umum
Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan
Protokol
Kepala Sub Bagian TU dan Menteri dan Staf
Ahli
Kepala Sub Bagian TU Sekretaris Jenderal

79.

Kepala Sub Bagian Protokol

80.

82.

Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Perjalanan
Dinas Pejabat
Kepala Sub Bagian. Kearsipan

83.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro

84.

Kepala Bagian Rumah Tangga

85.
86.
87.

60.
61.
62.

71.
72.
73.
74.
75.

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

Kepala Sub Bagian Urusan Dalam

9

2.915.000

Kepala Sub Bagian Pemeliharaan

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

89.

Kepala Sub Bagian. Pengamanan
Kepala Bagian Keuangan Dan Gaji Sekretariat
Jenderal
Kepala Sub Bagian Keuangan

9

2.915.000

90.

Kepala Sub Bagian Gaji

9

2.915.000

91.

Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

9

2.915.000

92.

Kepala Pusat Data dan Informasi

15

10.315.000

93.

Kepala Bidang Statistik Kesehatan

11

3.855.000

76.
77.

81.

88.

-6NO.
94.
95.
96.
97.
98.

NAMA JABATAN
Kasubbid Statistik Derajat dan Upaya
Kesehatan
Kepala Sub Bidang Statistik Lingkungan dan
Sumber Daya Kesehatan
Kepala Bidang Analisis dan Diseminasi
Informasi
Kepala Sub Bidang Analisis Data Kesehatan

KELAS
JABATAN

BESARAN
TUNJANGAN

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

101.

Kepala Sub Bidang Diseminasi Informasi
Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi
dan Bank Data
Kepala Sub Bidang. Pengembangan Sistem
Informasi
Kepala Sub Bidang Bank Data

102.

Kepala Bagian Tata Usaha

11

3.855.000

103.

Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi

9

2.915.000

104.

Kepala Sub Bagian Keuangan

9

2.915.000

105.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

9

2.915.000

106.

Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri
Kepala Bidang Kerjasama Kesehatan Bilateral
dan Multilateral
Kepala Sub Bidang Kerjasama Kesehatan
Bilateral
Kepala Sub Bidang Kerjasama Kesehatan
Multilateral
Kepala Bidang Kerjasama Kesehatan Regional
Kepala Sub Bidang Kerjasama Kesehatan
Regional I
Kepala Seksi Kerjasama Kesehatan Regional II

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

117.

Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Administrasi Hubungan
Luar Negeri
Kepala Sub Bagian. Perencanaan dan Evaluasi
Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian
dan Umum
Kepala Pusat Promosi Kesehatan

15

10.315.000

118.

Kepala Bidang Advokasi Dan Kemitraan

11

3.855.000

119.

Kepala Sub Bidang Advokasi

9

2.915.000

120.

Kepala Sub Bidang Kemitraan
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta
Masyarakat
Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

99.
100.

107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.

121.
122.
123.

125.

Kepala Sub Bidang Peran Serta Masyarakat
Kepala Bidang Metode dan Teknologi
Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi
Kesehatan
Kepala Sub Bidang Pengembangan Metode

126.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Teknologi

127.

Kepala Bagian Tata Usaha

128.

Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi

124.

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

-7NO.

NAMA JABATAN

129.

Kepala Sub Bagian Keuangan

130.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

131.

133.

Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi dan
Kesiapsiagaan
Kepala Sub Bidang Pencegahan dan Mitigasi

134.

Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan

135.

Kepala Bidang Tanggap Darurat dan Pemulihan

136.

132.

KELAS
JABATAN
9
9

BESARAN
TUNJANGAN
2.915.000
2.915.000

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

Kepala Sub Bidang Tanggap Darurat

9

2.915.000

137.

Kepala Sub Bidang Pemulihan

9

2.915.000

138.

Kepala Bidang Pemantauan dan Infromasi

11

3.855.000

139.

Kasubid Pemantauan

9

2.915.000

140.

Kepala Sub Bidang Informasi

9

2.915.000

141.

Kepala Bagian Tata Usaha

11

3.855.000

142.

Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi

9

2.915.000

143.

Kepala Sub Bagian Keuangan

9

2.915.000

144.

9

2.915.000

153.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan
Kepala Bidang Pembiayaan Kesehatan
Kepala Sub Bidang Pengembangan Perhitungan
Biaya Kesehatan
Kepala Sub Bidang Analisis Pemanfaatan Biaya
Kesehatan
Kepala Bidang Jaminan Kesehatan
Kepala Sub Bidang Jaminan Kesehatan
Penerima Upah dan Sukarela
Kepala Sub Bidang Jaminan Kesehatan Non
Penerima Upah
Kepala Bidang Kendali Mutu dan
Pengembangan Jaringan Pelayanan
Kepala Sub Bidang Kendali Mutu

154.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Jaringan

155.

Kepala Bagian Tata Usaha

156.

158.

Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran
Kepala Sub Bagian Sistem Informasi,
Monitoring, dan Evaluasi
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

159.

Kepala Pusat Komunikasi Publik

15

10.315.000

160.

Kepala Bidang Media Massa dan Opini Publik

11

3.855.000

161.

Kepala Sub Bidang Media Massa

9

2.915.000

162.

Kepala Sub Bidang Opini Publik

9

2.915.000

163.

Kepala Bidang Pelayanan Informasi Publik
Kepala Sub Bidang Publikasi dan Layanan
Informasi
Kepala Sub Bidang Perpustakaan dan
Dokumentasi

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.

157.

164.
165.

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

-8KELAS
JABATAN
11
9

BESARAN
TUNJANGAN
3.855.000
2.915.000

NO.

NAMA JABATAN

166.

169.

Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga
Kepala Sub Bidang Hubungan Kementerian dan
Lembaga
Kepala Sub Bidang. Hubungan Lembaga Non
Pemerintah
Kepala Bagian Tata Usaha

170.
171.
172.
173.

180.

Kepala Pusat Inteligensia Kesehatan
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan
Kemampuan Inteligensia Kesehatan
Kepala Sub Bidang Inteligensia Anak
Kepala Sub Bidang Intelegensia Remaja Dewasa
dan Lanjut Usia
Kepala Bidang Penanggulangan Masalah
Inteligensia Kesehatan
Kepala Sub Bidang Inteligensia Akibat
Gangguan Bawaan
Kepala Sub Bidang Inteligensia Akibat
Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan
Kepala Bagian Tata Usaha

181.
182.
183.

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

190.

Kepala Pusat Kesehatan Haji
Kepala Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan
Sumber Daya Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan dan
Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Haji
Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan dan
Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Peningkatan Kesehatan Haji
Kepala Sub Bidang Pengendalian Faktor Risiko
Kesehatan Haji
Kepala Sub Bagian Tata Usaha

9

2.915.000

191.

Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia

15

10.315.000

192.

Kepala Bagian Standardisasi Pendidikan Profesi

11

3.855.000

193.

Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter

9

2.915.000

194.

Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter Spesialis

9

2.915.000

195.

Kepala Sub Bagian Pendidikan Berkelanjutan

9

2.915.000

196.

Kepala Bagian Registrasi

11

3.855.000

197.

Kepala Sub Bagian Registrasi Sementara

9

2.915.000

198.

Kepala Sub Bagian Registrasi Bersyarat

9

2.915.000

199.

Kepala Sub Bagian Registrasi dan Heregristasi

9

2.915.000

200.

Kepala Bagian Pelayanan Hukum

11

3.855.000

201.

Kepala Sub Bagian Penyusunan Peraturan

9

2.915.000

202.

Kepala Sub Bagian Persidangan

9

2.915.000

167.
168.

174.
175.
176.
177.
178.
179.

184.
185.
186.
187.
188.
189.

9

2.915.000

11

3.855.000

Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi

9

2.915.000

Kepala Sub Bagian Keuangan

9

2.915.000

Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

9

2.915.000

15

10.315.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran

9

2.915.000

Kepala Sub Bagian Keuangan dan Umum

9

2.915.000

-9NO.
203.

NAMA JABATAN

KELAS
JABATAN
9

BESARAN
TUNJANGAN
2.915.000

205.

Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum
Kepala Bagian Administrasi Umum Dan
Hubungan Masyarakat
Kepala Sub Bagian Tata Usaha & Kepegawaian

206.

Kasubag Keuangan

9

2.915.000

207.

Kepala Sub Bagian Humas

9

2.915.000

204.

B.

11

3.855.000

9

2.915.000

INSPEKTORAT JENDERAL

NO.

NAMA JABATAN

KELAS
JABATAN
17

BESARAN
TUNJANGAN
19.360.000

1.

Inspektur Jenderal

2.

Sekretaris Inspektur Jenderal

15

10.315.000

3.

Kepala Bagian Program dan Informasi

12

4.819.000

4.

Kepala Sub Bagian Program

9

2.915.000

5.

Kepala Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi
Kepala Bagian Analisis dan Pelaporan Tindak
Lanjut Hasil Pengawasan
Kepala Sub Bagian Analisis dan Pelaporan
Tndak Lanjut Hasil Pengawasan I
Kepala Sub Bagian Analisis dan Pelaporan
Tndak Lanjut Hasil Pengawasan II
Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Kepala Sub Bagian Keuangan

9

2.915.000

11

3.855.000

9

2.915.000

9

2.915.000

11
9

3.855.000
2.915.000

9

2.915.000

11

3.855.000

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah
Tangga
Kepala Bagian Umum

13.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian

9

2.915.000

14.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

9

2.915.000

15.

Inspektur I

16.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

17.

Inspektur II

18.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

19.

Inspektur III

20.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

21.

Inspektur IV

22.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

23.

Inspektur Investigasi

24.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

15
9
15
9
15
9
15
9
15
9

10.315.000
2.915.000
10.315.000
2.915.000
10.315.000
2.915.000
10.315.000
2.915.000
10.315.000
2.915.000

- 10 C.
NO.
1.

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
NAMA JABATAN

KELAS
JABATAN
17

BESARAN
TUNJANGAN
19.360.000

3.

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Sekretaris Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan
Kepala Bagian Program dan Informasi

4.

Kepala Sub Bagian Program

9

2.915.000

5.

Kepala Sub Bagian Data dan Informasi

9

2.915.000

6.

9

2.915.000

11

3.855.000

8.

Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan
Hubungan Masyarakat
Kepala Sub Bagian Hukum

9

2.915.000

9.

Kepala Sub Bagian Organisasi

9

2.915.000

10.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat

9

2.915.000

11.

Kepala Bagian Keuangan

11

3.855.000

12.

Kepala Sub Bagian Anggaran

9

2.915.000

13.

Kepala Sub Bagian Perbendaharaan

9

2.915.000

14.

Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi

15.

Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum

16.

2.

7.

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

11

3.855.000

Kepala Sub Bagian Kepegawaian

9

2.915.000

17.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Gaji

9

2.915.000

18.

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga

9

2.915.000

19.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Dasar
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Dasar
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Bina
Pelayanan Kesehatan Dasar
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Mulut dan Gigi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Mulut
dan Gigi
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kedokteran Keluarga
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kedokteran Keluarga
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Pelayanan Kedokteran Keluarga
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Khusus, Usia Lanjut, dan Pelayanan
Darah

20.
21.
22.
23.
24.
25.

26.
27.
28.
29.

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

- 11 NO.

NAMA JABATAN

30.

Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut, dan
Pelayanan Darah
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus,
Usia Lanjut, dan Pelayanan Darah
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Di Daerah Tertinggal, Perbatasan
Dan Kepulauan
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal,
Perbatasan, dan Kepulauan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah
Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha

31.

32.

33.

34.

35.
36.
37.
38.
39.

40.
41.
42.

43.
44.

45.

46.
47.

48.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Rujukan di RS Umum Publik
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Publik
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan
di RSU Publik
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Rujukan di RS Umum Privat
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Privat
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan
di RSU Privat
Kepala Sub Direktorat Bina Yankes Rujukan di
RS Khusus dan Fasyankes Lain
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Yankes Rujukan di RS Khusus dan Fasyankes
Lain
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Yankes Rujukan di RS Khusus
dan Fasyankes Lain
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Rujukan di RS Pendidikan
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kesehatan Rujukan di RS
Pendidikan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan
di RS Pendidikan

KELAS
JABATAN

BESARAN
TUNJANGAN

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

- 12 NO.

NAMA JABATAN

49.

Kepala Sub Direktorat Bina Akreditasi Rs Dan
Fasyankes Lain
Kepala Seksi Bimbingan Sub Direktorat Bina
Akreditasi RS Dan Fasyankes Lain
Kepala Seksi Evaluasi Sub Direktorat Bina
Akreditasi RS dan Fasyankes Lain
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medik
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan Dasar
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan Dasar
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan di RS Umum
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan di RS Umum
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan di RS
umum
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan Di RS Khusus
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan di RS Khusus
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan di RS
Khusus
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Kebidanan
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Kebidanan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Kebidanan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Keteknisan Medik Dan Keterapian Fisik
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian
Fisik
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik
dan Keterapian Fisik
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik dan
Sarana Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan
Mikrobiologi dan Imunologi

50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.

60.
61.
62.

63.
64.
65.
66.
67.

68.

69.
70.
71.

KELAS
JABATAN

BESARAN
TUNJANGAN

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

15

10.315.000

12

4.819.000

- 13 NO.

NAMA JABATAN

72.

Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan
Imunologi
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Patologi
dan Toksikologi
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Patologi dan Toksiologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Patologi dan
Toksiologi
Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Radiologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pelayanan Radiologi
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Sarana dan Prasana Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Sarana dan
Prasarana Kesehatan
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina
Pelayanan Radiologi
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Sarana dan Prasana Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Peralatan Medis di
Fasyankes
Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat
Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Peralatan Medis di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha

73.

74.
75.
76.

77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.

85.

86.
87.
88.
89.

90.

91.
92.

Direktur Bina Kesehatan Jiwa
Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa di
Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina
Kesehatan Jiwa di Non Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa di Non Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Kesehatan Jiwa di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina
Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

KELAS
JABATAN

BESARAN
TUNJANGAN

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

15

10.315.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

- 14 NO.

NAMA JABATAN

93.

105.

Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Kepala Sub Direktorat Bina Etikolegal dan
Asesmen Kesehatan Jiwa
Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina
Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Etikolegal dan Asesmen
Kesehatan Jiwa
Kepala Sub Direktorat Bina Pencegahan dan
Penanggulangan Masalah Napza, Rokok, dan
Alkohol
Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina
Pencegahan dan Penanggulangan Masalah
Napza, Rokok, dan Alkohol
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Pencegahan dan
Penanggulangan Masalah Napza, Rokok, dan
Alkohol
Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa
Kelompok Berisiko
Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina
Kesehatan Jiwa Kelompok Beresiko
Kepala Seksi Bimbingan dan Evaluasi Sub
Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok
Beresiko
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktur Utama Rumah Sakit Ketergantungan
Obat Jakarta
Direktur Medik Dan Keperawatan

106.

Kepala Bidang Medik

107.
108.

KELAS
JABATAN

BESARAN
TUNJANGAN

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

12

4.819.000

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

14

7.529.000

11

3.855.000

10

3.352.000

Kepala Seksi Pelayanan Medik

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

113.

Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medik
Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan dan
Pelatihan
Kepala Bidang Keperawatan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat
Jalan
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat
Inap
Direktur Keuangan Dan Administrasi Umum

11

3.855.000

114.

Kepala Bagian Keuangan

10

3.352.000

115.

Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran
Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dan
Akuntansi
Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

94.
95.
96.

97.

98.

99.

100.
101.
102.

103.
104.

109.
110.
111.
112.

116.
117.

- 15 NO.
118.

NAMA JABATAN

KELAS
JABATAN
10

BESARAN
TUNJANGAN
3.352.000

122.

Kepala Bagian Administrasi Umum
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan
Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Tadjuddin
Chalid Makassar
Direktur Pelayanan

123.

Kepala Bidang Medik

124.

Kepala Seksi Pelayanan Medik

8

2.535.000

125.

Kepala Seksi Penunjang Medik

8

2.535.000

126.

Kepala Bidang Keperawatan

10

3.352.000

127.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan

8

2.535.000

128.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap

8

2.535.000

129.

Kepala Bidang Rehabilitasi

10

3.352.000

130.

Kepala Seksi Rehabilitasi Medik
Kepala Seksi Rehabilitasi Karya dan Sosial
Medik
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia,
dan Umum
Kepala Bagian Keuangan

8

2.535.000

8

2.535.000

11

3.855.000

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
Kepala Subbagian Administrasi Sumber Daya
Manusia
Kepala Subbagian Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Kepala Subbagian Pendidikan dan Penelitian

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

14

7.529.000

146.

Kepala Bagian Umum
Kepala Subbagian Tata Usaha dan Hubungan
Masyarakat
Kepala Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan
Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
Direktur Utama Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai
Abdullah Palembang
Direktur Pelayanan

11

3.855.000

147.

Kepala Bidang Medik

10

3.352.000

148.

Kepala Seksi Pelayanan Medik

8

2.535.000

149.

Kepala Seksi Penunjang Medik

8

2.535.000

150.

Kepala Bidang Keperawatan

10

3.352.000

151.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan

8

2.535.000

119.
120.
121.

131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.

Kepala Subbagian Perencanaan dan Anggaran
Kepala Subbagian Perbendaharaan dan
Mobilisasi Dana
Kepala Subbagian Akuntansi

8

2.535.000

8

2.535.000

14

7.529.000

11

3.855.000

10

3.352.000

- 16 NO.

NAMA JABATAN

152.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap

153.

Kepala Bidang Rehabilitasi

154.

Kepala Seksi Rehabilitasi Medik
Kepala Seksi Rehabilitasi Karya dan Sosial
Medik
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia,
dan Umum
Kepala Bagian Keuangan

KELAS
JABATAN
8

BESARAN
TUNJANGAN
2.535.000

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

11

3.855.000

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
Kepala Subbagian Administrasi Sumber Daya
Manusia
Kepala Subbagian Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Kepala Subbagian Pendidikan dan Penelitian

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

10

3.352.000

8

2.535.000

8

2.535.000

8

2.535.000

170.

Kepala Bagian Umum
Kepala Subbagian Tata Usaha dan Hubungan
Masyarakat
Kepala Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan
Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta
Direktur Medik Dan Keperawatan

171.

Kepala Bidang Medik

172.
173.

155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.

Kepala Subbagian Perencanaan dan Anggaran
Kepala Subbagian Perbendaharaan dan
Mobilisasi Dana
Kepala Subbagian Akuntansi

15

10.315.000

13

6.023.000

11

3.855.000

Kepala Seksi Pelayanan Medik

9

2.915.000

9

2.915.000

9

2.915.000

175.

Kepala Seksi Penunjang Medik
Kepala Seksi Ketenagaan dan Pengendalian
Mutu
Kepala Bidang Keperawatan

11

3.855.000

176.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan

9

2.915.000

177.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap

9

2.915.000

178.

9

2.915.000

13

6.023.000

180.

Kepala Seksi Keperawatan Rawat Khusus
Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi Dan
Penyakit Menular
Kepala Bidang Pengkajian Klinik

11

3.855.000

181.

Kepala Seksi Pengkajian Diagnostik

9

2.915.000

182.

Kepala Seksi Pengkajian Pengobatan

9

2.915.000

183.

Kepala Seksi Pengkajian Resistensi

9

2.915.000

184.

Kepala Bidang Pengkajian Epidemiologi
Kepala Seksi Pengkajian Penge

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2013 Pada Madrasah Aliyah Negeri Di Kabupaten Kampar

0 1 12

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor

0 0 15

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

0 0 11

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Padjadjaran

1 3 27

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan

0 0 67

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 tentang Strategi e-Kesehatan Nasional

0 2 44

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Indramayu; 5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun

0 0 7

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Ke

0 1 619

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Data Pusat Kesehatan Masyarakat per Akhir Desember Tahun 2015 ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

0 0 12

8. Peraturan Menteri Agama RI Tahun Nomor 139 Tahun 2015; 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Purwokerto. 10. Peraturan Menteri Agama Nomor 61 tahun 2016 tentang Statuta IAIN Purwokerto. MEMUTUSKAN Menetapk

0 0 7